Peristiwa Nuzulul Qur’an Singkat

Peristiwa Nuzulul Qur’an SingkatKitab suci umat Islam, Al-Qur’an, diturunkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril. Sebagai pedoman utama bagi umat Islam, Al-Qur’an memberikan arah hidup yang jelas dan membantu mereka menghindari dosa. Dalam artikel berikut ini akan diulas peristiwa Nuzulul Qur’an singkat.

Mungkin masih sedikit yang mengetahui tentang peristiwa turunnya Al-Qur’an. Tidak perlu khawatir, artikel ini akan menguraikan lebih lanjut tentang peristiwa tersebut. Sebelum membahas turunnya Al-Qur’an, penting untuk memahami konsep Al-Qur’an terlebih dahulu.

Pengertian Al Qur’an

Arti Al-Qur’an sesuai dengan bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Dalam pengertian istilahnya, Al-Qur’an merujuk pada kalam Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril dan dikumpulkan dalam mushaf, yang merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur’an, sebagai kitab suci bagi umat Islam, merupakan pedoman utama yang mengatur kehidupan mereka. Dalam sejarah, Al-Qur’an tidak disampaikan secara langsung kepada Rasulullah SAW, melainkan turun secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Peristiwa penting terkait dengan turunnya Al-Qur’an ke bumi adalah Nuzulul Qur’an.

Fungsi Diturunkannya Al Qur’an

Peristiwa Nuzulul Qur’an Singkat-Setiap ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan fungsinya yang pasti. Al-Qur’an berisi banyak prinsip ajaran yang menjadikan hidup ini teratur. Semua yang diciptakan Allah SWT pasti bermanfaat. Al-Qur’an mengandung beragam prinsip ajaran yang membuat kehidupan teratur. Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat-ayat yang menjelaskan fungsi dan manfaatnya, sebagaimana disampaikan dalam buku “Al-Qur’an dan Hadits” karya Muhaimin.

  1. Sebagai Petunjuk Bagi Manusia

Kitab suci Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa dalam kehidupan mereka. Siapa pun yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an akan meraih kemuliaan, kejayaan, keselamatan, dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

  1. Sebagai Sumber Ajaran Islam

Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, karena segala prinsip syariat dan bukti-bukti syar’i yang mencakup semua aspek hukum bagi manusia dalam kehidupan dunia atau akhirat bersumber dari Al-Qur’an.

  1. Sebagai Pengajaran Bagi Manusia

Al-Qur’an adalah panduan bagi manusia, membimbing mereka membedakan antara kebenaran dan kekeliruan serta antara jalan yang benar dan yang sesat. Fungsi Al-Qur’an sangat vital dalam mengarahkan hidup agar mencapai kebenaran dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.

Baca juga : Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Puasa Ramadhan

Peristiwa Nuzulul Qur’an

Peristiwa Nuzulul Qur’an Singkat-Peristiwa Nuzulul Qur’an merujuk pada penurunan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Etimologisnya, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata, yakni “Nuzulul” yang berarti menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke tempat rendah, dan “Al-Qur’an” sebagai kitab suci umat Islam. Dengan demikian, Nuzulul Qur’an dapat dipahami sebagai penurunan Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke bumi.

Nuzulul Qur’an adalah saat Al-Qur’an turun dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panduan bagi umat Islam. Umat Islam berusaha memperoleh malam Nuzulul Qur’an, yang jatuh pada tanggal 17 bulan Ramadhan.

Keutamaan Nuzulul Qur’an

Inilah keutamaan malam Nuzulul Qur’an, ketika Al-Qur’an diturunkan ke bumi pada tanggal 17 Ramadhan :

  • Lebih baik dari 1000 bulan

Makna dari “Disebut lebih baik dari seribu bulan” adalah bahwa melakukan amalan dan ibadah pada malam Nuzulul Qur’an lebih utama daripada amalan dalam seribu bulan. Ini merujuk pada ayat 3 Surat Al Qadr yang diturunkan oleh Allah SWT.

  • Diampuni segala dosa

Mereka yang menyambut malam Nuzulul Qur’an akan diberi ampunan dosa oleh Allah SWT sebagaimana bayi yang baru lahir ke dunia.

  • Malam penuh berkah

Malam Nuzulul Qur’an adalah malam yang penuh berkah, seperti yang dinyatakan dalam Surat Al-Dukhan ayat 3. Keberkahan ini terutama karena Al-Qur’an diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadhan.

