Kisah Nabi Syu’aib AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Syu’aib AS Dan MukjizatnyaNabi dan Rasul yang terdapat dalam Islam pasti akan mengundang kelompok yang tersesat atau tersesat dalam jalur yang salah untuk menerima ajakan dakwah guna kembali ke jalan yang benar, yang penuh dengan cahaya. Karena alasan ini, dalam setiap kisah Nabi dan Rasul, akan selalu ada kelompok yang melakukan perbuatan buruk dan tidak terpuji, yang berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain. Berikut ini kisah Nabi Syu’aib AS dan mukjizatnya.

Nabi Syu’aib AS diutus oleh Allah dengan tujuan untuk membimbing kaum Madyan kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan Allah SWT. Namun, dalam melaksanakan dakwahnya, Nabi Syu’aib AS menghadapi berbagai rintangan yang signifikan. Dia berusaha keras menyampaikan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kaum Madyan adalah perbuatan yang merugikan dan tidak pantas.

Nabi Syu’aib AS adalah salah satu dari empat nabi yang lahir dari bangsa Arab. Bersama dengan Nabi Hud AS, Nabi Shaleh AS, dan Nabi Muhammad SAW, beliau memiliki kemampuan dakwah yang menonjol. Dalam keterampilannya mengemukakan ajaran, Nabi Syu’aib AS dijuluki sebagai “juru pidato” oleh banyak orang pada zamannya.

Nabi Ibrahim AS dapat dianggap sebagai bapak para nabi. Hal yang serupa terjadi pada Nabi Syu’aib AS, yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS. Nabi Syu’aib AS dipercaya berasal dari garis keturunan Syu’aib bin Maikil bin Yasyjar bin Madyan, dan ibunya adalah putri dari Nabi Luth AS. Sebelum Nabi Syu’aib AS, Allah telah mengutus Nabi Luth sebagai nabi. Dalam keyakinan umat Muslim, Allah mengutus Syu’aib sebagai nabi di kalangan penduduk Madyan.

Wajah Nabi Syu’aib AS memiliki ketampanan yang luar biasa, sehingga banyak yang terpesona akan keelokannya. Tidak hanya itu, sikapnya yang ramah kepada semua orang dan kecenderungannya untuk bersedekah kepada yang kurang beruntung sangat mencolok. Paduan penampilan yang menarik, sikap yang penuh keramahan, serta pengabdian rezeki untuk perjalanan Allah, telah menjadikan Nabi Syu’aib AS terkenal luas di kalangan masyarakat Madyan.

Di samping itu, Nabi Syu’aib AS adalah turunan asli kaum Madyan dan dipenuhi dengan sifat serta perilaku yang luhur, serupa dengan para nabi yang memancarkan banyak sifat terpuji. Nabi Syu’aib AS diyakini lahir sekitar tahun 1600 SM. Secara harfiah, nama “Syu’aib” mengandung makna petunjuk menuju jalan kebenaran. Maka sejak beliau masih kecil, Nabi Syu’aib AS berupaya sungguh-sungguh memelihara hati dan menahan diri dari tindakan yang salah dan sia-sia. Sifat-sifat mulia ini tidak dimiliki oleh teman sebaya beliau pada saat itu. Sifat-sifat terpuji ini beliau pertahankan hingga masa remaja dan kedewasaan.

Kebajikan yang terpancar dari Nabi Syu’aib AS menginspirasi tindakan dan tingkah laku yang tinggi, sehingga banyak orang lain yang merasa dibantu dan berbahagia. Nabi Syu’aib AS senantiasa mengucap salam kepada setiap orang yang melintas di hadapannya. Bahkan lebih dari itu, ketika ada seseorang yang memohon bantuan, beliau tanpa ragu dan tanpa ada keengganan langsung memberikan pertolongan kepada yang membutuhkannya. Sifat dan tindakan mulia ini, dilakukan beliau semata untuk menjadikan hati orang lain penuh sukacita.

Salah satu karakter dan tindakan terpuji lainnya adalah selalu mengingat keagungan Allah dan tetap mendekatkan diri kepada-Nya. Hampir tiap hari, waktu yang dianugerahkan oleh Allah tidak disia-siakan. Kesetiaan pada perintah-perintah-Nya, termasuk beribadah dengan disiplin dan berzikir, menjadi prinsip yang dipegang teguh. Dengan demikian, mayoritas waktu seringkali dihabiskan di tempat yang sunyi, tempat di mana hubungan pribadi dengan-Nya semakin erat.

Baca juga : 12 Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Kisah Kaum Madyan

Salah satu suku bangsa Arab yang dikenal sebagai Kaum Madyan mendiami wilayah tepi negeri Syam yang sekarang disebut Suriah. Wilayah hunian mereka berbatasan dengan Hijaz dan berdekatan dengan Danau Luth. Negeri tempat Kaum Madyan bertempat tinggal terkenal akan kegiatan perdagangan dan pertanian. Kondisi tanah yang subur, berkat karunia Allah, memungkinkan tanaman beraneka ragam mudah tumbuh subur di sana.

