Bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah, memiliki makna khusus bagi umat Muslim di seluruh dunia. Muharram bukan hanya menandai awal tahun baru Islam, tetapi juga merupakan salah satu bulan suci yang penuh dengan berbagai tradisi dan perayaan. Yuk, kita jalan-jalan ke berbagai negara untuk melihat bagaimana tradisi dan perayaan Muharram di berbagai negara muslim di dunia.
Tradisi Perayaan Muharram di Berbagai Negara
-
Arab Saudi: Pusat Keagungan Islam
Kita mulai dari Arab Saudi, jantung dunia Islam. Di sini, Muharram dirayakan dengan cara yang sangat religius. Kota Mekkah dan Madinah menjadi pusat perhatian, di mana umat Muslim dari berbagai negara datang untuk melaksanakan umrah dan berdoa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pada tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura, banyak Muslim Saudi yang berpuasa. Ini adalah tradisi yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan puasa pada hari ini untuk mengingat penyelamatan Nabi Musa AS dari Fir’aun dan tentara Mesir.
-
Iran: Penuh Duka dan Penghormatan
Beranjak ke Iran, kita akan melihat perayaan Muharram yang sangat berbeda. Di negara ini, Muharram diisi dengan peringatan penuh duka atas kesyahidan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Selama sepuluh hari pertama Muharram, kota-kota di Iran dipenuhi dengan acara-acara duka, termasuk majelis, marsiah, dan teatrikal yang mengenang peristiwa Karbala.
Pada hari Asyura, suasana semakin emosional dengan ritual seperti tatbir (memukul diri sendiri) yang dilakukan oleh beberapa kelompok untuk mengekspresikan kesedihan mereka. Meski kontroversial, tradisi ini tetap menjadi bagian dari cara masyarakat Iran merasakan dan memperingati penderitaan Imam Hussein.
Baca juga : Mengenal Bulan Muharram Dalam Kalender Islam
-
Pakistan: Pawai dan Prosesi
Selanjutnya kita ke Pakistan, di mana Muharram dirayakan dengan berbagai pawai dan prosesi yang dikenal sebagai juloos. Prosesi ini biasanya diadakan oleh komunitas Syiah, yang mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka cita dan membawa replika makam Hussein. Di kota-kota besar seperti Karachi, Lahore, dan Islamabad, ribuan orang turun ke jalan untuk mengikuti juloos.
Selain itu, di Pakistan juga ada tradisi khusus yang disebut “sabeel,” yaitu pembagian minuman gratis kepada para peserta prosesi. Ini dilakukan sebagai bentuk amal dan penghormatan kepada para syuhada Karbala. Di beberapa tempat, kita juga bisa menemukan teater jalanan yang menampilkan cerita-cerita dari Pertempuran Karbala.
-
India: Campuran Tradisi dan Budaya
Di India, Muharram dirayakan dengan campuran tradisi keagamaan dan budaya yang kaya. Negara ini memiliki populasi Muslim yang besar, dan peringatan Muharram dilakukan dengan semangat yang sangat berbeda di setiap daerah.
Di Hyderabad, misalnya, kita bisa melihat “Bibi Ka Alam” – sebuah prosesi besar yang mengarak standar bersejarah yang diyakini berasal dari masa kesyahidan Imam Hussein. Sementara itu, di Lucknow, tradisi “Tazia” sangat populer, di mana replika makam Hussein dibuat dengan sangat indah dan diarak keliling kota.
Di beberapa bagian India, tradisi Muharram juga dipengaruhi oleh elemen-elemen budaya lokal. Musik dan tarian tradisional seringkali menyertai prosesi, menciptakan perpaduan unik antara kesedihan dan ekspresi budaya yang khas India.
-
Irak: Pusat Peringatan Karbala
Tentu saja, kita tidak bisa melewatkan Irak saat berbicara tentang perayaan Muharram. Kota Karbala menjadi pusat perhatian dunia Muslim Syiah pada bulan ini. Jutaan peziarah dari berbagai penjuru dunia datang ke Karbala untuk memperingati Hari Asyura di makam Imam Hussein dan Abbas.
Di Karbala, peringatan Muharram sangat meriah dengan majelis, ziarah, dan prosesi besar yang dipenuhi oleh lautan manusia. Tangisan, doa, dan lantunan ziarah mengisi udara, menciptakan suasana yang sangat mengharukan. Selain itu, ada juga tradisi memukul dada dan punggung sebagai bentuk ekspresi duka.
-
Mesir: Campuran Ritual dan Sejarah
Di Mesir, Muharram dirayakan dengan cara yang cukup unik. Meskipun mayoritas penduduknya Sunni, tradisi perayaan Asyura masih tetap ada. Banyak orang Mesir berpuasa pada hari Asyura dan mengadakan pertemuan keagamaan di masjid-masjid.
