9 Keunikan Masjid Al Jabbar Bandung

9 Keunikan Masjid Al Jabbar BandungPada bulan Desember 2022, Masjid Al Jabbar, sebuah masjid baru, diresmikan di Jawa Barat. Terletak di Gedebage Kota Bandung, Jawa Barat, Masjid Al Jabbar menjadi salah satu landmark baru di daerah tersebut. Inilah 9 keunikan Masjid Al Jabbar Bandung.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, baru saja meresmikan Masjid Al Jabbar, yang juga dikenal sebagai ‘Masjid Terapung’. Masjid ini akan menjadi ikon baru bagi Jawa Barat. Sebuah Masjid yang bernama Al Jabbar telah didirikan di atas lahan seluas sekitar 25 hektar, dengan kapasitas dapat menampung sekitar 30.000 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 10.000 orang di dalam masjid (area indoor) dan 20.000 orang di area plaza.

Ketika dilihat dari jauh, Masjid Al Jabbar Bandung terlihat seperti terapung di atas air. Namun, saat melihat dengan lebih dekat, ternyata masjid ini sebenarnya tidak terapung. Masjid ini terletak tepat di tengah-tengah danau, menciptakan ilusi seolah-olah mengapung di atas air. Oleh karena itu, Masjid Al Jabbar sering disebut juga sebagai Masjid Terapung Gedebage.

Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menarik minat masyarakat dengan keindahannya, kemegahannya, serta berbagai fasilitas yang disediakan di dalamnya. Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sempat berhenti selama 1,5 tahun karena dampak Covid-19. Setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan masjid yang unik ini pada Jumat, 30 Desember 2022 yang lalu, saat ini warga Indonesia diperbolehkan mengunjunginya.

Masjid Raya Al Jabbar, yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat, merupakan hasil desain Kang Emil, julukan akrab untuk Ridwan Kamil, ketika beliau menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Keberadaan masjid ini menarik minat masyarakat bukan hanya karena keindahannya dan kemegahannya, tetapi juga karena fungsionalitas dan fasilitas yang tersedia di dalamnya.

Masjid yang dirancang oleh Ridwan Kamil ini memberikan kesan sejuk dengan keberadaan tumbuhan hijau di sekitarnya. Selain itu, keindahan atap masjid yang mempesona turut melengkapi suasana. Tidak mengherankan, masjid ini berhasil menarik perhatian masyarakat.

Menurut Iwan Suwanagiri, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Masjid Al Jabbar dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk plaza, ruang shalat mezzanine, dan ruang shalat utama.

Baca juga : 3 Alasan Pesawat Dilarang Melintas Di Atas Kabah

“Pada Selasa (20/12/2022), dia mengungkapkan bahwa kapasitas total di selasar sendiri dapat mencapai 3.627 orang, sementara di plaza dapat mencapai 16.363 orang. Jika dikombinasikan dengan tempat salat utama dan mezanine, kapasitasnya dapat mencapai 33.000 orang.”

Proyek pembangunan Masjid Al Jabbar memiliki biaya melebihi Rp 1 triliun. Pembangunan tersebut terbagi menjadi empat tahap, yaitu tahap I dari 2017-2018, tahap II pada tahun 2019, tahap III pada tahun 2020, dan sisa pembangunan dilakukan pada tahap IV.

Danau Gedebage, dengan kedalaman 3 meter, tidak hanya digunakan sebagai pondasi untuk membangun masjid, tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Bandung sebesar 15 meter kubik per detik. Fungsinya meliputi sebagai penampung air hujan, sumber cadangan air baku, dan berperan dalam aspek sosial.

Berikut 9 keunikan masjid Al Jabbar Bandung yang perlu kiamu ketahui :

  1. Bukan hanya berperan sebagai tempat ibadah

Menurut laporan dari situs web Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Masjid Al Jabbar memiliki peran yang lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, tujuan wisata, dan pusat kegiatan sosial. Fasilitas yang tersedia di dalam bangunan Masjid Al Jabbar mencakup ruang sholat, area manasik haji, akomodasi penginapan, perpustakaan, ruang pertemuan, dan berbagai museum.

Oleh karena itu, diharapkan agar setiap pengunjung yang datang juga pulang dengan ilmu yang mereka dapatkan. Tujuan ini sejalan dengan peran masjid pada masa Rasulullah SAW, yang digunakan sebagai pusat peradaban, tempat pendidikan, pengembangan umat, pemberdayaan ekonomi, serta penyusunan strategi perang.

  1. Filosofi Asmaul Husna diusung oleh arsitekturnya

Filosofi dari salah satu Asmaul Husna, yaitu Al Jabbar yang berarti Maha Perkasa, tercermin dalam nama masjid ini. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 99 x 99 meter dengan empat menara, salah satunya memiliki ketinggian tertinggi yaitu 99 meter.

