Seiring dengan mendekatnya bulan puasa Ramadhan, umat Islam sering kali menggunakan istilah “Tarhib Ramadhan” untuk menggambarkan kegembiraan mereka dalam menyambut bulan suci tersebut. Istilah ini menjadi populer di kalangan umat Islam karena menunjukkan antusiasme dan semangat mereka dalam menghadapi bulan yang penuh berkah ini. Pengertian Tarhib Ramadhan akan dijelaskan di dalam artikel berikut ini.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan contoh oleh umat Muslim dari para sahabat Nabi untuk menyambut bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah tarhib Ramadhan. Tarhib Ramadhan adalah cara untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan suci ini dengan sepenuh hati.
Dalam rangka mempersiapkan diri secara jasmani maupun rohani sebelum memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah, umat Muslim melaksanakan Tarhib Ramadhan. Seperti yang tertera dalam Surat Yunus ayat 58, umat Muslim diharapkan menyambut Ramadhan dengan sukacita.
Arti Dari Tarhib Ramadhan
Tarhib, memiliki arti penyambutan, memiliki akar kata dari Rahiba-Yarhabu-Rahaban (رحبا), yang memiliki arti Ittasa’a atau melebarkan, meluaskan, dan melapangkan. Dengan demikian, makna asli dari Tarhib adalah memberikan sambutan yang meriah dan memperluas kedaulatan, kebaikan, dan keramahan.
Ketika seseorang mengalami tarhib, mereka merasakan kehangatan dan kebaikan yang memperluas jangkauan hati dan pikiran mereka. Sambutan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang, tindakan yang ramah, serta penerimaan yang tulus.
Dalam budaya Arab, tarhib memiliki makna yang sangat penting, terutama dalam konteks keramahan dan akhlak yang baik. Seorang tamu yang dihormati dan dihargai akan menerima tarhib yang luar biasa dari tuan rumah, termasuk perlakuan yang sangat baik, pelayanan yang memuaskan, dan perhatian yang tulus.
Dalam buku Informasi Kapuas, Ustadz Suriani Jiddy menjelaskan bahwa tarhib Ramadhan memiliki arti sebagai kegiatan untuk menyambut bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki persepsi umat Muslim mengenai bulan Ramadhan yang belum benar.
Jadi makna Tarhib Ramadhan adalah menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan kesiapan hati untuk menerima segala hal yang dibawa selama Ramadhan.
Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri sehingga seharusnya dirayakan dengan cara yang khusus. Sayangnya, masih banyak orang yang belum bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Ironisnya, beberapa orang bahkan memaknai bulan Ramadhan sebagai waktu untuk makan-makan saja.
Pengertian Tarhib Ramadhan-Ada beberapa hal yang bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap bulan Ramadhan, seperti melakukan sholat di masjid, mengikuti pengajian yang diadakan oleh majelis taklim, mendengarkan ceramah, atau melakukan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Secara mendasar, tarhib Ramadhan sangatlah penting untuk memberikan kesadaran kepada umat Muslim tentang hikmah dan manfaat yang diberikan oleh Allah melalui bulan suci ini.
Baca juga: Restoran Indonesia Di Madinah
Meskipun istilah Tarhib Ramadhan masih agak asing di Indonesia, tradisi penyambutan bulan suci Ramadhan sudah dikenal sejak lama.
Anjuran dalam menyambut bulan suci Ramadhan adalah sebagai berikut:
- Bertaubat
Menambah frekuensi istighfar dan melaksanakan shalat taubat adalah cara untuk memohon pengampunan dari Allah SWT atas kesalahan yang telah dilakukan. Sebagai umat Islam, selain memohon ampun kepada Allah, kita juga harus meminta maaf kepada sesama manusia dan bersedia memaafkan kesalahan orang lain.
- Berpuasa
Dianjurkan untuk meningkatkan ibadah puasa pada bulan Rajab dan Syaban sebelum datangnya bulan Ramadhan. Bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan lebih utama daripada berpuasa selama 30 hari di bulan-bulan lainnya. Selain itu, berpuasa pada bulan Rajab juga memberikan keutamaan lain yaitu mendapatkan pahala sebesar 900 tahun ibadah.
Sementara itu manfaat utama dari menjalankan puasa pada bulan Syaban adalah kesempatan untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat, serta membiasakan diri dengan rutinitas puasa selama bulan suci Ramadhan.
- Bersedekah
Beramal dengan memberi tidak selalu harus dilakukan dalam jumlah yang melimpah. Yang terpenting adalah niat yang tulus dalam berbagi, seperti mengundang anak yatim untuk makan bersama atau berbagi makanan dengan tetangga.
