Kisah Sahabat Nabi Abu Ubaidillah Bin Jarrah

Kisah Sahabat Nabi Abu Ubaidillah Bin JarrahKisah Abu Ubaidah bin Jarrah memberikan teladan yang berharga bagi kita. Dia adalah salah satu sahabat Nabi yang paling dipercayai karena kejujurannya yang luar biasa. Abu Ubaidah juga menjadi orang pertama di antara para sahabat Nabi yang memeluk Islam. Berikut ini kisah sahabat Nabi Abu Ubaidillah Bin Jarrah selengkapnya.

Abu Ubaidah selalu menampilkan senyum yang cerah di wajahnya. Matanya bercahaya dan sikapnya selalu ramah terhadap semua orang. Banyak yang merasa simpati padanya. Selain kelembutan sifatnya, dia juga sangat rendah hati dan pemalu. Namun, saat menghadapi urusan penting, dia sangat tangkas dan cekatan.

Abu Ubaidah bin Jarrah adalah seorang panglima perang terkemuka di kalangan kaum Muslim pada zamannya. Beliau juga termasuk di antara sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.

Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler Khalid bin Walid, Abu Ubaidah tetap diakui sebagai salah satu panglima perang Muslim terbaik yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan umat Islam. Selain keahliannya dalam peperangan, Abu Ubaidah juga dikenal sebagai ahli yang kompeten di berbagai bidang lainnya. Salah satu julukan yang melekat padanya adalah Aminul Ummah atau Kepercayaan Umat.

Baca juga : Destinasi Baru Museum Al Wahyu Di Mekah

Biografi Abu Ubaidillah bin Jarrah

Abu Ubaidah, yang memiliki nama lengkap Amir bin Al Jarrah bin Hilal Al-Fahri Al-Quraisy, lahir sekitar 30 tahun sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW. Abu Ubaidah menunjukkan ciri fisik berupa tubuh tinggi dan kurus. Di samping itu, sikapnya juga ditandai oleh rendah hati dan kebijaksanaan.

Sebelum memeluk Islam, beliau terkenal sebagai salah satu bangsawan Quraisy yang rendah hati dan berani. Ketika baru saja memeluk Islam, Abu Ubaidah juga menghadapi tekanan dari keluarganya untuk meninggalkan agama tersebut. Namun, segala upaya yang dilakukan untuk mengubahnya tidak berhasil. Pada akhirnya, Abu Ubaidah tetap memilih jalur yang diyakininya sebagai seorang muslim.

Ia, sebagai bagian dari umat Muslim pertama di Mekah, juga mengalami hinaan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, mirip dengan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pada tahun 623 Masehi, Abu Ubaidah mengikuti Nabi Muhammad dalam hijrah dari Mekah ke Madinah.

Menjadi Orang Kepercayaan Rasulullah SAW

Kisah Sahabat Nabi Abu Ubaidillah Bin Jarrah-Abu Ubaidah bin al Jarrah adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan banyak tugas penting yang dipercayakan kepadanya, karena beliau adalah salah satu sahabat yang sangat dipercaya oleh Nabi.

Abu Ubaidah, yang termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun, juga memiliki tingkat ketaatan dan keimanan yang tinggi. Oleh karena itu, ia termasuk dalam sepuluh sahabat Nabi yang telah dijamin masuk surga.

Setelah memeluk agama Islam, Abu Ubaidah tetap gigih berjuang di jalan Allah SWT dan terus menjadi fisabilillah. Bahkan, ia aktif terlibat dalam berbagai pertempuran, turun langsung dari satu medan perang ke medan perang lainnya.

Membunuh Ayahnya Dalam Perang Badar

Kisah Abu Ubaidah bin Jarrah yang paling menarik perhatian saat Perang Badar adalah saat ia bertemu dengan ayahnya sendiri yang menjadi musuh. Anda perlu ketahui bahwa Ayah Abu Ubaidah tidak memiliki iman dan taqwa sebagaimana anaknya. Bahkan, dia menantang anaknya dalam pertempuran Badar ini.

Saat bertempur melawan Abu Ubaidah, yang merupakan putranya sendiri, ayah itu merasa terdesak. Setelah menerima banyak luka dalam pertempuran, ayah itu akhirnya dibunuh oleh Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia. Ketika berhadapan dengan ayahnya dalam pertempuran, dia menunjukkan keberanian dan kekuatan yang berasal dari Allah SWT.

Allah SWT memberikan kekuatan kepada Abu Ubaidah sehingga dia berani membunuh ayahnya sendiri. Tanpa iman yang kokoh, kejadian tersebut tidak akan terjadi. Kisah kejujuran, amanah, dan ketaatan Abu Ubaidah bin Jarrah adalah contoh yang layak bagi kita untuk dijadikan teladan dalam kehidupan kita.

Keteladanan Abu Ubaidillah bin Jarrah

  • Memiliki Sifat Amanah dan Jujur

Abu Ubaidah memiliki sifat yang sangat jujur dan amanah. Kepemimpinannya dalam Perang Khabath dipilih oleh Rasulullah SAW karena sifat tersebut. Selain itu, Abu Ubaidah juga diperintahkan untuk pergi ke Yaman guna menyebarkan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.

Abu Ubaidah tidak hanya menjadi satu-satunya sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kesempatan untuk bekerja dan berdakwah di luar Madinah, tetapi dia juga akhirnya menjadi seorang pemimpin umat di wilayah Syam.

  • Sabar Menjalani Hidup

Selama hidupnya sebagai seorang Muslim, Abu Ubaidah sering kali menghadapi masa-masa yang sangat menderita karena sering mendapat perlakuan yang kejam dan menindas dari kaum Quraisy.

Penindasan yang diterapkan oleh kaum Quraisy di Makkah berlangsung mulai awal hingga akhir, menyebabkan Abu Ubaidah juga menderita bersama dengan kaum Muslim lainnya.

Namun, beliau masih kokoh dalam menghadapi segala ragam cobaan dan selalu bersikeras mendukung Rasulullah SAW dalam segala situasi.

  • Menolong Rasulullah pada Perang Uhud

Selanjutnya, Abu Ubaidah bin Jarrah ikut serta dalam Perang Uhud. Di medan perang, dia selalu berada di dekat Rasulullah SAW, siap melindungi beliau dari ancaman kaum musyrikin yang ingin mencelakainya.

Ketika Rasulullah SAW terluka, Abu Ubaidah selalu datang untuk memberikan pertolongan dengan cepat. Bahkan, dalam suatu peperangan, pipi Rasulullah SAW tertancap dua perisai, dan Abu Ubaidah segera mencopotnya meskipun akhirnya dua giginya patah.

Itulah kisah sahabat Nabi Abu Ubaidillah bin Jarrrah, semoga kisah ini dapat menginspirasi untuk kita yang memiliki sifat jujur dan amanah serta sabar dalam menjalani ujian hidup ini.

Baca juga : Kisah Sahabat Rasul Sa’id Bin Zaid

Shares
Butuh Bantuan ?