Kisah Nabi Isa AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Isa AS Dan MukjizatnyaDalam cerita Al-Quran, Nabi Isa dilahirkan oleh seorang perawan suci yang bernama Maryam. Ibunya, Maryam, adalah keturunan dari Bani Israil, yang berasal dari Nabi Yakub, dan ia merupakan anak perempuan dari seorang yang dipilih oleh Allah bernama Imran. Berikut ini akan diulas kisah Nabi Isa AS dan mukjizatnya.

Ketika ibu Maryam, Hannah binti Faqudz, sedang mengandung, ia membuat sebuah nazar. Dia berharap bahwa anak yang akan dilahirkan nantinya akan menjadi seorang pelayan di Baitul Muqaddas dan menginginkan agar anak itu adalah seorang putra. Namun, ketika bayi itu lahir, ternyata ia adalah seorang perempuan. Sebelum kelahirannya, suaminya, Imran, telah meninggal dunia, dan ini sangat menyedihkan bagi Hannah.

Meskipun harus melahirkan tanpa kehadiran suami, ia dengan penuh keberanian melahirkan anak perempuannya. Saat bayi itu lahir, ia diberi nama Maryam. Meskipun harapannya untuk memiliki seorang putra tidak terpenuhi, Hannah binti Faqudz tetap memenuhi nazar yang telah dia buat. Ketika Maryam tumbuh dewasa, Hannah binti Faqudz mengirimnya ke Baitul Muqaddas untuk berkhidmat.

Lahir sebagai anak yatim, Maryam mendapat perhatian banyak pendeta di Baitul Maqdis yang ingin menjadi pengasuhnya. Mereka bersaing tanpa ingin mengalah, sehingga mereka sepakat untuk mengadakan sebuah permainan. Mereka sepakat bahwa siapa pun yang dapat menjatuhkan pensil ke sungai tanpa tenggelam, berhak menjadi pengasuh Maryam. Tidak disangka, Nabi Zakaria menjadi pemenang dalam permainan tersebut.

Selama beberapa hari berikutnya, Maryam menjalani kehidupannya di bawah perawatan Nabi Zakaria. Dia berkembang menjadi seorang gadis yang sangat taat dalam beribadah dan mampu menjaga dirinya dalam pergaulan. Maryam sangat hati-hati dalam menjaga jarak dengan laki-laki yang bukan mahramnya, selalu berdoa kepada Allah agar dilindungi dari godaan dan segala hal buruk.

Baca juga : Kemenag Meminta Masyarakat Tidak Umrah Backpacker

Maryam Hamil Nabi Isa

Kisah Nabi Isa AS Dan Mukjizatnya-Pada suatu saat, Maryam memutuskan untuk menjauh dari kehidupan sosialnya. Dia pergi ke Baitul Muqaddas dan memutuskan untuk mengasingkan diri agar bisa lebih fokus dalam beribadah kepada Allah. Kemudian, Allah mengirimkan Malaikat Jibril dalam bentuk manusia untuk menjalankan misi khususnya. Tugas Malaikat tersebut adalah meniupkan ruh Nabi Isa ke dalam rahim Maryam. Kejutan besar pun menyelimuti Maryam pada saat itu.

Dengan kuasa Allah, Maryam akhirnya mengandung tanpa berhubungan dengan seorang laki-laki pun. Dalam berbagai riwayat, dijelaskan bahwa Maryam mengandung setelah memakan dua butir kurma yang dibawakan oleh Jibril kepadanya. Perut Maryam semakin membesar dari hari ke hari, dan kehamilannya tentu saja tidak bisa disembunyikan. Yusuf bin Yakub an-Najjar, seorang ahli ibadah dari Bani Israil, menjadi orang pertama yang mengetahui tentang kehamilan tersebut. Dia sangat terkejut, karena yang dia ketahui, Maryam adalah seorang gadis yang taat beribadah dan selalu menjaga kesuciannya.

Maryam merasakan kesakitan saat melahirkan Nabi Isa pada hari itu. Dengan susah payah, ia berjalan menuju pangkal pohon kurma. Sambil mengguncangkan pohon itu, Nabi Isa muncul dan menyambut dunia.

