11 Manfaat Wudhu Untuk Kesehatan

11 Manfaat Wudhu Untuk KesehatanSegala yang Allah perintahkan untuk dilakukan pastinya mengandung hikmah dan kegunaan, termasuk dalam tata cara wudhu. Wudhu, sebagai syarat yang tak terpisahkan dalam shalat, memiliki banyak manfaat. Melalui tindakan mencuci beberapa bagian tubuh, wudhu memberikan manfaat membersihkan tubuh sebagai salah satu kegunaannya yang jelas. Dalam artikel berikut ini akan diulas 11 manfaat wudhu untuk kesehatan.

Selain menjaga kebersihan tubuh, wudhu juga memberikan manfaat bagi ketenangan jiwa. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa dengan wudhu, dosa yang dilakukan oleh anggota tubuh akan berjatuhan.

Walaupun tidak sedang bersiap untuk shalat, manfaat wudhu yang dapat kita nikmati masih banyak jika kita tetap menjaganya. Adapun 11 manfaat wudhu untuk kesehatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan Tubuh dari Kuman

Manfaat utama wudhu adalah kebersihan karena melibatkan pencucian sejumlah bagian tubuh tertentu, sehingga memberikan manfaat kebersihan, terutama dalam menghilangkan kuman.
Dalam kehidupan sehari-hari, saat melakukan berbagai aktivitas, Anda sering menyentuh benda-benda. Oleh karena itu, ketika rajin berwudhu, biasanya Anda mencuci tangan dan wajah dengan air mengalir. Tindakan ini membantu menghilangkan kuman. Menurut Mokhtar Salem dalam bukunya yang berjudul “Prayers: a Sport for the Body and Soul (Sholat: Olahraga untuk Jasmani dan Rohani), “dari perspektif medis, wudhu memiliki potensi untuk mencegah kanker kulit.
Kanker ini lebih sering terjadi karena paparan bahan kimia pada kulit setiap hari, yang diserap oleh kulit. Salah satu cara efektif untuk mencegahnya adalah dengan membersihkannya menggunakan air (berwudhu) minimal lima kali sehari.

Baca juga :  12 Tempat Bersejarah di Mekah

2. Membuat Perasaan Tenang dan Nyaman

Manfaat wudhu tidak hanya terbatas pada kebersihan dan kesehatan, tapi juga dapat menenangkan perasaaan. Melakukan wudhu sebelum tidur membawa ketenangan dan kenyamanan. Air wudhu tidak hanya merilekskan otot, tapi juga memastikan tidur berkualitas dengan pikiran yang nyaman.

3. Melindungi Kulit dari Kerutan

Manfaat lain dari berwudhu adalah menjaga kulit agar tidak keriput. Berwudhu dengan mencuci wajah ternyata dapat melindungi kulit dari kerutan. Membersihkan wajah dapat menyegarkan sel-sel kulit dan mencegah timbulnya keriput.
Kita dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Ini adalah bagian dari sunnah Rasulullah yang bertujuan untuk memastikan setiap muslim tetap dalam keadaan suci dalam segala situasi, termasuk saat tidur.

4. Menjaga Kesehatan Kulit

Manfaat luar biasa berwudhu bagi kesehatan termasuk mencegah penyakit kulit. Orang yang berwudhu minimal lima kali sehari dapat menjaga kebersihan kulitnya dan melindungi dari berbagai penyakit.

5. Wajah Berseri-seri

Manfaat lain dari berwudhu adalah meningkatnya kilau pada wajah. Setiap muslim yang rutin berwudhu akan melahirkan cahaya pada wajah dan tangan mereka. Bahkan di hari kiamat, wajah orang yang konsisten berwudhu akan bersinat terang. Rasulullah SAW bahkan menyarankan untuk melebihi bagian yang dibasuh saat berwudhu agar kelak di hari kiamat terpancar kecerahan yang mempesona.

6. Menghapus Dosa

Berwudhu tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tapi juga bagi jiwa. Salah satunya adalah memuliakan dan menghapus dosa. Allah akan mengampuni kesalahan orang yang berwudhu serta meningkatkan derajatnya. Selain itu, berwudhu juga membawa kesabatan saat menghadapi hal-hal yang tidak disukai.

7. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Wudhu dapat memberikan manfaat tambahan dengan menjaga kekuatan tubuh. Psikiater dan neurolog Austria, Leopold Werner von Ehrenfels, yang dikutip dari NU Online, menyatakan bahwa melaksanakan wudhu dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Air wudhu memiliki kemampuan untuk merangsang saraf-saraf tubuh, membantu dalam menjaga daya tahan tubuh.

8. Melancarkan Peredaran Darah

Menurut “Dahsyatnya Terapi Wudhu” karya Muhammad Safie el-Bantanie, rajin berwudhu dapat meningkatkan peredaran darah. Sel kulit terkena air, suhu tubuh normal karena perpaduan suhu dalam dan luar tubuh. Ini membuat tubuh terasa sejuk dan peredaran darah lancar. Dengan peredaran yang lancar, jantung dapat bekerja optimal, mencegah penyumbatan pembuluh darah, serta mengurangi resiko serangan jantung.

9. Mencegah Jamur Kaki

Kebersihan kaki saat berwudhu bukan hanya membantu mencegah jamur, tetapi juga menghilangkan kotoran, bau tak sedap dan mencegah pertumbuhan kuman di sekitar kuku. Kaki yang terjaga kebersihannya melalui wudhu cenderung lebih terlindungi dari serangan jamur dibandingkan dengan kaki yang tidak pernah terkena air wudhu.

10. Mulut Bersih dari Penyakit

Membersihkan mulut dengan berkumur adalah salah satu langkah dalam melakukan wudhu. Walaupun ini dianggap sebagai sunnah, tindakan ini secara otomatis membantu membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan potensi penyakit yang sering tersembunyi di antara gigi.
Dengan melakukan wudhu, kita dapat menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan serta menguatkan otot-otot di bagian wajah. Hal ini karena salah satu langkah wudhu adalah berkumur yang melibatkan gerakan otot wajah.

11. Mengatasi Insomnia

Manfaat lain dari melakukan wudhu adalah membantu mengatasi insomnia. Wudhu dapat membuat otot menjadi lebih rileks, pikiran lebih tenang dan nyaman, serta membuat Anda merasa didampingi oleh Malaikat saat tidur. Melakukan wudhu sebelum tidur juga dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks dan mengurangi ketegangan. Oleh karena itu, disarankan bagi setiap muslim untuk melakukan wudhu sebelum tidur guna mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Demikianlah 11 manfaat wudhu bagi kesehatan, semoga kita senantiasa selalu menjaga wudhu kita dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga : 4 Hal Yang Pasti Ditanyakan Di Hari Kiamat

Pengertian Fasik Dalam Agama Islam

Pengertian Fasik Dalam Agama IslamDi dalam agama Islam, istilah fasik mengacu kepada individu yang melanggar ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, walaupun demikian, perlu diingat bahwa fasik tidak selalu sama dengan kafir. Berikut ini akan kita bahas pengertian fasik dalam agama Islam dan jenis-jenisnya.

Dalam karyanya yang berjudul Kitab Mukasyafatul Qulub, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa seorang fasik adalah individu yang melakukan perbuatan durhaka, melanggar janji, serta menyimpang dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan Allah. Imam Al-Ghazali juga mengkategorikan orang fasik menjadi dua kelompok, yaitu fasik kafir dan fasik fajir

Orang yang melanggar ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya disebut sebagai fasik kafir karena mereka belum beriman. Sementara itu, fasik fajir adalah mereka yang telah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tetapi masih sering melakukan kemaksiatan.

Dari penjelasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa fasik adalah jenis sifat yang sebaiknya dihindari, terutama oleh umat Muslim. Agar pemahaman tentang konsep fasik menjadi lebih mendalam, berikut penjelasan secara lebih rinci.

Pengertian Fasik

Mereka yang fasik adalah mereka yang berpaling, sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat 82 surat Ali Imran. Berpaling dari apa? Penjelasannya dapat ditemukan pada ayat sebelumnya, yaitu berpaling dari perjanjian. Perjanjian ini dilakukan oleh para nabi dan juga mengikat para kaum mereka.

Barangsiapa yang meninggalkan kepercayaan kepada Nabi Muhammad setelah dia mengucapkan sumpah, mereka adalah orang-orang yang murtad, yaitu mereka yang melanggar syariat Allah.

Berdasarkan etimologi, fasik berarti keluar dari suatu hal. Namun, dalam terminologi, fasik merujuk kepada seseorang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan sesuatu. Dalam konteks agama Islam, fasik adalah mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Mukasyafatul Qulub-nya menyatakan bahwa fasik adalah seseorang yang melakukan perbuatan durhaka, melanggar janji, dan menyimpang dari jalan petunjuk, rahmat, serta ampunan-Nya.

Baca juga : Kisah Nabi Ilyas AS Dan Mukjizatnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fasik merujuk kepada ketidakpedulian terhadap perintah Tuhan, yang dapat diartikan sebagai perilaku buruk, jahat, atau berdosa besar. Selain itu, dalam KBBI, fasik juga dapat merujuk kepada seseorang yang meyakini Allah SWT, tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan perbuatan dosa.

Dari sejumlah penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fasik adalah tindakan yang melanggar perintah Allah SWT dan Rasul-Nya dengan sengaja melakukan kemaksiatan, meskipun sebenarnya dia menyadari bahwa itu adalah dosa.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, fasik adalah individu yang berdosa. Seseorang yang terus-menerus melakukan dosa mungkin akan merasa bahwa dosa adalah sesuatu yang lumrah dan sulit untuk meninggalkannya, yang dapat mengakibatkan mereka keluar dari agama (murtad).

Jenis-jenis Fasik

Setelah makna fasik dipahami, ada kemungkinan sebagian dari kita bertanya-tanya mengenai perbedaan antara fasik dan kafir. Dalam kata-kata yang lebih sederhana, kafir selalu merupakan fasik, tetapi tidak semua fasik adalah kafir. Imam Al-Ghazali mengelompokkan jenis fasik menjadi dua, yaitu fasik kafir dan fasik fajir.