  1. Desain ramah bagi penyandang disabilitas dan lansia

Konsep dari Masjid Al-Jabbar sungguh mengesankan dan istimewa. Setiap detail pembangunannya dipertimbangkan dengan sangat teliti. Gubernur Jawa Barat mengungkapkan kekagumannya setelah melihat hasil akhir dari pembangunan Masjid Al-Jabbar. Menurutnya, hasil tersebut melampaui harapan dan lebih menakjubkan daripada sketsa yang ia buat. Masjid Al-Jabbar juga dilengkapi dengan akses ramp dan dua lift yang memadai. Selain itu, tersedia pula fasilitas tempat wudhu dan toilet yang khusus untuk difabel.

  1. Desainnya bersumber dari Rumus Matematika

umus matematika yang identik dengan rumus aljabar menjadi konsep dasar dalam perancangan bangunan masjid ini. Ornamen rumit yang terdapat di area masjid menunjukkan kesesuaian dengan konsep tersebut, sementara Ridwan Kamil menjelaskan bahwa nama masjid ini terhubung dengan filosofi desain yang bertujuan menghidupkan kembali masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan.

Pria yang sering dipanggil Kang Emil mengungkapkan bahwa Aljabar ini disebut Al Jabar Jawa Barat karena matematika rumusnya berasal dari sebuah rumus matematika. Matematika menjadi representasi angka, sedangkan arsitektur rumus menjadi tiga dimensi. Ungkapan tersebut diucapkan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, pada hari Jumat, tanggal 7 Desember 2018.

Ridwan Kamil menerjemahkan konsep ini menjadi desain kubah tiga dimensi. Desain tersebut merupakan kumpulan perulangan-perulangan ukuran besar, sedang, dan kecil yang sebenarnya didasarkan pada rumus matematika. Hal ini mengingat kejayaan Islam pada masa lalu dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama matematika. Oleh karena itu, semangat ini dihidupkan kembali di Jabar.

  1. Jumlah pintu melambangkan banyaknya kota/kabupaten Bandung

Masjid Al Jabbar direncanakan dengan 27 pintu yang mewakili 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Setiap pintu dihiasi dengan ukiran batik yang berbeda, mencerminkan keunikan budaya setiap daerah. Hal ini tidak hanya memperkenalkan kebudayaan Jawa Barat, tetapi juga menunjukkan ikatan persatuan yang kokoh antara kabupaten di Provinsi tersebut.

  1. Tanpa tiang

Affy Primadhian, Manajer Produksi Proyek Pembangunan Masjid Al Jabbar, mengatakan bahwa salah satu fitur unik dari desain Masjid Al Jabbar adalah absennya tiang tengah. Dia menyatakan bahwa itu merupakan tantangan bagi timnya untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan harapan desain.

  1. Tanpa kubah

Masjid yang berada di kelurahan Cimenerang, kecamatan Gedebage kota Bandung ini tidak hanya tidak memiliki tiang tengah, tetapi juga tidak memiliki kubah. Sebagai penggantinya, masjid ini memiliki atap tumpukan berbentuk kerucut yang dihiasi dengan ornamen dan kaca berwarna-warni.

  1. Dijuluki Masjid terapung

Salah satu hal menarik tentang Masjid Al Jabbar adalah bahwa tampaknya terapung di atas air. Keberadaan masjid ini berada di sekitar danau, sehingga ketika dilihat dari kejauhan, terlihat seperti sedang terapung. Didesain khusus, danau buatan di sekitarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air warga Bandung dengan kapasitas sekitar 15 meter kubik per detik. Danau Gedebage berfungsi sebagai penampung air hujan, cadangan air baku, serta memiliki peran sosial dengan kedalaman tiga meter.

  1. Masjid tersulit dan terkompleks

Emil, sebagai arsitek Masjid Al Jabbar, mengakui bahwa dia sangat terkesan dengan hasilnya yang melebihi imajinasinya. Dia mengatakan bahwa perbedaan antara apa yang ia sketsa dengan apa yang sebenarnya dibangun sungguh luar biasa. Itulah sebabnya saya merasakan perasaan kagum saat memasukinya.”

Kang Emil mengatakan bahwa Masjid Al Jabbar adalah masjid yang paling sulit dan kompleks yang pernah ia rancang. Dia menyebutnya sebagai masjid yang paling kompleks, sulit, dan terbesar yang Allah takdirkan hadir saat dia menjadi pemimpin di Jabar.

Pada tahun 2016, ketika dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, ide untuk membangun Masjid Al Jabbar bermula. Dia mengusulkan kepada Gubernur saat itu, Ahmad Heryawan, supaya Jawa Barat memiliki sebuah masjid raya yang menjadi kepemilikan khususnya.

Masjid Raya Al Jabbar mengingatkan kita bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah semata, melainkan juga sebagai tempat di mana kita dapat memperkuat keimanan, berdiskusi, bahkan terlibat dalam kegiatan sosial. Sebenarnya, masjid memiliki peran yang sangat penting baik dalam ibadah maupun dalam hubungan sosial yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Itulah 9 keunikan Masjid Al Jabbar Bandung yang menarik untuk dikunjungi, tidak hanya bagi masyarakat Jawa Barat tetapi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga : 7 Fakta Menarik Masjid Al Aqsa

Shares
Butuh Bantuan ?