Sudah umum diketahui oleh mayoritas umat Muslim di seluruh dunia tentang kisah Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya kisah beliau, tetapi juga adanya mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Di bawah ini akan dijabarkan dengan jelas dan rinci kisah Nabi Muhammad SAW lengkap sampai akhir hayatnya.
Kisah Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekadar narasi, melainkan juga menjadi panduan yang dapat dijalankan dalam kehidupan. Sebab, Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sifat-sifat mulia yang menjadi teladan bagi umatnya.
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW juga dirayakan oleh umat Islam dalam perayaan Maulid Nabi. Kali ini, kita akan mengulas perjalanan dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW sampai akhir hayatnya yang penuh dengan perjuangan, di mana tidak selalu mudah dan senantiasa bahagia. Allah SWT memberikan berbagai tantangan dan cobaan dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.
Kisah Nabi Muhammad SAW Dilahirkan
Kisahnya dimulai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tahun 571 Hijriyah, tepatnya pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal atau menurut kalender Romawi, sekitar 1450 th lalu. Ibunya adalah Aminah dan ayahnya adalah Abdullah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad dikenal juga sebagai Tahun Gajah karena saat itu, pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah menyerang Ka’bah. Tetapi serangan terhadap Ka’bah tersebut dihentikan oleh Allah SWT melalui kedatangan burung ababil yang melemparkan batu-batu yang membawa wabah penyakit.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW tercatat dalam Surah Al Fil di Alquran, yang juga dikenal sebagai “Tahun Gajah.” Pada masa itu, Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan sebagai seorang anak yatim setelah ayahnya, Abdullah, meninggal dunia sebelum ia berusia 3 tahun. Kemudian, kakeknya yang bernama Abdul Muthalib mengasuh Nabi Muhammad SAW.
Saat Nabi Muhammad lahir, ia diberikan ASI oleh seorang ibu yang bernama Halimah Sa’diyah meskipun keluarnya ASI-nya sulit. Dengan tulus, perempuan itu menyusui Nabi. Karena keikhlasannya, Allah SWT membalasnya dengan mengalirkan air susu yang melimpah.
Kisah Nabi Muhammad SAW Waktu Kecil
Nabi Muhammad SAW dilahirkan sebagai seorang yatim di rumah Abu Thalib. Beliau tumbuh dan menjalani kehidupan seperti anak-anak lainnya. Pada masa itu, ibu Nabi Muhammad SAW disembunyikan di daerah pedalaman karena pada saat itu terdapat adat Quraisy yang dipraktikkan pada tanggal kedelapan belas.
Nabi Muhammad tidak dapat merasakan kasih sayang dari ibunya pada usia 8-10 tahun karena tradisi itu. Oleh karena itu, Halimah binti Sa’diyah merawatnya selama tiga tahun. Pada masa kecilnya, Rasulullah sudah menunjukkan sikap tanggap, baik, dan cerdas.
Kisah Nabi Muhammad SAW Waktu Remaja
Ketika remaja, Nabi Muhammad tidak pernah menyebabkan kerugian kepada teman-teman di sekitarnya. Kemudian, Nabi menceritakan pengalamannya mendengarkan dua kali pesta pernikahan saat berada di zaman Jahiliyah. Pada saat itu, Allah SWT dengan sengaja menutup telinganya hingga Nabi tertidur dan baru terbangun pada keesokan harinya.
Setelah peristiwa itu terjadi, Nabi Muhammad berkeinginan untuk tidak lagi terlibat dalam perbuatan yang buruk. Pada saat Nabi Muhammad berusia 20 tahun, secara bersamaan terjadi peristiwa Harbul Fijar di mana suku Quraisy bertempur melawan suku Qais dan Aylan.
Baca juga : Wisata Halal Di Dubai
Kisah Nabi Muhammad SAW Beranjak Dewasa
Ketika Nabi Muhammad mencapai usia dewasa, ia semakin memperdalam pengetahuannya dalam dunia bisnis. Ia menjalankan kegiatan dagang bersama sahabat terbaiknya, Saib bin Abi Saib. Pada usia 25 tahun, Rasulullah SAW memulai usaha bisnisnya dengan berkolaborasi bersama Siti Khadijah, seorang wanita yang kaya.
