Allah SWT mengirim para Nabi dan Rasul untuk mengajak manusia patuh pada-Nya. Tidak hanya itu, tugas para Nabi dan Rasul juga mencakup menjadi contoh teladan bagi umat manusia. Nabi Ayyub AS adalah salah satu contoh Nabi yang dapat dijadikan teladan dalam menjaga kesabaran saat menghadapi ujian. Berikut ini kisah Nabi Ayyub AS dan mukjizatnya selengkapnya.
Nabi Ayyub alaihissalam menjalani kehidupannya sekitar tahun 1420—1540 SM. Ia berasal dari wilayah Romawi dan diutus oleh Allah untuk mengajak masyarakat di daerah Huran (sekitar Yordania dan Suriah) agar beribadah kepada Allah SWT.
Sebelum cobaan kesabaran menghampirinya, Allah telah memberikan berbagai karunia dan nikmat kepada Nabi Ayyub. Beliau diberkahi dengan tubuh yang sehat dan wajah yang menawan. Anugerah juga diberikan dalam bentuk anak-anak keturunan yang baik dan istri yang setia. Menurut pandangan mayoritas ulama, nama istri Nabi Ayyub AS adalah Rahma binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub.
Dari segi materi, Allah juga memberikan kekayaan yang berlimpah sehingga Nabi Ayyub AS menjadi sosok yang sangat kaya. Kekayaan tersebut tidak hanya dalam bentuk uang, melainkan juga terwujud dalam tanah dan bangunan yang luas di daerah Batsniyyah, wilayah di negeri Huran.
Ia juga memelihara berbagai macam binatang ternak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menyainginya. Binatang-binatang ternak tersebut meliputi unta, sapi, kuda, keledai, dan kambing.
Dengan limpahan nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah, Nabi Ayyub AS dengan tekun mengungkap rasa syukur. Ia menjelma menjadi seorang hamba yang penuh takwa dan penuh kasih terhadap sesamanya. Nabi Ayyub AS giat dalam memberi uluran tangan kepada anak-anak yatim, janda-janda, kaum duafa, mereka yang tengah dalam perjalanan namun kekurangan (ibnu sabil), dan juga memberi makan kepada orang-orang yang kurang mampu.
Baca juga : 6 Tempat Misterius Dalam Al Qur’an
Ujian Kesabaran Nabi Ayyub AS
Allah menjelaskan mengenai ujian yang diberikan kepada Ayyub dan bagaimana dia sabar menghadapinya, sebagaimana yang tercantum dalam ayat 41 hingga 44 dari Surah Shad. Allah menguji Nabi Ayyub AS dengan mengambil kembali semua nikmat berlimpah yang telah Dia berikan kepadanya. Awalnya, Allah menimpakan penyakit kulit di seluruh tubuh Nabi Ayyub alaihissalam.
Ibnu Katsir bahkan menginterpretasikan bahwa tidak ada sejengkal pun dari tubuh Nabi Ayyub yang terhindar dari penyakit judzam (kusta) itu. Sehingga, Allah mencabut nikmat wajah beliau yang tampan.
Tubuh yang sebelumnya sehat, bugar, dan segar oleh Allah diangkat dengan menderita penyakit yang membuatnya menjadi sangat lemah. Kehadiran penyakit itu begitu parah, sehingga dalam kisahnya, Nabi Ayyub AS tidak mampu lagi berjalan sendiri untuk pergi ke kamar mandi, sehingga harus didampingi oleh istri beliau.
Anak-anak beliau pun telah dipanggil oleh Allah, semuanya telah berpulang. Tidak hanya itu, kekayaan melimpah yang tak tertandingi milik Nabi Ayyub AS juga ditarik kembali oleh Allah.