Tetapi, meskipun tanah yang subur dan menghasilkan pertanian yang melimpah, sebagian besar dari kaum Madyan melupakan bahwa semua ini adalah anugerah dari Allah. Mereka tidak bersyukur atas kenikmatan yang diberikan-Nya. Lebih lanjut, kaum Madyan terdiri dari individu-individu kafir yang tidak mengenal Allah, bahkan memilih untuk menyembah pohon-pohon dan mengelilinginya.

Sifat dan tingkah laku yang dimiliki oleh kaum Madyan sungguh tidak mencerminkan ajaran-ajaran agama Allah, bahkan jauh dari ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim A.S dan nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib AS. Mereka kerap menunjukkan sikap buruk, keji, dan seringkali merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.

Kelicikan yang umum terjadi di kalangan kaum Madyan lazimnya dilakukan oleh individu-individu penipu yang telah terpikat oleh harta kekayaan, sehingga mereka seringkali memanipulasi timbangan untuk menghasilkan ukuran barang yang tidak akurat. Tindakan semacam ini memiliki dampak yang signifikan terhadap para petani dan pedagang kecil di wilayah Madyan. Sebaliknya, para pedagang besar dan penipu di wilayah tersebut justru meraih keuntungan dari perilaku yang tidak jujur dan tercela. Akibatnya, kesenjangan antara penduduk Madyan yang miskin dan yang kaya semakin melebar, dengan penduduk miskin semakin terperosok dalam kemiskinan sementara mereka yang kaya semakin memperoleh kekayaan.

Kaum Madyan yang melakukan manipulasi saat menimbang sebuah barang, akan menempatkan batu di dalam timbangan. Ini bertujuan agar pembeli percaya bahwa berat barang yang dibeli sudah sesuai. Keuntungan pedagang di pasar akan melonjak dua kali lipat setelah melakukan tindakan tidak jujur tersebut. Yang lebih serius, penduduk Madyan yang kerap melakukan kecurangan percaya bahwa mengurangi berat dalam timbangan merupakan manifestasi kecerdikan atau keahlian dalam transaksi jual-beli.

Allah menyaksikan perburukan keadaan kaum Madyan dari hari ke hari, dan sebagai respons, Ia mengirim Nabi Syu’aib A.S kepada mereka. Dalam misi tersebut, Nabi Syu’aib A.S membawa ajaran agama yang otentik yang diberikan langsung oleh Allah. Tidak hanya itu, Nabi Syu’aib A.S juga diberi tanggung jawab untuk mengubah arah yang salah dan suram yang ditempuh oleh kaum Madyan, agar mereka kembali kepada jalur yang benar dan terang.

Kisah Nabi Syu’aib AS Berdakwah

Kisah Nabi Syu’aib AS Dan Mukjizatnya-Setelah Allah mengutusnya sebagai Nabi, Syu’aib mengembangkan misi untuk mengajak warga Madyan meninggalkan tindakan negatif yang merugikan sesama, dan hanya menguntungkan pribadi. Selain itu, beliau mengingatkan mereka agar tidak menyembah pohon lagi, tetapi hanya menyembah Allah Yang Maha Kuasa. Syu’aib juga mengajak umatnya untuk melaksanakan ibadah shalat sebagai bentuk penghormatan kepada Allah, serta untuk meyakini bahwa segala sesuatu di bumi ini merupakan hasil ciptaan-Nya.

Namun, meskipun demikian, warga Madyan tetap kukuh dalam keyakinan mereka dan enggan meninggalkan objek ibadah yang telah mereka sembah sejak zaman dahulu. Mereka menolak tawaran Nabi Syu’aib untuk mengikuti jalan yang diredai Allah. Bahkan, setiap nasihat dan ajakan yang disampaikan oleh Nabi Syu’aib kepada masyarakat Madyan dilecehkan dan dihina oleh mereka.

Walaupun ajakan, nasihat, dan dakwah yang disampaikan oleh Nabi Syu’aib AS tidak diterima dengan baik dan malah dihina oleh penduduk kaum Madyan, beliau tetap bersikap sabar dan gigih dalam usahanya untuk mengembalikan mereka ke jalan Allah. Beliau dengan tenang merespons argumen-argumen yang diajukan oleh kaum Madyan.

Kaum Madyan yang tidak beriman pada ajaran yang disampaikan oleh Nabi Syu’aib AS senantiasa merendahkan dan mengolok-olok Nabi Syu’aib AS. Tidak hanya itu, Nabi Syu’aib AS juga dianggap sebagai individu yang lemah jika dibandingkan dengan kaum Madyan, dan Nabi Syu’aib AS juga mendapat ancaman dari kaum Madyan.