Pada saat itu, Maryam merasa sangat terkejut. Ia tidak bisa membayangkan reaksi dan komentar yang mungkin diterimanya. Dalam kebingungannya, ia bahkan berharap untuk bisa menghindari sorotan publik. Sayangnya, Maryam segera menjadi topik perbincangan utama di masyarakat. Banyak yang menuduhnya melakukan perbuatan tercela karena hamil tanpa suami.

Seperti memiliki pemahaman yang dalam akan perasaan ibunya, Nabi Isa yang baru lahir tiba-tiba bersuara. Di bawah petunjuk Allah, Nabi Isa menenangkan Maryam, mengembalikan ketenangan di hatinya. Akhirnya, Maryam memutuskan untuk membawa anaknya pulang dan kembali hidup dalam tengah-tengah masyarakat.

Dalam Al-Quran, Allah SWT menyatakan bahwa Nabi Isa adalah salah satu hamba terpilih-Nya. Beliau adalah seorang utusan Allah yang memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi-Nya. Salah paham apabila ada yang menyebutnya sebagai anak pezina, dan juga penting untuk diingat bahwa Nabi Isa bukanlah anak Allah, melainkan seorang khalifah yang ditugaskan oleh Allah untuk memberikan petunjuk kepada umatnya.

Nabi Isa pada masa awal setelah kelahirannya bertugas menetapkan makam kenabiannya dan menjaga kebersihan Maryam, ibunya, yang tidak bersalah. Meskipun pada saat itu, Nabi Isa belum memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan agama Ilahi kepada kaumnya, dia dan ibunya menghadapi ancaman dari sekelompok Yahudi yang berusaha mencelakai mereka.

Namun, selalu Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya. Dengan penuh kasih sayang, Allah selalu membimbing Nabi Isa dan Maryam ke lokasi yang aman, di sebuah tanah yang nyaman dengan air yang mengalir lancar. Di tempat tersebut, Nabi Isa mengalami masa pertumbuhannya, dipersiapkan untuk menyampaikan wahyu Ilahi. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa tempat ini adalah Najaf, di sinilah Nabi Isa tumbuh dan berkembang di bawah perlindungan Allah.

Perjalanan Dakwah Nabi Isa AS

Kisah Nabi Isa AS Dan Mukjizatnya-Selama masa kenabiannya, Nabi Isa diberi tugas oleh Allah untuk mengajak Bani Israil kembali kepada jalan-Nya. Dia berharap mendapatkan petunjuk ilahi untuk menyelamatkan kaumnya dari kesesatan. Pada periode tersebut, Allah mengungkapkan Taurat dan Injil kepada Nabi Isa, menyampaikan padanya banyak hikmah dan pengetahuan yang khusus diberikan hanya kepadanya. Bahkan, Allah memberikan berbagai mukjizat kepada Nabi Isa, memungkinkan masyarakat mengakui kenabiannya.

Perjalanan dakwah Nabi Isa AS sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan para Nabi dan Rasul lainnya. Tugas utamanya adalah mengajak manusia untuk beriman dan menyembah Allah semata. Namun, berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus kepada seluruh makhluk, baik jin maupun manusia, Nabi Isa hanya diutus kepada Bani Israil, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 49.

Perjalanan dakwah Nabi Isa tidak berjalan lancar sepanjang waktu. Sejumlah orang dari kalangan umat Yahudi memendam permusuhan terhadap Nabi Isa dan bahkan merencanakan untuk membunuh utusan Allah itu. Salah satu pengikut Nabi Isa yang dikenal sebagai Yahuda Iskariot mengkhianati beliau. Meskipun Yahuda mengaku mempercayai kenabian Isa, hatinya sebenarnya penuh dengan tipu daya. Oleh karena itu, Yahuda Iskariot termasuk dalam golongan munafik. Ketika Yahuda Iskariot akhirnya mengungkapkan rahasia tempat persembunyian Nabi Isa, musuh dengan cepat mengetahui lokasinya dan berhasil menangkapnya di sana.

Dalam peristiwa penangkapan tersebut, lawan sebenarnya hanya menangkap individu yang menyerupai Nabi Isa. Pengikut agama Nasrani percaya bahwa musuh telah menyalib Nabi Isa pada hari Jumat dan mengakhiri hidupnya. Namun, Al-Quran menegaskan bahwa Nabi Isa tidak disalib dan tidak dibunuh. Al-Quran mengungkapkan bahwa Allah SWT telah menggantikan Nabi Isa yang ditakdirkan untuk disalib dan membunuhnya dengan seseorang yang memiliki kemiripan wajah, serta melindungi Nabi Isa.

