Kisah Nabi Ishaq AS merupakan salah satu narasi nabi yang penting untuk diketahui oleh umat Islam. Mengetahui kisahnya adalah bagian dari keyakinan kita terhadap para Nabi dan Rasul Allah SWT. Imanku kepada Nabi dan Rasul adalah salah satu dari enam rukun iman yang harus kita pegang teguh sebagai umat Muslim. Berikut ini kisah Nabi Ishaq AS lengkap dengan mukjizatnya.
Kisah Nabi Ishaq AS mengandung banyak teladan dan pesan moral yang mampu menguatkan iman bagi umat Islam yang mempelajarinya. Nabi Ishaq merupakan tokoh yang kelak akan memiliki keturunan dalam bentuk anak kembar, di antara mereka, salah satunya akan menjadi sosok besar yang dijuluki Bapak Bani Israil.
Nabi Ishaq AS merupakan putra dari hasil pernikahan Nabi Ibrahim AS dan istrinya, Sarah. Nama “Ishaq” berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “tersenyum” atau “tertawa”. Sarah begitu bahagia dan tersenyum lebar ketika mendengar kabar gembira tentang kelahiran Nabi Ishaq AS, sehingga nama tersebut diberikan kepadanya.
Kelahiran Nabi Ishaq AS
Di sebuah kota di Kan’an pada tahun 1761 SM lahirlah Nabi Ishaq. Kelahiran Nabi Ishaq AS terjadi ketika kedua orang tuanya, Nabi Ibrahim yang berusia 100 tahun dan istrinya Sarah yang berusia 90 tahun, sudah berusia lanjut. Nabi Ishaq AS juga dilahirkan 14 tahun setelah kelahiran Nabi Ismail AS.
Melalui empat malaikat yang diutus oleh Allah SWT, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Rafail, dikabarkan bahwa Nabi Ishaq AS dilahirkan sebagai anak dari Nabi Ibrahim AS dan Sarah. Keempat malaikat tersebut menjelma sebagai tamu yang datang ke rumah Nabi Ibrahim AS.
Mereka menyampaikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim AS dan Sarah bahwa akan dilahirkan seorang putra yang diberi nama Ishaq sebagai anak mereka. Selain itu, malaikat tersebut juga mengucapkan selamat kepada Nabi Ibrahim AS dan Sarah.
Sarah tercengang dan senang saat mendengar kabar tersebut. Meskipun diketahui bahwa dia mandul dan berusia tua, dengan kuasa Allah SWT, dia berhasil memiliki seorang anak. Kelahiran Nabi Ishaq AS menjadi berkah bagi Nabi Ibrahim AS dan Sarah.
Baca juga : 7 Amalan Sunnah Bulan Muharram
Dakwah Nabi Ishaq AS
Nabi Ishaq AS diutus oleh Allah SWT untuk meneruskan dakwah Nabi Ibrahim AS di Palestina. Beliau mengajak kaumnya agar menyembah Allah SWT serta melaksanakan ibadah seperti salat, zakat, dan segala kebajikan lainnya sesuai dengan perintah Allah SWT.
Selama hidupnya, Nabi Ishaq AS mengemban pesan dakwah kepada kaum pada masa itu dengan penuh kesabaran dan cinta kasih. Ia selalu berupaya menyampaikan dakwah dengan sopan dan tidak pernah memaksa kehendaknya kepada orang lain.
Nabi Ishaq mempergunakan cara-cara yang lembut dan penuh persuasi dalam menyampaikan pesan Islam kepada masyarakat pada zamannya. Beliau senantiasa mengungkapkan perkataan dengan penuh kesopanan serta menghindari bentrok dengan siapa pun.
Walaupun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam berdakwah, Nabi Ishaq tidak pernah menyerah. Banyak orang menolak dan bahkan menghalangi upayanya, namun ia tetap sabar dan gigih dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.
