12 Tempat Bersejarah Di Mekah

12 Tempat Bersejarah Di MekahUntuk para peziarah atau jamaah haji dan umrah, penting untuk mengenal lokasi-lokasi bersejarah di Makkah yang merupakan bagian dari perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel berikut ini ada 12 tempat bersejarah di Mekah yang perlu Anda ketahui.

Di lokasi ini, terdapat beberapa situs bersejarah yang merupakan warisan atau jejak Nabi Muhammad saw, yang menjadi tujuan ziarah utama bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Sebagaimana kita ketahui, Makkah merupakan tempat kelahiran dan penobatan Nabi Muhammad saw sebagai nabi. Di tempat ini, beliau pertama kali menyampaikan dakwah secara rahasia kepada keluarga dekat dan saudara-saudaranya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di Makkah al Mukarramah terdapat berbagai situs bersejarah yang merupakan warisan penting yang seharusnya kita kunjungi untuk memperdalam rasa cinta kita kepada Nabi. Beberapa tempat bersejarah yang signifikan antara lain:

  1. Rumah Kelahiran Rasulullah SAW

Tempat bersejarah pertama yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW adalah rumah tempat beliau lahir, yang terletak di daerah “Sugul Lail,” sejajar dengan jalur sa’i di sekitar Masjidil Haram.

Di tempat tersebut, Nabi Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabi al Awal 571 M, yang juga dikenal dengan sebutan Tahun Gajah. Tradisinya, di lokasi tersebut sering diadakan berbagai acara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, yang diorganisir oleh para pejabat kota Makkah.

Salah satu kegiatan yang dilakukan antara lain adalah berziarah ke tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari kelahirannya. Hal ini dikarenakan di lokasi tersebut, telah didirikan sebuah masjid sebagai tempat pelaksanaan shalat.

Selama pemerintahan Abbasiyah pada tahun 666 H, sebuah gedung yang lebih mewah dan baik dibangun di tempat tersebut oleh Khalifah Malik al-Muzaffar. Sayangnya, bangunan tersebut kemudian dihancurkan. Akhirnya, di lokasi tersebut dibangun sebuah bangunan baru untuk perpustakaan umum (maktabah). Namun, sepertinya saat ini bangunan tersebut sudah tidak berfungsi lagi.

  1. Pemakaman Ma’la

Tempat sejarah bersejarah lainnya di Makkah al-Mukarramah adalah Pemakaman Ma’la. Pemakaman Ma’la merupakan tempat pemakaman umum di Makkah yang terletak dekat dengan Masjidil Haram, sekitar 1 km ke arah barat, berada di kawasan Hajun.

Salah satu situs bersejarah penting di Makkah al-Mukarramah adalah Pemakaman Ma’la. Pemakaman Ma’la merupakan lokasi pemakaman umum yang terletak dekat dengan Masjidil Haram, sekitar 1 km ke arah barat, dan berada di wilayah Hajun.

Pemakaman Ma’la telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan dalam salah satu hadits, beliau pernah menyampaikan, “Allah akan membangkitkan dari bumi ini, yakni Pemakaman Ma’la, sebanyak 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan dosa). Masing-masing dari mereka akan membawa (membantu) sebanyak 70.000 orang. Mereka akan bersinar terang dan bersinar seperti bulan purnama…” (HR. Abu Hafs).

Pemakaman dapat ditelusuri dari zaman yang lama melalui penemuan makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah, bersama dengan kedua putranya, Qasim dan Abdullah. Begitu pula, makam para sahabat terkemuka, termasuk Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Zubair, juga memberikan petunjuk mengenai sejarah tersebut.

Yasir bin Amar, Asma’ binti Abu Bakar ash Shiddiq, Abdullah bin Amr bin Ahs, dan beberapa sahabat lainnya, termasuk lebih dari 45 orang yang gugur dan dimakamkan di Pekuburan Mala, seperti yang diungkapkan oleh Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki dan dikutip oleh H. Muslim Nasution.

Baca juga : 4 Hal Yang Pasti Ditanyakan Di Hari Kiamat

  1. Masjid Jin

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Masjid Jin berada di wilayah pemukiman Ma’la. Nama “Masjid Jin” diberikan karena di lokasi ini, para jin pernah berbaiat kepada Nabi Muhammad saw. Masjid ini terkait dengan peristiwa asbabun nuzul yang tercantum dalam Al-Qur’an Surah al-Jin (72) ayat 1-2.

Dalam sebuah hadist riwayat Tirmidzi (ditemukan dalam kitab Sunannya, hadits nomor 2861), disampaikan bahwa Nabi Muhammad saw menetapkan batas antara Ibnu Mas’ud di lokasi ini dengan mengatakan, “Tetaplah pada batasmu, jangan meninggalkannya.”

  1. Gua Tsur

Lokasi bersejarah selanjutnya adalah Gua T’sur, yang memiliki signifikansi karena di situlah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar Shiddiq berlindung selama tiga hari, menghindari kejaran dan ancaman pembunuhan dari kaum kafir Makkah.

Setelah menghabiskan tiga hari di Gua Tsur, Nabi Muhammad saw melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Kini, rombongan tersebut berjumlah tiga orang, karena ada seseorang yang bertindak sebagai penunjuk jalan yang ikut serta dalam perjalanan Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar.

Gunung T’sur berada di puncak Jabal T’sur, terletak sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram menuju ke arah Thaif, sebelum mencapai Arafah dari arah Kudai. Gunung T’sur terdiri dari tiga puncak yang bersambungan dan berdekatan.

Puncak ketiga menempatkan Gua Tsur. Gua yang terletak di puncak Gunung Tsur dibekali dengan dua pintu, satu di depan dan satu lagi di belakang jika dilihat secara keseluruhan. Bentuk gua ini menyerupai wajah atau kuali yang terbalik. Peristiwa di mana Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar diabadikan oleh Allah Swt diabadikan dalam surat At-Taubah ayat 40.

  1. Gua Hira

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Seperti yang kita ketahui, gua ini memiliki kepentingan besar dalam sejarah Islam. Gua ini menjadi tempat di mana Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul. Di dalam gua ini juga turun ayat pertama al-Qur’an, yaitu surat al-Alaq ayat 1-5. Bahkan sebelum menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad saw telah menjadikan Gua Hira sebagai tempat beribadah dan mengasingkan diri dari berbagai kerusakan moral penduduk Makkah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Gua Hira menjadi salah satu tempat bersejarah Nabi Muhammad saw yang sangat penting untuk kita kunjungi.

Gua Hira terletak di puncak Jabal Nur, di sebelah utara kota Makkah, dengan jarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram. Puncak Jabal Nur memiliki ketinggian sekitar 200 m dan memiliki bentuk yang terlihat tajam. Untuk mencapai gua ini, diperlukan waktu setidaknya setengah jam. Gua Hira memiliki bentuk yang agak memanjang, dengan pintu yang sempit, hanya bisa dilalui oleh satu orang.

Di dalam gua, hanya cukup untuk ditempati oleh kira-kira lima orang. Tinggi gua hanya sejajar dengan postur orang yang berdiri. Jika tidak ada struktur bangunan yang tinggi di Masjidil Haram, dari bagian belakang gua, kita dapat melihat Ka’bah (Masjidil Haram) melalui pintu gua.

Selama musim haji, banyak jamaah haji yang meluangkan waktu untuk mendaki Jabal Nur, mengunjungi, dan menyaksikan Gua Hira. Meskipun dalam syariat tidak ada perintah khusus untuk mengunjunginya, beberapa jamaah berupaya mencapai Gua Hira.

  1. Tan’im

Tan’im merupakan bagian dari kota Makkah dan menjadi batas Tanah Haram terdekat di kota tersebut, berjarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram. Di Tan’im, terdapat sebuah masjid yang dikenal sebagai Masjid Tan’im atau juga dikenal sebagai Masjid Aisyah, istri Rasulullah saw.

Di Masjid tersebut, mereka yang akan melaksanakan umrah memulai niat umrah mereka, karena di sana merupakan tempat miqat. Tempat tersebut disebut Masjid Aisyah karena pada tahun ke-9 Hijriah, yang bersamaan dengan Haji Wada, Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq sedang dalam kondisi uzur (haid) sehingga tidak dapat melaksanakan umrah bersama-sama.

Masjid Aisyah secara berulang kali mengalami proses renovasi sepanjang sejarahnya, mulai dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya, hingga mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan Malik Fahd bin Abdul Aziz dari Arab Saudi. Pada era pemerintahan Arab Saudi, terutama di bawah kepemimpinan almarhum Fahd bin Abdul Aziz, masjid ini mengalami pembangunan yang memerlukan investasi finansial yang signifikan, mencapai lebih dari SR 100 juta. Dengan luas masjid sekitar 6000 m2, dan total area mencapai kira-kira 84.000 m2, masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan para jamaah yang sedang melaksanakan umrah.

  1. Ji’ranah

Ji’ranah adalah salah satu lokasi miqat, yang merupakan tempat dimulainya niat ihram bagi mereka yang tinggal atau berada di Tanah Haram yang akan melaksanakan umrah. Miqat Ji’ranah juga dikenal dengan sebutan “Miqat Tijali,” yang berarti miqat khusus untuk kaum laki-laki. Inilah tempat di mana Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya pernah memulai niat umrah mereka, dengan jarak sekitar 19 km dari Masjidil Haram.

Pada dasarnya, Ji’ranah adalah sebutan untuk seorang perempuan dari Suku Quraisy yang dikenal sebagai Ra’thah binti Ka’bah. Dengan keistimewaannya, Allah SWT bahkan memperingatkan tentangnya dalam firman-Nya pada surat An Nahl ayat 91.

  1. Bukit Shafa dan Marwah

Shafa merupakan bukit kecil yang terletak sekitar 130 meter di sebelah selatan (sedikit ke arah kiri) dari Masjidil Haram. Saat ini, di puncak bukit ini, telah dibangun atap bulat berbentuk kubah. Bukit Shafa digunakan dalam syariat sebagai tempat awal pelaksanaan ibadah sa’i.