  • Fasik Kafir

Sebagaimana yang telah dikenal, orang kafir adalah mereka yang tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT. Orang yang fasik dan kafir juga jelas bahwa mereka tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Orang-orang yang dianggap fasik dan kafir adalah mereka yang dianggap telah meninggalkan jalan kebenaran, masuk ke dalam kesesatan, dan melanggar perintah Allah SWT. Mereka termasuk dalam golongan non-muslim, dan dosa-dosa mereka tidak diampuni kecuali jika mereka mengucapkan kalimat syahadat dan beriman kepada Allah SWT. Bagi mereka yang tidak beriman kepada Allah SWT, konsekuensinya adalah kekal di neraka di masa yang akan datang.

  • Fasik Fajir

Orang-orang yang sudah memeluk Islam, namun tetap terlibat dalam perbuatan dosa dengan mengabaikan ajaran dan larangan agama, disebut sebagai mereka yang cenderung mengikuti hawa nafsu mereka dan mengesampingkan petunjuk agama Islam.

Contohnya adalah mereka yang mengonsumsi minuman beralkohol, makanan yang diharamkan, terlibat dalam perbuatan zina, dan melakukan dosa-dosa besar lainnya, meskipun mereka menyadari bahwa tindakan tersebut dilarang dan berdosa.

Pengampunan dosa bagi kedua kelompok fasik ini memiliki perbedaan. Fasik yang kafir dapat mendapatkan pengampunan dosanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dan beriman kepada Allah SWT sebelum ajal mereka tiba, sementara fasik yang fajir akan menerima pengampunan dosa-dosanya jika mereka bertaubat sebelum ajal mereka tiba.

Ciri-ciri Orang Fasik

Seseorang dapat dianggap sebagai fasik atau tidak dapat dilihat dari tanda-tandanya. Berikut adalah tanda-tanda seseorang yang fasik:

  1. Melanggar Perintah Allah

Sebagai seorang Muslim, kita seharusnya mematuhi perintah dan menjauhi larangan dalam agama Islam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Namun, terkadang, meskipun kita tetap beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, ada beberapa orang yang fasik yang tidak memenuhi janji untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan. Mereka cenderung melanggar perintah Allah SWT, meskipun mereka sadar bahwa tindakan tersebut adalah dosa.

  1. Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Ciri-ciri orang fasik selanjutnya mencakup kecenderungan untuk merusak lingkungan. Mereka suka membuang sampah secara sembarangan dan tidak peduli dengan kondisi lingkungan, yang semuanya merupakan tanda-tanda perilaku fasik.

  1. Memutus Tali Silaturahmi

Dalam Islam, pentingnya menjaga dan merawat silaturahmi antar manusia sangat ditekankan, sementara orang yang fasik cenderung hanya menjalin hubungan dengan orang-orang tertentu yang memberikan manfaat pribadi bagi mereka.

  1. Mengubah Hukum Allah

Ciri-ciri orang fasik selanjutnya adalah kecenderungan untuk memodifikasi aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Mereka mencoba mengubah peraturan-peraturan tersebut agar lebih sesuai dengan keinginan mereka. Meskipun mereka menyadari bahwa tindakan ini bertentangan dengan ajaran agama, mereka tetap tidak mengindahkannya dan mengabaikan perintah Allah SWT.

  1. Gemar melakukan maksiat

Sebagian orang yang beriman terkadang masih terjerumus dalam perbuatan dosa, seperti minum khamar, berzina, berjudi, dan tindakan maksiat lainnya, meskipun mereka menyadari bahwa tindakan-tindakan tersebut bertentangan dengan iman mereka.

Itulah pengertian fasik dalam agama Islam, jenis-jenis dan ciri-cirinya, semoga kita dijauhkan dari perbuatan yang fasik.

Baca juga : 7 Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

12 Keutamaan Sabar Dalam Islam

12 Keutamaan Sabar Dalam IslamSalah satu indikasi kehidupan manusia adalah adanya ujian yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengukur tingkat keimanan dan ketakwaan kita. Ujian-ujian ini juga berperan dalam mengembangkan kedewasaan berpikir dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari, membantu kita tumbuh menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Berikut ini 12 keutamaan sabar dalam Islam selengkapnya.

Semua individu mengakui hal tersebut dan menyadari pentingnya menghadapi ujian dan masalah dalam hidup dengan bijak dan sabar. Ini adalah cara untuk merasakan hikmah, tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang, dan memperkuat iman. Namun, tidak semua orang dapat menjalankan kesabaran ini dalam setiap ujian dan masalah yang dihadapinya. Banyak yang kehilangan kendali dan bahkan mengambil solusi yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Karena kesabaran bukanlah hal yang mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menghadapi masalah dan ujian. Kesabaran melibatkan kemampuan kita untuk menahan diri dari gelisah, kecemasan, kemarahan, menahan diri dari mengeluh, dan mengendalikan tubuh agar tidak terjerumus dalam kekacauan yang mungkin timbul baik karena faktor internal maupun eksternal.

Selanjutnya, jika kita tidak mampu menjaga kesabaran dalam menghadapi segala masalah dalam kehidupan, maka bukan hanya diri kita sendiri yang akan menderita, tetapi juga orang-orang di sekitar kita yang mungkin tidak mengetahui apa yang sedang kita hadapi.

Contohnya, ketika kita kehilangan kesabaran saat menunggu lampu merah saat mengemudi, dan kita nekat menerobosnya, tanpa memperhatikan kendaraan lain yang akan melintas dari arah berlawanan, hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan dan mengancam banyak nyawa di sekitar lokasi lampu merah. Semua ini terjadi hanya karena kurangnya kesabaran kita dan keinginan untuk selalu cepat selesai.

Kesabaran dalam Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Ini adalah perilaku mulia yang harus dipegang teguh oleh seluruh umat. Dengan kesabaran, persoalan yang dihadapi akan terasa lebih ringan, dapat diselesaikan secara lebih efektif, tanpa meninggalkan luka hati atau menciptakan rasa sakit lainnya. Kesabaran juga membantu kita menjalani kehidupan dengan ketenangan dan kedamaian, tanpa gelisah atau kesedihan yang mendalam.

Baca juga : Kisah Nabi Dzulkifli AS Singkat

Kesabaran sendiri terdiri dari tiga aspek dalam kehidupan sehari-hari :

  • kesabaran dalam beribadah kepada Allah
  • kesabaran dalam menjauhi dosa, dan
  • kesabaran dalam menghadapi takdir Allah.

Sabar dalam ketaatan kepada Allah adalah cara kita menjaga kesabaran saat menjalani kehidupan, melaksanakan perbuatan baik dengan ikhlas, dan berkomitmen untuk mendapatkan ridha Allah SWT dengan berkelanjutan.

Sabar dalam menjauhi kemaksiatan berarti kita harus menjaga kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu untuk menghindari perbuatan dosa.

Kemudian sabar dalam menghadapi takdir Allah adalah cara kita menghadapinya dengan penuh kesabaran dan bijak, baik itu takdir yang menggembirakan, menyedihkan, atau penuh musibah, semuanya harus dihadapi dengan rasa syukur dan kesabaran yang tinggi.

Kesabaran memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita, sejauh ini bahwa kata “sabar” disebutkan dalam Al-Qur’an hingga 74 kali.

Salah satu contohnya adalah seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 45, di mana Allah memerintahkan kita untuk menjadikan kesabaran dan shalat sebagai penolong utama dalam menghadapi berbagai masalah dan ujian dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dalam surat Thaahaa ayat 132, juga ditegaskan bahwa Allah subhana hua ta’ala memerintahkan manusia untuk melaksanakan shalat dan menjalankannya dengan kesabaran. Allah akan memberikan rezeki dan pertolongan kepada mereka yang bertaqwa.

Keutamaan Sabar Dalam Islam

12 Keutamaan Sabar Dalam Islam-Selain telah dinyatakan dalam berbagai ayat al-Qur’an yang secara khusus memerintahkan umat manusia untuk menjalankan sifat sabar dalam menghadapi segala masalah, perkara sabar juga memiliki banyak kelebihan dalam Islam, baik dalam konteks dunia maupun akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan sifat sabar dalam ajaran agama Islam:

  1. Orang yang sabar senantiasa dirinya bersama Allah

Kesabaran adalah usaha mulia yang Allah cintai, sehingga orang yang selalu mengamalkan dan berusaha mempertahankan kesabaran dalam hidupnya akan mendekatkan diri kepada Allah Subhana hua ta’ala. Allah selalu akan menjaga dan melindungi mereka dari segala kesulitan yang menimpa.

  1. Mendapat apresiasi berupa predikat Taqwa

Di samping senantiasa melindungi dan meridhai mereka yang bersabar, Allah juga akan memberikan penghargaan yang luar biasa dalam bentuk predikat taqwa dari Allah subhanahu wa ta’ala.

  1. Lumbung pahala tanpa batas

Di dalam Surat Az-Zumar ayat 10, diungkapkan bahwa Allah Subhana Hua Ta’ala akan selalu memberikan balasan yang luar biasa kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dan tak terhingga. Pahala tersebut hanya diberikan kepada orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujian mereka.

  1. Allah menjanjikan kabar gembira bagi orang sabar

Dalam surat Al Baqarah dijelaskan bagi orang-orang yang sabar diberikan kabar gembira oleh Allah setelah melewati ujian dan cobaan seperti kelaparan, ketakutan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan

  1. Orang yang sabar adalah orang yang mulia

Seperti yang dijelaskan dalam surat Asy Syura ayat 43 yang menjelaskan bahwa orang yang selalu sabar dan memberikan maaf maka yang demikian itu termasuk yang utama.

  1. Orang yang sabar akan mengambil hikmah

Dalam ayat 5 surat Ibrahim, diungkapkan bahwa hanya mereka yang memiliki kemampuan untuk menjalani kesabaran yang akan dapat mengambil manfaat dari hikmat dan pelajaran yang berguna dari tantangan dan ujian kehidupan yang mereka hadapi.