Mukjizat Nabi Isa AS

Nabi Isa adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan dakwah kepada Bani Israil, dengan tujuan menginspirasi pembentukan umat yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT telah memberikan Nabi Isa kelebihan-kelbihan luar biasa guna menggantikan era kegelapan jahiliyah dengan penerangan iman dan Islam. Allah SWT juga memberikan beragam mukjizat kepada Nabi Isa, dengan maksud untuk memperlihatkan kepada umat bahwa satu-satunya yang layak disembah adalah Allah SWT semata. Berikut ini adalah beberapa mukjizat Nabi Isa AS yang dapat menjadi contoh dan teladan bagi kita.

  1. Lahir Tanpa Seorang Ayah

Terlahir tanpa kehadiran seorang ayah adalah suatu mukjizat yang sangat agung. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Nabi Isa bukanlah satu-satunya nabi yang dilahirkan tanpa ayah. Ada nabi lain yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa keterlibatan ayah dan bahkan tanpa ibu, yaitu Nabi Adam AS.

  1. Dapat Berbicara Ketika Masih Bayi

Kemampuan berbicara pada usia bayi adalah keajaiban luar biasa. Meski masih bayi, Nabi Isa mampu berbicara atas kehendak Allah, menyampaikan pesan kepada orang-orang di sekitarnya. Hal ini membuktikan kebenaran dan menghentikan cemoohan terhadap Bunda Maryam.

Ketika Bunda Maryam melintasi kerumunan, banyak orang yang mengejeknya. Mereka hanya melihat fisik anak Maryam dan memandangnya dengan curiga. Maryam dituduh dengan berbagai tuduhan negatif, tetapi dia memilih untuk tidak menjawab. Dia hanya mengisyaratkan kepada orang-orang yang menuduhnya berzina untuk bertanya kepada Nabi Isa yang saat itu berada dalam gendongannya.

Berkat ucapan Nabi Isa, tudingan masyarakat berhasil dibantah. Nabi Isa telah mengonfirmasi kebenaran, menyelamatkan ibunya, dan menegaskan kenabiannya untuk membimbing masyarakat kembali ke jalan yang benar.

  1. Dapat Menurunkan Hidangan Dari Surga

Suatu ketika, para hawariyyun mengajukan permintaan besar kepada Nabi Isa. Permintaan tersebut bermula ketika Nabi Isa menyampaikan firman Allah agar semua pengikutnya berpuasa selama 30 hari. Akan tetapi, pada akhir bulan, para pengikut Nabi Isa meminta “hadiah.”

Allah dengan segera mengabulkan doa Nabi Isa, dan dengan ajaibnya, sebuah meja suci yang memuat berbagai hidangan lezat seperti roti, ikan, delima, buah-buahan, dan makanan lainnya (Al Maidah) turun dari langit. Dua awan memeluk meja tersebut, membawa makanan itu dengan lembut turun ke dekat Nabi Isa. Sambil terus berdoa, Nabi Isa memohon agar hidangan ini menjadi rahmat daripada azab.

Hidangan itu tidak pernah habis meskipun ribuan orang telah memakannya, tetapi di kemudian hari, pengikutnya salah mengartikan keajaiban Al-Maidah ini. Mereka memandang Nabi Isa sebagai putra Allah dan mulai menyembahnya. Kisah ini tercatat dalam surat Al-Maidah: ayat 110-120.

  1. Nabi Isa AS Diangkat ke Langit

Di masa lalu, terdapat rencana oleh sekelompok orang Yahudi untuk membunuh Nabi Isa. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, diceritakan bahwa mereka merayu Raja Damaskus, yang merupakan seorang penyembah bintang musyrik. Mereka mengklaim bahwa di Baitul Maqdis ada seorang pria yang menghasut orang banyak untuk memberontak terhadap raja. Akibatnya, sang raja marah dan memerintahkan gubernurnya untuk menangkap Nabi Isa, menyusul dengan penyalibannya, dan menempelkan mahkota duri di kepalanya.