Marwah adalah sebuah bukit kecil yang terbuat dari batu api atau geretan, yang merupakan batu putih keras. Letaknya sekitar 300 meter di arah timur laut dari Rukun Syami di sekitar Ka’bah. Bukit Marwah ini digunakan sebagai tempat penghabisan sai di sebelah utara, dan juga merupakan salah satu dari simbol-simbol penting dalam ibadah haji.

  1. Masjid Al Khif

Tempat bersejarah selanjutnya adalah Masjid Al-Khif, yang terletak di Mina. Masjid ini berada tidak jauh dari Junrah Ula, sebelah kanan dari arah Makkah, dan sebelah kiri dari arah Arafah. Menurut riwayat, lebih dari 70 Nabi pernah melaksanakan shalat di Masjid Al-Khif. Di lokasi ini, Nabi Muhammad saw mendirikan perkemahan dan melaksanakan shalat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya saat melaksanakan ibadah Haji Wada’.

Di bawah kubah yang luas itu, umat Islam selalu berlomba-lomba untuk melaksanakan shalat. Hal ini karena tempat tersebut merupakan lokasi di mana Nabi Muhammad saw dahulu melaksanakan shalat setiap kali. Signifikansi Masjid Al-Khif semakin meningkat bagi umat Islam karena Nabi Muhammad saw pernah menyatakan, “Janganlah kamu bersusah payah untuk pergi kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjid Al-Khif, Masjidil Haram, dan masjid ini (Nabawi).” (HR: Thabari).

Dikarenakan Masjid Al-Khif seringkali dipadati oleh banyak orang, khususnya selama musim haji, pemerintah Arab Saudi telah mendirikan masjid ini dengan bangunan seluas 120.000 meter persegi, mampu menampung sekitar 350.000 jamaah. Masjid ini juga dihiasi dengan enam menara setinggi 60 meter dan memiliki 64 pintu. Selain itu, fasilitas yang disediakan meliputi ruang siaran radio dan televisi.

  1. Padang Arafah

Arafah merupakan wilayah terbuka dan luas yang terletak di timur luar kota suci umat Islam di Makkah, Arab Saudi. Pada tanggal 9 Dzulhijah, di padang yang sangat besar ini, lebih dari 2 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk menjalani inti dari ibadah haji, yaitu wukuf.

Beberapa lokasi penting di Arafah yang kerap dikunjungi jamaah haji meliputi :

  • Jabal Rahmah, sebuah monumen yang dibangun sebagai penghormatan kepada tempat pertemuan nenek moyang manusia, Nabi Adam dan Siti Hawa, di dunia ini
  • Masjid Namira.
  1. Masjidil Haram

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Tempat ibadah ini dianggap istimewa karena Allah SWT memberikan keutamaan dengan melipatgandakan pahala hingga 100.000 kali bagi setiap individu yang melakukan shalat di sini.

Di dalam Masjidil Haram, terdapat Kabah, makam Ibrahim, Hijir Ismail, sumur zamzam, Bukit Shafa, dan Bukit Marwa sebagai lokasi untuk sa’i, serta berbagai situs bersejarah lainnya di sekitarnya.

Banyak pintu masuk di Masjidil Haram yang diberi nama. Di sejumlah sisi, di atas pintu-pintu tersebut, terdapat jam digital dan penunjuk suhu udara. Antara nama-nama pintu tersebut adalah Shafa, Darul Arqam, Ali, Abbas, Nabi, Babussalam (salah satu pintu utama yang terkenal), Bani Syaibah, Hujun, Mudda’a, Ma’la, Marwa, Quraisy, Algadisiyah, Aziz Thuwa, Umar bin Abdul Aziz, Murad, Hudaibiyah, Babussalam Jalid, Qararah, Alfatah, Faruq Umar, Abu Bakar ash-Shiddiq, Hijirah, Ummi Hani, Ibrahim, Wada’, Malik Abdul Aziz, Ajiyad, Bilal, Hunain, Ismail, dan lain-lain.

Masjidil Haram memiliki tiga lantai serta sembilan menara. Jamaah sering menggunakan pintu-pintunya sebagai tempat berjanjian. Contohnya, jika suami dan istri terpisah saat thawaf, tempat yang paling sesuai untuk berjanji adalah salah satu pintu tersebut. Pintu utama, Babussalam, biasanya menjadi lokasi pertemuan yang dipilih.

  1. Sumur Zam-zam

Sumur Zamzam berlokasi 20,60 meter dari Hajar Aswad. Mulut sumur terletak 1,56 meter di bawah pelataran thawaf. Di samping Maqam Ibrahim, terdapat lingkaran bergaris hitam bundar yang melukiskan “Sumur Zamzam” di pelataran thawaf. Posisi sebenarnya dari sumur Zamzam tepat di bawah lingkaran tersebut.

Anda dapat turun ke bagian bawah melalui tangga yang terletak di belakang area thawaf untuk melihatnya langsung. Studi telah mengungkapkan bahwa sumur Zamzam memiliki kedalaman 30 meter dari permukaan ke dasarnya.

Kedalamannya terbagi menjadi dua bagian: bagian atas memiliki kedalaman 12,80 meter dan bagian bawah memiliki kedalaman 17,20 meter. Diameter lingkaran luasnya bervariasi, mulai dari 150 meter hingga 2,50 meter, yang tidak sama dalam ukuran.

Air Zamzam adalah sebuah air yang istimewa bagi mereka yang meminumnya, hal ini telah diungkapkan dalam banyak hadis Nabi. Disamping memiliki banyak manfaat, Said Bakdasy dalam karyanya yang berjudul “Fadhl Ma’ Zamzam” menggambarkan Air Zamzam sebagai salah satu sumber air surgawi yang berlimpah.

Air zamzam dianggap sebagai air terbaik yang ada di dunia ini dan dikenal sebagai mata air di Masjidil Haram, Mekkah. Mata air ini telah ada sejak zaman Nabi Ismail dan Ibrahim AS, ketika Allah SWT secara istimewa memberikan anugerah kepada Nabi Ismail dan ibunya ketika persediaan air mereka habis di Mekkah yang tandus pada masa itu.

Air Zamzam dianggap sebagai air terbaik di antara semua jenis air, dihormati karena keutamaannya, sangat berharga, dan diminati oleh banyak orang. Menurut Al-Munawi, air ini ditemukan oleh malaikat Jibril dan kemudian diberikan kepada Nabi Ismail AS.

Air Zamzam memiliki keistimewaan yang tak terbantahkan, seperti kemampuannya untuk memberi kenyang dan dianggap sebagai obat untuk berbagai penyakit. Selain itu, air ini dianggap sebagai yang terbaik yang ada di Bumi, diberkahi dengan keistimewaan yang luar biasa.

Itulah 12 tempat bersejarah di Mekah yang hendaknya perlu Anda ketahui jika ingin melaksanakan ibadah haji maupun umrah.

Baca juga : Sejarah Kota Al Ula Di Arab Saudi

Kemenag Meminta Masyarakat Tidak Umrah Backpacker

Kemenag Meminta Masyarakat Tidak Umrah BackpackerKementerian Agama (Kemenag) menghimbau agar masyarakat tidak melakukan umrah backpacker atau secara mandiri, karena aktivitas tersebut berpotensi berisiko dan tidak diawasi oleh pemerintah. Untuk itulah Kemenag meminta masyarakat tidak umrah backpacker, sebaiknya melalui Travel yang terpercaya yang memiliki izin.

Karena umrah backpacker adalah kegiatan nonprosedural yang diselenggarakan oleh pihak yang diduga tidak memiliki tanggung jawab, maka penyelenggara umrah backpacker ini tidak memiliki izin dari Kemenag sehingga tingkat keamanannya minim.

Menurut Nur Arifin, yang menjabat sebagai Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, himbauan tersebut merupakan wujud tanggung jawab pemerintah terhadap warganya. Hal ini dikarenakan perjalanan umrah bukanlah perjalanan yang sederhana, melainkan suatu perjalanan ke negara dengan bahasa dan budaya yang berbeda.

Untuk itu masyarakat diminta untuk tunduk dan patuh terhadap perundang-undangan yang ada, ketika peraturan itu sudah dibuat. Misalnya ada kasus masalah hukum, keamanan dan kesehatan, nanti siapakah yang bertanggungjawab ?

DPR bersama pemerintah telah menyusun peraturan perundang-undangan. Dalam peraturan tersebut, seseorang yang melakukan perjalanan ke luar negeri diwajibkan memiliki jaminan, termasuk jaminan layanan ibadah, jaminan layanan transportasi, jaminan layanan keamanan, hukum, dan lain sebagainya, yang akhirnya diatur melalui PPIU.

Jika melalui travel PPIU, pemerintah memiliki sarana yang memungkinkan mereka untuk menuntut secara lebih mudah apabila terdapat masalah dalam masyarakat. Di sini, tersedia asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan sebagainya yang memberikan jaminan yang jelas. Namun, ketika melakukan umrah secara mandiri atau sebagai backpacker, tidak ada jaminan yang tersedia. Pertanyaannya adalah, jika terjadi masalah, siapa yang akan bertanggung jawab? Negara memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakatnya, termasuk seluruh warganya yang berpergian ke luar negeri.

Kementerian Agama (Kemenag), sebagai bagian dari instansi pemerintah, memiliki tanggung jawab dan peran dalam menjalankan dan mengawasi implementasi peraturan hukum yang terkait dengan pelaksanaan ibadah umrah. Penugasan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Kemenag Meminta Masyarakat Tidak Umrah Backpacker-Dinyatakan bahwa seseorang atau kelompok orang yang menyelenggarakan umrah tanpa izin dari PPIU dapat dikenakan denda sebesar Rp 6 miliar atau hukuman penjara selama 6 tahun, antara lain diatur dalam pasal 122.