  1. Memperoleh keberuntungan dan keselamatan

Kesabaran sejati akan membawa keberuntungan, mengurangi ketakutan dari segala ketakutan, dan membuka peluang untuk masuk surga Allah bagi siapa saja yang mengamalkannya.

  1. Sabar mewarisi derajat kepeloporan dan kepemimpinan

Kesabaran adalah salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, terutama dalam konteks agama, seperti yang diuraikan dalam ayat 24 surat as-Sajdah.

  1. Sabar bagian dari iman

Kesabaran sangat erat kaitannya dengan keimanan dan amal shalih seseorang. Bisa diibaratkan sebagai kepala yang merupakan bagian paling vital dalam tubuh kita. Oleh karena itu, keimanan kita akan kehilangan maknanya jika tanpa adanya kesabaran dalam diri kita.

  1. Sabar membuat lebih peka terhadap kekuasaan Allah

Dengan bersikap sabar dalam menghadapi setiap ujian dalam kehidupan, kita akan menjadi manusia yang lebih sensitif terhadap kekuasaan dan keagungan Allah, sang Pencipta seluruh alam ini.

  1. Semua permasalahan yang dihadapi orang yang bersabar adalah sesuatu yang positif

Kesabaran selalu membawa berkah dalam kehidupan, bahkan saat kita dihadapkan pada masalah atau ujian. Setiap tantangan yang kita hadapi pasti akan menghasilkan pelajaran dan kebaikan dalam diri dan kehidupan kita.

  1. Sebagai cobaan bagi manusia

Dalam konteks pembahasan sebelumnya, Allah menguji keimanan kita melalui berbagai cobaan, dan cara kita menghadapinya, apakah dengan sabar serta keterlibatan kepada-Nya atau sebaliknya, kehilangan kesabaran dan memilih jalur yang keliru, sangat penting dalam penilaian-Nya.

Iman yang kuat di hadapan Allah adalah yang dapat bertahan dalam menghadapi cobaan dengan sabar, sehingga Allah memberikan cobaan yang lebih berat, sedangkan jika imannya lemah, Allah akan memberikan cobaan yang lebih ringan.

Sabar merupakan hal yang tidak mudah, tetapi ia membawa janji keberhasilan dan kedamaian, baik dalam dunia ini maupun di akhirat. Maka, penting untuk menjalankan sabar dalam kehidupan sehari-hari kita. Demikian 12 keutamaan sabar dalam Islam, semoga bermanfaat.

Baca juga : Kisah Utsman Bin Affan Singkat

12 Keutamaan Membaca Ayat Kursi

12 Keutamaan Membaca Ayat KursiBanyak yang belum menyadari keutamaan membaca Ayat Kursi, sehingga kesadaran dan minat untuk membacanya masih kurang. Padahal, Ayat Kursi memiliki banyak keistimewaan yang patut diketahui. Berikut ini 12 keutamaan membaca ayat kursi bagi kehidupan umat muslim.

Ayat kursi, di antara surat-surat dan doa-doa lainnya, dianggap sebagai salah satu doa dengan derajat tertinggi. Ayat kursi terletak dalam Alquran, sebagai bagian dari surah Al-Baqarah, tepatnya pada ayat ke-255.

Ayat Kursi mempunyai kedudukan yang khusus, walaupun semua ayat dari seluruh surat dalam Alquran sangat mulia. Keutamaan membaca Ayat Kursi erat hubungannya dengan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Ayat Kursi merupakan salah satu doa yang memiliki kedudukan tertinggi, mengandung konsep tentang kesatuan Allah SWT dan kekuasaan-Nya yang sempurna. Terdapat beragam makna dan interpretasi yang tersembunyi dalam Ayat Kursi.Ayat Kursi dipercaya memiliki pengaruh terhadap kehidupan batin dan keimanan seseorang, dan ayat ini turun pada malam setelah peristiwa hijrah di Madinah.

Ketika Ayat Kursi diturunkan, ribuan malaikat turut serta mengiringinya, memuliakan dan menyatakan kebesaran firman Allah SWT. Menurut Muhammad bin Al-Hanafiyah, saat itu berjuta berhala di bumi runtuh, mahkota-mahkota para pembesar berguguran, para penguasa merendahkan wajah mereka ke tanah, setan-setan berhamburan, dan malaikat-malaikat pun bersujud mengiringi peristiwa tersebut.

Mengapa Disebut Ayat Kursi?

12 Keutamaan Membaca Ayat Kursi-Banyak orang mungkin merasa penasaran mengapa ayat ini dinamai Ayat Kursi. Para ulama memberikan makna yang beragam terhadap nama Ayat Kursi ini, namun perbedaan pandangan tersebut malah saling memperkuat satu sama lain.

Ayat Kursi mengandung makna sebagai sebuah ruang dengan kapasitas yang tak terbatas, melampaui batas langit dan bumi. Selain itu, juga mencerminkan pemerintahan, kekuasaan, dan kerajaan yang dimiliki oleh Allah, menjadi salah satu alasan mengapa ayat ini diberi nama “Kursi”.

Di samping itu, kita bisa menyebut “kursi” sebagai salah satu atribut Allah SWT yang mengatur seluruh penciptaan-Nya. Beberapa ulama juga berpendapat bahwa istilah “ayat kursi” mengandung makna simbolis tentang kemuliaan dan keagungan Allah SWT.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penamaan “Ayat Kursi” adalah salah satu peraturan atau prinsip dasar dari Allah SWT, serta menjadi simbol kuasa-Nya. Dengan jelas, penurunan ayat ini memberikan panduan mengenai atribut-atribut yang dimiliki oleh Allah SWT.

Sebagai ayat paling utama dalam Alquran, dalam riwayat Hadis oleh Ubay bin Ka’ab dinyatakan bahwa esensi keesaan dan kekuasaan Allah terdapat di dalam Ayat Kursi. Arti dan makna keutamaan serta manfaat dari setiap kalimat Ayat Kursi sungguh luar biasa.

Baca juga : 7 Golongan Yang Mendapatkan Naungan Allah SWT Di Hari Akhir

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Sebagai seorang Muslim, sudah semestinya kita mengingat dan berdoa hanya kepada Allah SWT. Keistimewaan membaca dan menerapkan Ayat Kursi sangat luar biasa, dimulai dari posisinya sebagai ayat puncak dalam Alquran, menjadi ayat paling agung, meraih ganjaran surga, pahala syahid, memohon perlindungan, dan mendapatkan rezeki. Berikut adalah keutamaan membaca Ayat Kursi dalam kehidupan kita.

  1. Ayat Paling Diberkahi

Dengan membaca dan menerapkan Ayat Kursi, umat Islam akan mendapatkan berkah, terhindar dari kesulitan, terlindungi dari bencana, dan merasakan penenangan dari kesedihan dengan cepat.

  1. Ayat Paling Agung

Dengan membaca dan menerapkan Ayat Kursi, umat Muslim akan merasakan manfaat yang sangat besar. Di dalamnya terkandung nama Allah yang paling mulia, terutama pada bagian “Alhayyu” dan “Alqayyum.” Ayat Kursi dianggap sebagai ayat yang paling agung dan menjadi unggulan di antara ayat-ayat dalam Al Qur’an.

  1. Terbuka Pintu Hikmah dan Rezeki

Bagi umat Muslim yang rajin membaca Al Quran, Allah SWT akan memberkahi rezeki mereka. Di samping itu, Allah akan menghidupkan peluang kearifan bagi siapapun yang mengulang membaca Ayat Kursi sebanyak 18 kali setiap harinya.

Di samping itu, siapa pun yang membaca ayat ini akan ditinggikan derajatnya dan dipermudah rezekinya oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Jika kamu rajin membaca Ayat Kursi sebanyak 18 kali setiap hari, Allah akan memberikan pengaruh yang kuat sehingga orang lain akan senantiasa menghormatimu. Allah juga akan melindungi kamu dari segala bencana yang mungkin terjadi pada hari tersebut.

  1. Ayat Pembuka Bagi Segala Kesulitan

Bagi orang-orang yang terus-menerus merenungkan Ayat Kursi, umat Muslim akan mencapai banyak kemenangan, dan pintu-pintu kemudahan akan terbuka bagi mereka. Allah akan memudahkan semua kebutuhan mereka, sehingga segala urusan menjadi lebih lancar.

  1. Sebagai Penghulu Al Qur’an

Kekhususan Ayat Kursi adalah sebagai surat yang paling utama, paling agung, tinggi derajatnya, dan sebagai kepala dari semua ayat dalam Alquran. Dengan membaca dan mengamalkan Ayat Kursi, Allah SWT akan melindungi umat Muslim dari gangguan setan.

  1. Terdapat Izmul Azham

Ayat Kursi merupakan ayat paling agung dalam Alquran, mengandung izmul azham. Apabila kamu melaksanakannya, Allah akan memenuhi semua permohonan doa yang kamu sampaikan. Dalam memenuhi kebutuhan dan hajat lainnya, Ayat Kursi menjadi senjata yang amat ampuh, tak tertandingi.

  1. Sebagai Pertolongan bagi Umat Muslim

Keutamaan ayat kursi yang berikutnya adalah sebagai bantuan bagi umat muslim. Allah SWT akan memberikan bantuan kepada individu yang menghadapi kesulitan. Dengan merutinkan mengamalkan atau membaca ayat kursi setelah menunaikan salat wajib maupun salat sunah, semua kesulitan dapat menghilang. Allah juga akan menjaga dan membebaskan mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan membaca ayat kursi.

  1. Memudahkan Sakaratul Maut

Allah SWT akan membawa menjadi kenyataan apa yang diinginkan, dan yang sebelumnya tidak ada akan muncul berkat amalan membaca Ayat Kursi. Bagi umat Muslim yang melantunkan Ayat Kursi, Allah akan menjadikan sakaratul maut mereka lebih mudah.

  1. Dihilangkan Kekafiran

Untuk mereka yang rutin membaca Ayat Kursi secara teratur, Allah akan memberikan keistimewaan dan keutamaan kepada Ayat Kursi sebagai penyucian dari dosa-dosa. Dengan membaca Ayat Kursi, Allah akan terus-menerus menghapus segala bentuk kekafiran yang ada di hadapan mereka.

