Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT adalah Nabi Adam AS, yang ditugaskan sebagai khalifah atau pemimpin di dunia ini. Kisah Nabi Adam AS memiliki banyak hikmah yang dapat diambil. Berikut kisah Nabi Adam AS lengkap sampai akhir hayatnya.
Pada suatu waktu, Allah SWT memberitahukan kepada para malaikat tentang niat-Nya untuk menciptakan makhluk dari kalangan manusia. Makhluk ini akan dibentuk dari tanah Bumi dan kemudian diberi otoritas sebagai penggembala di Bumi. Peristiwa ini tercantum dalam ayat 30 surat Al-Baqarah.
Saat Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, para malaikat menanyakan mengenai tujuan penciptaan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan di bumi. Namun, Allah dengan bijaksana memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Penciptaan Nabi Adam AS
Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk mengambil tanah di permukaan Bumi. Malaikat Izrail berhasil menunaikan tugas yang diberikan Allah SWT dengan mengambil inti tanah di Bumi. Kemudian, Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sangat sempurna. Manusia diberkati dengan akal, tubuh, dan jiwa. Allah SWT melengkapi penciptaan ini dengan menginspirasi ruh Nabi Adam AS.
Tidak ada kepastian mengenai tahun kelahiran Nabi Adam. Namun, menurut buku Potret Kompetensi Dasar Santri karya Abd. Muqit, riwayat Nabi Adam terjadi sekitar 6.000-5.000 tahun yang lalu.
Allah SWT memberikan Nabi Adam AS pengetahuan yang lengkap, sementara para malaikat diminta untuk tunduk hormat dengan bersujud kepada Adam. Ketika semua malaikat bersujud, ada seorang iblis dari golongan jin yang menolak untuk tunduk hormat.
Iblis menolak bersujud karena merasa lebih unggul daripada manusia, mengklaim bahwa ia tercipta dari api. Setelah mendengar penolakan tersebut, Allah SWT mengutuk Iblis dan mengusirnya dari surga.
Baca juga: 10 Hotel Berbintang Terdekat Di Masjidil Haram
Adam, Nabi pertama, mengalami kehidupan yang tenang dan bahagia di surga selama beberapa saat. Suatu hari, dalam keadaan kesepian, Adam memohon kepada Allah SWT untuk memiliki teman. Mengabulkan permintaannya, Allah SWT menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Adam kemudian menikahi Hawa dan keduanya diizinkan tinggal bersama di surga dengan satu syarat, yaitu mereka dilarang mendekati pohon khuldi.
Selama bertahun-tahun, Adam dan Hawa taat pada peraturan tersebut, tetapi setan terus mencoba menggoda mereka dengan tipu daya. Akhirnya, godaan berhasil, dan Nabi Adam memetik buah dari pohon tersebut dan memakannya bersama Hawa. Tetapi kemudian, Adam dan Hawa segera merasa bersalah dan dengan tiba-tiba aurat mereka terbuka.
Kehidupan Nabi Adam AS Di Bumi
Setelah melanggar perintah tersebut, Allah SWT kemudian menyuruh Adam dan Hawa untuk turun ke Bumi. Adam dan Hawa ditempatkan di lokasi yang berbeda. Selama 40 tahun, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di Padang Arafah atau Jabal Rahmah, sebuah bukit yang penuh dengan cinta dan kasih sayang yang seperti kita kenal sekarang.
Setelah turun ke Bumi, Adam merasa menyesali kesalahannya. Adam dan Hawa memohon pengampunan kepada Allah SWT dengan bertaubat. Adam dan Hawa belajar banyak dari berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi di Bumi yang berbeda dengan surga. Mereka menguasai keterampilan bercocok tanam, beternak, dan melindungi tubuh mereka dari berbagai cuaca.
Adam dan Hawa mendirikan keluarga di Bumi dan melahirkan hingga 40 anak. Menurut banyak riwayat, anak-anak Nabi Adam dan Hawa lahir kembar. Informasi ini diambil dari buku “Nabi Adam AS: Manusia dan Nabi Pertama di Bumi” yang ditulis oleh Abu M Bintang dan Tim Divaro.
Adam, sebagai khalifah di Bumi, juga dipilih menjadi seorang Nabi dan Rasul yang bertanggung jawab untuk menyebarkan dakwah di dunia. Ia menyampaikan pesan-pesan keimanan kepada istri dan anak-anaknya mengenai Allah SWT.