Baca juga : Kisah Nabi Yahya AS Dan Mukjizatnya

Ditegaskan bahwa umrah harus diatur melalui PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) di sini. Oleh karena itu, Kemenag memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mematuhi aturan hukum yang berlaku.

Perlu ditekankan bahwa pelaksanaan ibadah umrah harus diselenggarakan melalui PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) di sini. Karena itulah, Kemenag memberikan edukasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap peraturan hukum yang berlaku.

Jika ada agen Travel umrah yang tidak memiliki izin, maka Kemenag akan melimpahkan kepada pihak Kepolisian untuk melakukan langkah tegas.

Risiko Umrah Backpacker

  1. Tidak mendapatkan Visa

Apabila seseorang memilih untuk berangkat umroh secara individu, maka ia tidak akan dapat mengurus visa umroh sendiri. Hal ini disebabkan hanya PPIU yang memiliki wewenang dalam mengurus proses visa umroh. Calon jamaah perlu mengajukan permohonan bantuan pemrosesan visa kepada PPIU, yang mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan biaya yang lebih tinggi.

  1. Risiko Barang Hilang atau Tertukar

Jika seseorang yang ingin melakukan umroh secara independen tanpa pemahaman tentang prosedur imigrasi, mereka akan berisiko tinggi mengalami kebingungan atau kehilangan barang saat berada di bandara. Mereka harus mengurus segala hal tersebut sendirian. Namun, jika seseorang memilih untuk melakukan umroh bersama sebuah agen perjalanan, semua aspek tersebut akan menjadi tanggung jawab penuh dari agen perjalanan tersebut.

  1. Sulit Akomodasi

Seandainya calon jamaah memilih untuk pergi umroh dengan travel, mereka tidak perlu khawatir tentang segala urusan akomodasi, termasuk penerbangan, penginapan di hotel, transportasi di Mekah dan Madinah, makanan, dan izin masuk yang diperlukan, seperti tasrih (izin masuk Raudhah). Semua hal tersebut telah diatur dengan baik oleh travel. Namun, jika calon jamaah memutuskan untuk pergi umroh sendiri, mereka akan menghadapi kesulitan dalam mengurus segala urusan akomodasi, terutama jika mereka belum memahami aturan-aturan di Arab Saudi.

  1. Kendala Bahasa dan Budaya

Satu hal risiko yang dapat timbul dalam pengalaman umroh backpacker adalah kesulitan komunikasi yang mungkin dialami oleh calon jamaah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan bahasa dan budaya, terutama jika calon jamaah tersebut tidak memiliki kemampuan berbahasa Arab dan melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk pertama kalinya. Sebaliknya, jika calon jamaah memilih untuk pergi umroh bersama sebuah travel, mereka akan mendapatkan pendampingan dari sejumlah pihak yang berpengalaman. Termasuk di antaranya adalah Tour Leader yang telah melaksanakan umroh puluhan kali, muthawif atau pembimbing umroh yang tinggal di Arab Saudi dan memiliki pemahaman yang mendalam terkait budaya setempat, serta seorang tour guide yang akan memandu calon jamaah selama perjalanan tur atau ziarah.

  1. Jadwal City Tour Tidak Tentu

Jika calon jamaah memilih untuk pergi umroh sendirian, penting untuk merencanakan itinerary atau daftar tempat wisata yang akan dikunjungi. Selain itu, Sahabat juga perlu memiliki pemahaman yang baik tentang rute-rute di Mekah dan Madinah untuk mencapai lokasi-lokasi tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun Sahabat mungkin mengandalkan GPS, ada kemungkinan bahwa GPS tersebut tidak selalu akurat, yang akhirnya dapat menyulitkan perjalanan Sahabat karena bisa tersesat.

  1. Terancam Delay

Jika memutuskan untuk melakukan umrah dengan gaya backpacker, calon jamaah akan harus secara mandiri mengurus serta membeli tiket pesawat. Biasanya, pilihan jatuh pada tiket pesawat dengan harga paling terjangkau. Namun, tiket pesawat yang ekonomis ini seringkali melibatkan beberapa kali transit sebelum mencapai Jeddah. Akibatnya, perjalanan akan memerlukan lebih banyak waktu, dengan waktu transit yang biasanya berkisar antara 1 hingga 3 jam. Belum lagi, risiko keterlambatan pesawat dapat menjadi masalah tambahan. Selama proses ini, energi dan waktu akan terkuras habis, dan sahabat akan merasa lebih lelah, terutama karena berbagai kendala yang mungkin muncul, walaupun ini baru sebatas perihal keberangkatan.

  1. Risiko Sakit atau Meninggal

Perbedaan antara umroh backpacker dan umroh dengan travel terletak pada pengurusan kesehatan dan asuransi selama berada di Arab Saudi. Jika seseorang memutuskan untuk melakukan umroh secara mandiri, maka pertanyaan muncul mengenai siapa yang akan menanggung biaya pengobatan jika terjadi kelelahan atau penyakit yang memerlukan perawatan medis. Terlebih lagi, dalam kehidupan, kematian adalah suatu hal yang tak terduga, bahkan saat sedang menjalankan ibadah umroh. Dalam konteks umroh backpacker, pertanyaan yang timbul adalah siapa yang akan mengurus proses pemakaman dan asuransi jiwa jika hal tersebut terjadi. Di sisi lain, jika seseorang memilih untuk melakukan umroh dengan travel, maka travel tersebut akan bertanggung jawab untuk mengurus jaminan kesehatan dan biaya rumah sakit jika calon jamaah sakit atau bahkan jika terjadi kematian di Arab Saudi.

  1. Risiko Dokumen Hilang

Visa dan Paspor adalah seperti nyawa bagi setiap calon jemaah umroh, karena mereka mengandung informasi identitas utama, terutama asal negara jemaah. Ketika dokumen tersebut hilang atau ada masalah hukum, tugas mengurusnya menjadi sangat sulit bagi calon jemaah yang memilih gaya umroh backpacker.

  1. Tidak ada Pembimbing

Umroh backpacker adalah metode umroh yang melibatkan perjalanan mandiri tanpa pendamping seperti Tour Leader, muthawif, atau tour guide. Bahkan, calon jamaah tidak menerima panduan atau pelatihan umroh sebelum keberangkatan. Semua aspek ibadah umroh dan praktiknya harus dipelajari sendiri. Hal ini bisa menjadi tantangan, terutama jika calon jamaah tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang umroh dan belum memiliki pengalaman umroh sebelumnya.

  1. Biaya yang dikeluarkan bisa lebih mahal

Menyelenggarakan semua urusan sendiri, seperti mengurus visa umroh, memesan tiket pesawat dan hotel dengan harga terbaik, serta menggunakan transportasi umum saat berada di Mekah dan Madinah, bukan hanya dapat menyusahkan diri sendiri, tetapi juga berisiko mengurangi pengeluaran yang lebih besar. Awalnya, memilih umroh dengan gaya “backpacker” karena ingin berhemat, tetapi malah menjadi masalah. Bahkan, hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan kedamaian Sahabat saat beribadah.

Demikian pembahasan tentang Kemenag meminta masyarakat tidak umrah backpacker, semoga bermanfaat.

Baca juga : Aturan Baru Pakaian Wanita Saat Umroh

Aturan Baru Pakaian Wanita Saat Umroh

Aturan Baru Pakaian Wanita Saat UmrohAturan pakaian umrah bagi wanita di Masjidil Haram, Makkah, telah diperbarui oleh Pemerintah Arab Saudi. Aturan baru ini memiliki tiga poin penting, yaitu jenis pakaian, panjang pakaian, dan hiasan pada pakaian. Jemaah wanita diimbau untuk mematuhi aturan ini agar ibadah umrahnya berjalan lancar. Berikut ini aturan baru pakaian wanita saat umroh selengkapnya.

Menurut panduan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi melalui platform media sosial X, jemaah wanita diwajibkan memakai pakaian yang longgar dan lebar. Pakaian tersebut harus menutupi seluruh tubuh dan tidak boleh memiliki hiasan apapun.

Kementerian menyatakan tiga hal tersebut sebagai pilihan pakaian yang sesuai untuk jemaah wanita yang berkunjung ke tempat suci. Mereka juga menegaskan bahwa jemaah wanita memiliki hak untuk memilih pakaian sesuai dengan panduan yang ada.

Sebagaimana yang telah diumumkan, Kerajaan Arab Saudi secara resmi telah memulai penerimaan jemaah umrah dari luar negeri sejak tanggal 1 Muharram 1445 H yang lalu.

Arab Saudi menargetkan sekitar 10 juta muslim dari luar negeri untuk menunaikan ibadah umrah pada musim ini. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Saudi telah memperpanjang masa berlaku visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari dan mengizinkan pemegang visa umrah untuk memasuki negara tersebut melalui semua pelabuhan, baik itu udara, laut, darat, serta bandara dimana pun.

Baca juga : Kisah Nabi Zakaria AS Dan Mukjizatnya

3 Aturan Baru Pakaian Wanita Saat Umroh

Berikut adalah tiga poin penting yang perlu diperhatikan oleh wanita yang melakukan haji atau umrah dalam hal berpakaian.

  • Pakaian yang dipakai hendaknya longgar dan lebar
  • Pakaian yang dipakai diharuskan menutupi semua bagian tubuh
  • Pakaian yang dipakai tidak ada komponen ornamental apa pun

Walau begitu, Kementerian tetap menegaskan bahwa perempuan jemaah tetap memiliki hak untuk memilih pakaian mereka, asalkan mereka mempertimbangkan kepatuhan pada pedoman yang telah ditetapkan.

Sekjen Forum SATHU, Muharom Ahmad, menyatakan bahwa aturan baru pakaian jamaah umroh perempuan dari pemerintah Arab Saudi tidak menjadi masalah. Hal ini karena jamaah umroh Indonesia selama ini telah berpakaian sopan dan menutup aurat, sesuai dengan aturan yang berlaku di Tanah Suci.