  1. Dilancarkan Urusan Jodohnya

Meraih kelancaran dalam mencari pasangan hidup bagi mereka yang belum menikah merupakan salah satu prioritas yang dijanjikan oleh Ayat Kursi. Allah akan memberi kemudahan kepada mereka untuk menemukan pasangan yang baik dan saleh, sebagai hasil dari membaca dan mengamalkan Ayat Kursi.

  1. Menghapus Keburukan

Salah satu keistimewaan lain dari Ayat Kursi adalah kemampuannya untuk menghapus segala hal yang buruk. Allah akan mengirimkan para malaikat untuk mencatat setiap perbuatan baik dan menghapus semua hal yang buruk dari umat Muslim yang mengamalkan Ayat Kursi.

  1. Pahala Mati Syahid

Bagi umat Muslim yang secara rutin membaca dan mengamalkan Ayat Kursi setelah melaksanakan salat fardu, akan meraih pahala sebagaimana mati syahid.

Demikianlah 12 keutamaan membaca ayat kursi bagi kehidupan muslim yang jika rutin dibaca setiap hari akan mendapatkan banyak manfaat dan keberkahan.

Baca juga : Kisah Nabi Ayyub AS Dan Mukjizatnya

7 Amalan Sunnah Bulan Muharram

7 Amalan Sunah Bulan MuharramBulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan memiliki signifikansi yang besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Masa ini menjadi kesempatan yang berharga untuk memperdalam ibadah, merenungkan perjalanan hidup, dan meningkatkan amal kebaikan. Selain itu, terdapat beberapa amalan sunnah yang disarankan untuk dilaksanakan selama bulan Muharram. Berikut ini 7 amalan sunnah bulan Muharram.

Dianjurkan dengan sangat untuk menunaikan ibadah-ibadah yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram ini, yang merupakan salah satu dari empat bulan yang disucikan. Keistimewaan bulan ini bahkan tertuang dalam kitab suci Al Qur’an surat At Taubah ayat 36.

Sebagai umat Islam, kita perlu memberikan prioritas pada bulan Muharram sebagai penyambutan tahun baru Islam dengan amalan-amalan berbobot. Mari isi momen selama satu bulan ini dengan kegiatan yang bernilai.

Menyempurnakan ibadah sebagai muslim adalah keutamaan amalan sunnah di bulan Muharram. Pada bulan Islam ini, amalan mencakup perbuatan yang dapat dilaksanakan secara individu maupun dalam bentuk kolaborasi atau sosial bersama.

7 Amalan Sunnah di Bulan Muharram

  1. Puasa Di Hari Asyura

Amalan sunnah yang disarankan pada bulan Muharram adalah berpuasa pada hari ke-10, yang dikenal sebagai hari Asyura. Rasulullah Muhammad SAW. telah menyatakan bahwa berpuasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa yang telah terjadi dalam setahun sebelumnya. Meskipun puasa pada hari tersebut tidak diwajibkan, disarankan untuk berpuasa dan disertai dengan puasa tambahan sehari sebelum atau sesudahnya.

Dikutip dari Harakah Islamiyah, riwayat dalam Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy’ari, Rasulullah SAW menceritakan tentang kebiasaan orang-orang Quraisy berpuasa saat Hari Asyura di masa jahiliyah. Kemudian, Rasulullah menyuruh umat Islam untuk berpuasa pada Hari Asyura.

Baca juga : Pengertian Badal Umroh Dan Haji

  1. Berpuasa di Hari Tasu’a

Selain hari Asyura, berpuasa pada tanggal 9 Muharram, yang disebut juga sebagai hari Tasu’a, juga sangat dianjurkan. Puasa ini dilakukan sebagai upaya persiapan untuk menyambut hari Asyura dan sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa bersejarah seperti penyelamatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel dari Fir’aun.

Dalam Kitab Irsyad al-Ibad karya Zainuddin al-Malibary, disebutkan bahwa puasa Tasua memiliki keutamaan sebagai pengidentifikasi puasa umat Islam dari puasa bangsa Yahudi. Ini disebabkan karena bangsa Yahudi juga melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Nabi Musa AS mengajarkan kepada bangsa Yahudi untuk berpuasa Asyura sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas penenggelaman Firaun dan pasukannya. Pada saat yang sama, Nabi Musa AS dan kaumnya selamat dari bencana tersebut.

Nabi Muhammad SAW menyarankan agar umat Islam membedakan diri dengan melaksanakan puasa Tasua, yaitu puasa satu hari sebelumnya.

  1. Meningkatkan Ibadah Shalat

Pada bulan Muharram, disarankan untuk meningkatkan frekuensi dan mutu ibadah shalat. Disarankan untuk melaksanakan shalat sunnah seperti Dhuha, tahajjud, dan shalat sunnah rawatib dengan lebih tekun. Shalat malam dapat dilakukan baik secara berjamaah maupun sendirian sebagai wujud peningkatan ibadah.

Dalam sabda Rasulullah SAW menyatakan bahwa amal ibadah yang dilakukan pada bulan Muharram memiliki pahala yang lebih besar daripada di bulan-bulan lain. Karena itulah, banyak umat Muslim yang berusaha meningkatkan amal ibadah seperti shalat, puasa, dan bersedekah, pada bulan Muharram untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

  1. Memperbanyak Sedekah

Amalan sunah yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram selanjutnya adalah memperbanyak sedekah. Bersedekah dalam berbagai bentuk, seperti memberikan uang, makanan, atau bantuan kepada yang membutuhkan, menjadi cara yang tepat untuk berbagi keberkahan dengan sesama. Selain itu, bersedekah dapat dilakukan melalui sumbangan kepada yayasan amal atau organisasi sosial yang berfokus pada membantu masyarakat.

Di Indonesia, beberapa umat Islam merujuk pada 10 Muharram sebagai Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama. Idul Yatama merupakan waktu yang tepat untuk berbagi dan memberi santunan kepada anak yatim.

Dengan menyentuh kepala anak yatim, kita akan mendapatkan berkah yang melimpah, karena setiap sentuhan pada 1 helai rambutnya akan meningkatkan derajat kita sebanyak 1 derajat di Surga.

Meskipun beberapa ulama menyatakan bahwa hadits tentang menyantuni anak yatim di tanggal 10 Muharram adalah hadits dhaif atau lemah, dan mereka tidak menganjurkan untuk melaksanakannya.

Meskipun demikian, beberapa ulama menegaskan bahwa kita diizinkan untuk mengamalkan hadits dhaif dalam hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan amal atau amalan kebaikan, asalkan hadits tersebut tidak maudhu’ atau palsu.

  1. Membaca Al Qur’an

Saat Bulan Muharram tiba, menjadi waktu yang ideal untuk memperkuat ikatan dengan Al-Qur’an. Rutinlah membaca dan merenungkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, baik secara pribadi maupun bersama keluarga, guna mendapatkan ketenangan dan keberkahan di bulan ini. Kamu juga bisa mengikuti kajian atau pengajian Al-Qur’an agar lebih memahami makna dan pesan yang terkandung di dalamnya.

  1. Berdoa dan Berdzikir

Amalan sunnah lainnya selain ibadah shalat adalah meningkatkan dzikir dan doa. Menaungi kenangan tentang Allah SWT, memuji-Nya, memohon ampunan-Nya, dan melimpahkan doa bagi diri sendiri, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia, merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan banyak dzikir dan doa yang dapat diamalkan khususnya selama bulan Muharram.

  1. Merenungkan Perjalanan Hidup

Momen Bulan Muharram dapat dimanfaatkan untuk merenungkan perjalanan hidup dan mengevaluasi diri. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam adalah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, memberikan inspirasi dan pembelajaran berharga bagi kita. Melalui refleksi diri yang mendalam, kita dapat meningkatkan keimanan dan kualitas hidup sebagai seorang Muslim.

Kesimpulannya, bulan Muharram adalah waktu yang baik untuk meningkatkan ibadah, merenungkan perjalanan hidup, dan melaksanakan amalan sunnah yang dianjurkan. Dengan meningkatkan ibadah shalat, berpuasa, membaca Al-Qur’an, sedekah, merenungkan perjalanan hidup, berdoa dan berdzikir diharapkan bisa mendapatkan berkah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Itulah 7 amalan sunah bulan Muharram, semoga kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga : Kisah Nabi Luth AS Lengkap

Pentingnya Menjaga Ukhuwah Islamiyah

pentingnya menjaga ukhuwah islamiyahAnda pasti pernah mendengar istilah Ukhuwah Islamiyah dalam agama Islam. Secara sederhana, Ukhuwah Islamiyah merujuk pada konsep persaudaraan dan hubungan yang terjalin antara umat Islam. Ukhuwah Islamiyah terwujud dan dilakukan melalui persahabatan yang didasarkan pada keyakinan agama. Berikut ini betapa pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Harapannya, Ukhuwah Islamiyah akan memungkinkan terjalinnya hubungan dan keharmonisan antara umat Islam. Al-Quran dan Hadits menunjukkan pentingnya Ukhuwah Islamiyah yang menjadi perhatian bagi semua umat Muslim, karena hal ini memiliki keterkaitan erat dengan membangun silaturahmi.

Ukhuwah Islamiyah memiliki tujuan utama untuk menciptakan kerukunan di antara umat Muslim. Tidak hanya berfungsi sebagai jalinan hubungan yang akrab di antara sesama manusia, tetapi juga sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di bawah ini terdapat penjelasan yang menarik mengenai konsep Ukhuwah Islamiyah yang patut untuk dipahami.

Pengertian Ukhuwah Islamiyah

Menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Pendidikan Anak Menurut Islam, ada pernyataan bahwa Ukhuwah Islamiyah adalah ikatan keyakinan yang dapat menghubungkan hati semua orang Islam meskipun mereka berasal dari tanah yang berjauhan, menggunakan bahasa yang berbeda, dan memiliki latar belakang bangsa yang beragam. Oleh karena itu, setiap individu umat Islam akan selalu terikat satu sama lain, membentuk suatu komunitas yang kuat dan solid.