Perdagangan itulah yang mempertemukan Nabi Muhammad dan Siti Khadijah. Biasanya, Khadijah menginvestasikan dana dalam kafilah perdagangan dari Mekkah ke Suriah, di mana keuntungan akan dibagi bersama dengan mitranya. Itulah alasan mengapa keduanya melakukan perjalanan dagang bersama.
Karena terlibat dalam kegiatan dagang bersama, Khadijah merasa tertarik pada Nabi. Khadijah, seorang wanita yang sangat kaya, mengirimkan sahabatnya Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan niatnya untuk melamar Nabi Muhammad. Jadi, Khadijah-lah yang tertarik lebih dulu dan dia yang melamar Nabi tersebut sebelum yang lainnya.
Paman-pamannya menerima berita baik ini dari Nabi Muhammad SAW. Paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib, segera mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan maksud melamar Khadijah. Namun, Nabi Muhammad tetap berkeinginan untuk melamar Khadijah terlebih dahulu.
Setelah kejadian tersebut, Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah saat berusia 28 tahun, yang menjadikan kisah Nabi Muhammad semakin istimewa dengan pernikahan resmi mereka.
Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Yang Pertama
Nabi Muhammad SAW ialah nabi ulul azmi yang dikaruniai wahyu oleh Allah. Sebelum menjadi Rasul, Nabi mengalami berbagai peristiwa istimewa yang diberikan oleh Allah SWT. Salah satunya adalah pemberian wajah yang bersinar dan bersih.
Allah SWT telah dengan jelas menunjukkan kebesarannya, menandakan kedatangan Nabi terakhir yang akan memperoleh kedudukan tertinggi di dunia hingga akhir zaman. Mimpi pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah SWT adalah ketika Malaikat Jibril mendatanginya.
Rasulullah tengah berada sendirian di Gua Hira, yang terletak di sebelah Jabal Nur. Dia menerima wahyu yang berisi Surah Al-Alaq, mulai dari ayat 1 hingga 4.
Dakwah Pertama Rasulullah SAW
Serupa dengan praktik para nabi sebelumnya, Nabi Muhammad pun menceritakan kisahnya dengan tujuan mendakwahkan Islam dan memperkenalkan kepercayaan kepada Allah SWT. Dakwah pertamanya ditujukan kepada keluarga terdekatnya, yaitu Bani Hasyim.
Dakwah Nabi Muhammad SAW akhirnya dimulai secara terang-terangan setelah sebelumnya hanya ditujukan kepada keluarga terdekatnya, yakni kalangan Bani Hasyim. Pada saat itu, Ali bin Abu Thalib menjadi satu-satunya yang menerima dakwah beliau dengan memutuskan beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah, dan ia melindungi Rasulullah selama melaksanakan dakwah.
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selalu dihadapi dengan penentangan terang-terangan oleh kaum Quraisy. Bahkan dalam perjalanan berdakwah, Nabi pernah mengalami pelemparan kotoran dan tuduhan gila. Tidak hanya itu, pamannya sendiri, yaitu Abu Jahal dan Abu Lahab, juga ikut serta dalam menentang dakwah sang rasul.
Abu Jahal dan Abu Lahab melakukan intimidasi terhadap pengikut Nabi Muhammad agar meninggalkan beliau. Mereka khawatir agama nenek moyang mereka yang berupa penyembahan berhala akan terganggu.
Kaum Quraisy berusaha untuk membunuh Nabi Muhammad dengan segala cara, termasuk melibatkan Abu Thalib agar membiarkan rasul tersebut meninggal dengan memberikan tebusan. Mereka juga melibatkan orang luar untuk mencegah terjadinya perpecahan dan perang saudara.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Kisah Nabi Muhammad SAW Lengkap Sampai Akhir Hayatnya-Abu Bakar, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal, tidak berada di Madinah pada saat peristiwa menyedihkan terjadi, yaitu wafatnya Rasulullah. Kejadian ini juga bersamaan dengan turunnya wahyu terakhir, yakni QS. Az-Zumar Ayat 30.