Peraturan baru dari Saudi itu, menurut Muharom, hanya menegaskan kembali ketentuan pakaian wanita saat umroh. Muhrom menegaskan bahwa semua jamaah, baik lelaki maupun wanita, seyogyanya menjalankan ketentuan syariat Islam semaksimal mungkin selama umroh, termasuk dalam berpakaian dan berpenampilan. Hal ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan dalam keseharian mereka.

Perlengkapan Umroh Wanita

Di bawah ini disebutkan beberapa perlengkapan yang diperlukan oleh wanita yang akan melakukan ibadah umroh. Mulai dari mukena, Al-qur’an, hingga alas kaki, berikut dengan penjelasannya.

  1. Mukena

Menurut Dakir Mudzakir dalam artikelnya di Academia Edu, mukena adalah perlengkapan pertama yang harus dibawa oleh jemaah wanita. Jemaah wanita disarankan untuk membawa dua mukena untuk berjaga-jaga jika salah satunya terkena najis atau kotor.

  1. Al Qur’an

Jemaah yang berkunjung ke Mekkah dan Madinah tentu ingin memperbanyak ibadah, salah satunya dengan membaca Al Qur’an. Oleh karena itu, bawalah Al Qur’an yang mudah dibaca dan dibawa ke mana saja.

  1. Pakaian Ihram

Dalam sebuah buku “Panduan Ibadah Haji dan Umrah Sesuai Sunnah Nabi SAW” yang ditulis oleh Achmad Zuhdi Dh, wanita yang mengenakan ihram harus menutup seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan.

Ketika sedang dalam keadaan ihram, wanita dilarang mengenakan sarung tangan, niqab, atau burqa, seperti yang disebutkan dalam buku “Fiqih Sunnah Wanita” karya Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim. Wanita yang berihram diperbolehkan memilih pakaian sesuai keinginannya tanpa adanya persyaratan warna tertentu. Mereka dapat membawa dua atau tiga baju sebagai alternatif.

  1. Obat-obatan

Obat-obatan juga merupakan peralatan yang sama pentingnya. Pastikan Anda membawa obat-obat yang mungkin diperlukan selama perjalanan Umroh. Biasanya, sebelum berangkat ke Mekah, jemaah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Jadi, pastikan Anda membawa obat sesuai saran dari dokter.

  1. Tas Kecil

Sebuah tas kecil sangat bermanfaat ketika Anda sedang menjalani kegiatan umroh, karena dapat digunakan untuk menyimpan uang, panduan umroh, dan doa-doa.

  1. Alas kaki dan kaos kaki

Untuk membuat ibadah lebih nyaman, pilih alas kaki yang nyaman dan aman, hindari yang berhak tinggi. Kamu juga bisa mengenakan kaos kaki saat cuaca dingin untuk menjaga kaki tetap hangat.

  1. Peralatan mandi

Menjaga kebersihan adalah bagian dari tindakan keimanan. Oleh karena itu, penting untuk selalu membawa perlengkapan mandi seperti shampo, sabun, sikat gigi, dan pembersih wajah.

  1. Masker dan kacamata

Diperlukan masker dan kacamata untuk melindungi wajah dari debu dan sinar matahari yang menyengat. Para jemaah wanita dapat mengenakan masker dan kacamata saat mereka beribadah atau melakukan ziarah pada siang hari.

  1. Baju sehari-hari

Pilihlah pakaian yang dapat menyerap keringat. Jangan lupakan pula untuk membawa pakaian syar’i yang menjaga aurat dan longgar. Selain itu, bawalah pakaian tidur dengan lengan panjang. Dengan cara ini, Anda tidak perlu mengganti pakaian saat ingin beribadah malam.

  1. Pakaian Dalam

Setiap wanita memiliki kebutuhan pakaian dalam yang berbeda. Jika seorang wanita mengalami keputihan, disarankan untuk membawa lebih banyak celana dalam.

  1. Pelembab

Pastikan Anda selalu merawat kesehatan kulit Anda saat menjalankan umroh. Gunakan lotion dan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Selain itu, untuk mengantisipasi, bawa juga Face Water Spray agar kulit tetap terhidrasi dan segar.

  1. Pembalut

Pembalut dan pantyliner menjadi barang yang perlu dibawa sebagai persiapan saat beribadah. Pantyliner dapat digunakan untuk mencegah celana dalam dari kontaminasi najis. Wanita sering mengalami keputihan saat menjalani berbagai aktivitas. Oleh karena itu, gunakan pantyliner untuk kenyamanan dan kelancaran beribadah selama perjalanan umroh.

Demikianlah aturan baru pakaian wanita saat umroh, semoga ibadah umroh mendapat keridhoan Allah SWT.

Baca juga : Sejarah Danau Thabariyah

Pengertian Badal Umroh Dan Haji

Pengertian Badal Umroh Dan HajiSalah satu istilah yang sering muncul dalam ibadah umroh atau musim haji adalah badal umroh atau badal haji. Badal memiliki arti pengganti atau wakil dalam bahasa. Berikut ini pengertian badal umroh dan haji selengkapnya.

Badal umroh atau haji adalah suatu tindakan di mana seseorang dapat melaksanakan ibadah umroh atau haji atas nama orang lain yang tidak dapat melakukannya karena berbagai faktor seperti meninggal dunia atau keterbatasan fisik. Dalam konteks ini, umat Muslim yang menghadapi halangan tersebut dapat meminta orang lain untuk melakukan ibadah umroh atau haji sebagai penggantinya.

Badal umroh atau haji ini dilakukan dengan persetujuan dan wewenang dari pihak yang berwenang, seperti pemerintah, lembaga haji, atau keluarga yang mewakili calon jamaah yang tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut. Orang yang melakukan badal umroh atau haji bertindak sebagai wakil atau pengganti calon jamaah dan menjalankan rangkaian ibadah umroh atau haji dengan niat dan doa atas nama orang yang mereka wakili.

Tindakan badal umroh atau haji ini dianggap sebagai bentuk kebaikan dan amal ibadah yang bisa dilakukan untuk membantu calon jamaah yang tidak bisa melaksanakan sendiri. Namun, penting untuk mencatat bahwa badal umroh atau haji ini tidak menggantikan pahala atau pengalaman pribadi calon jamaah yang seharusnya melaksanakan sendiri ibadah tersebut.

Baca juga : Kisah Nabi Luth AS Lengkap

Syarat Pelaksanaan Badal Umroh

  1. Hanya orang yang pernah melaksanakan ibadah umrah sebelumnya yang dapat melakukan badal umrah.
  2. Dalam melaksanakan badal umrah, hanya memungkinkan untuk satu orang yang ingin menggantikan umrahnya. Jika Anda ingin menggantikan dua orang, maka perjalanan umrah harus dilakukan dua kali.
  3. Wanita dapat membadalkan umrah untuk pria, begitu juga sebaliknya.
  4. Orang yang menggantikan umrahnya adalah orang yang tidak lagi memiliki kemampuan fisik untuk melaksanakan umrah, orang yang sedang sakit tanpa kemungkinan penyembuhan, atau orang yang sudah meninggal.
  5. Badal umrah menjadi tidak valid jika orang yang digantikan masih mampu untuk beribadah dan melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Selain memiliki kemampuan fisik untuk melaksanakan ibadah umrah, seseorang juga harus memiliki kemampuan finansial. Oleh karena itu, orang yang diwakilkan dalam ibadah umrah adalah mereka yang tidak mampu melakukannya karena kurang memiliki sumber daya keuangan yang memadai. Tidaklah sah secara hukum untuk melakukan ibadah umrah sebagai pengganti jika seseorang masih mampu secara keuangan.

Syarat Pelaksanaan Badal Haji

  1. Dalam agama Islam, diperbolehkan bagi seseorang, seperti misalnya orang tua, untuk melakukan badal haji atas nama seseorang yang telah meninggal dunia.

Anda dapat melakukan Badal haji bagi seseorang yang telah meninggal jika almarhum menghendaki untuk dihajikan. Dengan demikian, Anda dapat menggantikan pelaksanaan haji untuk memenuhi nazar dan wasiat tersebut karena hal tersebut diwajibkan oleh hukum. Badal haji juga dapat dilakukan oleh mereka yang berkeinginan melaksanakannya, sehingga termasuk dalam kategori haji sunnah.

  1. Menggantikan ibadah haji bagi mereka yang secara fisik tidak mampu melaksanakannya, contohnya karena sedang sakit dan tidak dapat diharapkan untuk sembuh.
  2. Orang yang ingin membadal haji haruslah seseorang yang telah melaksanakan haji sebelumnya.

Apabila seseorang belum pernah menunaikan ibadah haji, lalu ia memilih untuk mempersembahkan ibadah haji bagi orang lain, maka pelaksanaan badal haji tersebut tidak akan dianggap sah dan kewajiban haji tetap berlaku bagi dirinya sendiri.

  1. Perempuan boleh membadalkan haji seorang laki-laki dan sebaliknya.

Baik laki-laki maupun wanita diperbolehkan untuk membadalkan haji. Tidak masalah jika seorang laki-laki membadalkan haji bagi wanita atau sebaliknya. Namun, syaratnya adalah orang yang akan membadalkan haji harus telah melaksanakan ibadah haji sebelumnya.

  1. Seorang individu hanya diizinkan membadalkan haji untuk satu orang dalam setiap kesempatan haji.

Tidak diizinkan bagi seseorang membadalkan haji untuk dua orang atau lebih secara langsung, seperti contohnya satu orang membadalkan sepuluh orang.

  1. Pelaksanaan badal haji tidak memperbolehkan mencari keuntungan.
  2. Sebaiknya, pemilihan orang yang berhak membadalkan haji seharusnya tidak sembarangan. Pilihan terbaik adalah memilih orang terdekat seperti anak atau kerabat dekat. Namun, jika tidak ada pilihan tersebut, maka tidak ada masalah jika orang lain yang membadalkan haji.

