Sejarah Perang Bani Nadhir

Sejarah Perang Bani Nadhir

Perang Bani Nadhir adalah salah satu kejadian penting sepanjang sejarah kaum muslim pada masa Nabi Muhammad SAW. Peperangan ini terjadi antara umat muslim melawan umat Yahudi di Madinah. Dalam artikel ini akan dibahas sejarah perang Bani Nadhir.

Perang Bani Nadhir terjadi pada tahun 625 Masehi atau 4 Hijriyah. Dinamakan perang Bani Nadhir karena umat Yahudi yang bentrok dengan umat Muslim ini, asal mereka dari Bani Nadhir. Sebelum itu ada peristiwa perang Bani Qainuqa yang merupakan tahap pertama dalam proses menjernihkan Yahudi dari Madinah dan sekitarnya, kemudian pada tahap kedua inilah terjadi pada perang Bani Nadhir.

Sebab Perang Bani Nadhir

Bani Nadhir merupakan salah satu kelompok terbesar kaum yahudi yang menetap di bagian selatan Madinah sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW. Sesudah beliau tiba di Madinah, mereka tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah. Beliau sendiri membuat ikatan kesepakatan dengan semua kelompok Yahudi yang merupakan tetangga kaum muslim di Madinah.

Dalam sejarah Islam yang dituangkan di dalam sebuah buku karya Susmihara dan Rahmat, perang Bani Nadhir ini terjadi karena adanya ingkar janji dari Bani Nadhir terhadap perjanjian yang sebelumnya telah dibuat bersama.

Kaum Bani Nadhir secara diam-diam membuat manuver untuk membinasakan Islam dan sekaligus menghalau umat Islam dari kota Madinah. Mereka juga membocorkan rahasia ketahanan yang dimiliki umat Islam di Madinah dan memberitahukan elemen yang paling lemah dari Madinah kepada umat kafir Quraisy. Di samping itu juga mereka dengan cara terang-terangan menyakiti dan membunuh umat muslim bahkan sempat akan membunuh Rasulullah SAW.

Baca juga : Perang Waddan Atau Al Abwa

Pada mulanya kaum Bani Nadhir tak mau berperang dengan pasukan muslim sebab mereka mengetahui benar kekuatan yang cukup berbeda. Mereka mempunyai niat untuk meninggalkan Madinah sebelum datangnya pasukan muslim. Karena adanya hasutan dari orang munafik Yahudi yang bernama Abdullah bin Ubai lantas berubah keputusan, dia memberi janji akan mengirim bantuan pasukan dari Bani Quraizhah dan Bani Ghathafan.

Pada akhirnya mereka membuat ketetapan melakukan strategi bertahan di dalam benteng sambil menanti bantuan yang dijanjikan. Dalam sebuah buku sejarah Islam karya Sitiatava, bala tentara muslim yang dipimpin oleh Rasulullah SAW mulai mengadakan pengepungan terhadap pertahanan Bani Nadhir pada tahun 4 Hijriyah pada bulan Rabiul Awal.

Pengepungan umat muslim terhadap pertahanan Bani Nadhir berjalan dalam waktu enam hari. Di hari ke enam Bani Nadhir tak melihat adanya gelagat kemumculan Bani Quraizhah dan Bani Ghathafan untuk menyumbang peperangan. Di samping itu juga ketersediaan makanan mereka punn telah mulai habis. Oleh sebab itu mereka mengumumkan kekalahan perang terhadap bala tentara Islam dan bersiap mengakui semua konsekuensinya.

Atas pernyataan kekalahan itu yang kemudian diterima oleh Rasulullah SAW bahwasannya mereka diperbolehkan untuk meninggalkan Madinah serta membawa harta bendanya kecuali senjata, emas dan perak. Dengan kemenangan dari pihak Muslim pada perang Bani Nadhir ini membuat orang-orang Yahudi yang berhianat dapat tersingkir dari Madinah dan menjadikan posisi Islam di Madinah menjadi lebih kuat.

Hikmah Perang

Perang Bani Nadhir tertuang penuh dalam Al Qur’an yaitu dalam surat Al Hasyr. Di dalam surat tersebut menjelaskan semua perihal tentang perang ini secara detail. Mengenai harta rampasan perang dan siapa saja yang mempunyai hak atas harta rampasan perang tersebut. Juga dijelaskan sikap orang munafik terhadap kaum yahudi.

Dalam surat Al Hasyr ini  juga diungkap kejiwaan kaum yahudi dan memberi perumpamaan hubungan antara orang-orang yahudi dan orang munafik. Allah SWT memberikan peringatan kepada orang mukmin dan memerintahkan mereka supaya bertaqwa kepadaNya.

Itulah sejarah perang Bani nadhir secara singkat, semoga menambah wawasan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Baca juga : Perang Gajah Dan Burung Ababil

Shares
Butuh Bantuan ?