Kisah Nabi Yunus AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Yunus AS Dan MukjizatnyaNabi Yunus, yang hidup sekitar abad ke-8 Masehi setelah Nabi Ilyas dan Ilyasa, mengajarkan kepada kita tentang konsekuensi penyesalan. Beliau berasal dari Palestina, atau saat itu disebut sebagai negeri Syam. Allah memerintahkannya untuk menyeru penduduk Ninawa di Mosul, Irak, agar menyembah-Nya. Berikut ini kisah Nabi Yunus AS dan mukjizatnya selengkapnya dalam artikel ini.

Kisah Nabi Yunus diceritakan sebanyak empat kali dalam Al-Qur’an, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namanya juga diabadikan menjadi salah satu surah, yaitu Surah Yunus.

Allah mengutus Nabi Yunus untuk membimbing kaumnya agar mereka menyembah hanya kepada Allah SWT. Sayangnya, kaumnya menolak dan memicu kemarahan Nabi Yunus, yang akhirnya membuatnya meninggalkan mereka. Selama perjalanan, Nabi Yunus menghadapi berbagai masalah, tetapi Allah memberikan pertolongan-Nya. Kisah Nabi Yunus AS mengajarkan kepada kita makna kesabaran dan pentingnya mengendalikan amarah.

Dakwah Nabi Yunus AS

Kisah Nabi Yunus AS Dan Mukjizatnya-Nabi Yunus, seorang nabi dan rasul Allah, diutus untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa. Ia menerima perintah tersebut dan langsung berangkat dari negeri Syam. Perjalanannya sangat panjang dan melelahkan, karena ia harus melintasi padang pasir yang luas dan gersang.

Setelah tiba di Ninawa, Yunus alaihissalam menemukan bahwa penduduknya telah terjerumus dalam kekafiran, menganggap berhala sebagai ilah, dan telah menjalankan ritual penyembahan kepada berhala ini sejak lama. Nabi Yunus, yang merupakan pendatang, dianggap orang asing oleh penduduk setempat. Ketika beliau memulai dakwahnya dan mengajak kaum Ninawa untuk menyembah Allah, mereka malah mengolok-olok beliau.

Kaum Ninawa tidak pernah menanggapi dakwah Nabi Yunus. Mereka bahkan merasa bahwa Nabi Yunus telah menghina berhala dan agama nenek moyang mereka. Namun, Nabi Yunus tetap sabar menghadapi respons kaum Ninawa tersebut. Selama 33 tahun berdakwah, kondisi masyarakat Ninawa belum berubah. Hanya dua orang penduduk, Tanuh dan Rubil, yang mendengarkan Nabi Yunus.

Pada suatu hari, Nabi Yunus telah kehilangan kesabarannya menghadapi kaum Ninawa yang keras kepala. Beliau memutuskan untuk meninggalkan mereka, tetapi sebelum berangkat, Nabi Yunus memberitahu penduduk Ninawa tentang datangnya azab Allah. Dengan hati yang sedih, kecewa, dan penuh kemarahan, Nabi Yunus pergi.

Baca juga : Mengenal Jabal Abu Qubais

Nabi Yunus Di Telan Ikan Paus

Nabi Yunus meninggalkan Ninawa dan menuju dermaga. Kapal sedang bersandar di dermaga itu, dan cuaca cerah. Meskipun kapal sudah kelebihan muatan, sang nakhoda mengizinkan Nabi Yunus naik kapal.

Sampai di tengah laut, tiba-tiba cuaca memburuk dengan awan hitam bergulung-gulung, angin kencang, dan gelombang besar yang tiba-tiba menyerang kapal. Badai dahsyat ini membuat kapal menjadi tidak stabil. Nabi Yunus kemudian mengajak nakhoda dan semua penumpang kapal untuk bersama-sama berzikir kepada Allah.

Dengan harapan mengurangi beban kapal, sang nahkoda memerintahkan seluruh penumpang untuk membuang barang bawaan mereka ke laut. Namun, harapannya tidak tercapai. Nakhoda kapal terpaksa mengambil keputusan yang sulit, yaitu mengurangi jumlah penumpang. Agar adil, penumpang yang harus keluar dari kapal ditentukan dengan undian.

Seluruh penumpang diminta menuliskan nama mereka oleh sang nahkoda. Setelah itu, proses pengundian pun dimulai. Saat pengundian pertama kali dilakukan, keluarlah nama Yunus. Namun, seluruh penumpang tidak menerima hasil tersebut sehingga pengundian dilakukan kembali.

Pada undian kedua, nama yang keluar kembali adalah YUNUS. Meski para penumpang lainnya tidak setuju, Nabi Yunus menerima hasil undian tersebut dengan ikhlas.  Sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam Surat As-Saffat ayat 141. Setelah menyebut asma Allah, Nabi Yunus terjun ke laut. Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa setelah itu, cuaca kembali cerah dan lautan kembali tenang.