Sebaiknya, pemilihan orang yang berhak membadalkan haji seharusnya dilakukan dengan hati-hati. Prioritas terbaik adalah memilih orang terdekat, seperti anak atau kerabat dekat. Tetapi, jika opsi tersebut tidak tersedia, tidak masalah jika orang lain yang membadalkan haji.

  1. Seseorang yang tidak memiliki kecukupan harta tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah haji atau melakukan pengganti haji.

Seperti yang telah kita ketahui, salah satu persyaratan bagi seseorang yang ingin menjalankan ibadah haji adalah memiliki kemampuan, baik secara fisik maupun finansial. Jika seseorang tidak memenuhi kedua syarat kemampuan tersebut, maka tidak diwajibkan baginya untuk melaksanakan haji. Oleh karena itu, tidak perlu melakukan pembayaran pengganti haji bagi mereka yang tidak mampu secara finansial.

Demikian pengertian badal umroh dan haji, semoga menambah wasasan dan ilmu pengetahuan.

Baca juga : 9 Keunikan Masjid Al Jabbar Bandung

5 Aplikasi Wajib Jika Ingin Ke Arab Saudi

5 aplikasi wajib jika ingin ke arab saudi

Dalam beberapa tahun terakhir, Kerajaan Arab Saudi telah intensif melaksanakan transformasi digital di berbagai bidang, terutama di sektor pariwisata, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan kepada para wisatawan yang datang, termasuk mereka yang melakukan perjalanan untuk haji dan umrah. Berikut ini 5 aplikasi wajib jika ingin ke Arab Saudi, beribadah maupun wisata halal.

Menurut laporan Gulf News, berikut ini adalah 5 aplikasi yang harus ada di perangkat mobile untuk mempermudah para wisatawan yang berencana mengunjungi Arab Saudi:

  1. Visit Arab Saudi

Otoritas Pariwisata Saudi telah meluncurkan aplikasi ‘Visit Saudi’ yang memungkinkan pengunjung untuk mengeksplorasi berbagai tujuan wisata populer di Arab Saudi. Aplikasi ini menyediakan panduan-panduan yang beragam bagi para wisatawan.

Pengunjung yang menggunakan aplikasi ini juga bisa mendapatkan informasi tentang persyaratan visa, memesan paket tur, serta melihat aktivitas dan acara terbaru yang diadakan oleh Kerajaan.

Anda juga bisa mengunjungi Arab Saudi, yang menawarkan peta interaktif guna membantu pengunjung menemukan akomodasi, restoran, taman, acara, museum, serta landmark yang sangat bersejarah di kota-kota besar di Arab Saudi. Aplikasi ini dapat di download lewat Google Play Store maupun Apple iOS Store.

Baca juga : Kisah Nabi Muhammad SAW Lengkap Sampai Akhir Hayatnya

  1. Nusuk

Sangat penting memiliki aplikasi Nusuk di ponsel saat mengunjungi Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah. Aplikasi ini merupakan platform resmi untuk melakukan reservasi dan pemesanan perjalanan umrah di Makkah dan Madinah.

Dengan aplikasi ini, jemaah dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah mengatur segala perjalanan umrah mereka, mulai dari mengajukan permohonan e-Visa hingga melakukan pemesanan hotel dan penerbangan. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan panduan lengkap mengenai ritual ibadah umrah untuk para jemaah.

Pada pelaksanaan haji musim ini yang diperkirakan akan dimulai sekitar 26 Juni, Nusuk telah merilis sebuah platform terpisah – hajj.nusuk.sa/ – yang didedikasikan khusus untuk pemesanan dan pengelolaan haji bagi jemaah-jemaah dari Eropa, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Aplikasi tersebut dapat diunduh oleh pengguna Apple, Android, dan Huawei.

  1. Absher

Salah satu metode paling sederhana dalam mengakses layanan pemerintah Saudi yang banyak digunakan adalah melalui aplikasi seluler Absher yang dapat diunduh melalui toko aplikasi Apple, Android, dan Huawei.

Aplikasi Absher merupakan hasil pengembangan dan operasional dari Kementerian Dalam Negeri (MOI) Arab Saudi. Aplikasi tersebut memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses berbagai layanan pemerintah, seperti aplikasi dan perpanjangan visa, menyelesaikan sengketa pelanggaran lalu lintas, dan memperoleh sertifikat izin polisi.

Aplikasi ini tidak hanya terbatas pada warga negara dan penduduk Saudi, tetapi juga terbuka bagi warga negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) serta para pengunjung dengan visa turis yang sah.

Dengan menggunakan aplikasi ini, pengunjung dapat menemukan nomor paspor mereka yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) Saudi kepada setiap pemegang paspor yang memasuki Arab Saudi dengan visa baru.

Jika Anda berencana mengemudi di Arab Saudi, pengunjung juga bisa mengetahui denda lalu lintas melalui nomor terdaftar pada kendaraan Anda.

  1. Aplikasi Najm

Apabila terjadi kecelakaan saat mengunjungi Arab Saudi, aplikasi ‘Najm’ dapat digunakan oleh pengemudi untuk melaporkan kecelakaan lalu lintas dan mempercepat proses klaim asuransi.

Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi lokasi kecelakaan dan secara otomatis menginformasikan kepada agen Najm terdekat agar dapat menyelidiki kejadian tersebut.

Aplikasi ‘Najm’ merupakan penyedia asuransi yang dijalankan oleh Saudi Central Bank (SAMA) dan Departemen Lalu Lintas Umum MOI. Aplikasi ini dapat diunduh untuk perangkat berbasis Apple dan Android.

  1. Aplikasi Riyadh Bus

Pada tanggal 19 Maret 2023 yang lalu, Royal Commission of Riyadh City meluncurkan layanan bus baru di Riyadh. Selain itu, mereka juga meluncurkan sebuah aplikasi seluler baru untuk transportasi umum yang bernama “riyadh bus”.

Aplikasi ini dapat diunduh pada perangkat Apple dan Android, memungkinkan penumpang bus umum untuk membeli tiket, kartu bus, serta mendapatkan informasi jadwal dan rute bus.

Itulah 5 aplikasi wajib jika ingin ke Arab Saudi, baik dalam rangka pergi umroh ataupun wisata halal lainnya. Semoga bermanfaat.

Baca juga : Wisata Halal Di Dubai

Keuntungan Ibadah Umrah Di Usia Muda

Keuntungan Ibadah Umrah Di Usia Muda

Banyak pemuda yang memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini untuk mencari tiket umroh dan hotel umroh yang terjangkau. Semua dilakukan secara independen dengan semangat petualangan yang positif. Berikut beberapa keuntungan ibadah umrah di usia muda.

Bukan hanya orang tua, tapi juga anak muda sering melakukan kegiatan umroh. Bahkan, ada banyak manfaatnya jika kita melaksanakan umroh di usia muda. Lebih baik kita beribadah dan pergi umroh ke tanah suci daripada pergi liburan ke Eropa, China, atau negara lain.

7 Manfaat Ibadah Umrah di Usia Muda

  1. Memiliki Kemampuan Fisik yang Prima

Selain mengungkapkan doa dan keinginan kita kepada Sang Maha Pencipta di “rumah” Nya, hampir 70% dari pelaksanaan ibadah umroh memerlukan aktivitas fisik. Ibadah umroh membutuhkan keadaan fisik yang sehat dan optimal, karena di sana kita akan melaksanakan rangkaian aktivitas yang padat dan tentunya sangat menguras energi.

Jika kita melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah bersama dengan jemaah-jemaah lain yang tegap dan kuat, serta melaksanakan lari-lari kecil dari Safa ke Marwa, itu akan sangat menghabiskan energi kita.

Oleh karena itu, kita perlu memiliki tenaga ekstra. Saat berkeliling di sekitar Kakbah, kita akan menghadapi situasi berdesak-desakan dan seringkali dihadapkan pada cuaca ekstrem yang sangat panas atau dingin.

Banyak jamaah umroh yang usianya sudah lanjut sering merasakan kelelahan. Jika kita menjalankan ibadah umroh pada usia muda, maka energi kita masih dalam keadaan prima. Dengan izin Allah SWT, pelaksanaan beribadah umroh pada usia muda akan menjadi lebih maksimal.

  1. Mengasah Jiwa Petualang

Orang-orang berkata bahwa jiwa muda adalah jiwa yang petualang. Seringkali, mereka yang masih muda ingin merasakan sensasi umroh dengan biaya terjangkau tanpa menggunakan agen perjalanan atau dikenal dengan istilah umroh backpacker.

Jika mengikuti prosedur standar, umroh dari Indonesia harus melalui agen perjalanan atau Biro Umroh resmi yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama. Hal ini disebabkan karena visa umroh tidak dapat diajukan secara individu.

Anda dapat mengatur sendiri penggunaan tiket pesawat dan akomodasi hotel selama di tanah suci, bahkan beberapa jamaah memilih untuk beristirahat di pelataran masjid. Ada banyak pilihan untuk mencapai tanah suci dan ini juga dapat mengembangkan semangat petualangan yang positif.

Baca juga : Waktu Terbaik Saat Umrah

Lebih baik lagi jika pesawat Anda transit di negara ketiga, yang merupakan bandara asal maskapai tersebut. Selain harga tiket yang terjangkau, Anda juga dapat menikmati petualangan ekstra selama transit.

Agar perjalanan Anda lebih mudah dan hemat biaya transportasi lokal, pilihlah penerbangan yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, yang sangat dekat dengan Mekkah. Mekkah sendiri tidak memiliki bandara. Bandara ini juga bisa digunakan sebagai Miqat, tempat untuk menetapkan niat umrah dan memulai ihram.

Untuk mencapai Mekkah, Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti taksi atau bus Saptco dengan biaya sekitar 30 riyal. Di Madinah, Anda juga bisa menggunakan bus tingkat Madinah untuk berziarah dan melakukan city tour di sekitar tempat-tempat bersejarah di Kota Suci Madinah.

