Jika kita membicarakan tentang kisah Nabi Idris, yang muncul dalam pikiran adalah bahwa beliau adalah nabi dan rasul kedua setelah Nabi Adam As. Kami akan menjelaskan secara rinci kisah Nabi Idris AS lengkap sampai akhir hayatnya.
Kisah Nabi Idris merupakan salah satu cerita yang penuh dengan peringatan bagi umat Muslim. Allah SWT memberikan kesempatan kepada Nabi Idris, sebagai manusia terpilih, untuk mengalami kematian, melihat surga, dan melihat neraka. Pengalaman ini pasti akan menimbulkan sensasi yang menakutkan. Keturunan keenam dari Nabi Adam AS adalah Nabi Idris sendiri. Ia adalah putra dari Qabil dan Iqlima, yang merupakan putra dan putri Nabi Adam AS.
Pada saat itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Idris untuk mengajak semua manusia berjalan di jalan-Nya. Idris menjadi orang pertama yang diberi wahyu oleh malaikat Jibril ketika usianya mencapai 82 tahun.
Ada beberapa ilmuwan yang menjelaskan bahwa Nabi Idris hidup sebelum Nabi Nuh, seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, dan juga As-Suyuthi. Nama asli Nabi Idris diyakini sebagai Khonukh, nenek moyang Nabi Nuh, berdasarkan teori yang muncul. Bukti tambahan untuk teori ini dapat ditemukan dalam QS. Maryam ayat 58.
Nabi Idris AS adalah nabi pertama yang menerima wahyu dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Ia berjuang untuk memperkuat agama Islam dengan mengajarkan konsep tauhid dan melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Kisah Wafatnya Nabi Idsris AS
Selama hidupnya, Nabi Idris berhijrah dan menetap di Mesir, dengan tekun mengajak masyarakat untuk beribadah dan menyembah Allah SWT. Nabi Idris dikenal bukan hanya sebagai sosok yang sabar, tetapi juga pemberani. Itulah sebabnya, julukan yang disematkan padanya adalah ‘Asadul Usud’, yang berarti ‘raja dari segala raja singa’.
Dikutip dari buku Kisah Nyata 25 Nabi & Rasul, Nabi Idris meninggal dunia ketika berusia 308 tahun. Usia ini tergolong muda bila dibandingkan dengan para nabi lainnya. Sebagai contoh, perbandingannya dengan Nabi Nuh yang hidup sekitar 950 tahun.
Baca juga : 5 Aplikasi Wajib Jika Ingin Ke Arab Saudi
Mukjizat Nabi Idris AS
Nabi Idris AS adalah tokoh yang dikenal sebagai pelopor dalam bidang arsitektur, selain kecerdasannya yang luar biasa. Di bawah ini adalah beberapa keistimewaan dan mukjizat lain yang dimiliki oleh Nabi Idris AS.
-
Manusia Pertama Yang Dapat Membaca dan Menulis
Diceritakan bahwa Nabi Idris AS merupakan orang pertama yang mampu membaca dan menulis menggunakan pena. Melalui 30 buah Shofiah yang merupakan petunjuk dari Allah SWT, Ia menyampaikan dakwah kepada semua umatnya.
Nabi Idris dikenal tidak hanya karena kemampuannya dalam membaca dan menulis, tetapi juga sebagai seorang nabi yang rajin dan suka belajar. Karena keaktifannya dalam mengejar pengetahuan dan konsistensinya dalam melakukannya, Idris berhasil memperoleh ilmu pengetahuan.
-
Memiliki Derajat Yang Tinggi
Dalam surat Maryam ayat 57, disebutkan bahwa Nabi Idris AS memiliki derajat yang tinggi. Artinya, selain menjadi seorang nabi yang saleh, Ia juga memiliki martabat yang sangat tinggi. Pada akhirnya, Allah SWT menempatkan Nabi Idris dalam kelompok tersebut.
Agar manusia dapat mencapai derajat yang tinggi seperti Nabi Idris AS, terdapat tiga kunci utama yang dapat dilakukan saat ini. Pertama, memperkuat keimanan kepada Allah SWT. Kedua, berhijrah dengan meninggalkan segala bentuk yang diharamkan. Ketiga, berjuang dan berusaha untuk mencapai ketaatan kepada-Nya.
-
Memiliki Pengetahuan
Nabi Idris AS memiliki pengetahuan yang luas. Dia mahir dalam merawat kuda, memahami ilmu perbintangan atau falak, dan memiliki keahlian dalam berhitung. Menurut penelitian, Nabi Idris juga dianggap sebagai salah satu pencetus ilmu tertua di dunia, yaitu ilmu falak.
Kisah Nabi Idris AS Tentang Kematian
Suatu hari, Izrail, malaikat maut yang telah berteman lama dengan Nabi Idris, memohon izin kepada Allah SWT untuk mengunjungi bumi dan menjumpai Nabi Idris yang telah lama tidak bertemu. Izrail merasa kerinduan yang mendalam terhadap Nabi Idris, dan akhirnya Allah SWT mengabulkan permohonannya untuk bertemu.
