Di wilayah Raudhah, Tanah Suci Arab Saudi, terdapat banyak kisah yang indah dan penuh keajaiban yang terabadikan dalam sejarah. Dalam artikel berikut ini akan dibahas sejarah 7 tiang di Raudhah, Arab Saudi.
Raudhatul Jannah, juga dikenal sebagai Raudhah, merupakan pusat ibadah bagi umat Islam dari berbagai penjuru dunia yang menyimpan banyak kisah besar dan bersejarah. Lokasinya terletak di dalam kompleks Masjid Nabawi, tempat di mana para jemaah haji dan umrah berdoa dengan penuh khusyuk, mengikuti tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tempat ini disebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Raudhatul Jannah atau Taman Surga. Pada awalnya, Raudhah berlokasi di luar Masjid Nabawi, yaitu di antara kediaman Nabi dan mihrab di dalam masjid.
Raudhah menjadi saksi utama perbaikan akhlak manusia oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan perluasan Masjid Nabawi, tempat ini kini berlokasi di dalam masjid. Di masa lalu, Nabi Muhammad sering duduk di Raudhah untuk membacakan wahyu dan mengajarkannya kepada para sahabatnya.
Apabila berkunjung ke Raudhah di Masjid Nabawi, seseorang akan menjumpai suatu wilayah yang berbeda. Karpet di area tersebut berwarna hijau, tidak seperti karpet merah di Masjid Nabi yang telah diperluas beberapa kali lipat oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz as-Saud.
Tidak mengherankan, Masjid Nabawi telah menjadi salah satu destinasi utama bagi jamaah haji dan umrah. Banyak jamaah yang mengalirkan air mata mereka saat berdoa dan beribadah di tempat tersebut.
Baca juga : Kisah Abdurrahman Bin Auf Dan Keteladanannya
Tiang-tiang di raudhah memiliki penampilan yang berbeda dengan pilar tempat sujud di area lain yang terlihat megah. Tiang-tiang di raudhah ini sebenarnya adalah saksi bisu dari tempat para sahabat Rasulullah berjaga-jaga.
Ketika Rasulullah menyampaikan dakwah Islam di Madinah pada abad ketujuh, banyak orang kafir yang menentang dan mengancamnya. Mereka tidak hanya menghina, tetapi juga mengancam nyawa utusan Allah. Sebagai tindakan pencegahan, para sahabat menjaga area sekitar masjid. Di kalangan orang Arab, tiang-tiang perlindungan tersebut dikenal dengan sebutan ustuwanah.
Terdapat tujuh pilar atau tiang penting di Raudhah yang harus diketahui oleh umat Muslim. Dengan mengetahui nama-namanya, diharapkan ketika berziarah, mereka dapat memahami sejarah dan maknanya.
-
Tiang Sarir
Tiang ini merupakan tempat di mana Nabi Muhammad SAW pernah beristirahat bersama Aisyah, di sini juga Aisyah sempat menyisir rambut beliau.
-
Tiang Aisyah
Tiang ini memiliki keistimewaan khusus karena di tempat inilah Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat Tahajud, Qiyamullail, Munajat, dan Tobat setiap malam. Saidina Abu Bakar Ash-Shodiq dan Saidina Umar Ibn al-Khattab Radhiallaahu’Anhuma juga senang dengan tiang tersebut.
Usthuwaanah Aisyah berada di pusat Raudhah. Tiang ini menempati posisi ketiga di antara mimbar dan dinding makam Rasulullah. Untuk mengidentifikasinya, terdapat inskripsi dalam bahasa Arab yang berbunyi “Usthuwaanah Aisyah” di tiang tersebut. Usthuwaanah ini juga dikenal sebagai usthuwaanah Muhajirin karena pada awalnya, orang-orang Muhajirin tinggal di sekitar lokasi ini. Usthuwaanah ini juga dikenal dengan sebutan usthuwaanah Al-Qur’ah.
Imam Tabrani mencatat bahwa Aisyah RA meriwayatkan hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa di dalam Masjid Nabawi terdapat suatu tempat yang sangat berharga. Jika seseorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan untuk shalat di tempat tersebut.
Suatu hari, para sahabat menanyakan kepada Aisyah tentang lokasi tertentu, namun Aisyah menolak memberikan informasi. Meskipun demikian, para sahabat kemudian melihat Abdullah bin Zubair RA, keponakan Aisyah, sedang melakukan salat dekat tiang tempat Aisyah berada. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menjadi imam dalam shalat di lokasi tersebut selama beberapa hari setelah perubahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah di Masjidil Haram. Kemudian, Nabi Muhammad SAW memimpin shalat dari tempat yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi Asy-Syarif.
-
Tiang Ali
Tiang ini disebut juga dengan Tiang Pengawal. Dahulu, tiang ini merupakan penyangga yang dipakai oleh penjaga-penjaga untuk menjaga kediaman Nabi Muhammad SAW yang dipimpin oleh Saidina Ali Bin Abi Thalib.
-
Tiang Wufud
Berada di bagian paling utara dari tiang As-Sarir dan tiang Al-Haras, tiang ini berdekatan dengan dinding makam Rasulullah SAW. Awalnya, tiang ini menjadi tempat Rasulullah SAW menerima kunjungan tamu penting, termasuk para petinggi Arab, orang-orang mulia, dan tokoh terkemuka di antara para sahabat.
-
Tiang Abu Lubabah
Tiang ini adalah simbol dari kesalahan atau kebohongan yang dilakukan oleh Abu Lubaba kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam penyesalannya di hadapan Nabi Muhammad SAW, dia mengikatkan dirinya pada tiang ini selama 6 hari, dan tiang tersebut dikenal sebagai Tiang Taubat Abu Lubabah. Lokasinya berada di antara tiang Aisyah dan tiang As-Sarir (dinding makam Rasulullah).
-
Tiang Muhallaqah
Dahulu, tiang ini adalah pohon kurma yang selalu dipegang oleh Baginda ketika berdakwah. Batang pohon tersebut menangis dan mengembik seperti unta muda, karena enggan digantikan dengan mimbar baru. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW menyampaikan kepada pohon tersebut, “Kau akan tetap bersamaku di surga, memancarkan keindahan sebagaimana batang pohon ini.” Pohon palem pun merespon dengan hening. Tiang ini juga dikenal sebagai tiang yang memancarkan aroma harum.
-
Tiang Nabi Mehrab
Mehrab baru yang disebut Tiang Nabi Mehrab digunakan untuk melaksanakan sholat berjamaah bersama para sahabat pada masa tersebut.
Seluruh tiang-tiang yang mempunyai nilai sejarah itu sampai sekarang ini masih dijaga dengan baik dan berada di tempat asalnya. Setiap orang yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Raudhah dapat melihatnya. Semoga kita semua dapat mengunjunginya. Amin Yaa Rabbal’alamin. Itulah sejarah 7 tiang di Raudhah, Masjid Nabawi Arab Saudi.
Baca juga : Kisah Sahabat Rasul Zaid Bin Haritsah