Hubungan persaudaraan yang ditandai dengan mengharap ridha Allah SWT semata dan terbebas dari segala tuntutan kebutuhan duniawi dan materi menjadi tujuan utama dalam mewujudkan Ukhuwah Islamiyah. Faktor yang mendorong pencapaian ini adalah iman dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT semata.

Baca juga : Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Dalam Islam

Persahabatan yang paling mulia adalah yang terjalin karena Allah SWT dan dilandaskan pada Allah SWT, bukan demi jabatan, keuntungan segera atau berjangka panjang, atau pun untuk mencari materi atau hal-hal lainnya.

Kehidupan yang rukun dan damai akan terwujud melalui Ukhuwah Islamiyah, yang merupakan prinsip yang harus dianut oleh semua umat Islam.

Dalam Al-Quran, Allah SWT mengajarkan bahwa untuk mewujudkan Ukhuwah Islamiyah dan membangun kasih sayang di antara umat manusia, dibutuhkan kasih dan belas kasihan-Nya. Al-Quran memberikan beberapa langkah yang harus kita lakukan ketika kita berbeda pendapat dengan orang lain untuk menjaga dan memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.

Kita perlu siap untuk mengesampingkan pendapat pribadi kita dan mengikuti pendapat orang lain, terutama jika pendapat mereka didasarkan pada ayat Al-Quran atau hadis yang sahih, sementara pendapat kita tidak memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu aspek yang tak kalah penting dalam menjalin Ukhuwah Islamiyah adalah kemampuan individu kita sendiri untuk menghindari sikap-sikap yang dapat merusak keutuhan ukhuwah dan menggoyahkan dasar-dasar persaudaraan. Prioritas utamanya adalah menegakkan akhlaqul kharimah dan akhlaq ukhuwah Islamiyah.

Jika akhlaq ukhuwah tetap kuat, perbedaan apapun yang terjadi di antara sesama Muslim tidak akan menyebabkan keretakan dan pertentangan. Al-Quran secara rinci memberikan panduan mengenai sikap dan langkah-langkah yang harus menjadi bagian dan karakteristik individu Muslim.

Sikap-sikap yang dianjurkan pada tiap diri muslim adalah :

  • Husnudzon

Berbaik sangka kepada saudara yang mukmin, seperti yang dijelaskan dalam surat Al Hujurat ayat 12.

  • Tabayyun

Selektif dalam menerima informasi yaitu meneliti dan mengulas berita dengan hati-hati, tidak terburu-buru dalam membuat keputusan mengenai masalah hukum, kebijakan, dan lain sebagainya, sampai masalahnya terungkap dengan jelas dan benar. Tujuannya adalah untuk mencegah perasaan ketidakadilan atau luka hati dari pihak manapun serta menghindari perpecahan antara sesama manusia.

  • Tausiah

Seorang mu’min yang baik bukanlah seseorang yang sempurna dan bebas dari kesalahan, tetapi seseorang yang selalu menyadari kesalahan dan kelemahan dirinya, serta berusaha untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan pentingnya forum tausiah, di mana kita saling menyadarkan dan memberi nasehat satu sama lain, bukan saling mencela atau mengungkapkan aib seseorang.

  • Islah

Menyelesaikan kesalahpahaman dengan cepat bukanlah solusi yang komprehensif, namun mengkritik secara terbuka dengan terburu-buru seringkali tidak dapat menyelesaikan masalah sepenuhnya. Hal ini karena masalah yang diatasi mungkin tidak hanya kesalahpahaman yang terlihat di permukaan, tetapi mungkin akarnya terletak di dalam diri yang lebih dalam, sehingga penyelesaiannya memerlukan kebijaksanaan yang tidak hanya mampu menaklukkan argumen, tetapi juga mampu melunakkan jiwa dan meredakan perasaan.

  • Tenggang rasa

Dalam Islam, ditegaskan agar setiap muslim selalu memperhatikan perasaan orang lain dalam segala sikapnya. Seorang mukmin harus senantiasa mengedepankan pertimbangan kemaslahatan dan kebaikan bagi orang lain dalam ucapan dan tindakannya. Diharapkan agar tidak menyusahkan diri sendiri dan tidak menyulitkan orang lain.

  • Silaturahmi

Menjalin silaturahmi antar teman, tetangga akan memperkuat tali persaudaraan dan ukhuwah islami.

Itulah betapa pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan bermasyarakat, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca juga : Cerita Nabi Ismail AS Singkat

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Dalam Islam

keutamaan puasa ayyamul bidh dalam islamPuasa Ayyamul Bidh ialah praktik yang dilaksanakan oleh sebagian besar umat Islam di berbagai belahan dunia. Ayyamul Bidh menandai tiga hari penting dalam kalender Hijriyah, yaitu tanggal ke-13, 14, dan 15 di bulan Hijriyah. Pada artikel berikut ini akan diulas keutamaan puasa ayyamul bidh dalam Islam.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah ini akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Puasa Ayyamul Bidh secara harfiah diterjemahkan sebagai “hari-hari cerah.” Tetapi sebenarnya, Ayyamul Bidh merujuk pada hari-hari di mana malam sebelumnya terang benderang karena cahaya bulan.

Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh karena terdapat banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh mereka yang menjalankannya.

Ketika membaca niat puasa Ayyamul Bidh, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkannya dengan lisan, bukan hanya dibaca dalam hati. Anda dapat memulai niat ini mulai dari malam hari hingga sebelum waktu zawal, ketika matahari mulai condong ke arah barat. Namun, penting dicatat bahwa saat itu belum ada makanan atau minuman yang dikonsumsi sejak fajar hingga niat dilakukan.

Sebelum menjalankan puasa ayyamul bidh, disarankan untuk melakukan sahur sebelum waktu Subuh atau sebelum imsak. Ketika waktu Maghrib tiba, adalah sunnah bagi umat Muslim yang berpuasa ayyamul bidh untuk segera berbuka.

Awal Mula Ayyamul Bidh

Terdapat berbagai keutamaan yang diperoleh ketika seseorang melaksanakan ibadah puasa putih setiap bulan. Meskipun demikian, masih banyak yang belum mengetahui asal mula dari praktik puasa putih ini. Puasa ini berhubungan dengan kisah turunnya Nabi Adam AS ke bumi.

Ketika Nabi Adam AS turun ke bumi, tubuhnya tiba-tiba terkena terik matahari dan mengalami perubahan menjadi berwarna hitam. Kemudian, Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Adam AS agar menjalankan ibadah puasa selama tiga hari, yang dimulai dari tanggal 13 hingga 15.

Baca juga : Cerita Nabi Ismail AS Singkat

Ketika Nabi Adam AS memulai puasa pada hari pertama, sepertiga tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi putih. Pada hari kedua, sepertiga bagian tubuhnya juga berubah menjadi putih. Sama halnya dengan hari ketiga, sepertiga bagian tubuhnya mulai kembali putih. Setelah puasanya selesai, tubuhnya kembali normal seperti semula.

Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa puasa Ayyamul Bidh diberi nama tersebut karena langitnya cerah dengan bulan yang terang di malam itu. Bulan terus-menerus memperlihatkan wajahnya mulai dari matahari tenggelam hingga terbit kembali.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Mengerjakan puasa sunnah memiliki keutamaan sama seperti ibadah sunnah lainnya dan akan mendapatkan ganjaran. Ibadah sunnah secara khusus merujuk pada ibadah yang dikerjakan dengan baik, namun jika ditinggalkan, tidak menjadi masalah. Setelah mengetahui beberapa keutamaannya, tentu saja kita akan berupaya melaksanakan ibadah ini.

Berikut ini beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh dalam Islam :

  • Memperoleh pahala yang berlipat ganda

Allah SWT sendiri akan memberikan dua kebahagiaan langsung. Kebahagiaan pertama terjadi saat berbuka puasa dan saat berjumpa dengan Rabbnya. Selain itu, mulut orang yang berpuasa memiliki aroma yang lebih segar dibandingkan dengan bau minyak kasturi.

Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, yang dikarang oleh Nur Solikhin, menjelaskan bahwa puasa Ayyamul Bidh merupakan jenis puasa yang tetap dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti yang terdokumentasikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim.

Hadis ini mengungkapkan pesan Rasulullah SAW agar kita tidak melupakan tiga hal yang beliau tidak pernah meninggalkannya. Praktik pertama adalah melakukan shalat witir sebelum tidur, melaksanakan shalat Dhuha dua rakaat, dan berpuasa selama 3 hari setiap bulannya.

  • Menjaga sabar dan emosi

Puasa Ayyamul Bidh bukan hanya membawa keberkahan, tetapi juga melatih umat Muslim untuk mengendalikan emosi dan mengembangkan kesabaran. Analoginya adalah menahan diri dari hawa nafsu selama berpuasa. Salah satu bentuk menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan dosa adalah dengan menghindari ghibah atau berbicara tentang keburukan orang lain.

Selama berpuasa, hal itu tidak boleh dilakukan karena pahalanya bisa habis. Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini dapat ditemukan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW. Hadis tersebut mengatakan, “الصوم نصف الصبر” yang berarti puasa merupakan bagian dari rasa sabar.

Terdapat tiga jenis kesabaran, dimana yang pertama adalah kesabaran terhadap hal-hal buruk dan yang dilarang oleh Allah SWT selama menjalankan ibadah puasa. Sebagai seseorang yang berpuasa, sudah seharusnya untuk menjauhi perbuatan dosa.

Sabar kedua dalam menjalankan puasa Ayyamul Bidh adalah menunjukkan kesabaran saat melaksanakan perintah Allah SWT. Sabar ketiga berarti tetap tabah menghadapi kepahitan dalam kehidupan, tanpa menyalahi nilai-nilai agama ketika menghadapi musibah.

  • Mendapatkan Tiket Surga

Orang yang berpuasa putih tidak hanya akan mendapatkan pahala, tetapi juga tiket menuju surga Ar Rayyan. Pada akhirnya, mereka yang menjalankan puasa putih akan memasuki surga Ar Rayyan melalui pintu yang disediakan khusus.

Hanya orang-orang yang tekun berpuasa dapat memasuki Ar Rayyan, sebuah surga yang hanya dapat dijangkau oleh mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh.

