Madinah, selain terkenal sebagai kota suci kedua dalam Islam, juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik. Saat berziarah atau berkunjung ke kota ini, tentunya tidak lengkap tanpa mencicipi makanan khasnya yang kaya rasa dan penuh dengan sejarah. Mari kita jelajahi kuliner khas Madinah yang menggugah selera ini.
10 Kuliner Khas Madinah
-
Kurma Ajwa: Si Manis yang Melegenda
Kalau berbicara tentang kuliner Madinah, tentu yang pertama kali terlintas di pikiran adalah kurma, khususnya Kurma Ajwa. Kurma ini memang istimewa, tidak hanya karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut, tetapi juga karena sejarahnya yang panjang dan hubungannya dengan Rasulullah SAW. Konon, kurma Ajwa ini adalah kurma favorit Rasulullah, dan banyak umat Muslim yang percaya bahwa kurma ini memiliki berkah tersendiri.
Saat kamu berada di Madinah, kamu bisa menemukan Kurma Ajwa hampir di setiap sudut kota. Baik di pasar tradisional maupun di toko oleh-oleh modern, Ajwa selalu menjadi primadona. Rasanya yang manis dengan sedikit rasa karamel dan teksturnya yang kenyal membuatnya pas untuk dijadikan camilan atau teman minum teh di sore hari.
Selain Ajwa, ada juga berbagai jenis kurma lain yang tidak kalah nikmatnya, seperti Sukari, Safawi, dan Anbara. Masing-masing punya karakteristik dan rasa yang unik, jadi jangan ragu untuk mencoba semuanya!
-
Al-Mandi: Nasi dengan Aroma Rempah yang Menggoda
Setelah puas dengan kurma, saatnya mencoba salah satu hidangan utama yang wajib dicoba saat di Madinah, yaitu Al-Mandi. Hidangan ini sebenarnya berasal dari Yaman, namun sangat populer di Madinah dan seluruh Arab Saudi. Al-Mandi adalah nasi yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah, dan biasanya disajikan dengan daging kambing atau ayam yang dimasak hingga empuk.
Nasi Al-Mandi dimasak dengan cara tradisional di dalam tandoor, yaitu oven tanah liat, yang membuat aromanya benar-benar menggoda. Saat hidangan ini disajikan, wangi rempahnya langsung menggugah selera. Daging yang lembut dan gurih berpadu sempurna dengan nasi yang kaya akan rasa. Jika kamu penggemar masakan berbumbu, Al-Mandi pasti akan menjadi favoritmu.
Di Madinah, banyak restoran yang menyajikan Al-Mandi dengan berbagai variasi, dari yang sederhana hingga yang disajikan dengan berbagai tambahan seperti sayuran atau saus spesial. Cobalah mencicipi di beberapa tempat berbeda untuk menemukan versi yang paling kamu sukai.
-
Al-Harirah: Sup Hangat yang Menyegarkan
Untuk menghangatkan tubuh setelah berkeliling kota, Al-Harirah adalah pilihan yang tepat. Sup ini biasanya disajikan saat berbuka puasa selama bulan Ramadan, tetapi kamu juga bisa menemukannya di berbagai restoran sepanjang tahun. Al-Harirah adalah sup yang kaya akan nutrisi, terbuat dari campuran daging, sayuran, lentil, dan berbagai rempah.
Yang membuat Al-Harirah istimewa adalah perpaduan rempah-rempahnya yang memberikan rasa hangat dan menyegarkan. Sup ini biasanya memiliki konsistensi yang cukup kental, dan disajikan dengan roti tradisional. Di Madinah, Al-Harirah sering dijadikan menu pembuka sebelum menikmati hidangan utama. Rasa hangat dan kaya akan rempah ini benar-benar membuat perut terasa nyaman, terutama setelah seharian beraktivitas.
Bagi kamu yang suka makanan berkuah dengan cita rasa rempah yang kuat, Al-Harirah akan menjadi pilihan yang memuaskan. Jangan ragu untuk mencicipi sup ini, terutama di restoran-restoran lokal yang menyajikannya dengan cara tradisional.
