Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Suci Ramadhan

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Suci RamadhanManfaat yang luar biasa dapat diperoleh dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan apabila kita tekun dalam beribadah. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri meningkatkan intensitas ibadahnya di malam-malam tersebut. Dalam artikel berikut diulas keistimewaan 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Selama 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, Allah SWT akan memberikan pengampunan kepada hamba-Nya yang menjalankan puasa serta melindungi mereka dari siksa api neraka. Peristiwa ini terkait dengan penurunan Al-Qur’an dan malam Lailatul Qadar. Meskipun tanggal pasti malam Lailatul Qadar tidak diketahui, umat Islam dianjurkan untuk berusaha keras mencarinya selama 10 hari terakhir Ramadhan.

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

  1. Terbebas dari Neraka

Setiap segmen dalam bulan Ramadhan memiliki keistimewaannya sendiri, sebagaimana yang disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut: “Permulaan bulan Ramadhan adalah anugerah, pertengahannya adalah pengampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.” Nabi Muhammad SAW sangat menghargai 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan.

Nabi Muhammad SAW “memperketat ikat pinggangnya,” menunjukkan kesungguhan dalam ibadah dan menjauhi istri-istrinya. Di malam-malam sepuluh terakhir, beliau tidak berhubungan badan dengan mereka, melainkan sibuk dalam ibadah kepada Allah SWT.

  1. Malam Lailatul Qadar

Meskipun tidak dapat dipastikan kapan malam Lailatul Qadar akan tiba, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Ketika seseorang mencapai malam Lailatul Qadar, itu setara dengan mendapat pahala kebaikan selama seribu bulan.

Baca juga : 5 Golongan Orang Yang Merugi Di Bulan Suci Ramadhan

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Adapun amalan-amalan yang dapat kita lakukan di 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan adalah sebagai berikut :

  1. Memperbanyak Membaca Al Qur’an

Bagi Rasulullah SAW, membaca Al-Qur’an adalah cara untuk berdialog dan berkomunikasi dengan Allah SWT. Selain itu, melalui membaca Al-Qur’an, kita juga akan meraih berbagai keutamaan seperti kebahagiaan dalam hidup, perlindungan dari hisab di hari pembalasan, penerimaan rahmat Allah di hari penghakiman, serta mendapat petunjuk agar tidak tersesat.

Imam Nawawi mengatakan bahwa lebih baik membaca Al-Qur’an selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan pada akhir malam daripada pada awal malam. Beliau juga menyatakan bahwa membaca Al-Qur’an pada siang hari paling baik dilakukan setelah shalat subuh. Menurut Abu Bakar Syatha, membaca Al-Qur’an pada malam hari lebih disarankan daripada pada siang hari karena konsentrasi lebih terjaga.

  1. Mengerjakan Sholat Malam

Menjelang akhir bulan Ramadhan berikutnya, salah satu amalan penting adalah melaksanakan salat malam atau tahajud. Membangunkan diri di malam-malam Ramadan untuk melakukan qiyamul lail (salat malam), sebagaimana dicontohkan dalam hadis riwayat Aisyah, yang menyatakan, “Aku melihatnya beribadah sepanjang malam Ramadan hingga dekat fajar.”

Anda dapat melaksanakan salat tarawih setelah salat isya, kemudian menunda salat witir hingga setelah tahajud, karena salat witir adalah salat penutup. Ada juga kemungkinan untuk melakukan salat witir setelah tarawih, namun tidak dilanjutkan dengan witir setelah tahajud, sebagaimana dalam sabda Nabi, “Tidak ada dua witir dalam satu malam”.

  1. Bersedekah

Menurut syariat, sedekah adalah tindakan memberikan harta untuk tujuan tertentu. Sedekah memiliki cakupan yang luas karena tidak hanya terbatas pada benda materi, tetapi juga mencakup hal-hal non-materi seperti amar ma’ruf nahi munkar.

Selama 10 hari terakhir Ramadhan, memberikan sedekah adalah tindakan utama. Keutamaan ini tidak hanya dirasakan oleh para dermawan, tetapi juga oleh penerima sedekah. Ini menunjukkan bahwa sedekah tidak hanya menghubungkan kita dengan Allah, tetapi juga mempererat ikatan kita dengan sesama.

Maka tak mengherankan apabila saat ini semua orang berusaha dengan cepat menyediakan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka, memberikan bantuan kepada anak yatim piatu, serta memberikan sumbangan untuk kegiatan keagamaan lainnya.

Beberapa ulama juga menegaskan bahwa keutamaan sedekah tidak hanya terbatas pada 10 terakhir Ramadan. Tetapi berlaku untuk setiap harinya, bahkan dengan jumlah sedekah yang kecil. Karena yang lebih penting dalam sedekah bukanlah besarnya nominalnya, melainkan keberlanjutannya.

  1. I’tikaf

I’tikaf adalah praktek berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berdasarkan berbagai riwayat hadis, Rasulullah secara rutin melaksanakan i’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Praktik i’tikaf ini erat kaitannya dengan upaya menemukan malam Lailatul Qadar.

Demi meraih keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan ini, i’tikaf bukanlah sekadar diam tanpa berbuat. Sesuai dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, orang yang melakukan i’tikaf seharusnya mengisi waktu dengan berbagai amal ibadah.

Menyempurnakan i’tikaf adalah dengan melaksanakan amalan-amalan seperti shalat sunah, membaca Al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa dan tafakkur.

I’tikaf seperti ini sebaiknya dilakukan di masjid sebagai manifestasi dari syiar agama Allah. Tetapi, jika tidak memungkinkan untuk pergi ke masjid karena pembatasan keluar rumah, kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan saat i’tikaf dapat dilaksanakan di ruangan khusus seperti musola di rumah untuk beribadah.

Itulah keistimewaan 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan, semoga kita dapat memaksimalkan di 10 hari terakhir pada bulan suci Ramadhan ini. Amin.

Baca juga : 9 Tips Agar Tubuh Tetap Fit Saat Berpuasa

Shares
Butuh Bantuan ?