  • Dilindungi Dari Api Neraka

Salah satu keutamaan lain dari puasa putih adalah perlindungan dari api neraka. Puasa berfungsi sebagai benteng bagi mereka yang berpuasa untuk terhindar dari api neraka. Para ulama berpendapat bahwa bagi mereka yang melaksanakan puasa, diri mereka sebenarnya dilindungi dari api neraka.

Jika kita membayangkan, orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan dilindungi dari panas neraka. Allah SWT telah menjamin bahwa orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan memperoleh dua kali kebahagiaan.

Melakukan puasa adalah bentuk ibadah yang cukup mudah, hanya dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum serta menjaga hawa nafsu dari saat fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Puasa dapat dilakukan di rumah namun pahalanya sangatlah besar.

Itulah beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh dalam Islam, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca juga : 11 Keistimewaan Hari Jumat Dalam Islam

11 Keistimewaan Hari Jumat Dalam Islam

11 keistimewaan hari jumat dalam islamHari Jumat di dalam agama Islam dianggap istimewa karena dianggap sebagai rajanya hari. Oleh karena itu, terdapat banyak keutamaan yang melekat pada hari Jumat menurut kepercayaan umat Muslim. Hari tersebut merupakan momen berbagai peristiwa penting, mulai dari penciptaan Nabi Adam hingga terjadinya kiamat. Berikut 11 keistimewaan hari Jumat dalam Islam.

Benarkah hari Jumat yang menjadi hari terbaik? Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, Jumat adalah hari terbaik di antara semua hari yang ada. Namun, dalam Islam tidak ada hari yang dianggap sebagai hari terburuk, karena setiap hari pada dasarnya adalah waktu yang baik untuk melaksanakan ibadah dan amal.

Keutamaan Hari Jum’at Dalam Islam

Hari Jumat mempunyai keistimewaan yang tak tertandingi di antara hari-hari lainnya, oleh karena itu wajar jika umat Muslim, terutama pria, diwajibkan untuk melaksanakan salat Jumat. Tidak hanya pria, namun wanita juga dianjurkan untuk melakukan beberapa sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Asal-usul kata “Jumat” dapat ditelusuri secara etimologis dari kata “jama’a – yajma’u – jama’ah” yang berarti ‘berkumpul’. Menurut penjelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, nama Jumat sebenarnya berasal dari kata “al-jam’u”, mengingat umat Muslim berkumpul sekali dalam seminggu di masjid-masjid besar.

Orang-orang kuno menggunakan bahasa yang menyebut hari Jumat sebagai ‘Arubah. Diketahui bahwa umat-umat sebelum kedatangan Islam diperintahkan untuk menghormati hari Jumat, dan mereka memuliakannya sebagai bukti.

Dalam bukunya yang berjudul “Hukum Fiqih Seputar Hari Jumat”, Ustaz Syafri Muhammad Noor menjelaskan bahwa Hari Jumat merupakan hari raya yang dirayakan setiap pekan oleh umat Islam. Walaupun pada dasarnya semua hari dalam agama Islam baik, Hari Jumat memiliki kedudukan yang istimewa di antara hari-hari lainnya menurut kehendak Allah.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Jumat memiliki 33 keistimewaan yang didasarkan pada hadis-hadis Nabi yang dianggap sahih. Selain Ibnul Qayyim, terdapat pula Imam Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H), seorang ulama dari Madzhab Syafi’i yang juga sangat produktif dalam menghasilkan karya-karya.

Salah satu karya yang dihasilkannya adalah kitab Nurul Lum’ah fi Khasa’is al-Jum’ah, yang menjelaskan bahwa hari Jumat memiliki 100 keutamaan.

Berikut 11 keistimewaan hari Jumat dalam Islam :

  1. Disyariatkan Untuk Shalat Jumat

Salah satu keutamaan hari Jumat yang pertama adalah adanya kewajiban melaksanakan shalat Jumat, juga dikenal sebagai Jumatan, sesuai dengan syariat agama. Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk bersatu dan melaksanakan ibadah kepada-Nya pada hari Jumat. Allah SWT menjelaskan dalam surat Al Jumuah ayat 9 yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI bahwa setelah adzan berkumandang, umat Islam laki-laki diharapkan meninggalkan aktivitas perdagangan dan tugas dunia. Mereka diminta untuk pergi ke masjid guna mendengarkan khutbah Jumat dan melaksanakan sholat Jumat.

  1. Nabi Adam Diciptakan

Keistimewaan hari Jumat berikutnya, terdapat keutamaan Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS. Ayat dalam Al Quran menjelaskan penciptaan Nabi Adam AS pada hari Jumat.

Baca juga : 7 Kekuatan Doa Dalam Islam

  1. Nabi Adam Dikeluarkan Dari Surga

Nabi Adam AS dan Siti Hawa, istrinya, diusir dari surga karena mereka memakan buah khuldi dan melanggar perintah Allah SWT. Sebagai hukumannya, keduanya diturunkan ke bumi, dan peristiwa ini terjadi pada hari Jumat.

Pada hari Jumat, peristiwa itu terjadi dan dicatat dalam Surat Al-Baqarah ayat 36 dalam Alquran.

  1. Diciptakan Semua Makhluk

Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri karena pada hari itu, semua makhluk di dunia diciptakan dengan kesempurnaan. Sebenarnya, Jumat adalah hari keenam dalam penciptaan langit dan bumi oleh Allah SWT.

  1. Hari Yang Mustajab Untuk Berdoa

Hari Jumat selanjutnya memiliki keutamaan yang istimewa, karena menjadi waktu yang paling berpengaruh untuk menyampaikan doa. Para mukmin yang menghadirkan doa mereka di hari Jumat dan memohon kebaikan kepada Allah SWT, akan mendapati bahwa doanya akan dikabulkan.

Memang mungkin berdoa dilakukan kapan pun dan di hari apa pun, tetapi terdapat beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk melakukannya. Salah satunya adalah hari Jumat, yang dianggap sebagai waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa dan memohon kebaikan dari Allah SWT.

  1. Pahala Yang Berlipat Ganda

Salah satu keutamaan lain dari hari Jumat adalah bahwa Allah SWT melipatgandakan pahala bagi mereka yang menjalankan ibadah (sunnah maupun wajib) dan melakukan amal kebajikan.

  1. Meninggal Di Hari Jumat Terlindungi Dari Fitnah Kubur

Menurut hadis Riwayat Tirmidzi, orang-orang yang meninggal pada hari Jumat akan dilindungi oleh Allah SWT dari fitnah kubur. Rasulullah SAW telah menyampaikan hal ini, sehingga mereka akan dipermudah ketika berada di alam kubur.

Salah satu ulama yang mengesahkan hadis tersebut adalah Syeikh Nashiruddin Al-Albani, sebagaimana dicatat di halaman 49 hingga 50 dalam kitab Ahkamul-Janaiz. Dalam hadis tersebut, tidak disebutkan bahwa seseorang yang meninggal di hari Jumat akan terlepas dari azab kubur.

Namun, Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada individu tersebut dari godaan di dalam kubur. Al Manawi berpendapat bahwa orang tersebut tidak akan diinterogasi oleh malaikat di dalam kubur, tetapi Imam Al Zayadi berpendapat bahwa individu yang meninggal pada hari Jumat masih akan diinterogasi oleh malaikat.

Meskipun demikian, dia akan diberikan kemudahan dalam merespons pertanyaan-pertanyaan yang diajukan padanya.

  1. Dikumpulkan Kedua Orang Tua

Hari Jumat berikutnya memiliki keistimewaan, yaitu Allah SWT mengumpulkan kedua orang tua. Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan hal ini dalam hadis berikut:

  1. Waktu Terbaik Untuk Akad Nikah

Keistimewaan hari Jumat berikutnya adalah sebagai waktu yang paling tepat untuk mengadakan akad nikah. Selain itu, hari Jumat juga merupakan waktu yang ideal bagi pria yang ingin melangsungkan khitbah atau lamaran.

Beberapa ulama jumhur seperti dalam madzhab hanafiyah, malikiyah, syafi’iyah, dan hanabilah, lebih mengunggulkan melangsungkan akad nikah pada hari Jumat. Sejumlah ulama salaf juga menganjurkan hal tersebut, termasuk Samurah Ibnu Habib, Rasyid bin Said, dan Habib bin Utbah.

  1. Hari Raya Umat Muslim

Hari raya bagi umat Islam tidak hanya terjadi saat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, tetapi juga setiap pekan pada hari Jumat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mandi besar di hari Jumat, diharapkan tidak melakukan perjalanan mendekati waktu shalat Jumat, dan tidak disarankan berpuasa pada hari tersebut.

Menurut pandangan ulama, hari Jumat dianggap istimewa oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita seharusnya menghormati dan mengagungkan hari yang demikian ini.

  1. Terjadinya Hari Kiamat

Hari Jumat memiliki keutamaan khusus, salah satunya adalah sebagai hari yang ditandai dengan terjadinya kiamat menurut penjelasan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis Abu Daud, dijelaskan bahwa hari terakhir umat manusia akan terjadi pada hari Jumat.

Sunnah Hari Jumat Yang Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

11 keistimewaan hari jumat dalam islam

11 Keistimewaan Hari Jumat Dalam Islam-Pada hari yang istimewa itu, banyak umat Muslim yang datang dengan antusias untuk menjalankan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Terdapat banyak sekali sunnah yang dianjurkan dilakukan pada hari yang paling baik ini, di antaranya adalah meningkatkan pengucapan shalawat kepada Nabi dan memberikan sedekah secara berlimpah.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam penjelasan tentang keutamaan hari Jumat di atas, Allah SWT akan melipatgandakan pahala ibadah dan amalan yang dilakukan. Oleh karena itu, umat Muslim disarankan untuk melaksanakan kegiatan ibadah dan kegiatan sosial dengan sebaik-baiknya.

Inilah beberapa sunnah hari Jumat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW:

  • Perbanyak Shalawat

Membaca shalawat Nabi merupakan sunnah yang dapat dilakukan setiap saat dan di hari apa pun. Tetapi, pahala yang diperoleh akan lebih besar jika shalawat dibaca pada hari Jumat, terutama di malam Jumat.

