Mengenal 7 Putra Putri Rasulullah SAW

mengenal 7 putra putri rasulullah saw

Pembicaraan mengenai putra dan putri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam jarang dibahas, sehingga tidak mengherankan jika sebagian umat Islam tidak mengetahui jumlah anak laki-laki dan perempuan beliau, atau siapa saja nama-nama anaknya. Melalui artikel ini mari kita mengenal 7 putra putri Rasulullah SAW.

Dari tujuh anak Nabi Muhammad SAW, enam di antaranya lahir dari Khadijah binti Khuwailid, sedangkan satu di antaranya berasal dari Mariyah al-Qibthiyah, dengan rincian 3 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.

Menurut buku “The Great Mother” karya Ibnu Marzuki Al Gharani, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid ketika ia berusia 40 tahun, sementara usia Nabi Muhammad saat itu adalah 25 tahun. Khadijah dikenal sebagai seorang wanita yang suci dan pebisnis sukses yang selalu menjaga dirinya dari keburukan.

Dikemukakan dalam buku tersebut bahwa Khadijah merupakan figur ibu yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anaknya, terutama dalam hal aspek psikologis putrinya yang bernama Fatimah Az-Zahra. Sebagai seorang ibu, Khadijah binti Khuwailid memiliki peran penting dalam mendidik anak-anaknya sejak usia dini agar terbiasa dengan perilaku yang baik dan bermartabat. Bahkan gaya bicaranya yang lembut juga memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Hal ini terbukti dengan berkembangnya kepribadian Fatimah Az-Zahra yang sopan dan lembut.

Nama Putra dan Putri Rasulullah SAW

  1. Al Qasim

Al-Qasim bin Muhammad merupakan anak pertama dari Nabi Muhammad SAW yang terlahir dari Khadijah. Saat Al-Qasim dilahirkan, Nabi Muhammad SAW belum diangkat sebagai Nabi. Namun, sayangnya Al-Qasim hanya hidup beberapa hari saja. Oleh karena itu, karena kelahirannya sebagai anak sulung, Nabi Muhammad kemudian dijuluki Abu Qasim.

Arti dari nama Qasim sendiri adalah “pemberi imbalan”, dengan harapan suatu saat nanti menjadi seorang anak yang saleh dan hidup panjang.

  1. Zainab

Putri sulung Rasulullah SAW bersama Khadijah bernama Zainab binti Muhammad, lahir 23 tahun sebelum hijrah beliau. Zainab, sebuah nama yang berasal dari bahasa Arab yang berarti cantik dan harum. Dia adalah putri Nabi Muhammad yang meninggal dunia pada usia 29 tahun setelah menderita sakit dan dimakamkan dipemakaman Baqi.

Dikenal dengan kisah usaha pembebasan suaminya, Abul Ash bin Rabi, Zainab memiliki suami yang bukan pemeluk agama Islam dan merupakan sepupu dari ibunya.

Sebelum Muhammad SAW menerima wahyu, mereka menikah dan Zainab dibawa ke rumah suaminya. Pada saat itu, Khadijah memberikan sebuah kalung sebagai hadiah pernikahan putrinya.

Setelah Rasulullah akhirnya menerima wahyu, Zainab mengikuti ayahnya dalam memeluk agama Islam, tetapi suaminya menolak keyakinan tersebut. Sebagai akibatnya, Abul Ash bergabung dalam pasukan untuk melawan Rasulullah, namun ia akhirnya kalah dan dipenjara. Zainab memberikan seluruh hartanya, termasuk sebuah kalung yang diberikan oleh ibunya, untuk membebaskan suaminya dari penjara.

Baca juga: Mengenal Arti Apa Itu Fidyah

  1. Ruqayyah

Sayyidah Ruqayyah, anak perempuan Nabi, menikah dengan Utsman bin Affan dan memiliki seorang putra bernama Abdullah yang meninggal dunia saat berusia empat tahun.

Mereka berdua, Ruqayyah dan Utsman, ikut serta dalam hijrah kedua dari Mekah ke Madinah. Setelah sampai di Madinah, mereka dihadapkan dengan ujian berat ketika putra tunggal mereka yang usianya baru 6 tahun, meninggal dunia.

Pada usia 21 tahun, Ruqayyah meninggal dunia dalam keadaan sakit saat sedang dalam perjalanan hijrah ke Habasyah dan Madinah. Tragisnya, ia akhirnya meninggal pada hari pertempuran Badar pada tahun 2 Hijriah. Kabar wafatnya putri Nabi Muhammad SAW ini datang bersamaan dengan kabar kemenangan kaum muslimin.