Pada saat penangkapan, Allah melindungi Nabi Isa dengan cara menjadikan sahabat Nabi Isa serupa dengan dirinya. Nabi Isa kemudian diangkat ke langit. Peristiwa ini dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 157-159.

  1. Bisa Menghidupkan Burung dari Patung Tanah Liat

Pada masa tersebut, pendeta-pendeta tetap setia pada kitab Taurat dan menolak ajaran dari Nabi Isa. Raja Herodes mendengar tentang dakwah Nabi Isa dan meragukannya. Raja Herodes meminta bukti berupa mukjizat untuk meyakinkannya. Bahkan, Raja Herodes segera mengumpulkan penduduknya untuk menyaksikan mukjizat tersebut.

Nabi Isa kemudian membentuk sebuah patung burung dari tanah liat, dan saat dia menghembuskannya, patung tersebut tiba-tiba menjadi hidup dan terbang.

  1. Dapat Menyembuhkan Orang yang Berpenyakit Kusta

Mukjizat lain yang diberikan kepada Nabi Isa adalah kesembuhan bagi mereka yang menderita penyakit kusta, serta kemampuannya untuk mengembalikan penglihatan kepada orang yang lahir buta. Ini dicatat dalam QS Al Maidah ayat 110.

  1. Dapat Mengetahui Rahasia Orang Lain

Nabi Isa dianugerahi mukjizat untuk mengetahui makanan orang lain dan apa yang disembunyikan di dalam rumah, seperti yang disebutkan dalam QS Al Imran:49. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan untuk mengungkap rahasia orang lain, yang dapat ditemukan dalam QS Al Jin ayat 26-27.

Demikianlah kisah Nabi Isa AS dan mukjizatnya yang perlu kita ketahui dan kita teladani, semoga menambah wawasan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca juga : Kisah Nabi Yahya AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Yahya AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Yahya AS Dan MukjizatnyaDalam Islam, Anda mungkin sudah familiar dengan kisah-kisah para nabi yang banyak memberikan pelajaran hidup yang berharga untuk peningkatan diri. Salah satu di antaranya adalah kisah Nabi Yahya as. Berikut ini kisah Nabi Yahya AS dan mukjizatnya selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Nabi Yahya AS dilahirkan ketika ayahnya, Nabi Zakaria, telah mencapai usia lanjut. Saat kelahirannya, Allah menganugerahkan padanya kemampuan luar biasa untuk memahami hukum-hukum agama. Bahkan sejak masa kecilnya, Nabi Yahya AS telah memiliki kebijaksanaan untuk memutuskan masalah-masalah dalam kehidupan manusia.

Nabi Yahya as adalah seseorang yang sangat mencintai membaca sejak masa kecilnya. Yang menarik, Nabi Yahya as tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan manusia, tetapi juga mampu memberikan pemahaman tentang aspek-aspek rahasia dalam agama. Selain itu, beliau juga berperan dalam memperkenalkan jalan kebenaran kepada para pengikutnya dan memberikan peringatan ketika terdapat kesalahan dan kekeliruan.

Di antara masyarakat Bani Israil, Nabi Yahya AS terkenal sebagai seorang cendekiawan agama yang mahir dalam menghafal Kitab Taurat. Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang berani dalam mengambil keputusan, tidak terpengaruh oleh hinaan, dan tidak gentar menghadapi ancaman dari penguasa saat berjuang untuk memperjuangkan kebenaran.

Masa Kecil Nabi Yahya

Nabi Yahya AS diberi nama ‘Yahya’ secara langsung oleh Allah, dan ini juga sudah diungkapkan dalam Al-Quran, dalam surat Maryam ayat 7. Ayat tersebut menyebutkan bahwa akan lahir seorang Nabi dari keturunan seorang Nabi, yaitu Nabi Zakaria AS.

Tidak seperti anak-anak sebaya, ketika Nabi Yahya AS masih kecil, ia lebih fokus pada pembelajaran. Oleh karena itu, semua tindakan yang dilakukannya selama masa pertumbuhannya bermanfaat dan tidak merugikannya.

Nabi Yahya AS juga menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam studi agama, dan dia sangat rajin. Bahkan ketika teman-temannya mengundangnya untuk bermain, dia menolak dengan tegas karena dia percaya bahwa Allah SWT menciptakan kita bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk beribadah.

