Budaya Arab telah menjadi bagian yang akrab di Indonesia, hasil dari interaksi budaya antara Nusantara dan Jazirah Arab yang telah terjalin selama berabad-abad. Salah satu warisan yang populer di Indonesia, dengan banyak peminat, adalah kuliner khas ‘padang pasir’. Bahkan, banyak rumah makan yang bermunculan untuk menyajikan hidangan khas Arab di tanah air. Berikut ini adalah 16 makanan khas Arab Saudi yang patut Anda coba saat berkunjung ke Baitullah.
Yang paling gampang ditemukan, seperti contohnya nasi kebuli. Juga terdapat kebab. Kedua hidangan ini memiliki bahan dasar yang sama, yaitu beras atau nasi, yang merupakan bahan makanan pokok di masyarakat Indonesia. Selain itu, terdapat puluhan kuliner khas Arab lainnya yang juga memiliki banyak penggemar. Mungkin saja, kuliner-kuliner ini dapat menjadi opsi untuk hidangan saat ada acara keluarga.
Di bawah ini terdapat 15 hidangan khas Arab yang dapat menjadi pilihan alternatif saat ingin mencoba sesuatu yang berbeda di luar restoran yang biasa. Kemungkinan besar, hidangan lezat ini akan memberikan pengalaman kuliner yang lebih memuaskan.
Baca juga : Sejarah Palestina Dan Keistimewaannya
Makanan Khas Arab Saudi
-
Nasi Kebuli Arab
16 Makanan Khas Arab Saudi-Nasi kebuli Arab adalah hidangan khas Arab Saudi yang layak dicicipi. Selain kelezatan rasanya, makanan khas Arab Saudi ini mudah ditemui. Kebuli ini terkenal karena cita rasa gurih dan aroma sedapnya, berkat penggunaan beragam bumbu rempah yang melimpah.
Nasi kebuli adalah nasi yang diproses dengan mencampurkan daging kambing dan kaldu kambing. Umumnya, nasi kebuli disajikan dengan acar, kismis, dan sambal sebagai pelengkap.
-
Falafel
Makanan khas Arab Saudi yang menarik kedua untuk dicicipi adalah falafel. Terbuat dari kacang Arab yang dicampur dengan sedikit tepung terigu dan rempah khas Mediterania, falafel diolah dengan cara digiling, dipadatkan menjadi bola-bola, dan kemudian digoreng.
Dalam penyajiannya, falafel umumnya disajikan dalam selembar roti pipih yang disebut lafa. Untuk kombinasinya, falafel sering disertai dengan selada, asinan, acar sayuran, saus kacang polong, atau saus yoghurt.
-
Malabari Paratha
Makanan khas Arab Saudi yang satu ini cukup populer di Indonesia. Malabari paratha, juga dikenal sebagai roti canai, roti maryam, atau roti prata, memiliki bentuk pipih karena proses pembuatannya melibatkan putaran hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak. Dalam penyajiannya, Malabar Parotta biasanya disajikan bersama dengan kari kambing atau domba untuk memberikan citarasa gurih.
-
Hummus
Makanan khas Arab Saudi berikutnya yang patut dicoba adalah hummus. Hummus adalah salah satu hidangan khas Timur Tengah yang terbuat dari tepung roti, kacang yang telah dihaluskan, lentini, tahini atau biji wijen yang sudah dihaluskan. Tidak hanya itu, hummus juga diperkaya dengan minyak zaitun, air lemon, garam, dan bawang putih sebagai bumbu pelengkap. Hidangan ini sering disajikan bersama roti tradisional Timur Tengah dan kentang yang sebelumnya telah dipanggang.
-
Manakessh
Untuk para penggemar kuliner, Manakeesh, hidangan khas Arab Saudi selanjutnya, layak untuk dijadikan pilihan. Hidangan ini disajikan dengan menggunakan zaatar, rempah lokal yang dicampur dengan minyak zaitun dan biji wijen sebagai topping, yang kemudian dioleskan di atas adonan sebelum dipanggang.
-
Samosa Arab
Samosa adalah hidangan khas yang sebaiknya Anda coba. Umumnya terbuat dari daging cincang yang ditumis dan dicampur dengan rempah khas. Makanan khas Arab Saudi ini juga diberi sentuhan bumbu lainnya, seperti berbagai jenis sayuran, kentang, kacang polong, bawang Bombay, dan ketumbar.
-
Luqaimat
Luqaimat, makanan khas bulan Ramadhan di Arab Saudi, sering ditemui dalam bentuk bulat dengan adonan mirip donat. Proses pembuatannya melibatkan campuran tepung dan yoghurt, yang kemudian digoreng dan diberi tambahan biji wijen, sirup kurma, atau sirup maple manis di atasnya. Ada juga variasi Luqaimat yang memperkaya rasanya dengan tambahan krim, keju, saffron, atau gula sirup.
