Taman Raudhah Di Madinah Al Munawwarah

Taman Raudhah Di Madinah Al Munawwarah

Jemaah haji dari seluruh dunia memiliki dua tujuan utama ketika mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Selain untuk melaksanakan salat arbain, yaitu shalat 40 waktu tanpa putus, mereka juga ingin mengunjungi sebuah tempat yang disebut Taman Raudhah di Madinah Al Munawwarah.

Raudhah dianggap sebagai lokasi paling efektif atau paling utama untuk memohon doa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pengunjung Masjid Nabawi yang berbondong-bondong untuk mengunjungi Raudhah.

Apa Itu Raudhah Di Madinah?

Dalam buku “Pintar Calon Haji” karya Fahmi Amhar dan Arum Harjanti (1996:123), dijelaskan bahwa dahulu Raudhah terletak di antara rumah Nabi Muhammad SAW dan mimbar Masjid Nabawi. Namun, seiring dengan perluasan Masjid Nabawi, saat ini Raudhah terletak di dalam masjid. Lokasi ini menjadi tempat bagi jemaah haji dan umrah untuk beribadah serta memohon doa.

Menurut informasi yang dilansir oleh Badan Pengelola Keuangan Haji, kawasan Raudhah memiliki ukuran 22 x 15 meter dan diberi perbedaan dengan bagian lain di dalam Masjid Nabawi dengan karpet berwarna hijau yang sangat kontras dengan karpet merah yang mendominasi bagian lain di dalam masjid tersebut.

Raudhah merupakan sebuah tempat yang sangat penting dalam sejarah Islam. Tempat ini dulunya adalah lokasi di mana Rasulullah SAW membacakan ayat-ayat suci dan mengajarkan ajaran Islam kepada para sahabat terdekatnya. Karena pentingnya tempat tersebut, Rasulullah pernah bersabda, “Di antara rumahku dan mimbar adalah sebuah taman surgawi yang disebut Raudhah”.

Pentingnya Raudhah dalam sejarah Islam membuat tempat ini dianggap sangat mulia. Hal ini terlihat dari banyaknya umat Muslim yang berziarah ke Raudhah untuk berdoa dan beribadah. Selain itu, Raudhah juga dijadikan sebagai tempat untuk mengambil berkah dan memperbanyak amalan, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadis.

Rasulullah sendiri sangat menghargai Raudhah, dan beliau seringkali mengajarkan pentingnya tempat ini kepada para sahabatnya. Bahkan, Rasulullah juga meminta agar Raudhah dijaga dan dirawat dengan baik, agar selalu menjadi tempat yang suci dan penuh berkah.

Baca juga: Sejarah Kota Madain Saleh

Raudhah Dibuka Jam Berapa?

Taman Raudhah Di Madinah Al Munawwarah-Baru-baru ini, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan aturan baru untuk jemaah haji yang ingin memasuki Raudhah. Muassasah Adilla, sebuah lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan ziarah di Madinah, telah mengeluarkan surat yang berisi jadwal kunjungan ke Raudhah bagi jemaah haji Indonesia. Berdasarkan surat tersebut, jemaah haji harus mematuhi jadwal yang telah ditetapkan untuk memasuki Raudhah.

Konsul Haji KJRI Nasrullah Jasam di Jeddah mengumumkan adanya aturan baru dari Muassasah Adilla yang menetapkan bahwa untuk memasuki Raudhah harus mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Saudi telah mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut e-haj.

Nasrullah, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, mengungkapkan bahwa kolom usulan jadwal masuk Raudhah telah tersedia di e-haj. Awalnya, penjadwalan tersebut dilakukan oleh Muassasah Adilla, tetapi saat ini dilakukan oleh PPIH.

Amin Handoyo, Kepala Daker Madinah, menginformasikan bahwa jadwal kunjungan bagi jemaah laki-laki dan perempuan diatur secara terpisah. Kunjungan ke Raudhah bagi jemaah perempuan dijadwalkan pada pukul 7 pagi hingga 8 pagi.