Janganlah merasa cemas bahwa memberikan sedekah akan membuat kita miskin, sebaliknya dengan memberikan sedekah, harta yang kita miliki akan menjadi berkah dan bertambah dengan sendirinya.
Pengertian Tarhib Ramadhan-Tradisi tarhib Ramadan pun berbeda-beda di setiap negara sebagai bentuk sukacita. Inilah perbedaan mengenai tradisi tarhib Ramadhan di berbagai negara di dunia, simak ulasan berikut ini:
- Uni Emirat Arab
Tradisi perayaan tarhib Ramadhan di Uni Emirat Arab memiliki kemiripan dengan tradisi trick or treat pada saat Halloween di negara-negara barat. Pada tanggal 15 Syaban, yaitu dua minggu sebelum Ramadhan, anak-anak akan mengenakan pakaian berwarna terang dan membawa keranjang untuk meminta permen atau kacang dari tetangga mereka.
Ketika berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya, anak-anak ini sering menyanyikan lagu tradisional mereka atau lagu dengan bait “Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum”. Artinya, “Berikanlah kami (kacang atau permen) dan Allah akan membalas kebaikanmu serta membantu kamu mengunjungi Ka’bah di Makkah.”
Haq Al Laila, sebuah tradisi yang sekarang semakin jarang dilakukan karena adanya perubahan. Anak-anak tidak lagi mengunjungi rumah tetangga mereka seperti yang biasa dilakukan di masa lalu. Namun, saat ini mereka masih diwajibkan untuk mengunjungi rumah keluarga atau sanak saudara yang lebih tua.
- Mesir
Di Mesir, kedatangan bulan Ramadhan ditandai dengan pemasangan fanous atau lampion terang di depan rumah penduduk. Fanous ini merupakan simbol kebahagiaan atas kedatangan bulan suci Ramadhan.
Awal mula tradisi ini berasal dari kedatangan Khalifah Al-Mu’izz li-Din ke Kairo pada malam hari. Pada saat itu, jalanan di Kairo sangat gelap dan tidak terang benderang. Oleh karena itu, Khalifah Al-Mu’izz meminta agar warga setempat menyalakan Fanous sebagai sumber cahaya untuk menerangi jalanan.
Seiring dengan mendekatnya bulan Ramadhan, kebiasaan untuk memasang lampion menjadi lebih sering dilakukan. Tidak hanya diletakkan di depan rumah, lampion juga dijadikan oleh-oleh oleh anak-anak yang berkeliling ke rumah-rumah di sekitarnya untuk meminta kacang dan permen.
- Lebanon
Di Lebanon terdapat tradisi yang unik dalam menyambut Ramadhan, yaitu dengan menembakkan meriam yang suaranya dapat terdengar di seluruh negeri. Tradisi ini bermula sekitar 200 tahun yang lalu ketika penguasa Ottoman, Khosh Qaddam, mencoba meriam barunya pada sore hari menjelang Ramadhan.
Setiap kali bulan Ramadhan tiba, suara meriam yang menggelegar terdengar di seluruh negeri dan banyak masyarakat yang mengasumsikan bahwa itu adalah penanda datangnya Ramadhan. Sejak saat itu, pada setiap bulan Ramadhan, meriam ditembakkan untuk menandakan waktu berbuka.
- Maroko
Ketika bulan Ramadhan tiba, masyarakat Maroko akan menunjuk beberapa orang sebagai Nafar. Nafar merupakan kelompok orang, kebanyakan laki-laki, yang bertugas mengelilingi kota untuk meniup terompet atau musik lainnya, membacakan doa-doa, serta membaca salawat dengan suara yang merdu. Para Nafar dipilih berdasarkan kejujuran dan keuletan mereka dalam bekerja. Ketika Ramadan berakhir, masyarakat memberikan kompensasi kepada para Nafar berupa uang dan barang.
- India
Di India, terdapat sebuah tradisi yang disebut Seheriwala yang memiliki kesamaan dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia. Pada tradisi Seheriwala, masyarakat India akan berjalan di waktu dini hari sekitar pukul 2:30 dengan membawa sebatang rotan di tangan mereka. Rotan tersebut nantinya digunakan untuk mengetuk pintu rumah penduduk sebagai simbol datangnya bulan Ramadhan dan sebagai pengingat waktu sahur.
Itulah pengertian tarhib Ramadhan dan tradisi yang dilakukan diberbagai belahan dunia menyambut datangnya bulan keberkahan yaitu bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Paket Internet Untuk Umroh 2023