Arti Uququl Walidain

arti uququl walidain

Al Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Al Fath menjelaskan bahwa arti uququl walidain merupakan lawan dari birrul walidain. Uququl walidain sendiri merupakan segala tindakan yang dapat membahayakan atau menyakiti kedua orang tua, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan yang dilakukan oleh seorang anak.

Dalam agama Islam, kedudukan orangtua dianggap sangat mulia setelah Allah SWT, karena jasa-jasa yang mereka berikan sungguh luar biasa. Oleh karena itu, seorang anak tidak seharusnya melakukan durhaka atau uququl walidain terhadap orangtuanya.

Dalam agama Islam, dilarang keras bagi anak untuk durhaka terhadap orangtuanya. Bahkan, dalam ajaran Rasulullah SAW, perbuatan tersebut dianggap sebagai dosa besar dan pelakunya akan menjadi penghuni neraka jahanam.

Menurut buku Akidah Akhlak karya Fida’ Abdillah dan Yusak Burhanudin, jika terdapat perbedaan pendapat antara anak dan orang tua namun tidak disuarakan atau diekspresikan secara verbal maupun tindakan nyata, maka hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang normal.

Jika seorang anak dapat menjaga sikap dan hatinya, maka ia tidak dapat disebut sebagai anak yang durhaka. Ini karena durhaka adalah sebuah tindakan, yang tidak dapat dianggap sebagai gerak hati yang sulit dikendalikan oleh manusia.

Baca juga: Regulasi Baru Terkait Umroh

Contoh Uququl Walidain

Dikutip dari buku Surga yang Terlupakan karya Irsyad Ulibaad, berikut adalah contoh perilaku uququl walidain yang perlu kita pahami agar tidak dianggap sebagai anak yang durhaka.

  1. Mencela Orang Tua

Melontarkan kata-kata cacian dan penghinaan terhadap orang lain merupakan perilaku yang sangat tidak pantas, terutama jika sasarannya adalah orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Tindakan semacam ini dianggap sebagai dosa besar yang sangat tercela.

  1. Menunjukkan Muka Masam

Melotot sinis dan menunjukkan muka masam kepada orangtua adalah sebuah tindakan yang menunjukkan perilaku durhaka.

  1. Tidak Mau Merawat

Tugas utama orang tua adalah mendidik, memelihara, dan memberi nafkah kepada anak-anak yang mereka besarkan. Namun, seiring berjalannya waktu, peran tersebut akan berganti. Ketika orang tua semakin tua, kondisi fisik dan mentalnya mungkin tidak lagi memungkinkan untuk bekerja dan mencari nafkah. Oleh karena itu, tugas anak untuk merawat orang tua mereka.

  1. Terlalu Banyak Permintaan Hingga Memberatkan Orang Tua

Orangtua tidak seharusnya diberatkan dengan permintaan-permintaan yang berlebihan dari anak mereka, terutama jika keluarga menghadapi kondisi keuangan yang sulit. Sebagai contoh, permintaan untuk membeli ponsel model terbaru atau meminta uang dalam jumlah besar sebaiknya tidak dilakukan oleh anak. Anak seharusnya memahami kondisi keuangan keluarga dan tidak menambah beban orangtua dengan permintaan yang tidak perlu.

  1. Mengatakan Hal Yang Tidak Suka

Ketika diminta oleh orang tua untuk melakukan tugas tertentu, kadang-kadang kita meresponsnya dengan sikap acuh dan mengeluh seperti mengatakan “ah” dan sejenisnya untuk menunjukkan rasa tidak puas.

Adab Seorang Anak

Agar terhindar dari perilaku uququl walidain, sebagai anak kita perlu memperhatikan adab terhadap kedua orang tua. Berdasarkan buku Akidah Akhlak, berikut adalah beberapa adab yang harus dijaga:

  • Memberikan kasih sayang dan hormat kepada kedua orang tua, tidak memandang rendah atau meremehkan perintah dan nasihat yang diberikan oleh kedua orang tua.
  • Tidak berbicara dengan suara yang keras atau kasar ketika berbicara dengan kedua orang tua.
  • Tidak memotong pembicaraan kedua orang tua saat mereka sedang berbicara.
  • Memberikan perhatian yang cukup dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berbicara dengan kedua orang tua.
  • Tidak meninggalkan kedua orang tua tanpa izin atau tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu.
  • Membantu kedua orang tua dalam segala hal yang mampu dilakukan, baik itu secara fisik maupun secara finansial.
  • Tidak menimbulkan rasa sakit hati atau kekecewaan pada kedua orang tua.
  • Tidak memperlihatkan rasa tidak suka atau tidak nyaman pada kedua orang tua.

 

Dengan menjaga adab terhadap kedua orang tua, kita akan terhindar dari perilaku uququl walidain dan membawa kebahagiaan pada keluarga kita.

Di atas tadi telah kita bahas mengenai arti uququl walidain. Semoga kita tidak tergolong ke dalam kategori uququl walidain, kami berlindung kepada Allah dari hal itu.

Baca juga: Souq Suwaiqah

Shares
Butuh Bantuan ?