Tentu kebanyakan umat Islam sudah tahu tentang kisah perang gajah dan burung ababil. Kisah yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT dengan pasukan burung ababil yang berhasil mengalahkan pasukan gajah yang akan menghancurkan Ka’bah.
Berawal ketika bangsa Romawi dan Persia yang tidak menyukai dengan perkembangan kaum Islam di jazirah Arab yang mempunyai niat jahat ingin menghancurkan Ka’bah. Mereka mengetahui bila Ka’bah dimusnahkan maka jalan untuk menyebar agama mereka akan lebih mudah.
Ternyata saat itu para pemimpin Romawi dan Persia mengetahui bila menghancurkan Ka’bah tidak mungkin dapat dilakukan secara langsung. Di samping jarak tempuh yang cukup jauh, keseraman suku-suku di Arab yang terlanjur mencintai Islam beserta Ka’bah sebagai parameter arah shalat satu-satunya, membikin raja Romawi dan Persia berfikir 2 kali untuk menyerbu Ka’bah.
Mereka juga berupaya memegang tampuk salah satu kawasan Timur Tengah yaitu negeri Yaman sebagai awal tujuan melaksanakan serangan ke Ka’bah. Melalui siasat adu domba maka muncullah Abrahah sebagai Raja di Yaman yang dikenal akrab selaku penguasa boneka bangsa Romawi dan Persia.
Dipilihnya Abrahah terjadi sesudah gejolaknya politik di negeri Yaman ketika Irbath berkuasa saat itu. Di bawah komando Abrahah itulah penyerangan pertama kali dilakukan ke Ka’bah dan tercatat dalam Al Qur’an.
Baca juga : Perang Bani Lahyan
Untuk menandingi Ka’bah Abrahah mulai membangun gereja di Yaman bernama Shana’a. Tetapi usaha itu nyatanya tidak ada pengaruhnya bangsa Arab yang kukuh menetapkan Ka’bah sebagai arah ibadahnya.
Setelah dirasa tidak berhasil, Abrahah murka dan mempunyai niat menyerang langsung ke Ka’bah. Sebab Abrahah mempunyai pikiran jika dapat menghancurkan Ka’bah maka penduduk Arab akan menganut agama Kristen.
Perang Gajah Abrahah
Singkatnya sesudah melalui rintangan kaum-kaum di Arab yang membentengi Ka’bah, tibalah Abrahah di Makkah untuk melenyapkan Ka’bah. Sesudah tiba di Makkah, Abrahah kontan beringas dan merebut harta benda umat Quraisy juga berikut dua ratus ekor unta milik Abdul Muthalib yang merupakan kakek dari Rasulullah SAW.
Sesudah memegang tampuk Makkah, Abrahah mengirim utusan anak buah yang namanya Hunata Al Hiyari untuk bertanya kepada penguasa kaum Quraisy saat itu. Amanat itu langsung diberitahukan Hunata kepada Abdul Muthalib.
Abdul Muthalib sebagai pemimpin tidak tinggal diam terhadap usaha Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Beliau memberikan penawaran sepertiga hartanya supaya Abrahah membatalkan niatnya itu. Namun usaha tersebut tidak mampu menaklukan hati Abrahah yang tetap pada nafsunya.
Setelah taktik yang dilakukan ternyata gagal, Abdul Muthalib memberikan instruksi semua warga pergi ke bukit dan lembah untuk segera meninggalkan kota Makkah. Tetapi keajaiban terjadi, setelah beberapa jauh ketujuan Ka’bah, pasukan Abrahah yang dipimpin oleh gajah raksasa bernama Mahmud diserbu ribuan burung dari arah laut. Tiap satu burung yang tercatat dalam Al Qur’an surat Al Fiil itu bernama burung Ababil. Masing-masing burung membawa tiga buah batu kecil yang dinamakan Sijjil, satu di taruh di paruhnya, 2 batu lainnya ditaruh dikedua kakinya. Lantas batu-batu itu dilepaskan persis menerpa masing-masing kepala pasukan gajah.
Melihat serangan dadakan dari burung ababil, Abrahah dan bala tentaranya berhamburan lari kocar-kacir. Dalam waktu singkat Abrahah dan pasukannya berkalang tanah. Diantaranya ada yang kabur dan lari kearah awal ia datang.
Pasukan Abrahah yang awalnya terlihat perkasa, mereka binasa yang disebabkan ribuan burung ababil melemparkan batu-batu. Pasukan Abrahah pun berjatuhan termasuk Abrahah sendiri terkena batu yang mengenai tubuhnya. Akhirnya Abrahah tewas setelah jantungnya menyembul keluar.
Bentuk Burung Ababil Menurut Islam
Burung ababil bukanlah salah satu jenis burung yang ada di bumi. Burung ini sengaja diciptakan Allah SWT untuk membinasakan keserakahan dan kesombongan daripada Abrahah. Burung-burung ini diciptakan khusus untuk mempunyai kekuatan jauh melebihi manusia. Burung ababil dilukiskan mempunyai warna yang berbeda-beda, ada yang putih, hijau dan hitam.
Datangnya burung-burung ababil ketika penyerbuan pasukan Abrahah pada Ka’bah adalah merupakan bentuk kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Bahwasannya manusia hendaknya tidak sombong dan angkuh, karena kesombongan akan membinasakannya diri sendiri.
Itulah sepenggal kisah tentang perang gajah dan burung ababil yang juga pada tahun itu merupakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baca juga : Perang Qadisiyah Dan Dampaknya