Keistimewaan Nuzulul Qur’an

Berikut ini adalah keistimewaan Nuzulul Qur’an :

  1. Salah satu keistimewaan pertama dari Nuzulul Qur’an adalah bahwa peristiwa ini memperkuat semangat Rasulullah SAW dan para sahabat untuk terus berjuang dalam penyebaran dakwah dan pengembangan agama Islam meskipun mereka seringkali dihadapi dengan cemoohan, ejekan, hinaan, dan siksaan dari lawan Islam.
  2. Keistimewaan berikutnya adalah Nuzulul Qur’an yang menjadi tantangan dan pertolongan dari Allah SWT bagi umat Muslim untuk terus berjuang di jalan-Nya serta mengharap ridho-Nya.
  3. Nuzulul Qur’an mempunyai keistimewaan karena merupakan saat turunnya wahyu Allah dalam bentuk Al Qur’an sebagai panduan hidup dan penyelesaian atas segala pertanyaan manusia tentang aspek-aspek penting, termasuk fiqih, hukum, dan lain-lain.

Teori Nuzulul Qur’an

Istilah Nuzulul Qur’an sering dirayakan pada malam tanggal 17 Ramadhan. Ini adalah malam ketika Al Qur’an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira melalui malaikat Jibril. Ada beberapa teori mengenai proses turunnya Al Qur’an hingga menjadi keseluruhan. Diantaranya adalah:

  • Teori Pertama

Selama malam Lailatul Qadar, Al-Qur’an dalam keadaan sempurna dan lengkap diturunkan ke langit dunia. Kemudian, secara bertahap selama 20/23/25 tahun, Al-Qur’an disampaikan dari langit dunia ke bumi sesuai dengan kebutuhan.

  • Teori Kedua

Makna Nuzulul Qur’an diterangkan juga bahwa Al Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam rentang 20 tahun (Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun). Kemudian, dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kebutuhan.

  • Teori Ketiga

Al-Qur’an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Kemudian, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap ke bumi dalam rentang waktu yang beragam.

Amalan Yang Dapat Dilakukan Saat Nuzulul Qur’an

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada malam Nuzulul Qur’an meliputi:

  1. Salah satu amalan pertama dalam merayakan Nuzulul Qur’an adalah dengan konsisten membaca Al-Qur’an. Setidaknya, usahakan untuk menyelesaikan bacaan Al-Qur’an sekali dalam bulan Ramadan ini.
  2. Berikutnya, di malam Nuzulul Qur’an, amalan yang dilakukan termasuk I’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid pada malam hari. Melakukan I’tikaf pada malam Nuzulul Qur’an tidak sekadar berarti diam dan tidur-tiduran di masjid, tetapi juga memenuhinya dengan berzikir kepada Allah SWT atau membaca Al-Qur’an.
  3. Kemudian, Anda juga dapat mengisi malam Nuzulul Quran dengan memperbanyak shalat malam dan berdoa. Praktik yang dilakukan pada malam Nuzulul Quran ini dapat memperdalam pemahaman akan keagungan dan kepentingan dari peristiwa turunnya Al Quran, yang merupakan pedoman utama bagi umat Islam sepanjang hidup.

Sejarah Turunnya Al Qur’an

Peristiwa Nuzulul Qur’an Singkat

Peristiwa Nuzulul Qur’an Singkat-Surat Al Alaq ayat 1-5 adalah ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Qur’an. Penurunan ayat ini menandai permulaan kenabian Nabi Muhammad SAW dan memulai perjuangan untuk menyebarkan agama Islam di jazirah Arab. Al-Qur’an pertama kali diwahyukan di Gua Hira, yang terletak di utara Mekkah, pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi.

Maka, umat Muslim merayakan Nuzulul Qur’an setiap malam ke-17 bulan Ramadhan sebagai hasil dari penafsiran Surat Al-Anfal ayat 41.

Proses penurunan Al-Qur’an sendiri dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

  1. Al Qur’an disampaikan sepenuhnya pada malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke langit dunia.

Al-Qur’an disampaikan sepenuhnya pada malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke langit dunia. Al-Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur. Penurunan Al-Qur’an dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah yang terdiri dari ayat-ayat Makkiyah dan periode Madinah yang dikenal dengan ayat-ayat Madaniyah.