  1. Dapat Menyumbangkan Tenaga

Ketika melaksanakan ibadah umroh di tanah suci melalui biro umroh, rombongan yang berpartisipasi tidak hanya terdiri dari anak muda, tetapi juga melibatkan banyak anak-anak dan orang tua. Di dalam kelompok ini, kita memiliki kesempatan untuk membantu mereka yang menghadapi kesulitan saat berada di tanah suci, dalam berbagai aspek.

Misalnya, saat mengelilingi Ka’bah, banyak orang tua yang tidak mampu berjalan, dan kita dapat memberikan bantuan dengan menuntun mereka atau memberikan bantuan lainnya. Dalam melakukan hal ini, kita akan mendapatkan tambahan pahala amal ibadah yang berharga selama beribadah umroh.

  1. Memberi Pengalaman Hidup Dalam Keagamaan

Ketika kembali dari perjalanan suci, kita merasakan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pengalaman ini juga memberikan dampak positif pada orang lain, dan membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Setiap jamaah yang kembali dari tanah suci akan membawa cerita inspiratif dan motivasi bagi orang lain untuk beribadah di sana.

  1. Meminta Jodoh atau Masa Depan

Banyak jamaah umroh yang masih muda dan belum menikah mengungkapkan keinginan kuat untuk mencari jodoh dan masa depan yang cerah. Namun, penting untuk diingat bahwa terdapat banyak mitos yang salah terkait Jabal Ramah, tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa yang konon dapat digunakan untuk meminta jodoh.

Sayangnya, ada beberapa jamaah haji dan umroh yang seringkali menggoreskan nama mereka di tugu Jabal Rahmah, tindakan ini sangat disayangkan dan dianggap bodoh karena merusak makna sebenarnya dari ibadah umroh itu sendiri.

Apabila kita berharap memohon jodoh dan masa depan yang cerah, menurut beberapa hadis, lokasinya bukan di Jabal Rahmah. Sebaliknya, tempat yang sangat dianjurkan adalah Multazam, yang terletak di samping Hijir Ismail dan di belakang Maqam Ibrahim. Selain itu, berdoa di Ka’bah dan Masjidil Haram juga, InsyaAllah, akan mengabulkan doa-doa kita. Kita dapat memohon agar segera diberikan jodoh yang soleh atau soleha dan pastinya memiliki masa depan yang cerah. Amiin.

  1. Melihat Orang-orang yang sangat Taat

Pertanyaan tentang kataqwaan memang tidak dapat dinilai hanya dari luar, tetapi setidaknya di Tanah Haram, kamu akan disuguhi pemandangan orang-orang yang taat beribadah dari berbagai penjuru dunia. Terkadang mereka berdoa hingga meneteskan air mata sambil “curhat” tentang segala masalah dan permohonan mereka. Pada saat itu, kita benar-benar dekat dengan Allah SWT. Mereka berdoa di depan Ka’bah, tetapi yang jelas mereka tidak menyembah Ka’bah.

Anda juga akan melihat di tanah suci orang-orang Arab Saudi yang sangat disiplin dalam menjalankan ibadah. Ketika adzan berkumandang, mereka segera menutup toko-toko mereka dan bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat. Sikap ini dapat kita contoh, di mana mereka lebih mengutamakan pelaksanaan ibadah daripada beraktivitas lainnya. Bahkan mal pun dijadikan tempat untuk shalat. Pemandangan ini sangat langka.

  1. Perubahan Hidup Sepulang dari Umrah

Keuntungan ibadah umrah di usia muda-Setelah kembali dari tanah suci, teman-teman akan mengalami perubahan positif yang diberikan oleh Allah SWT. Kita akan lebih memanfaatkan hidup ini untuk beribadah, dan tentunya meninggalkan perilaku buruk yang pernah kita lakukan sebelum pergi ke tanah suci.

Selama kita masih muda, dalam kondisi fisik dan mental yang baik, serta secara finansial mampu, mari kita pergi ke tanah suci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sia-siakan waktu untuk beribadah, karena Allah akan melipatgandakan rezeki kita jika kita berangkat dengan hati yang tulus, ikhlas, dan semata-mata karena Allah SWT.

Itulah beberapa manfaat positif dan keuntungan ibadah umrah di usia muda. Tetapi, penting untuk diingat bahwa dalam menjalankan umroh, kita harus selalu menempatkan tujuan dan niat utama kita untuk beribadah, mencari pahala, dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Sementara manfaat yang disebutkan di atas bisa dianggap sebagai efek samping belaka, setelah kita berkomitmen untuk menjalankan umroh dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi kepada kita, terutama kepada para generasi muda, agar tetap semangat dalam berusaha untuk dapat menjalankan ibadah umroh.

Baca juga : Rahasia Lantai Masjidil Haram Selalu Sejuk

Waktu Terbaik Saat Umrah

Waktu Terbaik Saat Umrah

Banyak jamaah umrah asal Indonesia yang sering bertanya tentang waktu terbaik untuk melaksanakan umrah. Apakah saat libur sekolah? Atau ketika mendapatkan jatah cuti? Atau perlu mengajukan cuti/libur khusus agar dapat berumrah? Berikut ini tips waktu terbaik saat umrah.

Tidak seperti waktu yang ditentukan untuk ibadah haji, Anda dapat menunaikan ibadah umrah kapan saja. Fleksibilitas waktu pelaksanaannya membuat banyak orang tertarik untuk melaksanakan umrah sebelum berangkat haji. Meskipun Anda dapat berangkat umrah kapan saja, ada beberapa waktu yang lebih ideal untuk melaksanakannya.

Banyak kali, para calon jemaah yang baru tiba dari Indonesia sering menanyakan kapan waktu yang paling tepat berdasarkan kondisi cuaca atau suhu udara di Arab Saudi. Hal ini disebabkan oleh seringnya kita mendengar tentang cuaca yang ekstrim, baik terlalu panas atau terlalu dingin di Tanah Suci.

Di Tanah Air Indonesia, masyarakat telah terbiasa dengan dua musim yang ada, yaitu musim panas dan hujan. Sementara itu, di Arab Saudi, terdapat juga hanya dua musim, yaitu musim panas dan dingin. Namun, terdapat perbedaan dalam hal kelembapan yang menyebabkan jarang terjadinya hujan di Arab Saudi.

Ada dua kota yang pasti dikunjungi oleh peziarah dari Indonesia, yaitu Mekah dan Madinah. Kedua kota suci ini terletak sekitar 600 km yang memisahkan mereka dan memiliki sedikit perbedaan suhu karena perbedaan letak geografisnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, suhu udara di Mekah rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Madinah. Mekah, lokasi dari Kabah dan Masjidil Haram, terletak sejajar dengan permukaan air laut. Bahkan, Mekah selalu mengalami cuaca panas sepanjang tahun, ditambah dengan kelembapan yang rendah, membuat panasnya semakin terasa.

Baca juga: Rahasia Lantai Masjidil Haram Selalu Sejuk

Waktu Umrah Terbaik

Berikut ini tips waktu terbaik saat umrah supaya beribadah nantinya terasa lebih nyaman :

  1. Awal Tahun

Banyak jamaah memutuskan untuk melaksanakan ibadah umrah pada awal tahun dengan harapan terbaik untuk memulai pergantian tahun. Keberhasilan dan berbagai pendekatan positif yang dimulai di awal tahun dirasakan sebagai yang paling baik.

Di samping itu, pada awal tahun, kondisi di tanah suci menjadi yang terbaik dengan udara yang tidak terlalu panas. Hal ini tentunya akan menciptakan kenyamanan dan sedikit perbedaan dalam proses ibadah.

Bagi sebagian jamaah umrah, memilih untuk melaksanakan umrah di awal tahun merupakan opsi yang paling menguntungkan. Pada periode ini, banyak jamaah yang memiliki kesempatan cuti dan juga merupakan masa libur sekolah bagi anak-anak, sehingga memudahkan mereka untuk menyelaraskan jadwal seluruh anggota keluarga.

  1. Bulan Ramadhan

Waktu yang paling ideal untuk melaksanakan umroh adalah bulan Ramadhan, yang juga menjadi favorit bagi banyak orang. Saat ini, tentu saja Anda ingin beribadah dengan berpuasa di tempat suci terbaik bagi umat Islam, yang dapat menggandakan setiap pahala yang diperoleh dan meningkatkan kemungkinan doa-doa Anda dikabulkan di Baitullah.

Anda akan mengalami suasana Ramadhan yang berbeda ketika melaksanakan ibadah umrah di bulan ini. Dalam salah satu hadist disebutkan bahwa pahala umrah pada bulan Ramadhan setara dengan pahala ibadah haji.

Harap diingat, meskipun akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, biaya untuk menjalankan ibadah umrah selama bulan Ramadhan tentu berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Selain itu, kamu juga perlu bersabar karena akan ada banyak jemaah dari negara lain yang hadir di sana.

  1. Menjelang Waktu Haji

Saat mendekati waktu utama ibadah umat Islam, pelaksanaan haji berlangsung mulai dari bulan Syawal hingga Dzulhijah. Selama periode ini, suasana di tanah suci menjadi tenang dan sepi, memberikan banyak kesempatan bagi para jamaah untuk berdoa dan beribadah dengan lebih khusyuk.

Anda dapat memadukan diri di tempat-tempat mustajab seperti Hijr Ismail dan Makam Nabi Ibrahim tanpa perlu berdesak-desakan dengan banyak jamaah lainnya.

  1. Setelah Waktu Haji

Setelah melalui periode bulan atau masa haji, kota Makkah juga menjadi lebih sepi. Sedikit jemaah yang masih tinggal karena mereka telah menyelesaikan ibadah haji, menjadikan tempat ini lebih tenang.

Saat ini, Anda dapat menjelajahi Masjidil Haram dengan lebih leluasa, dan Anda memiliki kebebasan untuk berdoa di tempat dan waktu yang Anda inginkan. Dikarenakan sedikitnya pengunjung dan jemaah, Anda dapat dengan bebas mencium Hajar Aswad tanpa perlu berdesak-desakan dengan banyak orang.

