Setelah menyelesaikan ibadah Umroh, perusahaan travel Umroh biasanya menawarkan fasilitas perjalanan tambahan ke tempat-tempat lain. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman liburan yang lebih lengkap serta kesempatan untuk memperluas pengetahuan sejarah Islam. Berikut ini rekomendasi wisata di Timur Tengah setelah umroh.
Dalam perjalanan tambahan ini, para jamaah Umroh dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan Islam, seperti Masjid Al-Aqsa di Jerusalem, atau tempat-tempat suci lainnya. Selain itu, para jamaah juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan mengunjungi tempat wisata terkenal di negara yang dikunjungi.
Fasilitas perjalanan tambahan ini biasanya tersedia dalam paket perjalanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing jamaah. Perusahaan travel Umroh akan membantu para jamaah untuk merencanakan perjalanan mereka, termasuk akomodasi, transportasi, dan pengaturan itinerary perjalanan.
Dengan adanya fasilitas perjalanan tambahan ini, jamaah Umroh dapat memanfaatkan waktu mereka di Tanah Suci dengan lebih efektif dan efisien. Mereka dapat merasakan pengalaman spiritual yang mendalam melalui ibadah Umroh, sambil juga menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah Islam dan keindahan alam di negara yang dikunjungi.
Kota Petra di Yordania
Salah satu pilihan destinasi wisata sejarah Timur Tengah yang tepat untuk dikunjungi setelah menunaikan ibadah Umroh adalah Kota Petra di Yordania.
Petra merupakan sebuah lokasi arkeologi yang terletak di Yordania, dikenal dengan arsitektur batunya yang unik dan indah. Didirikan oleh bangsa Nabatean pada abad ke-6 SM, kota purbakala ini menjadi pusat perdagangan yang signifikan di wilayah tersebut.
Petra adalah kota yang terkenal karena memiliki arsitektur batu yang indah dan unik yang diukir ke dalam tebing-tebing batu. Salah satu bangunan yang paling terkenal di Petra adalah Khazneh atau Treasury, sebuah mausoleum yang dipahat ke dalam tebing batu. Pada tahun 1985, Petra diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO dan dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia.
Kota Mesir Kuno
Mesir Kuno, terletak di wilayah Mesir, merupakan sebuah kota purbakala yang kaya akan budaya dan sejarahnya yang terkenal. Kota ini mempunyai sejarah yang panjang sebagai ibukota Kerajaan Mesir Kuno selama lebih dari 3.000 tahun, dari abad ke-31 SM hingga abad ke-4 M.
Banyak bangunan kuno penting, seperti Piramida, Spinx, dan kompleks kuil Karnak, berdiri di Mesir Kuno. Selain itu, kota ini juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa kepala negara Mesir Kuno terkenal seperti Ramses II.
Pada tahun 1979, UNESCO secara resmi mengakui Mesir Kuno sebagai Warisan Dunia dan menganggapnya sebagai salah satu keajaiban dunia.
Baca juga: Peduli Lindungi Berganti Nama
Kota Babylon di Irak
Babylon, terletak di Irak, adalah sebuah kota purbakala yang terkenal akan kekayaan budayanya dan sejarahnya yang panjang. Selama lebih dari 2.500 tahun, kota ini menjadi ibukota Kerajaan Mesopotamia dari abad ke-18 SM hingga abad ke-6 SM.
Babylon merupakan kota yang sangat penting dalam sejarah, di mana terdapat banyak bangunan kuno yang signifikan seperti Ishtar Gate, Ziggurat of Etemenanki, dan Hanging Gardens of Babylon. Selain itu, kota ini juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa kepala negara Mesopotamia terkenal, seperti Nebuchadnezzar II.
Pada tahun 2019, UNESCO secara resmi mengakui Kota Babylon sebagai salah satu Warisan Dunia. Namun sayangnya, kondisi Kota Babylon saat ini jauh dari kejayaannya di masa lalu karena kurangnya upaya untuk memelihara situs bersejarah tersebut serta kondisi konflik yang terjadi di Irak.