Baca juga : Restoran Indonesia Di Madinah
-
Haneeth: Daging yang Lumer di Mulut
Jika kamu pecinta daging, maka Haneeth adalah hidangan yang tidak boleh dilewatkan. Haneeth adalah hidangan daging kambing yang dimasak perlahan hingga benar-benar empuk. Proses memasak yang lambat ini membuat daging terasa sangat lembut dan lumer di mulut. Biasanya, Haneeth dimasak dengan rempah-rempah khas yang memberikan rasa yang kaya dan aroma yang menggugah selera.
Di Madinah, Haneeth sering disajikan dengan nasi dan sayuran, serta dilengkapi dengan saus pedas yang menambah kenikmatan. Meskipun terlihat sederhana, hidangan ini memiliki cita rasa yang kompleks dan kaya, berkat penggunaan rempah-rempah tradisional dan teknik memasak yang diwariskan secara turun-temurun.
Menikmati Haneeth di Madinah adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Setiap gigitan memberikan sensasi rasa yang mendalam, dan setelah mencobanya, kamu pasti ingin mencicipi lagi dan lagi.
-
Mutabbaq: Camilan Gurih yang Renyah
Kuliner Khas Madinah yang Menggugah Selera-Setelah menikmati berbagai hidangan utama, saatnya mencoba camilan khas yang sering dijumpai di Madinah, yaitu Mutabbaq. Mutabbaq adalah roti isi yang digoreng hingga renyah. Isinya bisa berupa daging cincang, sayuran, atau campuran telur dan rempah-rempah. Roti ini biasanya disajikan panas-panas dengan saus atau acar yang memberikan rasa segar.
Mutabbaq adalah camilan yang sangat populer, baik di kalangan warga lokal maupun turis. Makanan ini biasanya dijual di warung-warung pinggir jalan atau di pasar-pasar tradisional. Cara terbaik untuk menikmatinya adalah dengan menyantapnya langsung setelah digoreng, saat masih hangat dan renyah.
Cobalah berbagai variasi Mutabbaq di Madinah, karena setiap tempat mungkin memiliki resep dan cara penyajian yang berbeda. Mutabbaq bisa menjadi teman yang sempurna untuk sore santai sambil menikmati suasana kota.
-
Laban: Minuman Segar Pelepas Dahaga
Setelah menyantap berbagai makanan lezat, tentu butuh minuman yang segar untuk menyegarkan tenggorokan. Di Madinah, Laban adalah minuman yang sering menjadi pilihan. Laban adalah minuman berbahan dasar susu fermentasi yang mirip dengan yogurt cair. Rasanya sedikit asam dan sangat menyegarkan, terutama di cuaca panas.
Laban tidak hanya lezat, tetapi juga baik untuk pencernaan. Minuman ini biasanya disajikan dingin dan bisa dinikmati kapan saja, baik sebagai pendamping makanan berat atau sekadar pelepas dahaga di siang hari. Di Madinah, kamu bisa menemukan Laban di hampir setiap toko atau restoran, dan ada banyak variasi rasa yang bisa kamu coba.
Laban adalah contoh sempurna dari kesederhanaan yang menyegarkan. Dengan rasanya yang unik dan manfaat kesehatannya, minuman ini pasti akan menjadi favorit baru saat kamu berada di Madinah.
-
Al-Kabsa: Hidangan Nasi yang Menggugah Selera
Tidak ketinggalan, Al-Kabsa adalah hidangan nasi yang juga sangat populer di Madinah. Seperti Al-Mandi, Al-Kabsa juga merupakan nasi yang dimasak dengan rempah-rempah, tetapi dengan perbedaan pada teknik memasaknya. Al-Kabsa biasanya lebih kaya rempah dan sering disajikan dengan daging ayam atau kambing.
Hidangan ini terkenal dengan warna kuning keemasan yang didapat dari kunyit dan saffron. Aromanya sangat menggoda, dan rasanya benar-benar membuat lidah bergoyang. Di Madinah, Al-Kabsa sering disajikan dalam porsi besar, cocok untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.
Al-Kabsa adalah bukti betapa kaya dan variatifnya masakan Timur Tengah, dan di Madinah, kamu bisa menemukan versi terbaiknya. Setiap suapan nasi yang lembut dan penuh rasa rempah akan membuatmu jatuh cinta pada hidangan ini.
