Sejarah singkat perkembangan Islam di Asia Tenggara. Asia Tenggara atau Indo-Melayu adalah satu dari tujuh wilayah peradaban Islam. Wilayah peradaban Islam meliputi kebudayaan Arab, Islam Persia, Islam Turki, Islam Afrika, Islam Semenanjung, Islam Indo-Melayu, dan di Belahan Bumi Barat (Wahyu Illahi, 2007).
Penyebaran Islam di Asia Tenggara memiliki dinamika yang berbeda dari wilayah lainnya. Islam tersebar di kawasan ini melalui interaksi antara masyarakat di berbagai kepulauan, utamanya melalui aktivitas perdagangan.
Berbeda dengan penyebaran Islam di wilayah lain yang sering melibatkan penaklukan oleh Arab dan Turki atau konflik bersenjata lainnya, hampir semua negara di Asia Tenggara mengalami kedatangan Islam melalui hubungan dagang dengan para pedagang. Mayoritas pedagang ini berasal dari berbagai daerah seperti Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan.
Peran Perdagangan
Dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara, terdapat beberapa jalur yang digunakan dengan menerapkan sistem ramah tamah. Keberadaan sistem ini mempermudah masuk dan penyebaran Islam di berbagai negara di kawasan ini. Menurut Uka Tjandra Sasmita, ada enam jalur utama penyebaran Islam, salah satunya adalah melalui jalur perdagangan internasional yang berfokus di Selat Malaka.
Jalur ini memiliki peranan yang penting karena merupakan bagian dari Jalur Sutra Laut yang sangat diminati oleh pedagang Persia dan Arab yang beragama Islam. Asia Tenggara memegang posisi strategis sebagai benua yang terletak pada salah satu jalur perdagangan utama di dunia kuno, yaitu Jalur Sutra Laut.
Baca juga : 6 Peristiwa Penting Di Bulan Jumadil Awal
Jalur ini melintasi Laut Merah, Teluk Persia, Gujarat, Bengal, Malabar, Semenanjung Malaka, dan akhirnya mencapai Tiongkok. Dengan jalur perdagangan ini, agama Islam tersebar secara bertahap ke berbagai pulau dan wilayah di Asia Tenggara.
Pengaruhnya Terhadap Negara Di Asia Tenggara
-
Brunei Darussalam
Mayoritas penduduk Kasultanan Brunei menganut agama Islam. Banyak pandangan yang membahas sejarah penyebaran Islam di Brunei Darussalam, namun umumnya, Islam tiba di Negara Brunei pada tahun 977 M melalui jalur timur Asia Tenggara, dibawa oleh para pedagang dari China.
Kemudian, sekitar lima abad setelah Islam pertama kali diperkenalkan di Brunei, Agama Islam secara resmi diakui sebagai agama utama selama pemerintahan Raja Muhammad Shah. Pertumbuhan pesat penyebaran agama Islam ini terjadi setelah Malaka, yang menjadi pusat penyebaran dan kebudayaan Islam, jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511 M.
Banyak para ahli agama Islam dan para penganutnya bermigrasi ke wilayah-wilayah lain di kawasan Asia Tenggara. Perpindahan ini memiliki peran krusial dalam mempercepat penyebaran dan perkembangan Islam di daerah tersebut.
Banyak bukti menunjukkan bahwa Islam di Brunei mengalami kemajuan yang signifikan dan lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya. Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukuhkan perkembangan Islam dan menegaskan sentralitasnya di Brunei Darussalam.
-
Malaysia
Terletak di lokasi geografis yang telah menjadi pusat perdagangan lintas bangsa sejak zaman dahulu, Malaysia memiliki peran strategis yang signifikan di Asia Tenggara, khususnya, dan di tingkat global secara umum (Herawati, 2022). Islam pertama kali tersebar ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Malaysia pada sekitar abad ke-9 hingga ke-10 Masehi melalui jalur damai. Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh interaksi dengan pedagang dari India, Persia, dan Arab yang berdagang di wilayah Trengganu.
Pada abad ke-15, munculnya kerajaan Malaka terjadi setelah Prameswara, seorang keturunan Hindu, mendirikannya. Prameswara kemudian memeluk Islam setelah menikah dengan seorang keturunan kerajaan Samudera Pasai. Agama Islam kemudian diakui sebagai agama resmi kerajaan Malaka setelah seluruh penduduknya mengembras Islam.
Menurut Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, setelah Islam dijadikan agama resmi di kerajaan Malaka, daerah ini menjadi daya tarik bagi pedagang mubaligh dan guru sufi dari Timur Tengah. Mereka mengunjungi kota-kota Malaka dan Pasai dengan maksud menyebarkan ajaran Islam serta menguatkan dasar keagamaan di wilayah tersebut.
Penyebaran Agama Islam di kalangan masyarakat Melayu sangat dipengaruhi oleh ajaran tasawuf. Prinsip-prinsip Islam yang diajarkan melalui tasawuf memiliki kesamaan dengan konsep spiritual yang telah mereka anut sebelumnya, seperti saat mereka masih mengikuti agama Hindu. Hal ini membuat pemahaman terhadap agama baru tersebut menjadi lebih mudah diterima dan diserap dengan cepat oleh masyarakat Melayu.
Sebagian besar populasi Malaysia mengidentifikasi diri sebagai penganut Islam, dengan mayoritas berasal dari kelompok etnis Melayu. Pengaruh kuat Islam tertanam dalam kehidupan beragam masyarakat Melayu, sehingga wajar jika Islam terus terkait erat dengan tradisi mereka.
-
Singapura
Singapura, sebuah negara kota di Asia Tenggara, memiliki populasi sekitar 2,5 juta orang. Orang-orang keturunan China mendominasi, mencapai 70% dari total penduduk, sementara kaum Melayu merupakan minoritas sekitar 15%, India hanya sekitar 5%, dan kelompok lainnya sekitar 2%. Penduduk Muslim di Singapura berjumlah sekitar 16% dari total populasi.
Penyebaran Islam di Singapura terjadi seiring kedatangan pedagang Muslim dari wilayah Arab dan Persia antara abad ke-8 dan ke-12. Sejalan dengan perkembangan Singapura sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara, interaksi dengan Islam membentuk sejarah panjang negara ini.
Singapura memiliki mayoritas penduduk non-Muslim. Keberadaan Islam di Singapura terkait erat dengan populasi etnis Melayu yang tinggal di pulau tersebut. Seiring dengan perkembangan Islam di Singapura, terbentuklah Departemen Pengurusan Agama Islam dan Majelis Agama Islam, selain beberapa organisasi Islam lainnya yang turut berperan dalam pengembangan agama tersebut.
-
Indonesia
Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Perkembangan serta kemajuan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh sejarah kerajaan-kerajaan Islam dan peran dakwah yang signifikan dari sembilan wali songo, yang memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Perkembangan dan kemajuan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh sejarah kerajaan-kerajaan Islam dan peran penting dakwah sembilan wali songo, yang berkontribusi signifikan dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Sri Lanka dan akhirnya mencapai wilayah Indonesia. Sementara itu, Jalur Selatan melibatkan pedagang dari Arab dan Gujarat yang berlayar ke wilayah Yaman, kemudian meneruskan perjalanan ke Sri Lanka sebelum akhirnya mencapai wilayah Indonesia.
Itulah sejarah singkat perkembangan Islam di Asia Tenggara, yang sebagian besar dibawa oleh para pedagang dalam penyebaran agama Islam.
Baca juga : Sejarah Singkat Masukny Islam Di Rusia