  1. Ummu Kultsum

Saat Nabi Muhammad berusia 34 tahun, Ummu Kultsum dilahirkan. Setelah dewasa, ia menikah dengan Utaibah bin Abi Lahab. Ketika Nabi menerima wahyu, Ummu Kultsum memeluk Islam sedangkan suaminya tetap mempertahankan agamanya. Kemudian, bersama dengan adiknya Fatimah Az-Zahra, Ummu Kultsum pernah hijrah ke Madinah.

Saat surat Al-Lahab diwahyukan yang berisi kisah mengenai Abu Lahab dan istrinya, Abu Lahab meminta paksa anaknya Utaibah supaya menceraikan Ummu Kultsum. Kemudian, Ummu Kultsum menikah dengan Utsman bin Affan yang telah kehilangan kakaknya, Ruqayyah. Pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriah, Ummu Kultsum meninggal karena sakit yang parah. Nabi Muhammad SAW masih hidup ketika kejadian tersebut terjadi, dan dikabarkan bahwa beliau memimpin shalat jenazah dan menangis di atas pemakamannya.

  1. Fatimah Az Zahra

Fatimah Az-Zahra adalah Putri Rasulullah yang dilahirkan lima tahun sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu pertama.Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan bersama-sama memiliki Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum, serta Muhassin yang meninggal saat masih kecil. Fatimah meninggal enam bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada bulan Ramadhan pada tahun 11 Hijriyah dan dimakamkan di Baqi.

Salah satu anak Rasulullah yang sangat terkenal karena sifat mulianya adalah Fatimah. Dikatakan bahwa ia memiliki karakter yang sangat mirip dengan Nabi Muhammad SAW.

Ketika Fatimah berusia lima tahun, dia menyaksikan peristiwa penting terhadap ayahnya, yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang dipikul olehnya. Nabi Muhammad SAW mengekspresikan cintanya terhadap putrinya itu saat berada di atas mimbar.

  1. Abdullah

Abdullah bin Muhammad dilahirkan setelah ayahnya diangkat menjadi Nabi, namun sayangnya ia meninggal dunia di usia yang masih sangat belia. Abdullah berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘hamba Ilah’ atau ‘hamba Allah.

Abdullah dikenal juga dengan julukan Thayyib yang berarti baik hati dan Thahir yang berarti bersih atau murni. Kedua julukan tersebut mencerminkan harapan agar dia menjadi seseorang yang memiliki akhlak yang suci di masa depan.

  1. Ibrahim

Ibrahim lahir di Kota Madinah pada tahun 8 H yang merupakan anak bungsu dari Rasulullah SAW dan dilahirkan dari rahim Mariah Al Qibthiyah r.a, yaitu seorang budak yang diberikan kepada Nabi oleh Muqauqis, seorang penguasa Mesir. Setelah mengucapkan syahadat, Maria dinikahi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibrahim tidak hidup lama, beliau meninggal pada tahun 10 H dalam usia 17 atau 18 bulan. Kematian putranya yang menjadi penyemangat hatinya sangat menyedihkan bagi Rasulullah.

 

Jika diperhatikan perjalanan hidup Rasulullah beserta anak-anaknya setelah mengenal 7 putra putri Rasulullah SAW. kita akan menemukan banyak pelajaran dan hikmah yang berharga. Allah SWT memberikan beliau anak laki-laki dan perempuan sebagai tanda kesempurnaan manusia, namun Allah juga menguji beliau dengan mencabut satu persatu anaknya, seperti yang pernah terjadi pada orang tua beliau; ayah, ibu, kakek, dan pamannya saat beliau membutuhkan mereka. Hanya anaknya, Fatimah, yang meninggal setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Salah satu hikmahnya adalah agar orang tidak memuja putra-putra Nabi atau menganggap mereka sebagai nabi setelah beliau. Allah SWT juga tidak memperpanjang usia putra-putra beliau, seperti cucu beliau Hasan dan Husein, yang sudah membuat orang lemah terfitnah dengan mengagungkan mereka melebihi yang seharusnya. Jika usia putra-putra beliau diperpanjang dan mereka memiliki keturunan, tentunya akan menimbulkan fitnah yang lebih besar.

Hikmah yang dapat dipetik dari wafatnya putra dan putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai contoh bagi mereka yang merasakan kehilangan anak. Ketika mengalami duka ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan kesabaran dan tidak mengucapkan sesuatu yang tidak diridhai Allah. Oleh karena itu, bagi seseorang yang kehilangan salah satu anaknya, seharusnya mengambil pelajaran dari kesabaran Rasulullah yang telah kehilangan hampir semua anaknya.

Semoga rahmat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Setelah mengenal 7 putra putri Rasulullah SAW diharapkan kita selalu bersholawat kepada beliau.

Baca juga: Motivasi Membaca Al Qur’an Setiap Hari

Shares
Butuh Bantuan ?