Pada masa di Mekkah, umumnya ayat yang diturunkan berkisar tentang akidah (keyakinan) atau tauhid (prinsip dasar Islam). Selama periode ini, 86 surat diwahyukan selama 12 tahun lima bulan. Di sisi lain, di Madinah, ayat yang turun biasanya menyangkut Muamalah (interaksi sosial manusia), syariat (peraturan dalam Islam), dan hukum Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, turun 28 surat dalam rentang waktu sembilan tahun sembilan bulan. Ayat terakhir Al-Qur’an yang diwahyukan adalah surat Al-Maidah ayat ke-5.

2. Setelah diturunkan ke dunia, Al Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap oleh malaikat Jibril.

Al-Qur’an diteruskan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril. Surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 saat beliau berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Penurunan Surat Al-Alaq ayat 1-5 merupakan titik awal dari kenabian Muhammad SAW.

Waktu turunnya Al Qur’an, di samping itu, menjadi permulaan penyebaran agama Islam. Pada saat itu, Nabi Muhammad sedang menjalani masa menyepi untuk menenangkan hatinya. Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah SAW belum bisa membaca. Maka, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca surat Al-Alaq sebagai tindakan.

Firman Allah SWT yang terdapat dalam ayat 1-5 surat Al Alaq merupakan ayat pertama yang diturunkan dalam Al Qur’an. Ayat-ayat tersebut juga menandai penunjukan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.

Al-Qur’an turun secara bertahap setelah ayat ini. Secara total, Al-Qur’an diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, mengatasi problematika sosial, krisis moral, keagamaan, serta menyampaikan kisah-kisah para Nabi terdahulu beserta hikmah yang terjadi di masa mereka.

Peristiwa Nuzulul Qur’an merupakan momen bersejarah dalam agama Islam. Pada tahun 1442 Hijriyah, Nuzulul Qur’an diperingati setiap hari Kamis, 29 April 2021. Nuzulul Qur’an adalah proses penurunan ayat-ayat Al Qur’an yang berperan dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai pedoman bagi umat manusia.

Al-Qur’an turun dalam dua periode berbeda, yaitu Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Penurunan pertama Al-Qur’an terjadi di Gua Hira, utara Mekkah, pada 17 Ramadhan 610 M. Periode Mekkah ditandai dengan penurunan ayat-ayat yang menekankan pada akidah dan tauhid. Selama periode ini, 86 surat turun dalam rentang waktu 12 tahun lima bulan.

Semua ayat yang diturunkan di Madinah berkaitan dengan muamalah (hubungan sosial manusia), syariat (aturan dalam Islam), dan hukum Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, 28 surat diturunkan dalam kurun waktu 9 tahun 9 bulan.

Surat Al-Maidah ayat 5 adalah ayat terakhir yang diturunkan dalam Al-Qur’an. Ayat ini disampaikan kepada Rasulullah oleh Malaikat Jibril setelah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir.

Pembukuan Al Qur’an

Saat Wahyu pertama kali disampaikan, Rasulullah SAW, yang tidak terampil membaca dan menulis, mengucapkannya kepada para sahabatnya. Sebagai hasilnya, ketika Al-Qur’an pertama kali diwahyukan, tidak segera dirangkai dalam bentuk kitab seperti yang kita kenal saat ini. Setelah Nabi Muhammad SAW mengucapkannya, beberapa ayat Al-Qur’an dihafal, sementara yang lain dicatat secara langsung.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, ayat-ayat Al-Qur’an ditulis pada berbagai media, seperti pelepah pohon kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit binatang, kayu, pelana, dan bahkan potongan tulang binatang. Abu Bakar kemudian menjadi Khalifah bagi umat Islam dan memimpin mereka.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, terjadi gejolak dalam bentuk pemberontakan dan ekspansi wilayah yang mengakibatkan pertempuran. Akibatnya, banyak penghafal Al-Qur’an yang gugur, menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya Al-Qur’an. Oleh sebab itu, Umar bin Khattab memberi usulan kepada Khalifah Abu Bakar supaya membukukan Al-Qur’an.

Khalifah Abu Bakar kemudian mengamanatkan Zaid Bin Tsabit untuk memimpin proyek penyusunan Al-Qur’an. Setelah Al-Qur’an berhasil disusun, dilakukan standarisasi pada masa pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan. Menghadapi perbedaan dialek di kalangan umat Islam, Khalifah Utsman menginstruksikan untuk menyatukan standar penulisan. Al-Qur’an yang sekarang menjadi pedoman umat Islam menggunakan metode penulisan Utsmani atau Rasm Utsmani.

Itulah peristiwa Nuzulul Qur’an singkat yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan, semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Shares
Butuh Bantuan ?