Jamaah perempuan dapat memasuki Raudhah melalui gerbang nomor 24, yang juga dikenal sebagai pintu Usman bin Affan. Jadwal bagi jemaah pria adalah pada jam 13 – 14 waktu Arab Saudi dan dapat diakses melalui gerbang 37 atau pintu Bilal Bin Rabah.

pintu raudhah perempuan

Sebelum memasuki Raudhah, para jemaah akan menunjukkan tasrih yang berisi daftar nama mereka yang sudah terdaftar di dalam e-haj. Tasrih ini akan dibagikan kepada para jemaah melalui beberapa tahap, yaitu Kasektor, Ketua Kloter, Ketua Rombongan, dan Ketua Regu.

Isi surat tasrih meliputi informasi mengenai jumlah jemaah, waktu, tanggal dan jam, nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, dan daftar nama beserta nomor paspor jemaah.

Doa Ketika Di Raudhah

Pada hakikatnya, berdoa di mana saja selalu bermanfaat. Namun, ketika sedang menjalankan ibadah haji dan umrah, penting untuk tidak melewatkan doa di Raudhah. Taman yang disebut sebagai surga ini sangat dihormati, sehingga berdoa di Raudhah menjadi momen yang sangat penting.

Sama halnya dengan doa yang dilakukan di Raudhah, penting sekali untuk memastikan bahwa apa yang diucapkan dalam doa memiliki makna yang lebih. Dalam buku Doa dan Dzikir, Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama RI terdapat doa ketika memasuki Masjid Nabawi. Berikut ini adalah doa tersebut:

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ , رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ , وَاغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لىِ أَبْواَبَ رَحْمَـِكَ وَأَدْخِلْنِى فِيْهاَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. Ya Allah masukkanlah aku dgn cara masuk yg benar dan keluarkanlah pula aku dgn cara keluar yg benar, dan berikanlah kepadaku dari sisiMu kekuasaan yg dpt menolong. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Ampunilah dosaku, bukalah pintu rahmat-Mu bagiku dan masukkanlah aku ke dalamnya, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خِيَرَةَ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ اْلخَلَائِقِ أَجْمَعِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَأَزْوَاجِكَ وَأَصْحَابِكَ أَجْمَعِيْنَ، اَلسَّلَام ُعَلَيْكَ وَعَلَى سَائِرِ النَّبِيِّيْنَ وَجَمِيْع عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ.

جَزَاك َاللهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَنَّا أَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيًّا وَرَسُوْلًا عَنْ أُمَّتِهِ، وَصَلَّى عَلَيْكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ ذَاكِرٌ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ غَافِلٌ، أَفضَلَ وَأَكْمَلَ مَا صَلَّى عَلَى أَحَدٍ مِنَ اْلخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّكَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَخِيَرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ وَأَشْهَدُ أَنَّكَ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّيْتَ الَأمانَةَ وَنَصَحْتَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدْتَ فِيْ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ.

اللهم آته الوسيلة والفضيلة، وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته، وآته نهاية ما ينبغي أن يسأله السائلون. اللهم صل على محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آل محمد وأزواجه وذريته، كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد ، كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد

 

Makam Siapa Saja Yg Ada Di Raudhah?

Makam Rasulullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab, terletak di Raudhah. Mereka dimakamkan dalam ruangan yang sama, yang dulunya merupakan kamar Rasul dan Siti Aisyah. Namun, muncul pertanyaan mengenai bagaimana bisa Abu Bakar dan Umar dimakamkan berdekatan dengan Rasul?.

Menurut sejarah, ketika Abu Bakar wafat pada tahun 634 M, ia dimakamkan di suatu tempat yang berbeda dari makam Rasulullah SAW. Begitu pula ketika Umar wafat pada tahun 644 M, ia juga dimakamkan di lokasi yang berbeda. Namun, pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, yang merupakan Khalifah ketiga, terjadi perluasan Masjid Nabawi di Madinah.

Ketika wilayah Masjid Nabawi diperluas, makam Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar berada di dalam area yang baru. Oleh karena itu, ketiga makam tersebut dibiarkan berada pada lokasi tersebut, dan dibangunlah sebuah ruangan khusus untuk memasukkan ketiga makam tersebut.

Demikian artikel tentang Taman Raudhah Di Madinah Al Munawwarah, semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi jamaah yang hendak pergi ke Tanah Suci.

Baca juga: 12 Tips Memilih Travel Umroh

Shares
Butuh Bantuan ?