Kisah Nabi Ishaq Menikah
Kisah Nabi Ishaq AS Lengkap-Sarah, ibu Nabi Ishaq AS, akhirnya meninggal lebih dahulu. Sang ayah, Nabi Ibrahim AS, juga sudah semakin tua, namun Nabi Ishaq AS belum menikah. Akhirnya, seorang pelayan dari Nabi Ibrahim AS diminta untuk mencari calon istri bagi Nabi Ishaq AS. Pelayan itu pergi ke Irak untuk mencari keluarga Nabi Ibrahim AS yang akan menikahkan anggota keluarganya dengan Nabi Ishaq AS.
Akhirnya, Nabi Ishaq AS menikahi Ribka, seorang gadis Irak, ketika ia telah berusia empat puluh tahun. Ribka adalah anak perempuan saudara sepupu Ishaq dan memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Ibrahim AS. Setelah itu, Nabi Ishaq AS dan Ribka menetap di Palestina.
Kelahiran Putra Nabi Ishaq AS
Istri Nabi Ishaq AS, yakni Ribka, rupanya mengalami kondisi yang serupa dengan ibunya, Sarah, yaitu mandul. Meski begitu, Nabi Ishaq AS dan Ribka tak pernah menyerah dan terus berupaya dengan memohon kepada Allah SWT agar diberkahi dengan keturunan.
Setelah mendapatkan berkah dari Allah SWT, akhirnya Ribka berhasil mengandung dan melahirkan dua bayi laki-laki kembar untuk Nabi Ishaq AS, walaupun pada saat itu Nabi Ishaq telah berusia 60 tahun. Segala puji bagi Allah atas segala kekuasaan-Nya yang telah mengizinkan hal tersebut terjadi.
Anak pertama diberi nama Esau dan anak kedua diberi nama Yakub. Esau lahir dengan tubuh berwarna merah dan ditutupi oleh banyak bulu di seluruh tubuhnya. Yakub lahir dengan posisi memegang tumit Esau.
Ketika dewasa, keduanya menunjukkan minat yang berbeda. Esau lebih menyukai berburu dan tinggal di padang pasir, sedangkan Yakub memiliki sifat yang lembut dan senang membantu ibunya memasak di rumah. Dia juga menikmati berkemah di sekitar tempat tinggalnya.
Nabi Ishaq lebih mencintai Esau karena keduanya memiliki kesukaan yang sama dalam berburu. Di sisi lain, ibu lebih menyayangi Yakub karena memiliki sifat yang serupa dengan cinta akan ketenangan dan kedamaian.
Mukjizat Nabi Ishaq AS
Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Ishaq AS sebagai bantuan dalam menjalankan dakwah di Palestina, dan inilah mukjizatnya:
- Ketika Nabi Ishaq AS dan istrinya, Ribka, sudah berusia 100 tahun dan Ribka mengalami mandul, Allah SWT mengaruniakan mereka keturunan sebagai bukti kekuasaan-Nya.
- Pencetus munculnya Kaum Bani Israil adalah keturunan Nabi Ishaq AS. Nabi Yakub, sebagai anak Nabi Ishaq AS, memiliki keturunan dari kaum Bani Israil.
Kisah Keteladanan Nabi Ishaq AS
Kisah Nabi Ishaq penuh dengan tantangan dan perjuangan yang memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam yang memahami dan mengkaji ceritanya. Terdapat banyak teladan yang dapat diambil dari narasi tersebut, diantaranya :
- Teladan pertama adalah mencintai keluarga sebagaimana Nabi Ishaq yang sangat menyayangi anggota keluarganya, tidak hanya kedua orang tuanya, tetapi juga istri dan anak-anaknya.
- Kesabaran dalam menghadapi ujian dari Allah SWT tercermin pada kisah Nabi Ishaq yang sangat menginginkan seorang putra. Ia harus melewati bertahun-tahun cobaan dan penantian yang panjang sebelum akhirnya diberkahi dengan seorang putra kembar. Meskipun demikian, Nabi Ishaq tidak pernah kehilangan harapan dan senantiasa berusaha dengan penuh doa kepada Allah.
Demikianlah kisah Nabi Ishaq AS lengkap dari kelahiran, menikah hingga mempunyai anak kembar, kisah dakwahnya sampai dengan mukjizat beliau, semoga bermanfaat.
Baca juga : Pengertian Badal Umroh Dan Haji