Karena kaum Madyan sangat sulit untuk diarahkan kembali ke jalan yang benar, maka Nabi Syu’aib A.S mulai mengabarkan kepada mereka bahwa konsekuensi akan ada azab yang akan diberikan oleh Allah sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan buruk yang telah mereka lakukan. Meskipun dihadapkan dengan kata-kata yang disampaikan oleh Nabi Syu’aib, penduduk Madyan tidak merasa takut dan justru kembali mengancam beliau.

Turunnya Adzab Kepada Kaum Madyan

Kisah Nabi Syu’aib AS Dan Mukjizatnya-Setelah berupaya dengan berbagai cara dalam berdakwah dan mengajak mereka untuk kembali ke jalur yang benar, namun kaum Madyan tetap memilih untuk tetap dalam kekafiran. Karena itu, Nabi Syu’aib memohon kepada Allah supaya azab diberikan kepada penduduk Madyan.

Allah mendengar doa Nabi Syu’aib AS, lalu mengabulkan permohonan tersebut. Setelah itu, Allah SWT menginstruksikan Nabi Syu’aib beserta para pengikut yang beriman untuk meninggalkan kota yang telah dikuasai oleh kaum kafir. Setelah mereka pergi dari kota tersebut, Allah menyebabkan cuaca menjadi sangat panas dan kering, menyebabkan tanaman layu dan sulit untuk menemukan kesegaran.

Lalu, Allah pun mengirimkan gempa bumi dan suara petir yang mengakibatkan kematian bagi penduduk Madyan yang ingkar. Hukuman yang ditimpakan oleh Allah serupa dengan kedatangan hari kiamat. Seluruh malapetaka tersebut terjadi karena kaum Madyan enggan untuk kembali kepada jalan Allah.

Mukjizat Nabi Syu’aib AS

Berikut ini mukjizat Nabi Syu’aib AS yang diberikan oleh Allah SWT, sebegai berikut :

  • Mendapat julukan juru bicara para Nabi

Mukjizat pertama Nabi Syuaib adalah kefasihan dalam berbicara. Oleh karena kemampuannya ini, wajarlah baginya disebut sebagai juru bicara di antara para nabi. Berkat keterampilan berbicaranya yang luar biasa, Nabi Syuaib menjalankan tugas yang Allah SWT anugerahkan padanya untuk menyebarkan dakwah. Di samping itu, ia dengan gigih memberikan nasihat kepada kaum Madyan yang terdiri dari para pedagang, agar mereka tidak terjerumus dalam penipuan dan perbuatan yang tidak adil.

  • Mempunyai rasa cinta yang besar kepada Allah SWT

Di dalam lubuk hati Nabi Syuaib tersemat rasa kasih yang begitu monumental kepada Allah SWT. Seringkali air mata mengalir dari matanya karena kegentaran akan siksaan dari Allah SWT. Gemuruh tangis Nabi Syuaib tersebut sempat merenggut penglihatannya, namun Allah SWT kemudian mengaruniainya penyembuhan. Dalam segala aktivitasnya, termasuk risalah dakwah, Nabi Syuaib tidak pernah sekali pun melupakan kehadiran Allah SWT.

  • Selamat dari adzab yang menimpa kaum Madyan

Bukan hanya mendengarkan, tetapi kaum Madyan malah menolak dengan keras ajakan Nabi Syuaib untuk menghentikan perbuatan jahat dan kembali kepada jalan yang benar. Tidak hanya berhenti di situ, sikap keras kepala kaum Madyan semakin kuat, bahkan mereka mengancam akan mengusir Nabi Syuaib dan pengikutnya jika mereka tidak bersedia menyembah berhala. Karena perilaku yang sudah melewati batas dalam penghinaan terhadap Tuhan, Nabi Syuaib mengajukan permohonan agar azab yang pedih turun kepada mereka.

Allah SWT dengan segera mengabulkan doa Nabi Syuaib. Dengan izin-Nya, udara panas mulai diturunkan secara perlahan, menyebabkan kulit terbakar dan dada terasa sesak. Kemudian, awan hitam muncul diikuti oleh guntur dan suara gemuruh, yang diikuti oleh gempa dahsyat yang mengguncang tanah Madyan. Kaum Madyan tidak diberikan ampun, sehingga tidak ada tempat untuk berlindung. Di tengah kekacauan tersebut, Allah SWT memperlihatkan mukjizat melalui Nabi Syuaib, melindungi dirinya dan para pengikutnya dari malapetaka azab yang mengancam.

Demikianlah kisah Nabi Syu’aib AS dan mukjizatnya yang bisa kita ambil pelajarannya, semoga bermanfaat.

Baca juga : 7 Golongan Yang Mendapatkan Naungan Allah SWT Di Hari Akhir

Shares
Butuh Bantuan ?