Nabi Ayyub AS kemudian mengalami kemiskinan, ditambah dengan kondisi penyakitnya, membuat semua orang menjauhi beliau. Dalam kesendirian, Nabi Ayyub AS memilih untuk mengasingkan diri ke suatu tempat. Satu-satunya pendamping setia adalah istri beliau, dan dua orang sahabatnya tetap setia mengunjungi beliau.
Pandangan ulama juga beragam mengenai durasi ujian yang dijalani oleh Nabi Ayyub AS. Terdapat perbedaan pendapat mengenai lamanya penderitaan yang dialaminya. Beberapa mengklaim bahwa Nabi Ayyub AS mengalami penyakit selama 18 tahun. Ada juga yang berpendapat bahwa durasinya hanya tiga tahun. Beberapa ulama lainnya menyebutkan bahwa musibah yang menimpa Ayyub alaihissalam berlangsung selama 7 tahun, 7 bulan, dan 7 hari.
Dua teman akrab yang tetap setia datang menjenguk dan membawa makanan, merasa cemas terhadap ujian yang menimpa Nabi Ayyub AS. Timbul pikiran dalam pikiran salah satu dari mereka bahwa ujian yang menimpa Nabi Ayyub AS mungkin disebabkan oleh dosa besar yang pernah beliau lakukan.
Rasa cemas tersebut ia sampaikan kepada teman-teman lainnya. Kemudian teman ini mengabarkannya kepada Nabi Ayyub AS. Mendengar hal tersebut, Nabi Ayyub AS merasa sedih sejenak, namun kemudian ia dengan terbuka menceritakan situasinya dan menghilangkan prasangka yang muncul.
Meskipun dihadapkan pada berbagai bencana, mulai dari kehilangan anak-anaknya, kehilangan seluruh kekayaannya, penyakit yang tidak kunjung sembuh, Nabi Ayyub AS justru menghadapinya dengan penuh kesabaran.
Ganjaran Kesabaran Nabi Ayyub
Kisah Nabi Ayyub AS Dan Mukjizatnya-Dikarenakan kesabaran yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Nabi Ayyub AS dalam menghadapi ujian tersebut, Allah akhirnya membuka jalan keluar. Keterangan mengenai peristiwa ini dicatat dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya ayat 83-84.
Cerita tersebut mirip dengan apa yang disebutkan dalam Surah Shad ayat 41—44, di mana Allah mengilhamkan kepada Nabi Ayyub AS untuk mengetuk tanah dengan kakinya. Akibatnya, mata air yang segar pun memancar dari tempat tersebut. Nabi Ayyub AS segera mandi di mata air tersebut dan akhirnya sembuh dari penyakit kulit yang melanda tubuhnya.
Allah juga menyuruh Nabi Ayyub AS untuk meminum air dari mata air tersebut. Kelezatan airnya kemudian mampu menyucikan hati batin Nabi Ayyub AS, sehingga beliau pulih dalam kesehatan fisik dan mental. Energi serta vitalitasnya pun kembali membaik, bahkan seolah-olah tidak pernah mengalami penyakit.
Ketika ingin bertemu dengan istrinya, Nabi Ayyub AS dihadapi dengan momen di mana sang istri tidak dapat mengenali dirinya. Meskipun penampilan Nabi Ayyub AS masih sama seperti saat beliau dalam keadaan sehat sebelumnya. Sesungguhnya, sang istri masih mengingat dengan jelas postur dan wajah Nabi Ayyub AS sebelum beliau jatuh sakit.
Namun, dalam pikiran istri Nabi Ayyub, beliau tetap lemah dan menderita penyakit kulit. Oleh karena itu, beliau tidak berharap bahwa suaminya akan pulih dengan begitu cepat. Keduanya akhirnya bersuka cita dan bersyukur kepada Allah atas kesembuhan tersebut.
Seperti yang diungkapkan dalam ayat-ayat Surah Al-Anbiya dan Surah Shad, Allah menyatakan bahwa Dia mengembalikan anggota keluarga Nabi Ayyub AS dengan berlipat-lipat kepadanya. Allah juga mengembalikan harta Nabi Ayyub AS sebagai bentuk hadiah atas kerelaannya dalam menghadapi ujian.