-
Knafeh: Penutup yang Manis dan Lembut
Setelah menikmati berbagai hidangan gurih, saatnya beralih ke sesuatu yang manis. Knafeh adalah makanan penutup yang sangat populer di Madinah. Knafeh terbuat dari lapisan tipis adonan phyllo yang diisi dengan keju, kemudian dipanggang hingga renyah dan disiram dengan sirup gula.
Rasanya manis, lembut, dan sedikit kenyal, dengan sentuhan rasa gurih dari keju yang lumer di mulut. Knafeh sering disajikan dengan tambahan kacang-kacangan seperti pistachio yang memberikan tekstur renyah. Hidangan penutup ini sangat cocok untuk menutup santap malam dengan kenikmatan yang manis.
Di Madinah, Knafeh sering dijual di toko-toko kue tradisional, dan setiap toko mungkin memiliki versi Knafeh yang berbeda. Jika kamu penyuka makanan manis, Knafeh adalah sesuatu yang harus dicoba saat berkunjung ke Madinah.
-
Roti Tamis: Sarapan Sederhana yang Mengenyangkan
Pagi hari di Madinah, kamu bisa memulai hari dengan sarapan sederhana namun mengenyangkan, yaitu Roti Tamis. Roti Tamis adalah sejenis roti pipih yang dipanggang hingga empuk dan bertekstur lembut. Roti ini biasanya disajikan dengan berbagai pendamping seperti madu, keju, atau saus kacang. Kombinasi roti Tamis yang hangat dan lembut dengan olesan pendamping yang manis atau gurih membuatnya menjadi pilihan sarapan yang sempurna.
Roti Tamis sangat populer di kalangan penduduk lokal karena mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Kamu bisa menemukannya di warung-warung sarapan atau toko roti yang tersebar di seluruh Madinah. Roti ini juga sering dinikmati dengan segelas teh atau kopi, menjadikannya sarapan yang simpel namun memuaskan.
Jika kamu suka dengan makanan yang sederhana namun nikmat, Roti Tamis bisa menjadi pilihan yang menyenangkan untuk mengawali hari. Cobalah dengan berbagai topping untuk menemukan kombinasi yang paling kamu sukai!
-
Maamoul: Camilan Tradisional yang Kaya Rasa
Untuk menutup perjalanan kuliner kita di Madinah, jangan lupa mencoba Maamoul. Maamoul adalah kue tradisional yang diisi dengan kurma, kacang-kacangan, atau buah-buahan kering, kemudian dipanggang hingga matang. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis alami, berkat isian yang kaya akan rasa.
Maamoul biasanya disajikan saat perayaan atau acara khusus, tetapi kamu juga bisa menemukannya di toko-toko kue di Madinah sepanjang tahun. Kue ini sering dihiasi dengan pola-pola cantik di permukaannya, yang menambah keindahan visual saat disajikan.
Cobalah Maamoul dengan secangkir kopi Arab yang kuat untuk pengalaman kuliner yang benar-benar autentik. Kombinasi rasa manis Maamoul dan pahitnya kopi akan menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.
Penutup: Menikmati Keunikan Kuliner Madinah
Kuliner Khas Madinah yang Menggugah Selera-Kuliner khas Madinah adalah cerminan dari budaya dan sejarah yang kaya di kota suci ini. Setiap hidangan membawa cerita dan kenangan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari penduduk serta warisan Rasulullah dan para sahabatnya. Dari yang manis hingga gurih, dari hidangan berat hingga camilan ringan, Madinah menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya hati.
Jadi, saat kamu berkesempatan mengunjungi Madinah, jangan hanya fokus pada ziarah spiritual. Luangkan waktu untuk menikmati dan mengeksplorasi kekayaan kuliner yang ditawarkan kota ini. Setiap gigitan adalah perjalanan rasa yang akan membuat kamu semakin jatuh cinta dengan Madinah, sebuah kota yang tidak hanya suci, tetapi juga penuh dengan rasa yang menggugah selera. Selamat menikmati!
Baca juga : 10 Rekomendasi Oleh-oleh Haji dan Umroh