Pada saat ini, selain kedamaian, harga penginapan, makanan, transportasi, dan oleh-oleh jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan bulan Ramadhan. Dengan demikian, harga paket perjalanan umroh di agen perjalanan juga tidak seberapa tinggi seperti pada bulan Ramadhan atau puncak umroh lainnya.

  1. Antara Bulan Maret – Mei

Mengapa bulan Maret hingga Mei dipilih? Sebelumnya, penting untuk mengetahui bahwa Arab Saudi memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim dingin. Musim panas berlangsung dari Maret hingga Agustus, sedangkan musim dingin terjadi pada bulan September hingga Februari.

Di puncak musim panas, suhu di Mekkah, tanah suci, dapat mencapai 45 derajat Celcius, sementara pada musim dingin bisa mencapai minus 3 derajat Celcius. Upaya dilakukan untuk menjaga cuaca agar tidak terlalu panas atau dingin.

Oleh karena itu, mempertimbangkan kondisi cuaca, bulan Maret sampai Mei merupakan periode yang ideal untuk menjalankan ibadah umroh berdasarkan geografi Arab Saudi.

Karena cuaca di bulan-bulan tersebut tidak terlalu dingin maupun panas, maka cocok bagi jamaah yang sangat sensitif terhadap kondisi cuaca khusus.

Pada bulan Maret hingga Mei, ketika memasuki musim panas, banyak jemaah yang kurang tertarik untuk melakukan ibadah umroh karena teriknya sinar matahari. Disarankan untuk melakukannya pada pagi atau sore hari, sehingga dapat menikmati ibadah umroh dengan khusyuk.

Anda tak perlu cemas saat melaksanakan ibadah di malam hari karena terdapat banyak toko dan tempat makan yang tetap buka di sekitar masjid.

  1. Saat Liburan Sekolah

Inilah saat terbaik bagi Anda yang ingin membawa putra-putri tercinta dalam perjalanan umrah bersama keluarga. Karena pada saat ini, anak-anak Anda tidak akan terganggu oleh kegiatan sekolah mereka.

Pada umumnya, perjalanan ibadah umrah berlangsung selama 9 hingga 10 hari. Namun, libur anak sekolah biasanya berlangsung selama dua minggu. Bagi mereka yang bekerja, mereka dapat mengajukan cuti.

Ketika melakukan perjalanan umrah, selain menjalankan ibadah, kamu juga dapat mengajarkan anak-anak tentang sejarah Islam dengan cara mengunjungi langsung lokasi-lokasi penting. Sangat baik untuk dapat mengajarkan dan menanamkan iman anak kepada Allah Subhana Wa Ta’ala sejak usia dini.

Selain itu, beribadah umroh ke Tanah Suci bersama keluarga dapat memperkuat ikatan keluarga di dalamnya.

  1. Akhir Tahun

Bukan hanya pada awal tahun, tetapi pada akhir tahun Masehi juga merupakan saat yang ideal untuk memulai perjalanan ibadah umroh. Pada periode ini, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk berlibur di negara-negara lain.

Tidak mengherankan jika saat ini terjadi lonjakan harga tiket yang signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk membeli tiket jauh-jauh hari sebelum harganya melonjak secara drastis. Selain itu, para penggemar perjalanan juga dapat menjelajahi wisata religi dengan mengunjungi tempat-tempat di Arab Saudi serta melaksanakan kegiatan umroh.

Pada awal musim dingin ini, cuaca di Mekkah dan Madinah belum terlalu ekstrem. Dengan cuaca yang hampir serupa di Indonesia, harapannya Anda dapat menjalankan ibadah umroh dengan lebih sehat dan bugar.

Demikianlah daftar waktu terbaik saat umrah yang optimal untuk menjalankan ibadah umroh. Jika Anda berkeinginan untuk menyisihkan waktu untuk beribadah di Tanah Suci, kami sarankan Anda untuk mengikuti rekomendasi waktu tersebut!

Baca juga: Mengenal 7 Putra Putri Rasulullah SAW

Cara Mendapatkan Tasreh

Cara Mendapatkan Tasreh

Agar dapat masuk ke area Raudhah dan makam Rasulullah SAW, jamaah diwajibkan memiliki surat izin khusus atau tasreh. Isi surat tasreh meliputi informasi tentang jumlah jemaah dalam rombongan, waktu masuk (tanggal dan jam), nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, serta daftar nama dan nomor paspor para jemaah. Berikut cara mendapatkan tasreh saat melaksanakan ibadah umroh.

Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengeluarkan tasreh. Pada umumnya, travel umroh melalui muassasah yang akan mengurus surat Tasreh ini, dan kemudian disimpan oleh Tour Leader atau muthawif. Namun, terkadang kuota tasreh terbatas karena banyaknya jemaah yang ingin masuk ke dalam Raudhah.

Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah SAW, yang kini berfungsi sebagai makam beliau, dan mimbar tempat beliau berdakwah, seperti yang kita diketahui bersama. Pilar-pilar megah berwarna putih dan karpet hijau menjadi penanda Raudhah.

Jemaah yang memasuki Raudhah dianjurkan untuk banyak berzikir, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan shalat sunnah karena keistimewaannya. Namun, kenyataannya tidak semudah yang terlihat karena para sahabat harus antri atau bahkan berdesakan dengan jemaah lainnya untuk masuk ke Raudhah.

Baca juga: 10 Manfaat Puasa Senin Kamis Bagi Kesehatan

Cara Masuk ke Raudhah dengan Aplikasi Nusuk

Meskipun tidak memiliki tasreh, jamaah masih dapat memasuki Raudhah dengan meminta izin melalui aplikasi Nusuk. Kerajaan Arab Saudi menyediakan aplikasi bernama Nusuk, yang memungkinkan para jamaah masuk ke Raudhah secara mandiri dan tanpa perlu membawa tasreh.

Adapun langkah-langkah menggunakan aplikasi Nusuk adalah sebagai berikut:

  1. Langkah pertama adalah menginstall terlebih dahulu sebuah aplikasi Nusuk di smartphone Anda
  2. Kemudian mengatur bahasa, Anda dapat memilih antara dua bahasa yakni bahasa Inggris dan bahasa Arab
  3. Langkah berikutnya adalah pilih New User, dan dilanjutkan pilih Visitor
  4. Kemudian mengisi data-data pribadi, mulai dari nomor paspor, nomor visa, tanggal lahir, kenegaraan, nomor telpon, email serta passwornya. Disini harus dipastikan email yang didaftarkan terhubung untuk konfirmasi kode OTP nantinya.
  5. Selanjutnya masuk ke aplikasi Nusuk kemudian pilih ziarah (Propet’s Mosque Services)
  6. Lengkah berikutnya pilih jenis kelamin, dikarenakan untuk pria dan wanita dibuat terpisah
  7. Kemudian pilih tanggal dan jam berapa Anda akan ziarah ke Raudhah
  8. Selanjutnya akan muncul QR Code pada bagian Permits
  9. Selesai, jamaah bisa datang pada hari H yang telah dipilih sesuai pintu masuk

Beberapa catatan perlu diperhatikan :

  • Jamaah harus memilih jadwal setelah tiba di tempat bersama rombongan saat memilih tanggal dan waktu kunjungan, sehingga pada kunjungan berikutnya, kamu sudah mengetahui prosedurnya.
  • Jika ingin mendapatkan slot masuk, sebaiknya lakukan pemesanan jauh-jauh hari atau seminggu sebelumnya karena biasanya slot tersebut cepat terisi.

Sebaiknya masuk ke Raudhah bersama rombongan agar dibimbing oleh muthawif dan muthawifah. Dengan demikian, jamaah bisa mendapatkan arahan dan terhindar dari kesesatan di dalam Raudhah.

Ketika memasuki Raudhah, biasanya akan terjadi kerumunan dengan jemaah lainnya. Penting untuk menghindari mendorong atau melukai jemaah lainnya.

Apabila situasinya tidak memungkinkan untuk masuk ke Raudhah karena jumlah jemaah yang padat atau karena tidak memperoleh izin, hendaklah kita menerima situasi tersebut dengan lapang dada. Kondisi semacam ini berada di luar kendali kita. Meskipun shalat di area Masjid Nabawi yang lain dan bukan di dalam Raudhah, Anda tetap akan memperoleh pahala yang sama.

Demikian cara mendapatkan Tasreh untuk memasuki area Raudhah, semoga Allah SWT mempermudah langkah kita untuk dapat mengunjungi dan beribadah di Masjid Suci Nabawi.

Baca juga: Manfaat Sholat Dhuha Bagi Kehidupan

Tips Menjaga Kesehatan Saat Umroh

Tips Menjaga Kesehatan Saat Umroh

Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dan disiapkan saat ingin melaksanakan ibadah umrah, mulai dari sisi finansial, mental, hingga kesehatan. Jangan menganggap remeh masalah kesehatan ini, karena kebiasaan yang Anda lakukan di Indonesia belum tentu cocok dengan cuaca atau iklim di Tanah Suci. Berikut 8 tips menjaga kesehatan saat umroh.

Menjaga kesehatan harus diterapkan secara konsisten, tidak hanya ketika berada di rumah, tetapi juga saat bepergian jauh seperti saat melakukan umroh. Terutama karena perbedaan geografis dan iklim di negara Timur Tengah seperti Arab Saudi yang tidak sama dengan Indonesia.

Jika tidak menjaga kesehatan sendiri, maka kesehatan bisa terganggu, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelancaran ibadah umroh. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan saat umroh, ada beberapa tips dan trik yang dapat diterapkan.

  1. Rajin Mencuci Tangan

Penting untuk tetap menjaga kebiasaan mencuci tangan secara teratur. Jika di beberapa tempat umum sulit menemukan akses air untuk mencuci tangan, alternatifnya adalah membawa tisu basah dan tisu kering.