Nabi Yunus berada di laut dan diombang-ambingkan gelombang. Nabi Yunus ditelan oleh seekor ikan paus yang diperintahkan oleh Allah. Ikan paus itu tidak meremukkan tulang dan daging Nabi Yunus. Ada pendapat bahwa ikan yang menelan Nabi Yunus adalah ikan Nun, seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 87. Ikan ini dipercaya masih hidup hingga saat ini dan akan terus hidup hingga hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah As-Saffat ayat 144.

Di dalam kegelapan perut ikan, Nabi Yunus sejenak merasa telah meninggal. Kemudian, Allah mewahyukan kepadanya bahwa dia masih hidup di dalam perut ikan tersebut. Tergerak oleh wahyu Allah, Nabi Yunus pun menggerakkan kakinya dan bersujud. Yunus mendengar suara tasbih dari para penghuni lautan. Suara-suara itu mengilhaminya untuk menyadari kesalahannya. Yunus sadar bahwa keputusannya meninggalkan kaum Ninawa dalam keadaan marah adalah hal yang tidak benar. Karena itu, Allah menghukumnya dengan memenjarakannya di dalam perut ikan.

Nabi Yunus dimuntahkan oleh ikan paus ke daratan yang tandus. Beliau dalam keadaan lemah dan sakit karena kekurangan nutrisi di dalam perut ikan. Allah menyembuhkan beliau dengan menumbuhkan tanaman yaqthinah (sejenis labu) yang dapat beliau makan. Mengenai lamanya Nabi Yunus berada di dalam perut ikan, ada beberapa pendapat para ahli tafsir. Ada yang berpendapat bahwa Yunus alaihissalam ditelan ikan paus pada pagi hari dan dimuntahkan kembali pada sore hari. Ada yang berpendapat selama 3 hari, ada yang berpendapat selama 7 hari, namun pendapat yang paling populer adalah selama 40 hari.

Ikan yang menelan Nabi Yunus AS, yang dinamai ikan nun, memiliki wujud yang sangat besar dan mampu menelan apapun. Meskipun ikan ini belum terdefinisikan dengan jelas, penggambaran ikan ini mirip dengan ikan paus. Hal ini logis karena tidak ada ikan lain yang memiliki ukuran lebih besar dari ikan paus.

Kaum Ninawa Bertaubat

Nabi Yunus kecewa dengan kaum Ninawa dan pergi meninggalkan mereka. Beberapa hari kemudian, azab Allah benar-benar datang seperti yang dijanjikan Nabi Yunus. Langit menjadi gelap, petir menggelegar, angin kencang menyapu rumah, peternakan, dan ladang kaum Ninawa. Bahkan, Allah juga menimpakan gempa besar kepada mereka.

Setelah menyadari kebenaran peringatan Nabi Yunus, penduduk Ninawa bertobat dan memohon perlindungan kepada Allah. Mereka juga mencari Nabi Yunus, tetapi beliau sudah pergi.

Kaum Ninawa bertobat dengan sungguh-sungguh dan jujur. Semua penduduknya, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, maupun orang tua, bersujud dengan khusyuk menyebut nama Allah. Melihat kesungguhan pertobatan mereka, Allah pun menerima dan menghentikan azab-Nya. Peristiwa ini diceritakan dalam Al-Qur’an Surah Yunus ayat 98.

Dengan petunjuk Allah, Nabi Yunus kembali kepada kaum Ninawa. Kaum yang telah bertaubat menyambutnya dengan sukacita. Allah pun melimpahkan keberkahan dan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.

Mukjizat Nabi Yunus AS

Berikut ini ada 3 mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Yunus AS yaitu :

  1. Bencana bagi kaum Ninawa

Nabi Yunus berdoa kepada Allah sebelum pergi meninggalkan penduduk Ninawa. Ia meminta Allah menurunkan bencana kepada penduduk Ninawa karena mereka terus membangkang. Allah mengabulkan doa Nabi Yunus, tetapi Nabi Yunus tidak mengetahuinya karena ia sudah pergi sebelum bencana itu datang.

  1. Bisa hidup bertahan dari perut ikan paus

Meskipun Nabi Yunus menghadapi cobaan dalam kegelapan perut ikan dan di dasar laut, Allah tetap melindunginya. Setiap hari, Nabi Yunus bertobat dan bertasbih kepada Allah. Akhirnya, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan paus itu dan mendaratkannya di sebuah pulau dengan persediaan makanan dan minuman.

  1. Mendirikan Sholat Ashar

Setelah Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus dan terdampar di sebuah pulau, dia melaksanakan sholat Asar sebagai ungkapan syukur atas keselamatannya. Sholat ini terdiri dari empat rakaat, sebagai simbol penebusan dari empat kegelapan yang dialaminya: kegelapan kesalahan, kegelapan air laut, kegelapan malam, dan kegelapan dalam perut ikan paus. Dengan ini, Nabi Yunus menjadi manusia pertama yang melaksanakan sholat Asar sebagai tanda syukur atas perlindungan Allah.

Demikianlah kisah Nabi Yunus AS mukjizatnya, semoga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan keislaman kita.

Baca juga : 7 Peristiwa Besar Saat Kelahiran Rasulullah SAW

Shares
Butuh Bantuan ?