Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Dakwahnya

Kisah Nabi Ibrahim AS Dan DakwahnyaSalah satu cara untuk mengambil teladan dari Nabi Ibrahim adalah dengan memahami kisahnya. Al-Quran telah mengabadikan kisah beliau sebagai pelajaran yang lengkap, termasuk cerita tentang kaumnya. Kisah ini juga sering kali menunjukkan azab yang menimpa penentang pada masa itu. Berikut kisah Nabi Ibrahim AS dan dakwahnya secara lengkap.

Beliau ialah Ibrahim bin Tarikh, yang berasal dari garis keturunan Sam bin Nuh. Terdapat catatan dalam literatur ilmu keagamaan yang menjelaskan silsilah keturunan Nabi Ibrahim. Namun, terdapat pula catatan yang menyebutkan bahwa ayah Nabi Ibrahim adalah Azar. Pendapat terakhir ini memiliki kekuatan yang lebih besar.

Azar memiliki tiga anak, yaitu Ibrahim, Nahur, dan Haran. Saat Ibrahim lahir, umur ayahnya adalah tujuh puluh lima tahun. Nabi Luth adalah putra Haran, yang berarti Nabi Luth AS adalah keponakan Nabi Ibrahim AS. Haran meninggal dunia ketika ayahnya masih hidup.

Terdapat pernyataan bahwa ibunda Ibrahim disebut Amilah oleh beberapa orang, atau Buna menurut pandangan yang berbeda.

Kelahiran Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim dilahirkan di Babil (Babilonia) dan ia mempersunting Sarrah sebagai istri pertamanya. Di sisi lain, Nahur menikahi Milka, putri Haran yang juga keponakannya. Sarrah adalah seorang wanita yang tidak dapat memiliki anak.

Sebelum Nabi Ibrahim dilahirkan, para ahli nujum memberi tahu Raja Namrud bahwa pada periode 1889-1956 M, akan ada kelahiran seorang anak laki-laki yang di masa depan akan menghancurkannya. Karena itu, Raja Namrud memerintahkan prajuritnya untuk mencarinya agar ramalan tersebut tidak terjadi.

Kemudian, anak laki-laki yang dilahirkan pada tahun tersebut dihabisi, bahkan para pria dilarang mencampuri istri mereka, dan setiap rumah dijaga oleh pengawal istana. Beberapa saat kemudian, dukun memberikan kabar bahwa saat kelahiran yang dibicarakan akan segera tiba.

Saat masa persalinan mendekat, ibu Ibrahim memasuki gua dengan tujuan untuk menyembunyikan diri dari pengawal kerajaan agar bayi yang ada dalam kandungannya aman. Wajah kecilnya pada saat itu memancarkan cahaya yang tepat mengenai dahinya. Pada saat yang sama, berbagai fenomena aneh terjadi di wilayah tersebut.

Tanpa diduga, berhala yang sebelumnya berdiri kokoh tiba-tiba runtuh, balkon gedung Namrud roboh, dan mahkota terlepas dari kepalanya. Setelah itu, ibu Ibrahim menutup pintu gua dengan tujuan melindunginya agar tidak ditemukan oleh orang-orang yang memiliki niat jahat.

Satu minggu setelah berada di gua, ibu Ibrahim menemukan putranya sedang minum susu dari ibu jarinya, sementara madu dan keju ada di jari lainnya. Setelah itu, dia pergi dan kembali tepat setahun kemudian. Pertumbuhannya terlihat jauh lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak sebayanya.

Ibrahim tumbuh setiap bulannya seperti seorang anak berusia 1 tahun. Ketika ia keluar dari gua, usianya diperkirakan sebanding dengan seorang anak berusia 12 tahun. Pada saat itu, Ibrahim kecil sedang mencari Tuhannya dengan merenungkan kejadian-kejadian besar seperti matahari terbit, gunung, laut, dan lain sebagainya.

Baca juga : 10 Rekomendasi Oleh-oleh Haji Dan Umroh

Proses Perjalanan Mencari Tuhan

Setelah keluar dari gua, Ibrahim segera berusaha mencari Tuhannya melalui berbagai cara. Pengalaman ini kemudian tercatat dalam Al-Quran dalam beberapa surah yang khusus ditujukan sebagai penyimpan jejak dan pelajaran bagi manusia, agar mereka dapat memahami sejauh mana kekuasaan Allah SWT yang besar.