Pada suatu saat, ada peristiwa di mana seorang teman dari Nabi Yahya AS sedang asyik menyiksa sebuah binatang. Tetapi Nabi Yahya AS tidak ikut melakukan tindakan serupa, malah beliau sering melakukan perbuatan baik dan memberikan kasih sayang penuh kepada semua binatang.

Karena itulah, Nabi Yahya as selalu mendapat penghormatan dan rasa hormat dari binatang-binatang. Ini merupakan hasil dari perilaku mulia yang telah beliau tunjukkan sejak masa kecilnya. Nabi Yahya as tumbuh menjadi dewasa yang sangat baik, memiliki akhlak yang mulia, dan selalu penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup.

Baca juga : Aturan Baru Pakaian Wanita Saat Umroh

Kedekatan Nabi Yahya Dengan Hewan

Pada suatu hari, Nabi Yahya AS berada dalam keadaan sendirian di gurun pasir. Ia memanjatkan doa kepada Allah SWT karena penuh dengan cinta kepada-Nya. Ketika berdoa, air mata Nabi Yahya AS mengalir tanpa bisa ia tahan.

Saat kejadian itu terjadi, semua hewan menjadi sunyi sejenak sebagai penghormatan kepada Nabi Yahya as yang sedang berdoa kepada Allah SWT. Saat Nabi Yahya as berdoa kepada Allah SWT dengan tulus hingga air matanya mengalir, semua makhluk di sekitarnya menjadi tahu tentang apa yang sedang dilakukannya.

Pada saat yang bersamaan, semua hewan yang berada di sekitar Nabi Yahya AS memutuskan untuk menjauhinya, sebagai tanda penghormatan kepada Nabi tersebut ketika dia tengah berdoa kepada Allah. Tindakan ini juga dimaksudkan agar hewan-hewan tersebut tidak mengganggu Nabi Yahya AS dalam ibadahnya. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu mukjizat yang Allah SWT anugerahkan kepada Nabi Yahya AS.

Kemudian, saat Nabi Yahya as merasa lapar, beliau memutuskan untuk menyantap belalang sebagai makanan. Sementara itu, untuk minumannya, Nabi Yahya as memilih untuk mengambil air langsung dari sungai terdekat.

Maka Nabi Yahya AS mulai menyadari bahwa makhluk ciptaan Allah yang banyak menerima nikmat adalah manusia. Dari setiap peristiwa yang beliau alami, Nabi Yahya AS bisa menyimpulkan bahwa kekayaan yang sejati adalah kekayaan hati yang begitu ikhlas dalam menerima semua pemberian dari Allah SWT.

Kisah Nabi Yahya Dengan Iblis

Kisah Nabi Yahya AS Dan Mukjizatnya-Pada suatu hari, seorang iblis mendatangi Nabi Yahya AS dengan maksud membujuknya melalui berbagai cara, termasuk memberikan nasihat. Namun, Nabi Yahya as menyadari dengan jelas niat jahat iblis saat mendekatinya dan memberinya nasihat, yaitu untuk menggoyahkan keimanan. Karena pemahaman yang kuat ini, upaya iblis untuk merayu Nabi Yahya as segera menjadi sia-sia, karena Nabi Yahya as meyakini kebohongan iblis.

Karena tidak berhasil membujuk Nabi Yahya as, iblis segera pergi meninggalkan beliau. Meskipun begitu, iblis tetap berharap bahwa suatu hari nanti ia akan mampu membujuk Nabi Yahya as. Hari yang dinanti-nanti oleh iblis akhirnya tiba. Iblis kembali mendekati Nabi Yahya AS dengan tujuan yang sama, yaitu menggoda keimanan beliau. Namun, upaya iblis untuk menggoda Nabi Yahya AS sekali lagi gagal. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Nabi Yahya AS adalah salah satu makhluk yang dilindungi oleh Allah SWT.

Kisah Nabi Yahya Dengan Raja Herodes

Di masa itu, Kota Yerusalem dipimpin oleh seorang raja bernama Herodes. Raja Herodes ingin menikahi kerabatnya sendiri, putri Herodia, yang memiliki paras cantik. Kecantikan putri Herodia membuat raja Herodes jatuh hati kepadanya.