Pada malam itu, Nabi Idris ditemui oleh seorang pria yang membawa berlimpah buah-buahan. Tanpa disadari, pria tersebut adalah Malaikat Izrail yang menyamar. Nabi Idris dengan ramah menawarkan makanan tersebut kepada Izrail, namun ditolaknya. Akhirnya, mereka berbincang-bincang dan bersama-sama menikmati pemandangan sekitar.
Setelah berempat hari berada dalam kebersamaan yang akrab, Nabi Idris mulai merasa curiga terhadap tamu tersebut. Hal ini dikarenakan tamu yang menyamar tidak pernah menyentuh hidangan yang disajikan sama sekali. Dalam keadaan penasaran, Nabi Idris pun mulai mengajukan berbagai pertanyaan.
Nabi Idris AS menanyakan siapakah sebenarnya pria tersebut, akhirnya pria tersebut mengaku sebagai Malaikat Izrail. Nabi Idris kaget mendengar berita ini karena tugas utama Malaikat Izrail adalah mencabut nyawa manusia. Lalu, Nabi Idris menanyakan lagi, “Engkau sudah 4 hari bersamaku apakah engkau sedang melaksanakan tugas mengambil nyawa di dunia ini?”
Malaikat Izrail mengiyakan bahwa memang cukup banyak nyawa yang sudah dicabut dalam 4 hari ini. Kemudian Nabi Idris menanyakan kembali tentang maksud dan tujuannya ke sini apakah ingin mengambil nyawanya. Jawaban Malaikat Izrail : “tidak”. Bahwa kedatangannya karena sangat merindukannya.
Setelah berbicara tersebut, Nabi Idris kemudian mengajukan satu permohonan. Dia berharap agar malaikat Izrail mencabut nyawanya dan kemudian menghidupkannya kembali. Nabi Idris merasa penasaran dengan kekuatan kesakitan sakaratul maut yang dikatakan sangat mengerikan.
Namun, percakapan tersebut tidak segera dilakukan oleh malaikat Izrail. Ini dikarenakan segala tindakan yang ia lakukan hanya atas perintah langsung dari Allah SWT.
Namun pada akhirnya, Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut dan malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris tanpa menunda waktu. Terharu melihat sahabatnya menderita, Izrail meneteskan air mata. Kemudian, Allah SWT membangkitkan kembali Nabi Idris AS.
Setelah itu, Nabi Idris AS meneteskan air mata karena tak mampu membayangkan penderitaan yang amat sangat ketika manusia lain menghadapi ajal yang menyakitkan. Rasa itu begitu luar biasa dan tak terungkapkan dengan kata-kata. Nabi Idris merasa sedih jika umatnya harus merasakan penderitaan di akhir hayat mereka. Sejak saat itu, Nabi Idris semakin giat mengajak umatnya untuk berlaku baik, patuh kepada Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Nabi Idris AS Ingin Melihat Surga dan Neraka
Pada suatu waktu, Nabi Idris dan malaikat Izrail sedang melaksanakan ibadah bersama-sama. Di tengah itu, Nabi Idris menyampaikan permohonan yang istimewa kepada malaikat Izrail, bahwasannya ia ingin melihat surga dan neraka.
-
Kisah Nabi Idris Melihat Neraka
Setelah itu, mereka pergi untuk mengunjungi neraka. Saat mereka hampir sampai di lokasi, Nabi Idris tiba-tiba pingsan karena melihat malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Malaikat tersebut menyeret dan menyiksa manusia yang durhaka kepada Allah SWT selama mereka hidup di dunia.
Nabi Idris, ternyata tak kuat menghadapi siksaan yang mengerikan itu. Sepanjang hidupnya, tak ada pemandangan yang lebih menakutkan daripada keganasan api neraka yang membara, gemuruh yang mengguncangkan, dan ketakutan yang mengerikan lainnya. Dia tak sanggup membayangkan jika hal ini menimpa umatnya di masa mendatang.
-
Kisah Nabi Idris Melihat Surga
Lalu, Malaikat Izrail membawa Nabi Idris ke surga. Di surga yang begitu indah ini, Nabi Idris hampir pingsan. Namun, bukan karena rasa takut atau pemandangan yang menakutkan, melainkan karena dia begitu kagum dan terpesona oleh segala keindahan yang terlihat di hadapannya. Di hadapan mata Nabi Idris terbentang sungai yang airnya begitu jernih.
Di sisi lain, terdapat pohon di tepi sungai yang memiliki batang terbuat dari perak dan emas. Selain itu, ada istana yang sangat megah untuk para penghuninya yang terlihat olehnya. Di sepanjang pandangannya, tumbuh pohon yang menghasilkan buah-buahan segar, lezat, dan wangi. Setelah menjelajahi sekitarnya, malaikat Izrail mengundang Nabi Idris untuk kembali ke Bumi.
Demikianlah kisah Nabi Idris AS lengkap sampai akhir hayatnya, semoga menambah ilmu pengetahuan dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
Baca juga : Kisah Nabi Muhammad SAW Lengkap Sampai Akhir Hayatnya