6 Rukun Haji Yang Perlu Diketahui

6 Rukun Haji Yang Perlu DiketahuiHaji adalah salah satu dari lima pilar rukun Islam, yang berarti wajib dilaksanakan jika mampu. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai belahan dunia menjawab panggilan Allah untuk menunaikan haji di Tanah Suci. Nah, kali ini akan kita bahas 6 rukun haji yang perlu diketahui.

Pelaksanaan haji menetapkan aturan dan prosedur sesuai ajaran Islam, dikenal sebagai Rukun Haji. Rukun Haji merangkum elemen penting yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang melakukan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Tanpa memenuhi syarat-syarat ini, ibadah haji dianggap tidak sah dan harus diulang.

Meskipun pelaksanaan ibadah haji mirip dengan umroh, ada perbedaan di mana terdapat rukun khusus yang harus dipatuhi oleh jamaah haji tetapi tidak termasuk dalam rukun umroh. Berikut adalah penjelasan mengenai keenam rukun haji.

Rukun Haji

Rukun haji merupakan rangkaian tindakan atau amalan yang wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah haji. Terdapat 6 enam poin utama yang wajib dipenuhi agar haji dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Baca juga : Mengenal Aplikasi Baru Kawal Haji

  1. Ihram

langkah pertama adalah Ihram. Rukun haji ini melibatkan niat untuk memasuki keadaan suci ketika memasuki area Miqat (lokasi yang ditentukan untuk memulai ibadah haji). Jamaah haji pria memakai pakaian ihram yang terdiri dari 2 helai kain yang tidak dijahit, sementara itu bagi jamaah wanita memakai pakaian sesuai dengan syariat tanpa ketentuan khusus.

Saat memasuki tahap ini, jamaah menfokuskan pikiran dan hati hanya pada ibadah haji, meninggalkan urusan dunia.

Selain itu, jamaah yang telah memulai ihram juga harus mematuhi larangan-larangannya, seperti tidak membunuh hewan, tidak menggunakan kata-kata kasar, menghindari penggunaan wewangian, dan menjaga aurat bahkan di hadapan mahramnya.

Biasanya saat melakukan manasik, bacaan niatnya adalah seperti ini:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

Setelah berniat, langkah selanjutnya adalah mengenakan pakaian ihram dan membaca doa Ihram, diikuti dengan kalimat talbiyah.

للَّهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى المُحْرِمِ اَبْتَغِيْ بِذَلِكَ وَجْهَكَ الكَرِيْمَ يَا رَبَّ العَالِمِيْنَا

  1. Wukuf di Arafah

Rukun haji kedua ialah Wukuf di Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf dimulai sejak matahari tergelincir (Dzuhur) pada hari Arafah atau 9 Dzulhijjah dan berlangsung hingga terbit fajar (Subuh) pada malam Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Wukuf, dalam bahasa Arab, berarti berhenti. Karena itu, dalam pelaksanaannya, para jamaah berhenti di Padang Arafah, bermunajat, berzikir, dan menambah ibadah kepada Allah.

Momen Wukuf di Arafah merupakan titik penting dalam ibadah haji, di mana jamaah memohon ampunan, merenungkan keagungan Allah, dan mengintrospeksi kesalahan yang telah dilakukan. Rukun ini membedakan haji dari umroh.

  1. Tawaf

Langkah selanjutnya dalam rukun haji adalah Tawaf. Setelah melakukan wukuf di Arafah, jamaah haji mengelilingi Ka’bah tujuh kali dalam ritual Tawaf.

Tawaf diawali saat pundak kiri kita sejajar dengan Hajar Aswad. Setiap putaran diiringi dengan doa dan zikir kepada Allah SWT. Bagi jamaah Indonesia, umumnya doa dipimpin atau buku panduan doa disediakan dari awal hingga akhir Tawaf.

Seperti shalat, Tawaf membutuhkan wudhu yang terjaga dan menutup aurat. Khusus untuk jamaah pria, saat bertawaf, pundak kanan terbuka sedangkan pundak kiri tertutup.

  1. Sa’i

Setelah menyelesaikan Tawaf, jamaah haji juga melaksanakan Rukun Sa’i, yakni berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual Sa’i mengingatkan kita akan kisah Nabi Ibrahim dan Siti Hajar dalam mencari air untuk putra mereka, Nabi Ismail. Meskipun berada di dalam ruangan berpendingin udara, lokasi Sa’i tetap berada di area Masjidil Haram dan dekat dengan Ka’bah. Jarak antara bukit Safa dan Marwah sekitar 400-450 meter, sehingga Sa’i melibatkan total perjalanan sekitar 3 kilometer.

Ketika melaksanakan Sa’i, jamaah masih berada dalam keadaan ihram, namun mereka sudah diperbolehkan membatalkan wudhu.

  1. Tahallul

Haji yang sah memerlukan kelima rukun dilaksanakan dengan urutan yang tepat. Tahallul, sebagai rukun kelima, merupakan tindakan mencukur rambut setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Tindakan ini wajib bagi semua jamaah, baik laki-laki maupun perempuan.

  1. Tertib

Terakhir namun tidak kalah penting, semua lima unsur yang disebutkan di atas harus dilaksanakan secara berurutan dan tertib. Tanpa itu, ibadah haji yang dilakukan tidak akan sah.

Itulah 6 rukun haji yang perlu diketahui oleh jamaah yang akan menjalankan ibadah haji. Semoga pembaca artikel ini diberikan kesempatan untuk menjawab panggilan-Nya di Tanah Suci!

Baca juga : Peraturan Baru Saudi Wajibkan Kembali Vaksin Meningitis Untuk Umrah

Shares
Butuh Bantuan ?