Karena itulah Raja Herodes tidak bisa melawan hasratnya untuk menikahi putri Herodia, meskipun dia tahu bahwa hukum dalam Kitab Taurat melarang perkawinan antara kerabat. Penasehat-penasehat kerajaan telah memberikan peringatan kepada Raja Herodes tentang larangan keras mempersunting seorang kerabat. Meskipun demikian, Raja Herodes mengabaikan semua peringatan tersebut dan memutuskan untuk tetap melanjutkan pernikahannya.

Saat Nabi Yahya as memutuskan untuk mendatangi Raja Herodes dengan niat untuk mengingatkannya, hal itu menyebabkan putri Herodia merasa tersakiti. Dalam situasi ini, kesedihan putri Herodia menjadi penyebab kemarahan Raja Herodes terhadap Nabi Yahya as.

Kemudian, Raja Herodes memutuskan untuk memerintahkan pasukannya untuk mengejar Nabi Yahya as dan berencana untuk membunuhnya. Dengan ketenangan, Nabi Yahya as ditahan oleh pasukan Raja Herodes.

Dalam penangkapan oleh pasukan Raja Herodes, Nabi Yahya as tidak melakukan perlawanan, karena dia yakin bahwa Allah SWT akan menjaganya. Setelah tertangkap, pasukan Raja Herodes membawa Nabi Yahya as untuk dihukum mati. Putri Herodia merasa senang mengetahui nasib yang akan menimpa Nabi Yahya as.

Putri Herodia bahkan meminta kepala Nabi Yahya (AS) dibawa kepadanya, tetapi kemudian azab dari Allah SWT menimpa Raja Herodes dan keluarganya, mengubah mereka semua menjadi binatang.

Nabi Yahya as akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Yerusalem. Jasadnya dimakamkan di Masjid Umayyah, Suriah. Kepergiannya membuat umatnya merasa sangat kehilangan dan sedih. Nabi Yahya as adalah salah satu nabi yang dicintai Allah SWT. Beliau memiliki sifat arif, lembut, dan bijaksana. Makam beliau masih ada hingga saat ini dan terletak di Masjid Agung Damaskus.

Mukjizat Nabi Yahya AS

Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Yahya as diberkahi dengan beberapa mukjizat dari Allah SWT. Salah satu mujizat yang diterimanya langsung dari Allah SWT adalah Al Hanan, yang dalam konteks ini merujuk pada pengetahuan tentang kasih sayang terhadap sesama makhluk dan alam semesta. Karena alasan itulah, Nabi Yahya as selalu mendapatkan kasih sayang dari semua makhluk lainnya. Beberapa makhluk yang mencintai Nabi Yahya as termasuk burung, binatang buas, gunung, bahkan gurun.

Di samping itu, Nabi Yahya AS juga memiliki kemampuan untuk menghafal konten yang terdapat dalam Kitab Taurat, yang merupakan kitab suci bagi Bani Israil. Hal ini tidak terlepas dari peran orang tua Nabi Yahya AS dalam memberikan pendidikan yang mendalam padanya, sehingga ia tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan taat kepada Allah SWT. Saat Nabi Yahya AS berhasil menghafal ajaran-ajaran yang terdapat dalam Surat Taurat, ia masih berusia sangat muda.

Demikianlah kisah Nabi Yahya AS dan mukjizatnya, semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kisah-kisah Nabi yang memberikan sifat tauladan kepada kita umatnya.

Baca juga : Kisah Nabi Zakaria AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Zakaria AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Zakaria AS Dan MukjizatnyaNabi Zakaria Alaihissalam, seorang nabi dari Bani Israil yang lahir di Palestina pada tahun 91 Sebelum Masehi, adalah salah satu dari 25 nabi utusan Allah SWT yang menerima wahyu. Berikut ini adalah kisah Nabi Zakaria AS dan mukjizatnya tertuang dalam artikel ini.

Kisah Nabi Zakaria dari masa kanak-kanak hingga masa mudanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, sejarahnya dimulai pada akhir masa dewasa. Al-Qur’an menceritakan kisah Nabi Zakaria sebanyak 8 kali, yaitu di Surat Al-Imran ayat 3, Surat Maryam ayat 19, dan ayat 2-11. Untuk menghidupi keluarganya Nabi Zakaria bekerja sebagai tukang kayu.

