Perang Waddan atau al Abwa yaitu peperangan pertama yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 623 H sampai 624 H. Pertempuran ini merupakan cikal bakal dari terjadinya perang besar yaitu Perang Badar.
Menurut riwayat Imam Al Bukhari dalam Shahih al Bukhari, peperangan yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu perang Waddan atau perang Al Abwa. Dinamakan Al Abwa karena nama tersebut diambil dari nama daerah yang letaknya di bagian tenggara kota Madinah. Disebut juga perang Waddan karena lokasinya berdekatan dengan al Abwa. Jarak antara keduanya kira-kira enam sampai delapan mil.
Dalam sebuah buku sejarah Islam dikatakan bahwa perang Waddan atau al Abwa terjadi kira-kira satu tahun sejak kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Pada bulan Shafar di suatu hari beliau berangkat dari Madinah mempunyai niat menghadang kaum pedagang Quraisy. Penghadangan ini dilakukan karena umat kafir Quraisy pernah mengambil paksa harta benda sahabat muhajirin ketika hijrah mereka tinggalkan di Mekkah.
Sepeninggal Rasulullah, tongkat kepemimpinan umat muslim di Madinah diberikan kepada Sa’ad bin Ubadah. Jumlah tentara muslimin yang dibawa oleh Rasulullah ketika itu sebanyak duaratus orang yang dibagi menjadi dua bagian yatiu pasukan berkuda dan pasukan infanteri. Seluruh pasukan itu berasal dari kelompok muhajirin. Abdul Muthalib yang merupakan paman Rasulullah diangkat menjadi panglima pasukan.
Baca juga : Perang Gajah Dan Burung Ababil
Saat tiba di Al Abwa, Nabi Muhammad SAW mengirim utusan Ubaidah bin al Harits yang dikuti 60 orang. Lantas mereka bertemu dengan gerombolan orang Quraisy lalu mereka bentrok adu panah. Yang pertama kali melesatkan anak panahnya adalah Sa’ad bin Abi Waqqash.
Setibanya di Waddan, Nabi Muhammad SAW tidak menemui orang-orang Quraisy. Beliau hanya menemui Bani Dhamrah bin Bakr bin Abd Manan bin Kanah. Lantas bani Dhamrah mengajak berdamai. Mereka mengirim utusan Makhsyi bin Amr al Dhamri yang tidak lain adalah pemimpin mereka ketika itu untuk berunding dengan Rasulullah SAW.
Perundingan tersebut menghasilkan 3 mufakat yaitu :
- Perjanjian tak saling menyerang
- Bila masing-masing dapat penyerangan dari luar maka salahsatunya harus menolong dan membela dengan kekuatan maksimal
- Bani dhamrah tidak boleh membantu musuh-musuh umat muslimin apapun bentuknya
Sesudah mengadakan perundingan Nabi Muhammad SAW kembali ke Madinah dan tak melakukan pertempuran. Beliau menetap di Madinah dalam kurun waktu sisa bulan Shafar hingga awal Rabiul Awal.
Itulah sedikit kisah tentang perang Waddan atau al Abwa yang terjadi hingga menghasilkan tiga kesepakatan bersama antara kedua belah pihak.
Baca juga : Perang Bani Lahyan