Qabil, anak Nabi Adam, menghadapi persoalan ketika ia membunuh saudaranya, Habil. Kemarahan Adam terhadap Qabil sangat besar. Kemudian Allah SWT memberkahi Nabi Adam AS dengan seorang putra laki-laki yang tidak memiliki saudara kembar, dan nama anak tersebut adalah Syits. Syits adalah seorang anak yang pintar dan memiliki akhlak yang baik. Keturunan Syits nantinya melahirkan Idris.
Setelah mencapai usia 960 tahun, Nabi Adam AS mengalami sakit dan memberikan wasiat kepada Syits untuk melanjutkan dakwah. Kemudian, malaikat datang dan mencabut nyawanya, memandikannya, mengafani, menyalatkannya, dan menguburkannya.
Terdapat beberapa riwayat dalam sumber-sumber Islam mengenai lokasi kuburan Nabi Adam dan Hawa. Menurut salah satu riwayat, kuburan Nabi Adam terletak di gua Abu Qubays di Mekah, yang merupakan gunung pertama yang Allah SWT ciptakan. Namun, menurut riwayat lainnya, Nabi Nuh meletakkan peti mati Nabi Adam di Bahtera dan menguburkannya di Baitul-Maqdis (Masjid Al-Aqsa) di Yerusalem setelah banjir.
Mukjizat dan Keistimewaan Nabi Adam AS
Adapun keistimewaan dan mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Adam AS sebagai manusia pertama di bumi adalah sebagai berikut:
-
Menjadi Khalifah Pertama di Bumi
Salah satu keajaiban Nabi Adam AS yang terkenal adalah menjadi khalifah pertama di dunia. Selain itu, Allah juga memberikan banyak ilmu kepada Nabi Adam sebagai persiapan. Allah SWT melengkapi Nabi Adam dengan kecerdasan dan pemikiran, menjadikannya makhluk terbaik.
-
Memiliki Umur Panjang
Mukjizat berikutnya yang dimiliki oleh Nabi Adam adalah umur panjang. Dengan adanya mukjizat ini, Nabi Adam berhasil melahirkan keturunan yang melimpah dan menjaga keluarganya agar berkembang dengan cepat. Dilaporkan pula bahwa umur panjang Nabi Adam AS turut diturunkan kepada Nabi Daud AS.
-
Memiliki Keturunan Kembar Berpasangan
Nabi Adam memiliki mukjizat yang memungkinkannya untuk menghasilkan keturunan yang selalu berpasangan. Setiap kali Nabi Adam dan Siti Hawa diberkahi dengan anak, mereka selalu mendapatkan kembar.
Dalam rangka untuk memudahkan keturunan Nabi Adam dalam meneruskan garis keturunannya, ini dapat dianggap sebagai suatu keajaiban. Tanpa keajaiban ini, manusia tidak akan dapat berkembang dan menghuni bumi dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan ini kepada Nabi Adam dan Siti Hawa dengan niat yang luhur.
-
Memiliki Tubuh Dengan Tinggi 60 Hasta
Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa Nabi Adam memiliki tinggi badan sekitar 60 hasta, yang setara dengan sekitar 27 meter. Banyak orang mempercayai bahwa ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Adam.
Dengan ketinggiannya yang mencukupi, beliau dapat dengan mudah memimpin keluarga, menjalankan berbagai tanggung jawab seperti berburu makanan dan menjaga keamanan keluarga dari ancaman hewan buas.
-
Menerima Banyak Ilmu Pengetahuan
Nabi Adam, sebagai manusia pertama di bumi, diberikan mukjizat berupa ilmu pengetahuan yang melimpah dan berguna. Pada saat itu, Nabi Adam telah mengetahui beragam nama benda dan makhluk hidup yang ada di dunia.
Setelah itu, pemberian ilmu tersebut mengalami pertumbuhan yang pesat dan digunakan sebagai kebutuhan hidup Nabi Adam dan Siti Hawa.
Nabi Adam memiliki kemampuan untuk memilih binatang dan tanaman yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, Nabi Adam juga memiliki pengetahuan tentang benda-benda yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti alat berburu dan alat pembuatan pakaian.
Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari kisah Nabi Adam AS. Sebagai manusia, kita seharusnya memahami bahwa iblis merupakan musuh yang terus menggoda untuk menyesatkan manusia. Tugas kita adalah melawan godaan setan dan melayani ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, Allah senantiasa menerima taubat setiap hamba-Nya yang sungguh-sungguh.
Demikian kisah Nabi Adam AS lengkap sampai akhir hayatnya. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan serta menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
Baca juga: Keuntungan Ibadah Umrah Di Usia Muda