-
Muttabaq
Bagi penggemar kuliner, Manakeesh, hidangan khas Arab Saudi berikutnya, sangat layak untuk dinikmati. Manakeesh ini disajikan dengan menggunakan zaatar, sejenis rempah lokal yang dicampur dengan minyak zaitun dan biji wijen sebagai topping, yang dioleskan di atas adonan sebelum dipanggang.
-
Kushari
Kushari adalah hidangan Timur Tengah yang terdiri dari nasi, makaroni, dan miju-miju yang dicampur dan disajikan dengan saus tomat-cuka di atasnya. Untuk penyajian kushari yang lengkap, seringkali ditambahkan potongan pendek spaghetti, taburan kacang Arab, dan bawang goreng.
-
Hallaoumi Grilled
Makanan khas Arab Saudi berikutnya disebut Halloumi Grilled. Halloumi ini dibuat dari susu kambing, susu domba, atau campuran keduanya, berbentuk lembaran, dan memiliki tekstur yang mirip dengan keju. Perlu dicatat bahwa dalam proses pembuatan Halloumi Grilled, tidak ditambahkan bakteri atau dilakukan fermentasi pada olahannya.
-
Katayef
Makanan khas Arab Saudi berikutnya disebut katayef. Katayef merupakan makanan khas Arab Saudi yang mirip dengan kue manis seperti panekuk, tetapi berukuran kecil. Adonan katayef terbuat dari campuran terigu, gula, ragi, dan susu, dan beberapa orang juga menambahkan vanili atau kayu manis untuk memberikan aroma tambahan. Biasanya, katayef disajikan sebagai makanan penutup.
-
Yughmish
Makanan khas Arab Saudi berikutnya adalah yughmish, sebuah varian roti yang menarik untuk dicicipi oleh para penggemar kuliner khas Arab Saudi. Roti ini disiapkan dengan metode pemanggangan dan memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Yughmish sering dijadikan sebagai kudapan di Arab Saudi dan sering dijual di pasar sebagai camilan. Terbuat dari tepung gandum, yughmish memiliki isian daging lembut yang menggugah selera.
-
Salleg
Saleeg merupakan bubur yang dimasak menggunakan kaldu ayam atau kambing bersama dengan susu. Makanan khas Arab ini berasal dari wilayah Hejaz di Arab Saudi dan sangat terkenal di kota Thaif. Saleeg, yang memiliki bentuk dan tekstur mirip risotto, umumnya disajikan dalam mangkuk dengan potongan ayam di atasnya. Cita rasa lezat Saleeg, khas dari Arab Saudi, dipenuhi dengan keunikan karena kekayaannya akan rempah.
-
Nasi Kabsah
Menu menarik asal Arab Saudi yang patut dicicipi adalah Nasi Kabsah. Hidangan khas Arab Saudi ini memiliki tampilan yang serupa dengan nasi goreng. Nasi Kabsa atau Kabsa adalah sajian yang terdiri dari nasi yang dicampur dengan daging, sayuran, dan bumbu pedas.
-
Kurma dan Kismis
Salah satu makanan khas Arab Saudi yang dapat dengan mudah ditemui di Indonesia adalah kurma. Kurma merupakan varietas buah khas Arab Saudi yang sering menjadi sajian utama saat berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Buah kurma, yang berasal dari pohon kurma berjenis palem, memiliki bentuk lonjong atau silinder, dan dapat memiliki warna mulai dari merah cerah hingga kuning terang, dengan ketebalan buah sekitar 6-8 mm. Selain itu, kurma juga menjadi oleh-oleh populer bagi umat Muslim yang melakukan ibadah haji dan umroh.
Sementara itu, kismis seringkali dijadikan sebagai hiasan pada kue. Kismis asli dibuat dari buah anggur yang dikeringkan dengan sinar matahari atau panas buatan, dan dapat dikonsumsi langsung atau dimasukkan dalam berbagai hidangan. Kismis memiliki tekstur kering namun sedikit kenyal, dengan rasa yang sangat manis karena kandungan gula yang tinggi.
-
Kebab Khas Arab
Makanan khas Arab Saudi ini sudah pasti tidak asing. Dengan cita rasa lezat dan diisi dengan topping daging dan sayuran, disajikan dalam balutan tortilla, tidak mengherankan bahwa makanan khas Arab Saudi ini sangat populer di Indonesia.
Kebab merupakan camilan khas Timur Tengah yang terbuat dari daging sapi, kambing, atau ayam yang telah dicincang, dicampur dengan sayuran, saus, dan mayones. Kemudian, campuran tersebut dibungkus dengan kulit tortila dan dipanggang. Secara literal, Kebab bermakna daging cincang. Harganya bervariasi, memberikan pengalaman rasa yang lezat dan memuaskan, tergantung pada isiannya.
Itulah 16 makanan khas Arab Saudi yang patut Anda coba di saat melaksanakan ibadah haji maupun umrah agar tidak membosankan menu-menu yang ada.
Baca juga : Kisah Sahabat Rasul Sa’ad Bin Abi Waqash