Nabi Hud AS adalah nabi dan rasul keempat yang harus diyakini oleh seluruh umat Muslim. Kisah Nabi Hud juga sering disebut dalam Al Quran. Dalam artikel berikut ini akan diulas perjalanan kisah Nabi Hud AS lengkap.
Surat ke-11 dalam Al Quran, yang dikenal sebagai Surat Hud, mengabadikan nama Hud sendiri. Hud diutus oleh Allah SWT dengan tujuan menyerukan tauhid kepada kaum ‘Aad. Nabi Hud dilahirkan sebagai keturunan dari Abdullah bin Ribah bin Khulud bin Ad bin Aus bin Irim bin Syam bin Nuh.
Salah satu dari 25 Nabi utusan Allah Swt yang menerima wahyu bagi dirinya sendiri adalah Nabi Hud AS. Nabi Hud, yang merupakan nabi keempat, berasal dari suku ‘Ad di bangsa Arab. Sejak kecil, Nabi Hud terkenal sebagai sosok yang sangat terpuji. Ia dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, bekerja keras, memiliki budi pekerti luhur, serta bersahabat dengan ramah terhadap teman-temannya di sekitarnya.
Nabi Hud AS hidup di daerah yang disebut Al Ahqaf, terletak di utara Hadramaut, antara Oman dan Yaman. Tanah yang subur menjadikan Hadramaut sebagai wilayah yang luar biasa indah. Mereka menempati rumah-rumah dengan tiang-tiang yang besar.
Mereka pun membangun istana-istana dan benteng-benteng yang megah, serta berbangga dengan kebesaran bangunan-bangunan tersebut. Mereka juga memiliki peradaban yang maju, mereka menonjol dalam pertanian karena kekayaan air segar yang melimpah bagi mereka, di tambah lagi memiliki kekayaan harta dan jumlah binatang ternak yang besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan mereka fisik yang berbeda dengan orang lain, tubuh mereka tinggi dan kuat. Ketika mereka berperang atau menyerang suatu kelompok, mereka mampu memenangkan pertempuran tersebut dan serangan mereka sangat menakutkan.
Baca juga : Perbedaan Infaq dan Shodaqoh Dalam Islam
Namun, mereka tidak bersyukur atas karunia yang Allah SWT berikan kepada mereka. Kaum ‘Ad justru menyembah berhala dan tidak mengakui Allah sebagai Tuhan mereka yang telah melimpahkan berbagai nikmat kepada mereka.
Selain itu, mereka juga melakukan berbagai tindakan maksiat dan dosa serta menyebabkan kerusakan di dunia. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Nabi Hud ‘alaihis salam kepada mereka untuk membimbing mereka ke jalan yang benar. Nabi Hud mengajak mereka untuk hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan melarang mereka melakukan penyekutuan dan berbagai perbuatan maksiat.
Dakwah Nabi Hud AS
Fokus utama kisah Nabi Hud adalah kaum ‘Aad yang tinggal di daerah Al Ahqaf di sekitar Nabi Hud. Tugas utamanya adalah mengajak mereka menyembah Allah SWT dan menjauhi perbuatan dosa.
Menurut pernyataan Ibnu Katsir, kaum ‘Ad yang pertama kali muncul setelah banjir zaman Nabi Nuh AS adalah kaum yang pertama kali menyembah berhala. Seiring dengan meningkatnya tingkat kekafiran di kalangan mereka, Allah SWT mengirim seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri untuk mengajak mereka ke jalan yang benar.
Namun, kaum ‘Aad tidak kembali kepada jalan yang benar; sebaliknya, mereka mendustakan Nabi Hud AS. Para pemimpin kaum ini meyakini bahwa Nabi Hud telah berdusta. Bahkan, mereka menyatakan bahwa Hud kekurangan akal dan sudah tidak waras.
Datangnya Azab Dari Allah SWT
Meskipun telah diberi peringatan oleh Allah SWT melalui Nabi Hud AS, kaum yang terkenal dengan keangkuhan dan kesombongannya masih enggan mengindahkan peringatan tersebut.
Kaum ‘Aad bahkan telah menantang Nabi Hud AS untuk membuktikan kekuatan Allah SWT. Sebagai respons, Allah SWT mengirimkan azab berupa badai besar yang menghempaskan dan memusnahkan mereka.
Saat angin bertiup, Nabi Hud dan para pengikutnya tetap tinggal di rumah tanpa mengalami bahaya sedikit pun dari angin tersebut. Setelah topan berlalu, Nabi Hud dan para pengikutnya pindah ke Hadramaut untuk menetap di sana hingga beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Mukjizat Nabi Hud AS
Mukjizat adalah peristiwa, kejadian, atau kemampuan luar biasa yang dimiliki atau terjadi pada diri Nabi dan Rasul. Mukjizat diberikan langsung oleh Allah SWT kepada mereka untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang istimewa yang terpilih untuk menyampaikan dakwah kepada sesamanya.
Ada beberapa mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Hud dalam kisah Nabi Hud AS. Perbedaan utama antara mukjizat dan sihir adalah bahwa mukjizat tidak dapat ditiru oleh siapa pun, sedangkan sihir dapat dipelajari dan dilawan.
Berikut 3 mukjizat Nabi Hud AS :
- Dengan seizin Allah SWT, Nabi Hud AS mampu mengundang turunnya hujan saat itu, ketika kaum Aad’ sedang menghadapi bencana kekeringan yang parah, yang mengakibatkan kematian tanaman, pertanian, dan hewan ternak karena kekeringan tersebut.
- Para pengikut Nabi Hud, bersama dengan Nabi itu sendiri, berhasil terhindar dari hukuman yang diturunkan oleh Allah kepada kaum ‘Aad.
- Allah SWT memberikan Nabi Hud AS umur yang panjang, mencapai 130 tahun.
Itulah kisah Nabi Hud AS lengkap, sampai akhir hayatnya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam keislaman kita.
Baca juga : Hikmah Memahami Asmaul Husna