Namun, ketika Ibrahim mencari, ia menemukan bahwa apa yang ia anggap penting tidak bertahan lama, dan pada saat itu muncul pandangan bahwa ada yang lebih berkuasa.

Ketika Ibrahim masih remaja, ia kerap menanyakan pada ayahnya tentang hakikat Tuhan. Pada saat itu, ia menyadari bahwa patung-patung itu tak berguna. Karena itu, keinginannya untuk membuka mata kaumnya semakin kuat dan akhirnya ia memilih jalur berdakwah.

Ketika dia menemukan bahwa ayahnya enggan meninggalkan penyembahan berhala, kesedihan menyelimutinya. Meskipun telah mengingatkannya berulang kali, pendiriannya tetap teguh. Akhirnya, Allah menjatuhkan hukuman kepada orang-orang kafir.

Pada masa itu, mayoritas penduduk di Bait Al-Maqdis masih menyembah berhala, namun mereka harus menghadapi kenyataan yang pahit bahwa semua patung tersebut dibuat oleh ayah mereka sendiri. Salah satu bentuknya yang sangat beragam adalah personifikasi dari rasi bintang.

Dakwah Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Dakwahnya-Dalam proses berdakwah, terdapat berbagai tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, termasuk menghadapi penolakan dari kelompok mereka sendiri yang tetap menyembah berhala. Mereka meyakini bahwa tradisi turun-temurun lebih kuat daripada ajaran Ibrahim AS.

Masyarakat sekitar menolak dengan tegas dakwah yang disampaikan oleh beliau, bahkan seringkali mereka juga menggunakan kekerasan. Salah satu alasan yang terdapat dalam Surat Al-Anbiya adalah menyebutkan bahwa “Kami menemukan nenek moyang kami menyembahnya”.

Ibrahim tetap menyebarkan ajaran tauhid, yaitu mengesakan Allah kepada masyarakat, meskipun ia terus menerima penolakan. Seiring berlalunya waktu, orang-orang mulai datang satu per satu untuk menyatakan keimanannya. Namun, sebagian dari mereka masih melakukannya secara rahasia karena merasa takut.

Raja Namrud semakin dilanda ketakutan akan kematian ketika ia mendengar tentang ajaran baru yang dibawa oleh Ibrahim AS. Sepanjang sisa hidupnya, ia berusaha dengan segala cara untuk mencegah ramalan yang pernah ia dengar menjadi kenyataan, menggunakan strategi ancaman.

Ketegangan antara Ibrahim dan Namrud dimulai saat utusan Allah itu meruntuhkan semua patung, kecuali yang paling besar. Kejadian ini dijelaskan dalam surat Al-Anbiya yang menjawab pertanyaan kaumnya tentang kebenaran ajaran tauhid dan kemampuan Ibrahim untuk membuktikannya.

Ibrahim pergi ke Al-Kaldaniyyin bersama Ayahnya, Sarrah, dan anak laki-laki dari Luth bin Haran. Mereka kemudian pindah ke Al-Kan’aniyyin dan menetap di Harran. Ayah Ibrahim meninggal di Harran pada usia 250 tahun.

Mukjizat Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Dakwahnya-Setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi untuk berdakwah, Dia memberikan mukjizat sebagai tanda keberadaan-Nya dan sebagai jaminan-Nya untuk selalu membantu umat yang beriman dan taat kepada-Nya. Ibrahim pun mengalami banyak keajaiban yang luar biasa, seperti yang dijelaskan berikut ini:

  1. Tidak Hangus Terbakar oleh Api

Nabi Ibrahim AS menunjukkan keberanian dalam melawan Namrud, yang menyebabkan kemurkaan raja tersebut karena takut akan ramalan masa lalunya yang menjadi kenyataan, serta pengikutnya semakin berkurang. Akibatnya, kekayaan Namrud semakin menyusut. Untuk mencegah hal tersebut, Namrud melakukan berbagai upaya.

Salah satu di antaranya adalah melalui membakar Nabi Ibrahim AS dalam api yang menyala. Fakta yang mengejutkan adalah tubuh Nabi Allah tidak terkena api sama sekali, bahkan dikatakan rasanya dingin. Kejadian ini dicatat dalam Surah Al-Anbiya ayat 69 yang kini sering digunakan sebagai salah satu ayat ruqyah.