Pada kenyataannya, Nabi Muhammad telah mengalami penyakit saat bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau mengalami sakit kepala dan demam yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu, yang menyebabkan kenaikan suhu tubuhnya.
Walaupun dalam kondisi sakit, Nabi Muhammad tetap menjenguk istri-istrinya di rumah mereka. Ketika beliau sampai di rumah Aisyah, tubuh Nabi sudah sangat lemah pada saat itu. Akhirnya, Nabi Muhammad wafat dalam usia 63 tahun di kediaman Aisyah.
Tiga Perintah Pada Zaman Rasulullah SAW
Tugas yang diberikan Allah kepada Rasul adalah untuk selalu mengesakan-Nya dan tidak melanggar larangan-Nya. Terdapat pula perintah-perintah yang harus dijalankan tanpa kecuali dan tidak boleh diabaikan. Namun, ada juga perintah-perintah yang bersifat sunnah.
Rasulullah membawa beberapa perintah yang diturunkan kepada beliau untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu :
-
Perintah Zakat
Menunaikan zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam. Dahulu, zakat sering disamakan dengan bersedekah, meskipun keduanya memiliki konteks yang berbeda. Pada masa Rasulullah, zakat mengacu pada pengeluaran harta dalam rangka menjalankan kehendak Allah SWT.
Ayat yang mengatur pelaksanaan zakat diterima ketika Nabi Muhammad berada di Mekkah, tetapi pengelolaan zakat kemudian ditingkatkan di Madinah. Zakat memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan, memupuk rasa peduli, dan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Orang yang memiliki harta berlebih dan memenuhi syarat nisab, wajib memberikan zakat menurut perintah Rasulullah. Beberapa jenis harta yang harus dizakatkan meliputi hasil pertanian, hasil peternakan, emas, dan perak.
Namun, aturan mengenai jumlah nisab (harta minimal) yang harus disalurkan telah dijelaskan dengan sangat jelas. Seorang muslim yang menggunakan hartanya untuk zakat akan membersihkan baik harta maupun jiwanya. Bahkan, dengan mengeluarkan zakat, kekayaan yang dimiliki akan terus bertumbuh dan tidak akan mengalami kekurangan.
-
Perintah Sholat
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan momen bersejarah dalam kisah Nabi Muhammad yang diwariskan kepada umat Islam. Hal ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam ke langit dan menghadiri pertemuan dengan Allah. Akibat dari peristiwa ini, umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Peristiwa ini memiliki maksudnya sendiri, yaitu Isra’ yang menggambarkan perjalanan malam hari, dan Mi’raj yang memiliki arti “tangga”. Peristiwa ini mengacu pada kisah Nabi Muhammad tentang perjalanan menuju Sidratul Muntaha melintasi bumi dan langit.
Pada awalnya, Malaikat Jibril mendatangkan Buraq sebagai kendaraan bagi Nabi karena kecepatannya yang tinggi. Buraq sendiri adalah hewan putih dengan dua sayap di antara kaki-kakinya.
Nabi Muhammad SAW menggunakan kendaraan ini dalam perjalanan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis. Selain mewajibkan sholat 5 waktu, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan banyak nabi-nabi terdahulu.
-
Perintah Qurban
Pada zaman Rasulullah, saat Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan haji Wada di Mina, pemerintah wajib berkurban. Pada waktu itu, Rasulullah menyembelih seratus ekor unta setelah menyelesaikan ibadah sholat Idul Adha.
Rasulullah menyembelih sendiri 63 ekor unta, sementara sisanya diberikan kepada sahabatnya, Ali bin Abu Thalib. Faktanya, dalam Surat Al Hajj ayat 36, sudah terdapat perintah untuk umat Islam untuk berkurban dan memberikan berbagai jenis hewan yang bisa dikurbankan.
Itulah kisah Nabi Muhammad SAW lengkap sampai akhir hayatnya, yang mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangannya dalam berdakwah dan menyebarkan agama Allah SWT. Kisah Nabi Muhammad yang telah dijelaskan sebelumnya mungkin dapat menjadi pelajaran dan mengandung hikmah yang dapat dipetik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Baca juga : Kisah Nabi Adam AS Lengkap Sampai Akhir Hayatnya