Tidak hanya akan mendapatkan pahala berlipat ganda, tetapi juga akan mendapatkan kedudukan yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW pada akhirnya. Semua umat Muslim pasti berkeinginan untuk memperoleh tempat yang dekat dengan Nabi mereka.

  • Memanjatkan Do’a

Untuk mewujudkan hajat dan keinginan setiap individu, penting bagi kita untuk berdoa kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan pada hari Jumat adalah memperbanyak zikir dan doa agar doa kita dikabulkan.

Tujuan dzikir adalah untuk mengingat Allah SWT, ketika kita mengingat-Nya, Allah SWT juga akan mengingat kita.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Jumat merupakan hari yang sangat dianjurkan untuk menghadiahkan doa. Oleh karena itu, jika ingin memperoleh keinginan dan harapan yang diijabahi oleh Allah SWT dengan cepat, disarankan untuk meluaskan doa pada hari tersebut.

  • Mandi Besar

Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, amalan yang dianjurkan pada hari Jumat adalah membersihkan diri dengan mandi besar. Baik pria maupun wanita yang telah mencapai usia baligh disarankan untuk melaksanakan mandi besar pada hari Jumat.

Umat Nabi Muhammad SAW juga diajarkan untuk menggunakan siwak oleh beliau sebagai cara menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta gusi. Dalam era modern seperti sekarang, kita dapat memenuhi sunnah tersebut dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung ekstrak siwak.

Selain mandi besar dan menggunakan sikat gigi siwak, salah satu sunnah yang disarankan dilakukan pada hari Jumat adalah memotong kuku.

  • Membaca Al Qur’an

Al-Quran merupakan petunjuk suci bagi umat Muslim yang menjadi pedoman dan panduan dalam menjalankan segala urusan. Dengan membaca Al-Quran, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum-hukum Islam.

Pada hari Jumat, umat Muslim tidak hanya dianjurkan untuk bersholawat, berzikir, dan berdoa. Tetapi juga disarankan untuk membaca Al-Quran. Sunnah hari Jumat ini dapat diikuti oleh para wanita, seperti halnya sunnah-sunnah sebelumnya.

Mengamalkan membaca Al-Quran pada hari Jumat tidak hanya akan mendapatkan pahala yang berlipat, tetapi juga akan meningkatkan pemahaman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

  • Membaca Surat Al Kahfi

Wanita yang berkeinginan untuk melaksanakan sunnah hari Jumat dapat membaca Surat Al Kahfi. Pelaksanaan pembacaan Surat Al Kahfi pada hari Jumat dimulai pada hari Kamis setelah matahari terbenam hingga Jumat sebelum matahari terbenam.

Allah SWT akan memberikan pancaran cahaya kepada mereka yang membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat.

  • Memakai Pakaian Bagus dan Wangi-wangian

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya agar mengenakan pakaian yang baik ketika melaksanakan salat Jumat. Selain menganjurkan penggunaan pakaian yang baik, Rasulullah SAW juga menganjurkan agar para pria menggunakan minyak wangi sebelum pergi melaksanakan salat Jumat.

  • Melaksanakan Shalat Sunnah

Sunnah hari Jumat berikutnya lebih diperuntukkan bagi pria. Sebelum melaksanakan salat Jumat, disarankan untuk melakukan shalat sunnah sebelum khatib naik ke mimbar. Untuk melaksanakan sunnah ini, disarankan untuk datang lebih awal ke masjid guna melaksanakan shalat sunnah dengan khusyuk.

  • Mendengarkan Khutbah dengan Duduk yang Sopan

Para pria yang melaksanakan salat Jumat dihimbau untuk tidak duduk dengan posisi memeluk lutut, karena Nabi Muhammad SAW melarangnya dan juga karena hal itu terlihat kurang sopan. Selain tidak pantas, posisi duduk dengan memeluk lutut juga tidak memberikan kenyamanan yang optimal.

Salah satu hadis yang dikutip oleh Abu Dawud dan Tirmidzi berasal dari Sahl bin Mu’adz bin Anas, membahas tentang perilaku yang sebaiknya dihindari saat menjalankan salat Jumat. Salah satu larangannya adalah anjuran untuk tidak duduk dengan posisi memeluk lutut.

Rasulullah SAW mempersilakan jamaah untuk duduk dengan sopan saat mendengarkan khatib membacakan khotbah Jumat, dan dianjurkan untuk tidak memeluk lutut atau melakukan yang disebut Al Habwah. Hal ini dilakukan untuk menghargai diri sendiri dan orang lain.

  • Berangkat Lebih Awal Ke Masjid

Mengingat pentingnya hari Jumat, umat Muslim yang ingin melaksanakan salat Jumat dianjurkan untuk tidak terlambat. Sebaiknya, para pria yang hendak melakukan salat Jumat datang ke masjid dengan segera.

Dengan demikian, kita dapat menduduki posisi terdepan dan melaksanakan shalat sunnah sebelum khatib naik ke mimbar tanpa perlu terburu-buru. Mereka yang bersegera dalam berangkat untuk shalat Jumat akan mendapatkan pahala yang lebih besar daripada yang datang kemudian.

  • Melaksanakan Shalat Sunnah di Rumah

Hari Jumat memiliki keutamaan yang membuatnya menjadi waktu yang istimewa untuk melaksanakan berbagai amalan dan sunnah. Setelah menunaikan ibadah salat Jumat, disarankan untuk tidak langsung beraktivitas setelah sampai di rumah.

Agar mendapatkan pahala yang berlimpah, hendaklah melaksanakan shalat sunnah dua rakaat atau empat rakaat. Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan untuk melaksanakan salat sunnah setelah salat Jumat, dan anjuran tersebut terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi.

  • Bersedekah

Salah satu keutamaan yang paling berarti dari hari Jumat adalah adanya pahala berlipat ganda bagi mereka yang berbuat kebajikan pada hari itu. Sunnah yang sangat dianjurkan adalah menyisihkan sebagian rezeki untuk bersedekah di jalan Allah.

Perlu diingat, sedekah merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu rezeki dari Allah SWT. Oleh karena itu, memberikan sebagian dari rezeki kita tidak akan menyebabkan kekurangan. Sebaliknya, dengan rajin bersedekah, seseorang akan menerima limpahan rezeki yang terus mengalir tanpa henti.

Pahala dari bersedekah akan meningkat secara signifikan ketika memberikannya kepada mereka yang membutuhkan, seperti orang-orang duafa, fakir miskin, dan anak yatim piatu. Memberikan sedekah pada hari Jumat akan membawa pahala yang lebih besar dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

  • Mengikuti Kegiatan Sosial

Kegiatan pada hari Jumat tidak hanya terkait dengan aktivitas ibadah semata, melainkan juga melibatkan kegiatan sosial yang memberikan pengaruh positif kepada sesama.

Dalam beberapa riwayat, pada hari Jumat Rasulullah SAW tidak hanya terlibat dalam ibadah semata, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat.

Nabi Muhammad SAW biasanya akan melakukan kunjungan kepada saudaranya dan menjenguk orang yang sedang sakit, selain melaksanakan salat Jumat, salat sunnah, berzikir, berdoa, dan ibadah lainnya.

Selain itu, Beliau sering menghadiri acara pemakaman jenazah dan ikut serta dalam acara akad nikah. Meskipun terlihat sederhana, kegiatan sosial yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW perlu dijadikan contoh.

Itulah 11 keistimewaan hari Jumat dalam Islam, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.

Baca juga : Kisah Ibrahim AS Dan Dakwahnya

7 Kekuatan Doa Dalam Islam

7 kekuatan doa dalam islamKekuatan doa sangatlah luar biasa dalam kehidupan. Hal-hal yang terlihat mustahil bagi manusia dapat terwujud melalui kehendak-Nya. Kekuatan doa sangatlah luar biasa dalam kehidupan. Hal-hal yang terlihat mustahil bagi manusia dapat terwujud melalui kehendak-Nya. Dalam artikel berikut akan diulas 7 kekuatan doa dalam Islam.

Berdoa merupakan amalan yang sering ditekankan dalam agama Islam, dimana perintah yang berasal dari Allah SWT memiliki tujuan dan manfaat bagi umat-Nya yang berdoa. Melalui doa, seorang makhluk berkomunikasi dengan Allah SWT, Sang Pencipta, baik secara lisan maupun dalam hati, dan Allah SWT senantiasa mendengarkan hamba-Nya.

Doa, yang berasal dari bahasa Arab yang disebut du’a, dijelaskan oleh Aulia Fadhli dalam bukunya yang berjudul “Doa-doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya,” bahwa kata du’a sering diulang dalam Al Quran dan memiliki beragam makna. Beberapa di antaranya termasuk al-Ibadat, yang mengacu pada ibadah makhluk kepada Sang Khalik, al-Isti’anah atau al-Istighasah, yang berarti memohon pertolongan atau bantuan kepada Zat Yang Mahakuasa.

Definisi doa oleh Ulama at-Thiby adalah sebagai suatu ungkapan kerendahan diri dan kesadaran akan kelemahan saat dalam keadaan tak berdaya dan tanpa kekuatan. Selanjutnya, doa juga menjadi wadah untuk menyampaikan kebutuhan, permohonan, dan pengakuan ketergantungan kepada Allah SWT.

Kekuatan doa memang memiliki keistimewaan yang luar biasa. Doa yang diucapkan oleh seorang hamba tidak akan diabaikan oleh Allah SWT dengan sia-sia. Meskipun doa tersebut tidak langsung dikabulkan, Allah SWT yang Maha Mengetahui akan menentukan waktu yang terbaik untuk mengabulkannya.

Baca juga : Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Dakwahnya

Doa Bagian Dari Ibadah

Terdapat beragam bentuk ibadah kepada Allah SWT yang dapat dilakukan oleh umat Islam dalam jumlah yang sangat banyak. Salah satunya adalah melalui doa, yang memiliki makna yang sangat mendalam. Doa bukan hanya sekadar perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menyembah-Nya semata, namun lebih dari itu.

