10 Makna Idul Adha Penuh Berkah

10 Makna Idul Adha Penuh BerkahSebagai umat muslim, penting untuk memahami makna Idul Adha sebagai bentuk teladan dari Nabi Ibrahim AS yang sangat taat dan tunduk kepada Allah SWT. Dalam artikel berikut ini akan kita bahas 10 makna Idul Adha penuh berkah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Raya Idul Adha berbarengan dengan pelaksanaan haji yang dilakukan oleh sebagian umat Muslim yang mampu secara finansial. Menurut djkn.kemenkeu.go.id, Idul Adha juga dikenal sebagai Idul Nahr, yang berarti hari raya penyembelihan.

Ibadah ini dilakukan untuk memperingati ujian terberat yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim AS, yaitu mengorbankan putranya Ismail kepada Allah SWT. Berkat kesabaran dan ketabahannya, beliau diberi gelar kehormatan Khalilullah atau Al-Khalil, yang berarti kekasih Allah SWT.

Makna Idul Adha Dalam Kehidupan Sehari-hari

10 Makna Idul Adha Penuh Berkah-Perayaan Hari Raya Iduladha penuh dengan makna dan pesan simbolis sebagai pelajaran dalam kehidupan. Selain sebagai upaya untuk menghilangkan hal-hal buruk yang dapat menjauhkan umat Muslim dari Allah SWT, berikut adalah makna Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dipelajari:

  1. Bentuk Rasa Syukur kepada Allah SWT

Makna yang pertama sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan nikmat dan rezeki di dunia. Rasa syukur ini diwujudkan dengan berbagi harta dan makanan berharga kepada sesama manusia.

Segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT tidak dapat dibandingkan dengan harta dan perbuatan manusia di dunia. Nikmat-nikmat tersebut bisa berupa berbagai hal, seperti nikmat kesehatan, kehidupan yang layak, iman, shalat, berkurban, dan masih banyak lagi.

Baca juga : 6 Rukun Haji Yang Perlu Diketahui

  1. Tidak Pilih-pilih dalam Berbagi

Daging kurban yang dipotong tidak hanya diberikan kepada fakir miskin, melainkan juga disalurkan kepada penerima yang berhak yaitu :

  • Shohibul kurban atau individu yang melakukan kurban berhak mendapatkan sepertiga bagian dari daging kurban mereka, tetapi tidak diizinkan untuk menjualnya dalam bentuk daging, bulu, atau kulit.
  • Teman, kerabat serta tetangga, meskipun sudah mencukupi, berhak menerima bagian kurban, yang besarnya adalah sepertiga bagian.
  • Fakir miskin merupakan golongan utama yang berhak menerima daging kurban, karena tujuan kurban adalah untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Fakir miskin mendapatkan sepertiga bagian, dan shohibul kurban juga memiliki hak untuk menambahkan dari bagian yang mereka dapatkan kepada orang fakir.
  1. Cerminan Skala Prioritas dalam Kehidupan

Bagi semua penganut agama, terutama umat Islam, ketaatan dalam beribadah menjadi prioritas utama dalam menjalani kehidupan. Beribadah kepada Allah SWT bukanlah sekadar dilakukan saat sedih atau bahagia, tetapi juga dalam segala kondisi dan waktu.

Mengingat kisah Nabi Ibrahim AS, beliau pun tidak merasa senang saat diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri. Namun, karena cinta dan ketaatannya kepada Yang Maha Pengasih, beliau tunduk pada perintah tersebut.

Dilansir dari situs zakatsukses.org, Ibnu Qayyim Al Jauzy yang seorang ulama, mengklasifikasikan cinta ke dalam enam tingkatan. Tingkatan ini menentukan prioritas cinta dari yang paling utama hingga yang paling terakhir, yaitu:

  • Pertama Tatayyum, yang bermakna penghambaan, yang merupakan tingkatan tertinggi cinta yang hanya dimiliki oleh Allah SWT.
  • Kedua ‘Isyk, yang berarti kemesraan, merupakan hak Rasulullah SAW sebagai contoh bagi umat Islam untuk mengikuti sunahnya.
  • Ketiga Syauq, yang artinya kerinduan, adalah tingkatan cinta di antara sesama mukmin, terutama dalam lingkup kekeluargaan.
  • Keempat adalah Shahabah, bermakna empati. Bentuk cinta ini mencakup persaudaraan sesama muslim dalam cakupan yang lebih luas. Meskipun asing satu sama lain, tanpa ikatan darah, wilayah, atau etnis, mereka bersatu dalam pengakuan tauhid “Laa ilaha illallah.”
  • Kelima adalah ‘Athf, bermakna simpati. Tingkat cinta ini menyoroti sisi kemanusiaan, bagaimana seorang Muslim dapat merasakan simpati pada sesama manusia tanpa memandang suku, bangsa, atau agama.
  • Keenam adalah Aqalah, bermakna hubungan biasa. Tingkat ini merupakan bentuk cinta yang paling rendah dan terikat, tidak seperti cinta terhadap materi atau dunia yang sementara.