Situasi yang memprihatinkan ini menjadi perhatian dunia internasional, terutama bagi mereka yang memperhatikan dan mengapresiasi nilai-nilai sejarah dan budaya. Kota Babylon merupakan salah satu situs bersejarah terpenting di dunia, dengan peninggalan-peninggalan seperti Gerbang Ishtar, Taman Gantung Babilonia, dan Menara Babel.
Upaya pemeliharaan Kota Babylon perlu dilakukan agar peninggalan sejarah tersebut tetap terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Namun, situasi konflik di Irak selama beberapa dekade terakhir telah membuat hal tersebut menjadi sulit dilakukan.
Sebagai Warisan Dunia, Kota Babylon memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk memperjuangkan pemeliharaan situs bersejarah ini. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut.
Dengan upaya pemeliharaan yang baik, Kota Babylon dapat kembali menjadi sebuah destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kepentingan jangka panjang, agar Kota Babylon tetap terjaga dan dilestarikan untuk masa depan.
Kota Cappadocia di Turki
Cappadocia, terletak di tengah Turki, terkenal akan keindahan alam dan pentingnya sejarahnya.
Ciri khas wilayah ini adalah keberadaan formasi batu yang unik yang disebut sebagai “fairy chimneys”. Formasi ini terdiri dari batu-batu tinggi berbentuk kerucut yang terbentuk melalui proses erosi dan pengikisan gua. Selain itu, di daerah ini juga terdapat kota bawah tanah yang digali dari batu gunung berapi oleh penduduk asli.
Daerah ini memiliki sejarah yang kaya, dimulai dari zaman Kerajaan Hittite (Bangsa Het), dan kemudian menjadi pusat penting Kristen awal. Cappadocia terkenal dengan gereja-gereja yang dipahat dari batu dan dilengkapi dengan fresco. Banyak gereja tersebut dianggap sebagai karya seni Byzantine yang luar biasa.
Cappadocia saat ini menjadi tujuan wisata yang populer dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
Sejarah Islam di Cappadocia dimulai setelah pasukan Arab membebaskan kota Byzantine Caesarea (atau Kaisareia) pada tahun 708-709. Kota ini kemudian menjadi penting dalam wilayah Umayyah. Pada tahun 1071, Cappadocia dibebaskan dari kekuasaan Byzantine oleh pasukan Turki Seljuk.
Turki Seljuk menjadikan Cappadocia sebagai bagian dari wilayah mereka dan memperkenalkan Islam ke wilayah tersebut. Sejak saat itu, wilayah ini mengalami perkembangan pesat dalam hal agama dan budaya Islam.
Banyak masjid, madrasah, dan pusat kegiatan keagamaan dibangun di Cappadocia pada masa pemerintahan Turki Seljuk. Selain itu, arsitektur dan seni Islam berkembang pesat di wilayah ini. Banyak bangunan bersejarah yang terkenal di Cappadocia, seperti Masjid Agung Kaisareia, dibangun pada masa pemerintahan Turki Seljuk.
Seiring dengan berjalannya waktu, pengaruh Islam di Cappadocia semakin memudar. Namun, sejarah Islam di wilayah ini tetap meninggalkan jejak yang signifikan dalam sejarah dan budaya Cappadocia.
Cappadocia, pada abad ke-11 hingga ke-13, merupakan wilayah yang berkembang sebagai pusat kebudayaan Islam. Kota-kota seperti Caesarea (Kaisareia) dan Aksaray membangun banyak masjid dan madrasah. Tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, seperti al-Ghazali dan Nizam al-Mulk, juga memiliki kaitan dengan Cappadocia.
Pada akhir abad ke-13, Cappadocia jatuh ke tangan Dinasti Mongol yang menyebabkan kerusakan di wilayah tersebut. Kemudian pada tahun 1487, wilayah tersebut dikuasai oleh Kerajaan Ottoman. Meskipun Cappadocia tidak lagi menjadi pusat kebudayaan Islam, beberapa masjid dan makam masih dapat ditemukan di wilayah tersebut hingga saat ini.
Itulah tempat-tempat wisata di Timur Tengah setelah umroh yang bisa Anda kunjungi.
Baca juga: Wisata Kuliner Di Arab Saudi