Selain itu, ada juga unsur-unsur budaya yang khas Mesir dalam perayaan ini. Misalnya, beberapa keluarga memasak makanan khusus seperti “Aseeda” – sejenis puding yang terbuat dari tepung gandum – sebagai hidangan istimewa pada hari Asyura. Ini menunjukkan bagaimana perayaan Muharram bisa beradaptasi dengan tradisi kuliner lokal.
-
Lebanon: Kesatuan dan Solidaritas
Di Lebanon, terutama di wilayah yang didominasi oleh komunitas Syiah seperti Beirut Selatan dan Lembah Bekaa, peringatan Muharram diadakan dengan semangat kesatuan dan solidaritas. Pawai-pawai besar, majelis, dan teater jalanan menjadi bagian dari cara masyarakat Lebanon memperingati kesyahidan Imam Hussein.
Peringatan ini juga seringkali diiringi dengan pesan-pesan sosial dan politik, mencerminkan konteks politik Lebanon yang kompleks. Selain itu, komunitas Syiah di Lebanon juga mengadakan berbagai kegiatan amal seperti pembagian makanan dan bantuan kepada yang membutuhkan, sebagai bentuk penghormatan kepada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan yang diperjuangkan oleh Imam Hussein.
-
Indonesia: Perayaan yang Penuh Damai
Kita juga harus bangga karena Indonesia memiliki cara perayaan Muharram yang khas. Di beberapa daerah seperti Aceh dan Padang, Muharram dirayakan dengan acara-acara keagamaan dan budaya. Misalnya, di Aceh ada tradisi “Khanduri Asyura” di mana masyarakat berkumpul untuk membaca doa bersama dan menikmati hidangan khas seperti “bubur Asyura”.
Di Padang, ada tradisi “Tabuik” yang sangat meriah. Tabuik adalah replika kuda yang dihias dengan indah dan diarak ke laut, melambangkan penghormatan kepada Imam Hussein. Tradisi ini menarik banyak wisatawan dan menjadi momen penting dalam kalender budaya lokal.
-
Turki: Peringatan Asyura yang Berwarna
Di Turki, perayaan Muharram terutama dirayakan oleh komunitas Alevi, yang memiliki tradisi dan ritual yang khas. Pada hari Asyura, banyak orang Alevi yang berpuasa dan mengadakan pertemuan keagamaan di “cemevi” (tempat ibadah Alevi).
Selain itu, Turki juga memiliki tradisi kuliner yang menarik pada bulan Muharram. Salah satunya adalah “Aşure,” atau puding Asyura, yang dibuat dari campuran biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering. Hidangan ini melambangkan keragaman dan kebersamaan, dan biasanya dibagikan kepada tetangga dan teman sebagai tanda solidaritas dan persaudaraan.
-
Nigeria: Semangat Komunitas
Di Nigeria, khususnya di kalangan komunitas Syiah di kota-kota seperti Zaria dan Kano, Muharram dirayakan dengan semangat komunitas yang kuat. Majelis dan prosesi besar diadakan untuk mengenang Imam Hussein, dengan banyak peserta yang datang dari berbagai wilayah.
Tradisi ini juga mencakup berbagai kegiatan sosial dan amal, seperti pembagian makanan dan bantuan kepada yang membutuhkan. Ini menunjukkan bagaimana semangat kepedulian dan persaudaraan tetap hidup dalam perayaan Muharram di Nigeria.
-
Afghanistan: Peringatan yang Khusyuk
Di Afghanistan, terutama di kota-kota seperti Kabul dan Mazar-e-Sharif, Muharram dirayakan dengan peringatan yang khusyuk dan penuh duka. Komunitas Syiah di Afghanistan mengadakan majelis, prosesi, dan berbagai ritual untuk mengenang peristiwa Karbala.
Meskipun negara ini sering dilanda konflik, semangat untuk memperingati Muharram tetap kuat. Banyak umat Muslim yang berpuasa pada hari Asyura dan mengadakan doa bersama di masjid-masjid, menunjukkan bagaimana keimanan dan solidaritas bisa tetap bertahan di tengah situasi yang sulit.
Bulan Muharram memang dirayakan dengan cara yang beragam di berbagai negara Muslim, namun esensi dari perayaan ini tetap sama: mengingat perjuangan dan pengorbanan para tokoh penting dalam sejarah Islam, serta memperkuat nilai-nilai keimanan, solidaritas, dan kemanusiaan.
Dari Arab Saudi yang penuh keagungan, Iran yang emosional, Pakistan yang meriah, hingga Indonesia yang damai, setiap negara memiliki cara unik untuk merayakan Muharram. Inilah yang membuat tradisi dan perayaan Muharram di berbagai negara Muslim ini begitu kaya dan menarik untuk dipelajari. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita bisa melihat betapa beragamnya budaya dan praktik dalam Islam, sekaligus merayakan persatuan dalam keragaman yang ada.
Baca juga : Pesona Arsitektur Islam Di Mekkah Dan Madinah