Selain itu, berdoa juga merupakan cara bagi seorang hamba berkomunikasi dengan Tuhan, dengan tujuan meningkatkan ketakwaan diri, memohon harapan, dan menyampaikan keluh kesah. Oleh karena itu, saat berdoa, penting untuk menyampaikan hal-hal yang baik saja. Karena Allah SWT tidak akan memenuhi permohonan yang buruk, seperti meminta agar persaudaraan diputuskan.

Di samping itu, ada juga doa yang tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT meskipun telah didoakan dengan tekun oleh kita. Ini bukan karena Allah SWT tidak menghiraukannya, melainkan karena ada beberapa kemungkinan yang terjadi.

Doa tersebut masih belum diterima karena mungkin Allah SWT akan menggantinya dengan apa yang diharapkan oleh hamba-Nya dari doa itu. Ada juga kemungkinan lain yang harus diingat, tetapi yang penting adalah tetaplah memiliki keyakinan yang baik terhadap Allah SWT.

7 Dahsyatnya Kekuatan Doa

Jangan meremehkan kekuatan doa, sebab di balik setiap doa yang kita panjatkan, terdapat rencana Allah SWT yang tersembunyi dan pasti merupakan yang terbaik bagi kita. Berikut beberapa kekuatan doa yang dikutip dari m.oase.id melalui buku berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor:

  1. Bentuk ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah doa. Saat seorang hamba melaksanakan perintah-Nya, doa tersebut menjadi bagian dari ibadah, dan Allah SWT memberikan balasan yang sebanding kepada hamba yang berdoa.
  2. Doa merupakan esensi utama dari ibadah, di mana berdoa menjadi inti dari ibadah itu sendiri. Jika suatu ibadah tidak disertai dengan doa, maka dapat dikatakan bahwa ibadah tersebut seperti buah yang hampa.
  3. Doa memiliki kedudukan yang tinggi, karena di sisi Allah SWT tak ada yang lebih agung daripada doa. Dalam doa terkandung esensi seorang hamba kepada Tuhan yang menciptakannya.
  4. Kekuatan doa selanjutnya adalah tidak ada yang dapat menolak takdir buruk kecuali dengan berdoa kepada Allah SWT. Dengan berdoa tulus dan sungguh-sungguh, Allah SWT dengan mudah menghapus takdir yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika Allah SWT telah memutuskan, tidak ada yang dapat mengganggu kecuali dengan memohon kepada-Nya melalui doa.
  5. Mengajukan doa memberikan manfaat kepada mereka yang memohon. Ini termasuk dalam prinsip kepercayaan sam’iyah, yang pada dasarnya adalah suatu kemungkinan yang dapat dipercaya atau tidak. Namun, menjadi suatu kewajiban untuk dipercaya karena berasal dari Allah SWT dan Rasul-Nya.
  6. Allah SWT mengajarkan banyak doa melalui Al-Quran. Rasulullah saw juga mengajarkan umatnya untuk menjalankan doa-doa siang dan malam. Doa telah ada sejak penciptaan Nabi Adam AS, dan pengabulannya juga telah tersedia sejak saat itu.
  7. Doa adalah kekuatan terakhir, memiliki kekuatan yang luar biasa bagi mereka yang beriman. Doa menjadi kekuatan spiritual yang membuka pintu rezeki, jalan menuju kesuksesan, dan meraih kemenangan di dunia dan akhirat. Doa adalah harapan yang mengubah segala yang terasa mustahil menjadi mungkin, karena kehendak-Nya.

 

Itulah 7 kekuatan doa dalam Islam yang sangat bermanfaat bagi kita semua dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

Baca juga : 10 Rekomendasi Oleh-Oleh Haji Dan Umroh

Perbedaan Infaq Dan Shodaqoh Dalam Islam

perbedaan infaq dan shodaqoh dalam islam

Beramal adalah salah satu prinsip utama dalam agama Islam. Dalam Islam, beramal dapat diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya adalah melalui infak dan sedekah. Walaupun infak dan sedekah sering digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat perbedaan konseptual dan makna antara keduanya. Simak perbedaan infaq dan shodaqoh dalam Islam berikut ini.

Dalam Islam, tidak hanya diharuskan beribadah kepada Allah Swt melalui sholat, puasa, dan lainnya. Kita juga memiliki kewajiban menjadi individu yang dermawan dalam membantu sesama yang membutuhkan. Cara lain yang bisa kita lakukan adalah dengan mengalokasikan sebagian dari harta kita untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Bantuan tersebut dapat disalurkan melalui tiga bentuk, yaitu zakat, infak, dan sedekah. Namun, masih banyak orang yang bingung dan belum sepenuhnya memahami perbedaan infaq dan shodaqoh dalam Islam.

Dalam Islam, infaq mengacu pada perbuatan memberikan harta atau benda yang dimiliki sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Di sisi lain, sedekah dalam agama Islam merujuk kepada tindakan amal yang bertujuan untuk memberikan manfaat atau bantuan kepada individu yang memerlukan, entah dalam bentuk harta, pengetahuan, atau upaya.

Pengertian Infaq dan Shodaqoh

Kata “Infaq” berasal dari bahasa Arab “anfaqa” yang mempunyai makna “mengeluarkan sesuatu untuk tujuan tertentu”. Sedangkan sedekah berasal dari kata Arab “shodaqah” yang berarti “pemberian yang dilakukan dengan tujuan mencari ridha Allah”.

Walaupun istilah dua kata tersebut berbeda, pada dasarnya infak dan sedekah memiliki makna yang serupa, yaitu memberikan sejumlah harta kepada mereka yang membutuhkannya dengan kerelaan hati demi keridhaan Allah.

Baca juga : Hikmah Memahami Asmaul Husna

Perbedaan Infaq dan Shodaqoh

Perbedaan konsep dan makna antara infak dan sedekah dalam Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Bentuk Amal

Infaq berbeda dengan zakat karena tidak ada nilai nisab yang ditentukan. Ini berarti kita dapat memberikan sumbangan dana dengan fleksibilitas besaran dan waktu. Infaq juga dikenal sebagai kunci rejeki yang akan dibuka oleh Allah SWT. Jika seseorang dengan tulus mengeluarkan infaq untuk orang lain, maka Allah SWT akan memberikan rejeki yang tak terduga. Hukum infaq adalah sunnah. Jika mampu, sangat dianjurkan untuk menyumbangkan sedikit harta yang dimiliki. Namun, jika tidak mampu, tidak ada dosa yang ditanggung.

Sedangkan, shodaqoh tidak perlu berbentuk uang atau hal-hal materi. Tindakan baik yang kita lakukan juga dapat dianggap sebagai sedekah jika memberikan manfaat kepada orang lain. Bahkan, senyuman pun dapat dihitung sebagai sedekah kecil. Sedekah memiliki hukum sunnah, sehingga siapa pun yang melakukannya akan mendapatkan pahala. Secara sederhana, sedekah adalah perbuatan kecil yang baik.

Namun, jika tidak dilakukan, tidak akan menimbulkan dosa. Walaupun begitu, Allah menjamin bahwa harta yang dimiliki tidak akan habis dengan memberikan sedekah/shodaqoh. Bahkan, sedekah adalah salah satu dari beberapa amalan yang akan terus berlanjut setelah seseorang meninggal dunia.

  1. Tujuan dan Sasaran

Infaq memiliki fokus yang lebih pada upaya membangun dan mengembangkan umat Islam. Infaq diharapkan mampu memberikan bantuan dalam pembangunan masjid, sekolah Islam, rumah sakit Islam, serta proyek-proyek lain yang berhubungan dengan kepentingan umat Islam. Sementara itu, shodaqoh lebih ditekankan pada memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda dan anak yatim.

  1. Nilai Keikhlasan

Infaq dan shodaqoh diharapkan dilakukan dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan balasan. Namun, infaq lebih menekankan pada keikhlasan dalam beramal untuk memperoleh berkah dan ridha Allah SWT, sementara sedekah lebih menekankan pada kepedulian dan empati terhadap sesama manusia.

Dalam agama Islam, melakukan amal dengan tulus ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan adalah tindakan yang sangat disarankan dan berpotensi mendapatkan pahala besar di sisi Allah SWT. Infaq maupun shodaqoh memiliki nilai dan makna yang penting dalam kehidupan beragama, oleh karena itu.

  1. Kepentingan

Tujuan infaq adalah untuk memperkuat dan memajukan kepentingan umat Islam di bidang sosial, ekonomi, dan keagamaan. Selain itu, infaq juga berperan dalam memperkuat ikatan solidaritas dan persatuan di antara umat Islam. Di sisi lain, shodaqoh memiliki tujuan untuk meringankan penderitaan dan beban orang-orang yang membutuhkan serta membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Setelah memahami perbedaan konsep dan makna antara infak dan sedekah, kita juga diberikan kemudahan dalam menyalurkan infaq di era yang semakin serba online ini. Kemajuan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam beramal. Teknologi juga telah memudahkan dan mempercepat proses pengumpulan dan penyaluran dana infaq, sedekah, dan zakat melalui platform infak online.

Manfaat Infaq dan Shodaqoh

Walaupun kedua amalan ini memerintahkan kita untuk memberikan apa yang kita miliki, termasuk harta, tenaga, dan waktu, Allah SWT tidak akan mengurangi apa yang telah kita berikan. Allah SWT memberikan manfaat lain berupa pahala berlipat yang akan kita peroleh.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan rutin melakukan infaq dan shodaqoh:

  • Mempunyai relasi yang positif dengan masyarakat
  • Menghindari takabur atau sombong adalah sifat yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT
  • Memperoleh keridhaan dari Allah SWT
  • Bebas dari kecanduan terhadap kekayaan yang berlimpah, kita akan menyadari bahwa harta adalah sesuatu yang bersifat duniawi dan sementara. Dengan berinfak maupun bersedekah, kita akan menyadari hal ini

Demikianlah pembahsan tentang perbedaan infaq dan shodaqoh dalam Islam, semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

Baca juga : Kisah Nabi Nuh AS Lengkap Sampai Akhir Hayatnya

 

Butuh Bantuan ?