Dengan memahami hierarki cinta tersebut, dapat disimpulkan bahwa Nabi Ibrahim AS. memiliki pemahaman yang dalam tentang prioritas hidupnya. Beliau bersedia mengorbankan anaknya semata karena kasih sayangnya kepada Allah SWT.

  1. Bertingkah Lemah Lembut kepada Sesama Makhluk

Dalam ajarannya, Islam dianggap sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam dan kasih sayang bagi semua ciptaan. Oleh karena itu, dalam proses penyembelihan hewan kurban, Islam mengajarkan untuk bersikap penuh kasih sayang terhadap hewan tersebut. Ketika alat yang digunakan untuk menyembelih diasah dengan baik, hewan tidak akan merasakan sakit yang berkepanjangan.

  1. Tidak Tanggung-tanggung dalam Berbagi

Berqurban adalah pemberian yang dihadiahkan oleh hamba atau umat kepada Allah SWT, oleh karena itu harus disampaikan dengan yang terbaik. Hewan yang dipilih sebagai kurban haruslah dalam keadaan sehat, gemuk, bebas dari penyakit, dan tanpa cacat. Persyaratan dan ketentuan mengenai hewan yang dapat dijadikan kurban terdapat dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 10 Tahun 2022 sebagai berikut:

  • Hewan ternaknya mencakup kambing, kerbau, sapi dan unta.
  • Unta harus memiliki usia minimum lima tahun, sementara sapi dan kerbau harus minimal berumur dua tahun, dan kambing setidaknya satu tahun.
  • Harus dalam keadaan sehat, tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit mulut dan kuku seperti lesu atau lepuh pada mulut, gusi, hidung, atau kuku. Tidak boleh mengeluarkan air liur berlebihan atau memiliki cacat seperti buta, pincang, patah tanduk, ekor putus, atau kerusakan pada telinga.
  1. Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah SWT

Taqwa adalah keyakinan akan keberadaan Allah SWT, mengakui-Nya, dan merasa takut pada-Nya. Praktik takwa mencakup mematuhi segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Tingkat ketakwaan seseorang tercermin dari sikapnya terhadap sesama makhluk. Dengan berkurban, seseorang menunjukkan kesediaannya untuk ikhlas membagi sebagian harta kepada yang membutuhkan.

  1. Menghormati Orang Tua

Perayaan Idul Adha yang terkait erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS mengajarkan bahwa Ismail, putranya, menunjukkan ketaatan dan penghormatan pada perkataan Nabi sebagai orang tua. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, penting untuk mengambil contoh dari sikap tersebut dengan menjalankan kewajiban berbakti dan taat kepada orang tua, selama hal tersebut tidak melanggar nilai-nilai normatif dan syariat Islam.

Menghargai orang tua bisa dilakukan dengan memberikan bantuan dalam pekerjaan rumah dengan ikhlas, menunjukkan kasih sayang, dan tindakan-tindakan lain yang menunjukkan rasa hormat.

  1. Memupuk dan Meningkatkan Rasa Empati

Untuk mereka yang mampu, berkurban menjadi kewajiban dan bermanfaat jika dilakukan. Memisahkan sebagian harta untuk diberikan kepada sesama yang membutuhkan dapat memperkuat dan meningkatkan empati. Dengan demikian, seorang muslim dapat mengembangkan rasa yang dimiliki oleh semua individu.

  1. Menjalin Silaturahmi

Hari Raya Idul Adha merupakan kesempatan istimewa untuk mempererat tali silaturahmi dengan orang di sekitar. Berkumpul bersama keluarga, teman, kerabat, tetangga, dan warga sekitar adalah bagian dari tradisi yang tak terpisahkan dalam menjaga keharmonisan dan keakraban.

  1. Pembersih Harta

Berkurban merupakan bagian dari wujud sedekah, sehingga dapat disebut sebagai cara untuk mensucikan harta bagi yang melakukannya. Merayakan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih sapi atau kambing adalah bukti bahwa seorang Muslim sedang menjalankan salah satu sunah Nabi dalam kehidupannya.

Itulah 10 makna Idul Adha penuh berkah dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan pelajaran penting. Sebagai seorang Muslim, penting untuk menghargai makna yang mendalam dari kurban dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT serta berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Baca juga : Mengenal Aplikasi Baru Kawal Haji

Shares
Butuh Bantuan ?