Dalam beberapa kisah, disampaikan bahwa untuk mengembalikan harta dan kekayaan Nabi Ayyub AS, Allah SWT mengirimkan 2 gumpalan awan. Salah satu awan menyelimuti tumpukan gandum, sementara awan yang lain menyelimuti tumpukan jewawut.
Awan yang menyelimuti gundukan gandum tersebut melepaskan “hujan” emas. Sementara awan yang melingkupi ladang jelai mengeluarkan hujan perak. Dengan begitu, kekayaan Nabi Ayyub AS pun mengalir melimpah kembali.
Pada varian lain dari cerita tersebut, diceritakan bahwa Nabi Ayyub AS memiliki dua kotak. Satu kotak digunakan untuk menyimpan gandum, sementara kotak lainnya digunakan untuk menyimpan jewawut. Allah mengirimkan dua awan, yang pertama menghujani kotak gandum dengan emas sampai penuh meluber. Awan kedua mengguyur kotak jewawut dengan perak hingga juga meluap.
Mukjizat Nabi Ayyub
Berikut ini mukjizat dari Nabi Ayyub AS yaitu :
-
Kesabaran yang luar biasa
Bukan hanya kehilangan harta, Nabi Ayyub AS juga diuji dengan penyakit kulit yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Kulitnya terasa sangat gatal dan bahkan melepuh. Tubuhnya menjadi sangat kurus dan dagingnya menghilang, hanya meninggalkan tulang dan otot. Selanjutnya, tubuhnya pun mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Satu demi satu, anggota keluarganya pergi menjauh karena takut terjangkit penyakit. Hanya istrinya, yang setia dan penuh kasih bernama Rahmah, yang tetap berada di sisi Nabi Ayub. Meskipun menderita sakit kulit selama bertahun-tahun, Nabi Ayyub AS tetap bertawakkal kepada Allah SWT tanpa mengeluh. Ia tetap bersabar, meyakini bahwa penderitaannya ini hanyalah sepele dibandingkan dengan nikmat dan kekayaan yang pernah ia rasakan.
-
Dapat mengeluarkan mata air dari hentakan kakinya
Mukjizat Nabi Ayub AS berikutnya ialah terpancurnya air yang sangat segar dan bening dari hentakan kakinya. Meskipun dalam keadaan yang semakin rapuh, Nabi Ayub AS mendapat petunjuk ilahi untuk mengetukkan kakinya ke tanah. Dikarenakan kesabaran yang ditunjukkan oleh Nabi Ayub AS selama ia mengalami penderitaan akibat penyakit, akhirnya Allah menghilangkan penyakit tersebut dan mengembalikan kekayaannya.
-
Ketaqwaan yang luar biasa
Selama Nabi Ayub dalam keadaan sakit, tidak pernah ia hentikan zikirnya dari pagi hingga malam. Tanpa memedulikan rasa sakit atau kebahagiaan, Nabi Ayub senantiasa mempertahankan ketaatannya dan tetap menjalankan ibadahnya kepada Allah SWT. Bahkan, para malaikat terkagum-kagum oleh ketabahan dan kesetiaan Nabi Ayub yang selalu dengan tulus mengabdikan dirinya hanya kepada Allah SWT. Akhirnya, ia diberikan kesenangan kembali dalam hidupnya dan dianugerahi seorang putra yang beriman, Basyar atau Zulkifli, yang nantinya akan menjadi seorang nabi. Pada akhirnya, sekitar tahun 1500 SM, Nabi Ayyub AS diangkat sebagai seorang Nabi.
Demikianlah kisah Nabi Ayyub AS dan mukjizatnya, semoga menambah wawasan dan dapat memetik pelajaran dari kisahnya.
Baca juga : Kisah Abu Jahal Yang Tamak