Dalam melaksanakan ibadah haji, terdapat 6 rukun wajib yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang berhaji, yaitu Ihram, Wukuf, Tawaf, Sa’i, Tahallul, dan terakhir adalah tertib. Jika salah satu rukun ini terlewatkan atau tidak dilaksanakan sesuai dengan tuntunan ibadah haji, maka ibadah haji tersebut dianggap tidak sah. Nah, dalam kesempatan kali ini akan kita bahas tata cara wukuf dan waktu pelaksanaannya lebih mendalam.
Wukuf merupakan rukun haji kedua yang dilakukan setelah Ihram. Setiap Muslim yang akan melaksanakan ibadah haji harus menyadari bahwa Wukuf adalah rukun haji yang wajib dipenuhi dan tidak boleh dilewati.
Pengertian Wukuf
Menurut situs resmi malut.kemenag.go.id, Wukuf adalah salah satu rukun haji yang menentukan sah atau tidaknya ibadah haji seseorang. Wukuf dilaksanakan di Padang Arafah. Karena pentingnya Wukuf, bahkan jemaah haji yang sedang sakit harus melaksanakannya, meskipun hanya sebentar.
Wukuf berarti berhenti yang diterjemahkan dari bahasa Arab. Wukuf diartikan sebagai saat aktivitas jemaah haji berhenti untuk tinggal diam di Padang Arafah. Pada saat Wukuf, semua jemaah akan bermalam di tempat suci dan bersejarah ini. Wukuf sering disebut sebagai inti dari ibadah haji, oleh karena itu, Wukuf menjadi salah satu rukun yang sangat ditekankan untuk dilaksanakan. Ibadah haji tidaklah sah jika tidak melaksanakan wukuf.
Baca juga : 3 Macam Pelaksanaan Haji Yang Perlu Diketahui
Allah mengajarkan tiga nilai penting dalam pelaksanaan Wukuf: zawal, wukuf, dan arafa. Zawal menandakan pergeseran dari terang ke gelap, seperti perjalanan matahari, yang menggambarkan perjalanan manusia menuju alam akhirat yang pada awalnya gelap namun kemudian terang, karena hakikat hidup sejati terdapat di akhirat.
Wukuf berarti bertekad untuk menghindari keburukan dalam hati, pikiran, dan tindakan. Sementara itu, arafa adalah kesadaran bahwa kehidupan di dunia hanyalah perjalanan menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Padang Arafah, tempat di mana Wukuf dilaksanakan, juga memiliki makna penting sebagai tempat dimulainya fase baru kehidupan bagi Nabiullah Adam AS setelah taubatnya diterima oleh Allah SWT. Di sana, Nabi Adam bertemu kembali dengan istrinya, Hawa, setelah berpisah ratusan tahun karena pelanggaran terhadap larangan Allah.
Arafah juga menjadi tempat untuk merajut nilai-nilai kemanusiaan dan simbol mengenal Allah SWT. Ketika Wukuf, para jemaah haji berdiam diri untuk merenungkan semua perbuatan mereka, dengan maksud menghilangkan sifat negatif dan menggantikannya dengan sifat positif. Mereka memohon ampunan Allah dan berserah diri untuk mencapai kesempurnaan, sehingga Wukuf dapat mengembalikan kesucian setiap manusia dari segala noda dan dosa.
Tata Cara Wukuf
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, wukuf di Padang Arafah dimulai pada siang hari. Biasanya ibadah wukuf dimulai dengan melakukan shalat dzuhur dan ashar secara bersamaan atau yang disebut jamak taqdim. Setelah itu, seorang imam akan memimpin wukuf, memberikan seruan-seruan mengenai ibadah dan doa-doanya yang harus dipanjatkan selama wukuf.
Sebagai salah satu rukun utama yang harus dilakukan, wukuf memiliki sejumlah aturan atau tata cara yang harus dipatuhi, beberapa di antaranya bahkan diterapkan sebelum jemaah haji tiba di Padang Arafah.
Adapun tata cara pelaksanaan Wukuf yaitu :
- Mulainya wukuf adalah ketika jemaah melakukan berpergian ke tempat Padang Arafah setelah matahari terbit, tepatnya tanggal 9 Zulhijah. Selama perjalanan ini, disarankan bagi jemaah untuk membaca talbiyah, tahlil, dan takbir.
- Kemudian mampir di Namirah, yang merupakan bukit yang berada di luar wukuf
- Masuk ke Padang Arafah sesudah matahari tergelincir
- Memantapkan hati sebaik mungkin saat Wukuf, dilanjutkan membaca Talbiyah sambil menunggu tahap ibadah wukuf
- Shalat dzuhur dan Ashar di jamak takdim dan dilakukan secara berjamaah
- Jemaah menyimak khotbah Arafah yang umumnya berhubungan dengan pemahaman tentang wukuf, pengetahuan tentang Allah, pesan Rasulullah, khotbah wada, dan aspek-aspek keagamaan lain yang membimbing mereka untuk menguatkan doa dan zikir kepada Allah SWT.
- Dzikir, do’a dan bertadarus Al Qur’an
Waktu Pelaksanaan Wukuf
Pelaksanaan Wukuf yaitu pada tanggal 9 Zulhijjah di Padang Arafah. Wukuf dimulai setelah matahari tergelincir dari tengah hari atau kira-kira pukul 12 siang. Hari di mana wukuf dilaksanakan dikenal sebagai hari Arafah.
Hari Arafah adalah hari yang istimewa karena Allah SWT dan para malaikat-Nya menyaksikan hamba-hamba-Nya yang berkumpul di padang Arafah. Muslim yang tidak melaksanakan haji pada hari Arafah biasanya berpuasa sunnah Arafah untuk mendapatkan berkahnya.
Pelaksanaan wukuf bisa dikatakan sebagai simbol berkumpulnya manusia di Padang Mahsyar. Pelaksanaan wukuf juga secara tidak langsung mengingatkan para jemaah haji akan kematian dan kehidupan akhirat.
Hal yang Perlu Dihindari agar Wukuf Sah
Wukuf adalah salah satu rukun haji yang penting, dan untuk memastikan wukuf sah, ada beberapa hal yang perlu dihindari:
- Meninggalkan tempat wukuf: Setelah tiba di Arafah, penting untuk tetap berada di sana hingga matahari terbenam, karena meninggalkan Arafah sebelum itu dapat membuat wukuf tidak sah.
- Mengabaikan ibadah dan doa: Wukuf tidak hanya sekadar berada di Arafah secara fisik, tetapi juga melibatkan ibadah secara aktif seperti berdoa, bertawasul kepada Allah, memohon ampunan, dan memperbaiki diri.
- Berbicara yang sia-sia: Berbicara yang tidak bermanfaat atau yang bersifat menyimpang dari tujuan ibadah, seperti gosip atau percakapan yang tidak layak, sebaiknya dihindari.
- Mengabaikan kesempatan untuk beribadah: Waktu wukuf adalah waktu yang sangat diberkati untuk beribadah dan memohon ampunan. Menggunakan waktu ini untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau mengalihkan perhatian dari ibadah dapat mengurangi nilai ibadah wukuf.
- Kehadiran yang tidak sah: Memastikan bahwa kehadiran di Arafah adalah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh aturan haji, seperti tidak terhalang untuk berada di sana pada hari tersebut.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, seorang jamaah haji dapat memastikan bahwa wukufnya di Arafah menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT. Demikianlah pembahasan tentang tata cara wukuf dan waktu pelaksanaannya, semog artikel ini bermanfaat.
Baca juga : 10 Makna Idul Adha Penuh Berkah