Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, setiap negara punya tradisi uniknya sendiri dalam menyambut bulan suci ini. Arab Saudi, sebagai tempat lahirnya Islam dan rumah bagi dua kota suci, Makkah dan Madinah, memiliki berbagai kebiasaan Ramadhan yang sangat khas dan menarik. Dari buka puasa besar-besaran hingga ibadah tarawih yang luar biasa meriah, mari kita bahas lebih dalam bagaimana keunikan tradisi Ramadhan di Arab Saudi.
Keunikan Tradisi Ramadhan di Arab Saudi
-
Suasana Ramadhan yang Berbeda
Saat Ramadhan tiba, kehidupan di Arab Saudi berubah total. Kota-kota besar seperti Riyadh, Jeddah, dan Dammam menjadi lebih hidup saat malam tiba. Siang hari biasanya lebih tenang karena banyak orang yang mengurangi aktivitas fisik, tetapi begitu adzan Maghrib berkumandang, suasana langsung berubah! Jalanan ramai, restoran penuh, dan keluarga berkumpul untuk berbuka puasa bersama.
Selain itu, waktu kerja di banyak tempat juga disesuaikan. Kantor pemerintah, sekolah, dan sebagian besar perusahaan mengurangi jam kerja agar masyarakat bisa lebih fokus pada ibadah.
-
Tradisi Buka Puasa Bersama di Jalanan
Salah satu hal paling unik dari Ramadhan di Arab Saudi adalah tradisi “Iftar Jama’i” atau buka puasa bersama dalam skala besar. Di berbagai kota, terutama di sekitar masjid-masjid besar, masyarakat dan organisasi amal menyediakan ribuan porsi makanan untuk berbuka. Bayangkan saja, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, ratusan ribu orang duduk rapi dalam barisan panjang untuk menikmati hidangan berbuka yang disediakan secara gratis!
Makanan berbuka ini biasanya terdiri dari kurma, air zamzam, roti, sup lentil, dan nasi dengan daging. Para sukarelawan bekerja keras untuk memastikan semua orang, baik warga lokal maupun jamaah dari berbagai negara, mendapatkan makanan dengan adil.
-
Hidangan Khas Ramadhan
Makanan saat Ramadhan di Arab Saudi sangat menggugah selera. Kurma adalah makanan wajib saat berbuka, sering disajikan dengan air zamzam yang dipercaya membawa banyak keberkahan. Setelah itu, ada sup lentil hangat yang lembut di perut setelah seharian berpuasa.
Hidangan utama biasanya berupa nasi dengan daging, seperti Kabsa (nasi berbumbu dengan daging kambing atau ayam) dan Mandi (nasi khas Yaman yang juga populer di Saudi). Selain itu, ada juga Samboosa, semacam pastel isi daging atau keju, yang selalu hadir di meja buka puasa.
Untuk minuman, masyarakat Arab Saudi suka menyajikan jus buah segar seperti jus tamarind, aprikot, dan lemon mint yang menyegarkan setelah seharian menahan haus di tengah panasnya cuaca.
Baca juga : 6 Peristiwa Bersejarah di Bulan Syaban
-
Ibadah Tarawih yang Meriah
Salah satu pengalaman paling luar biasa saat Ramadhan di Arab Saudi adalah sholat tarawih, terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ribuan hingga jutaan umat Islam berkumpul untuk melaksanakan sholat tarawih yang dipimpin oleh imam-imam terkenal dengan bacaan Al-Qur’an yang sangat merdu.
Tidak hanya di dua masjid suci, hampir semua masjid di Arab Saudi penuh dengan jamaah yang ingin merasakan kekhusyukan sholat tarawih. Beberapa masjid juga mengadakan qiyamul lail (sholat malam) di sepuluh hari terakhir Ramadhan, yang sering kali dihadiri oleh masyarakat dalam jumlah besar.
-
Budaya Kedermawanan
Di bulan penuh berkah ini, masyarakat Arab Saudi sangat aktif dalam kegiatan amal. Tradisi memberi makan orang-orang yang kurang mampu sudah menjadi bagian dari budaya mereka. Banyak keluarga kaya yang mendirikan tenda-tenda Ramadhan di sekitar masjid dan jalan-jalan utama untuk membagikan makanan berbuka secara gratis.
Selain makanan, banyak juga yang menyumbangkan uang dan pakaian kepada mereka yang membutuhkan. Ada juga program khusus dari pemerintah dan organisasi amal untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, baik yang tinggal di Arab Saudi maupun yang berada di negara-negara lain.
-
Gendang Al-Musaharati: Tradisi Membantu Sahur
Meskipun zaman sudah modern dan banyak orang mengandalkan alarm atau aplikasi ponsel untuk bangun sahur, di beberapa daerah di Arab Saudi masih ada tradisi Al-Musaharati. Ini adalah tradisi di mana seseorang berjalan keliling kampung sambil menabuh gendang dan meneriakkan kalimat-kalimat islami untuk membangunkan orang sahur. Tradisi ini semakin jarang ditemukan di kota-kota besar, tetapi masih hidup di beberapa daerah pedesaan.
-
Pasar Malam Ramadhan
Ramadhan di Arab Saudi juga identik dengan pasar malam yang meriah. Di berbagai kota, pasar musiman ini menjual berbagai makanan khas Ramadhan, pakaian, perhiasan, dan perlengkapan ibadah seperti sajadah dan tasbih. Banyak orang yang berbelanja untuk menyambut Idul Fitri sejak awal Ramadhan, sehingga suasana pasar sangat ramai menjelang akhir bulan suci ini.
-
Lailatul Qadar: Malam yang Ditunggu
Sepuluh malam terakhir Ramadhan memiliki makna yang sangat istimewa di Arab Saudi. Banyak umat Islam berbondong-bondong datang ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ibadah sepanjang malam, berharap mendapatkan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pemerintah Arab Saudi juga meningkatkan layanan di dua masjid suci ini untuk memastikan jamaah dapat beribadah dengan nyaman. Mulai dari distribusi air zamzam, penyediaan tempat istirahat, hingga pengamanan yang lebih ketat, semuanya dipersiapkan untuk memberikan pengalaman ibadah terbaik bagi umat Islam.
-
Malam Takbiran yang Spektakuler
Menjelang Idul Fitri, suasana di Arab Saudi semakin meriah. Malam takbiran diisi dengan suara takbir yang menggema dari masjid-masjid, sementara jalanan dipenuhi orang-orang yang bersiap menyambut hari kemenangan.
Selain itu, banyak keluarga yang sibuk menyiapkan hidangan khas Idul Fitri dan memberikan hadiah kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan menyambut hari raya.
Ramadhan di Arab Saudi bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang kebersamaan, kedermawanan, dan ibadah yang mendalam. Dari buka puasa yang megah hingga sholat tarawih yang penuh kekhusyukan, suasana Ramadhan di negeri ini benar-benar berbeda dan penuh keistimewaan.
Bagi mereka yang pernah merasakan Ramadhan di Arab Saudi, pasti akan selalu merindukan momen-momen berharga ini. Bagi yang belum pernah, semoga suatu hari bisa merasakan sendiri kehangatan dan keindahan Ramadhan di tanah suci ini!
Baca juga : Tradisi Maaf-maafan Menjelang Ramadhan