  1. Bisa Mengeluarkan Madu dari Jarinya

Ketika Ibrahim masih kecil, ia ditinggal sendirian oleh ibunya di dalam sebuah gua untuk menghindari konflik berdarah. Ibunya jarang mengunjunginya, tetapi yang anehnya, jari putranya bisa mengeluarkan madu. Selain itu, bagian lainnya memiliki keju, sehingga nutrisi tetap tercukupi.

Allah menurunkan keajaiban sesuai kebutuhan, sehingga meskipun tampak kekurangan asupan, nabi Ibrahim kecil bisa tumbuh dengan cepat melebihi anak-anak seusianya. Bahkan saat keluar dari gua, usianya terlihat seperti seorang anak berusia 12 tahun. Tidak semua Nabi memiliki keajaiban seperti ini.

  1. Mengubah Pasir Menjadi Makanan

Mukjizat adalah sebuah fenomena yang luar biasa yang diberikan kepada Nabi dan Rasul Allah. Karena itu, ada banyak hal yang dianggap tidak mungkin terjadi, termasuk mengubah pasir menjadi makanan. Peristiwa tersebut dimulai ketika Ibrahim mengunjungi Namrud dengan harapan mendapatkan makanan.

Namun, harapan yang ia miliki ternyata sirna ketika ia tetap teguh dengan keyakinannya saat ditanya tentang siapa Tuhannya. Keajaiban itu dimulai saat ia membawa pulang pasir dari Namrud ke rumahnya. Keesokan harinya, kantongnya terisi penuh dengan bahan masakan seperti sayuran dan daging.

  1. Keluar Susu dari Ibu Jarinya

Masih terkait dengan cerita kelahirannya, Nabi Ibrahim tinggal seorang diri di sebuah gua yang sunyi dan terpencil, jauh dari kampung halamannya. Namun, Allah ternyata melindunginya. Saat ibunya berkunjung, terlihat bahwa Ibrahim kecil sedang mengisap susu dari ibu jarinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Terjadi sesuatu yang aneh, tampaknya ada cahaya yang memancar di bagian keningnya. Pada saat itu, ibunya mulai menyadari betapa istimewanya anak laki-lakinya. Kemuliaan yang diberikan oleh Allah pastinya ditujukan untuk hamba-Nya yang akan menyebarkan pengetahuan tentang kebenaran dan ajaran tentang keesaan dengan luas.

  1. Orang Pertama yang Membangun Ka’bah

Ka’bah, salah satu keajaiban dunia yang terletak di Makkah, masih terus menjadi tujuan utama bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dibangun pertama kali pada zaman Nabi Ibrahim, proses pembangunannya diberkahi oleh Allah SWT dengan desain yang luar biasa memukau. Hingga kini, Ka’bah terus menjadi tempat yang ramai dikunjungi.

Pada mulanya, Allah memberi perintah agar sebuah rumah dibangun untuk-Nya. Kemudian, Allah mengirimkan awan untuk bertanya kepada Ibrahim apakah tugasnya telah dilakukan. Setelah mendapatkan jawaban, Allah segera menghadirkan pondasi. Kemudian, Ibrahim beserta putranya mulai meninggikan bangunan tersebut.

  1. Menghidupkan Makhluk yang Sudah Mati

Salah satu kejadian tersebut tercatat dalam Al-Baqarah ayat 260 yang menyatakan bahwa pada saat itu, Nabi Ibrahim masih meragukan tentang keesaan Allah. Pada akhirnya, ia diberi bukti tentang bagaimana menghidupkan makhluk mati, suatu kemampuan yang tak mampu dilakukan oleh manusia biasa.

Dalam Surah Al-Baqarah, disebutkan bahwa Allah menyuruh Ibrahim untuk memotong tubuh burung, lalu meletakkannya di puncak bukit. Kemudian, Ibrahim harus memanggil burung itu, dan terjadilah sebuah keajaiban. Makhluk itu bangkit hidup kembali dan mampu terbang mendekatinya.

Itulah kisah Nabi Ibrahim AS dan dakwahnya yang begitu banyak rintangan karena beliau menghadapi ayahnya sendiri yang saat itu masih menyembah berhala.

Baca juga : Sejarah Singkat Perkembangan Islam Di Andalusia

Shares
Butuh Bantuan ?