Tangan adalah tempat virus dan bakteri berkembang biak. Rutin mencuci tangan adalah langkah pencegahan untuk mencegah virus dan kotoran masuk ke dalam tubuh kita. Baik saat ada kesempatan untuk pergi ke toilet, berwudhu, atau hanya membersihkan tangan, banyak fasilitas toilet di hotel dekat Masjidil Haram dan masjid-masjid di tanah suci yang menyediakan sabun cair sebagai pembersih tangan.

Perlengkapan seperti hand-sanitizer juga dapat dibawa, sehingga kebersihan tangan tetap terjaga, terutama sebelum menyentuh makanan dan minuman, setidaknya dengan beberapa perlengkapan tersebut.

  1. Memakai Masker

Di daerah gurun, angin tidak hanya membawa pasir yang beterbangan, tetapi juga dapat menyebarkan berbagai jenis kuman penyakit. Oleh karena itu, untuk menghindari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan selama perjalanan umrah, penting untuk selalu menggunakan masker.

Agar tidak ada penyebaran virus antara tubuh Anda dan jamaah lainnya, gunakan masker sebagai langkah pencegahan. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) adalah penyakit umum yang sering dialami saat atau setelah pulang dari tanah suci. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan masker saat bepergian ke luar, kecuali saat Anda berniat berihram.

  1. Perbanyak Minum Air Zam Zam

Di Mekkah terdapat sumber mata air zam-zam yang selain suci, juga tersedia secara gratis untuk diminum, termasuk bagi para jemaah umroh. Pastikan membawa wadah minum sendiri yang bisa diisi ulang. Ketika menjalani serangkaian ibadah umroh, meminum air zam-zam dapat dilakukan kapan saja.

Baca juga: 11 Keutamaan Shalat Tarawih Berjamaah

Rendahnya kelembaban udara di Kota suci Mekkah dan Madinah dapat menyebabkan jamaah umroh dan haji yang berada di kedua kota suci tersebut mudah mengalami dehidrasi. Agar dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengurangi risiko jet lag setelah penerbangan umroh, penting bagi mereka untuk mengonsumsi minimal 2 liter air putih. Sebaiknya menghindari konsumsi air dingin karena dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

  1. Menjaga Pola Makan

Penting untuk menjaga pola makan selama umroh selain memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi. Hindari konsumsi makanan berminyak, berlemak, dan terlalu pedas agar masalah kesehatan dapat dihindari.

Sebaliknya, untuk menjaga keseimbangan asupan nutrisi selama umroh, disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran. Ketika tidak melakukan kegiatan ibadah umroh sebaiknya manfaatkan waktu kosong untuk beristirahat supaya stamina tubuh tetap fit sampai rangkaian umroh tersebut rampung.

Banyak gejala lelah dan hilangnya nafsu makan saat di rumah, membuat kita merasa makanan tidak enak. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak makan. Pola makan yang teratur tetap penting untuk menjaga semangat dan tenaga kita dalam beribadah, meskipun tetap harus dijaga agar tidak berlebihan.

  1. Istirahat Yang Teratur

Jamaah perlu menjaga pola tidur dan istirahat yang teratur saat beribadah umroh. Hindari memaksakan diri terlalu keras terutama di tahap awal ibadah. Mengingat nantinya menjelang pulang, stamina tubuh bisa menurun dan menyebabkan gejala sakit. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kelancaran perjalanan ibadah umroh kita.

  1. Membawa Sunblock dan Pelembab Bibir

Sunblock dan pelembab bibir ini berfungsi melindungi kulit dan bibir dari paparan sinar matahari yang langsung, terutama ketika udara kering dan matahari terik yang dapat menyebabkan kulit dan bibir pecah-pecah. Oleh karena itu, kedua item ini sangat penting. Meskipun dapat ditemukan di toko oleh-oleh, lebih baik jika kita dapat membawanya dari rumah.

  1. Segera Lapor ke Petugas Jika Mengalami Gangguan Kesehatan

Apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, seperti mengalami masalah kesehatan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada petugas. Tujuannya agar bisa segera mendapatkan bantuan yang tepat. Selain itu, selalu berdoa kepada Allah SWT agar umroh kita lancar dan diberikan kesehatan untuk menjalankannya. Aamiin.

  1. Jamaah Yang Sudah Menderita Penyakit Tertentu di Tanah Air Tetap Konsumsi Obat Yang Biasa Digunakan

Sangat penting bagi jamaah umrah yang memiliki penyakit tertentu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berangkat, serta meminta saran mengenai obat yang dapat dikonsumsi selama perjalanan.

Itulah tips menjaga kesehatan saat umroh, agar diperhatikan supaya dalam melasanakan rangkaian kegiatan umroh dapat berjalan dengan baik dan nyaman.

Baca juga: Tantangan Ketinggalan Shalat Tarawih Berjamaah

Pengertian Manasik Umrah

Pengertian Manasik Umrah

Saat menjalankan ibadah umrah, sering kali timbul kecemasan apakah rukun umrah akan terlaksana sesuai aturan dan tata cara yang benar. Padahal, rukun umrah memiliki peranan yang sangat penting bagi umat Muslim yang melakukannya, agar ibadah yang dijalankan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Sebagai persiapan sebelum berangkat ibadah umrah, biasanya dilakukan bimbingan yang disebut manasik umrah untuk memahami tata cara dan aturan rukun umrah. Berikut ini penjelasan dari pengertian manasik umrah.

Apa itu Manasik Umrah?

Sebagaimana telah disebutkan, manasik umrah merupakan suatu kegiatan penting yang wajib diikuti oleh calon jamaah umrah. Manasik umrah adalah proses pembelajaran yang mengajarkan pelaksanaan ibadah umrah sesuai dengan rukun umrah dan tata cara yang telah ditentukan. Dalam manasik umrah, biasanya terdapat seorang pembimbing yang akan memberikan arahan dan bimbingan kepada calon jamaah umrah. Pembimbing ini tidak hanya akan menjelaskan tentang rukun umrah dan tata caranya, tetapi juga akan menyampaikan materi dan memberikan praktek pelaksanaan ibadah umrah.

Manasik umrah memiliki peran penting dalam persiapan calon jamaah umrah sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci. Melalui manasik umrah, calon jamaah umrah akan belajar tentang tata cara melaksanakan ibadah umrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Pembimbing dalam manasik umrah akan menjelaskan secara detail mengenai rukun umrah, mulai dari thowaf, sa’i, hingga tahallul. Calon jamaah umrah akan diajarkan tentang doa-doa yang harus dibaca serta adab-adab yang harus diikuti selama melaksanakan ibadah umrah.

Biasanya, saat manasik umrah, jamaah akan menggunakan replika Ka’bah untuk memvisualisasikan dengan jelas bagaimana pelaksanaan ibadah umrah di Tanah Suci Mekkah. Para calon jamaah juga akan mengenakan pakaian Ihram, seolah-olah mereka sedang melakukan ibadah umrah di Tanah Suci. Selain itu, juga ada sosialisasi mengenai aturan-aturan yang berlaku di Arab Saudi agar para calon jamaah tidak melanggar aturan selama melaksanakan ibadah umrah.

Baca juga: 16 Hal Yang Membatalkan Puasa

Manfaat Manasik Umrah

  1. Memahami Tata Cara Ibadah Umrah

Nantinya, ketika mengikuti manasik umrah, calon jamaah akan diberikan pemahaman tentang wajib, rukun, dan sunnah umrah, serta hal-hal yang dilarang selama umrah. Selain itu, melalui manasik umrah, calon jamaah juga akan diberikan doa-doa dan tata cara pelaksanaan ibadah umrah.

  1. Mengetahui Kondisi Ketika Di Tanah Suci

Salah satu manfaat lain dari melakukan manasik umrah adalah memperoleh pengetahuan tentang kondisi di Tanah Suci. Cuaca panas dan terik di Tanah Suci berbeda dengan di Indonesia, sehingga calon jamaah umrah dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap perbedaan cuaca tersebut.

  1. Memahami Percakapan Bahasa Arab

Manfaat mengikuti manasik umrah adalah sebagai sarana untuk memahami sedikit-sedikit percakapan bahasa Arab, yang tidak akan kamu temukan jika tidak mengikuti kegiatan ini. Saat mengikuti manasik umrah, calon jamaah akan diajarkan percakapan bahasa Arab yang sering digunakan oleh para jamaah lainnya ketika berada di Tanah Suci.

Dengan tujuan agar calon jamaah dapat berkomunikasi dengan jamaah lain atau petugas pengawas ketika menghadapi kebingungan.

  1. Mengenal Cara Menghadapi Bencana Saat Melakukan Ibadah Umrah

Manfaat dari melakukan manasik umrah selanjutnya adalah para calon jamaah akan diberikan pengetahuan mengenai solusi dalam menghadapi bencana atau peristiwa saat melaksanakan ibadah umrah, seperti antisipasi dan prosedur evakuasi dalam menghadapi kerusuhan, banjir, atau kebakaran.

  1. Media Untuk Mengenal Calon Jamaah Lainnya

Dengan mengikuti manasik umrah, kamu pasti akan bertemu dengan calon jamaah lain. Hal ini akan memungkinkan kamu untuk berkenalan dengan sesama jamaah yang nantinya bisa saling membantu ketika membutuhkan bantuan selama menjalani ibadah umrah.

Calon jamaah umrah bisa meraih banyak manfaat dari mengikuti manasik umroh. Untuk memastikan kelancaran ibadah, sebaiknya memilih biro perjalanan umrah yang terpercaya dan memiliki kredibilitas yang baik.

Memilih biro perjalanan umrah yang terpercaya akan memberikan calon jamaah pengalaman pembimbing manasik umrah yang berpengalaman, sehingga calon jamaah dapat merasakan manfaat manasik umrah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian manasik umrah, semoga kita senantiasa dimudahkan dalam urusan ke Tanah Suci nantinya.

Baca juga: Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sholat, Apakah Sah?

Butuh Bantuan ?