Fakta Unik Payung Masjid Nabawi di Madinah

Fakta Unik Payung Masjid Nabawi di MadinahSiapa yang tak kagum melihat payung-payung raksasa di pelataran Masjid Nabawi? Bukan sekadar payung biasa, payung ini adalah salah satu inovasi teknologi canggih yang memberikan kenyamanan luar biasa bagi para jamaah di Madinah. Tapi tahukah kamu kalau payung ini punya cerita dan fakta unik yang bikin kita makin terpesona? Yuk, kita kupas lebih dalam tentang fakta unik payung Masjid Nabawi di Madinah yang luar biasa ini!

Fakta Unik Payung Nabawi

  1. Inspirasi dari Keindahan dan Fungsi

Payung di Masjid Nabawi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga seni. Desainnya terinspirasi dari arsitektur Islam yang khas. Ketika payung terbuka, pola-pola indah pada kainnya tampak seperti bunga besar yang mekar. Bukan hanya mempercantik, pola ini juga dirancang agar memberikan efek bayangan yang meneduhkan.

Bayangkan saja, panas di Madinah bisa mencapai lebih dari 45°C di musim panas. Dengan adanya bayangan dari payung ini, suhu di pelataran masjid bisa turun hingga 8°C, lho! Jadi, jamaah bisa lebih khusyuk beribadah tanpa harus khawatir kepanasan.

  1. Teknologi Canggih di Baliknya

Setiap payung raksasa ini punya tinggi sekitar 25 meter saat terbuka penuh dan mampu melindungi area seluas 600 meter persegi. Keren, kan? Tapi, bagaimana caranya payung sebesar ini bisa bergerak dengan mudah? Rahasianya ada pada teknologi hidrolik dan sensor otomatis yang tertanam di dalamnya.

Setiap pagi, payung-payung ini akan terbuka secara otomatis saat matahari mulai bersinar, dan kembali menutup menjelang malam. Kalau ada angin kencang atau cuaca ekstrem, sensor otomatis akan menutup payung untuk menjaga keamanan jamaah. Jadi, semuanya serba pintar dan efisien!

Baca juga : Pengertian Shalat Kusuf

  1. Dibangun oleh Ahli Jerman

Fakta menarik lainnya, payung Masjid Nabawi ini dirancang dan dibuat oleh perusahaan asal Jerman, SL Rasch. Perusahaan ini memang terkenal ahli dalam merancang struktur untuk kondisi ekstrem. Mereka juga yang mendesain kubah bergerak di Masjidil Haram.

Proses pembuatan payung ini melibatkan teknologi mutakhir dan bahan berkualitas tinggi. Kain payung, misalnya, dibuat dari material khusus yang tahan panas, debu, dan bahkan api. Jadi, jamaah bisa merasa aman dan nyaman di bawahnya.

  1. Jumlah dan Susunan yang Simetris

Ada total 250 payung yang tersebar di pelataran Masjid Nabawi. Payung-payung ini disusun secara simetris sehingga menciptakan harmoni visual yang luar biasa. Ketika semuanya terbuka, pemandangannya benar-benar menakjubkan! Apalagi saat malam hari, lampu-lampu di sekitar payung memberikan efek pencahayaan yang dramatis.

Setiap payung juga dirancang agar tidak saling bertabrakan meskipun ukurannya besar. Ini adalah bukti betapa detail dan telitinya para perancangnya.

  1. Perlindungan Maksimal untuk Jamaah

Selain melindungi dari panas, payung ini juga berfungsi sebagai pelindung dari hujan. Ya, meskipun Madinah jarang sekali hujan, payung ini tetap dirancang tahan air. Jadi, ketika hujan turun tiba-tiba, jamaah tetap bisa beribadah dengan nyaman.

Uniknya lagi, di bawah payung terdapat sistem ventilasi udara yang membantu sirkulasi tetap lancar meskipun area ini dipenuhi ribuan orang. Udara segar tetap mengalir, dan jamaah tidak merasa pengap.

  1. Dibuka pada 2010

Payung raksasa di Masjid Nabawi ini pertama kali dibuka pada tahun 2010. Proyek ini merupakan bagian dari ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kapasitas Masjid Nabawi. Sejak itu, payung ini menjadi salah satu ikon modern yang melekat dengan Masjid Nabawi.

Saat pertama kali diperkenalkan, payung ini langsung mencuri perhatian dunia. Banyak yang kagum dengan perpaduan antara teknologi modern dan nilai-nilai Islam yang ditampilkan melalui desainnya.

  1. Simbol Keramahan Jamaah

Payung ini bukan hanya soal kenyamanan fisik, tetapi juga simbol keramahan Arab Saudi terhadap jamaah dari seluruh dunia. Setiap kali kamu berada di bawah payung ini, ada rasa damai yang sulit dijelaskan. Suasananya adem, tenang, dan bikin ibadah terasa lebih khusyuk.

Pemerintah Arab Saudi memang berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi para tamu Allah. Dan payung ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut.

  1. Perawatan yang Teliti dan Rutin

Dengan teknologi secanggih ini, perawatannya tentu tidak main-main. Setiap payung menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Tim teknisi khusus selalu siap siaga jika ada masalah.

Bayangkan saja, setiap payung memiliki ratusan komponen mekanis yang perlu dijaga agar tetap presisi. Dari kain, hidrolik, hingga sensor otomatis, semuanya harus dalam kondisi prima.

  1. Pemandangan yang Menakjubkan Saat Terbuka dan Tertutup

Bagi kamu yang pernah melihat langsung, pasti setuju kalau momen payung-payung ini terbuka atau tertutup adalah pemandangan yang luar biasa. Gerakannya halus, seperti tarian teknologi yang memanjakan mata. Banyak jamaah yang sengaja menunggu waktu ini hanya untuk mengabadikan momen tersebut.

Ketika semuanya sudah terbuka, pelataran masjid terasa seperti aula besar yang dipayungi oleh atap bunga raksasa. Benar-benar indah dan megah!

  1. Inspirasi bagi Masjid Lain

Payung Masjid Nabawi telah menjadi inspirasi bagi banyak masjid di seluruh dunia. Desainnya yang unik dan fungsional membuat banyak pihak mencoba mengadaptasi konsep ini untuk tempat ibadah lain. Namun, sejauh ini, belum ada yang bisa menandingi keindahan dan kecanggihan payung di Masjid Nabawi.

Payung raksasa di Masjid Nabawi bukan hanya sebuah karya teknologi, tetapi juga lambang perhatian terhadap kenyamanan para jamaah. Dari desainnya yang indah, teknologi canggih, hingga manfaatnya yang luar biasa, payung ini adalah bukti betapa modernitas dan tradisi bisa berjalan beriringan.

Fakta Unik Payung Masjid Nabawi di Madinah-Jadi, kalau kamu berkesempatan mengunjungi Madinah, jangan lupa untuk meluangkan waktu menikmati keindahan payung-payung ini. Rasakan langsung sensasi beribadah di bawah naungannya, dan biarkan dirimu terpesona oleh salah satu keajaiban modern di Tanah Suci.

Baca juga : Sejarah Masjid Ar Rayah Mekah

Shares
Butuh Bantuan ?