Nabi Zakaria AS adalah nabi yang terkenal dan merupakan keturunan Nabi Sulaiman AS. Istrinya bernama Ilyasya binti Faqud bin Qabil, yang berasal dari keluarga Nabi Harun AS. Nabi Zakaria beserta istrinya, yang keduanya merupakan keturunan nabi, dikaruniai seorang putra yang juga diutus oleh Allah SWT sebagai nabi, yaitu Nabi Yahya AS. Selain itu, Nabi Zakaria juga berperan penting dalam kehidupan Maryam (Ibunda Nabi Isa AS). Beliau menjadi pelindung Maryam selama hidupnya dan juga merupakan wali dari Hekal.

Nabi Zakaria Merawat Maryam

Nabi Zakaria AS adalah sosok yang merawat Maryam (Ibunda Nabi Isa AS), baik secara fisik maupun spiritual. Bersama istrinya, beliau merawat Maryam, dan ayah kandung Maryam, Imran, menitipkan Maryam kepada Nabi Zakaria AS.

Maryam diasuh dan dirawat oleh Nabi Zakaria dan istrinya sejak kecil, meskipun bukan anak kandung, ia diperlakukan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Hannah binti Faqudz adalah ibu kandung Maryam, yang tidak lain adalah saudara ipar Nabi Zakaria AS.

Nabi Zakaria AS menunjukkan kasih sayangnya kepada Maryam dengan membuatkan tempat khusus untuk beribadah di Baitul Maqdis. Tempat tersebut bernama mihrab, yang kini menjadi bagian dari Masjidil Aqsa.

Hal ini membuat Nabi Zakaria AS menjadi orang pertama yang tercatat menciptakan Mihrab. Saat Maryam bergabung dalam keluarga kecil Nabi Zakaria, Nabi Zakaria AS belum memiliki keturunan dari pernikahannya dengan al-Yahbi’. Ini adalah salah satu alasan mengapa Nabi Zakaria AS dan istrinya sangat gembira dengan kehadiran Maryam dan merawatnya seperti anak sendiri.

Baca juga : Sejarah Danau Thabariyah

Perjalanan Dakwah Nabi Zakaria

Nabi Zakaria berdakwah di Bait-al Maqdis, tempat kuil Nabi Sulaiman pernah didirikan. Dakwahnya disampaikan dengan lemah lembut, seperti yang terlihat dalam doanya kepada Allah SWT.

Walaupun selama proses dakwahnya, Nabi Zakaria AS sering menghadapi tantangan dan jalan buntu, namun ia tetap dihormati dan disegani oleh kaum Bani Israil karena sikapnya yang bijaksana dan kata-katanya yang penuh ilmu. Salah satu ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada dakwah Nabi Zakaria AS adalah ketidakmampuannya untuk memiliki keturunan, meskipun usia Nabi Zakaria AS dan istrinya sudah lanjut.

Pada saat itu, Nabi Zakaria AS merasa sangat sedih dan bingung mengenai kelanjutan dakwahnya karena tidak memiliki keturunan laki-laki. Maryam, yang adalah anak angkat Nabi Zakaria AS, juga tidak dapat melanjutkan dakwahnya karena Maryam adalah seorang perempuan.

Nabi Zakaria AS beserta istrinya tidak pernah kehilangan harapan ketika mereka berdoa dan meminta anugerah keturunan dari Allah SWT. Keduanya berdoa dengan penuh kerendahan hati dan kesungguhan. Nabi Zakaria dan istrinya tak pernah berhenti mendoakan Allah SWT agar diberikan seorang anak. Mereka sangat tekun dalam usaha mereka untuk mendapatkan keturunan demi melanjutkan dakwah Nabi Zakaria AS.

Walaupun banyak ejekan yang dialamatkan kepada Nabi Zakaria AS, bahkan berasal dari kalangan kaumnya sendiri, yakni Bani Israil, yang menyatakan ketidakpercayaan terhadap pengabulan doanya oleh Allah SWT.

Doa Nabi Zakaria Terkabul

Kisah Nabi Zakaria AS Dan Mukjizatnya-Pada suatu hari, keluarga kecil Nabi Zakaria AS disambut oleh keajaiban dan mukjizat. Saat itu, Malaikat Jibril turun untuk bertemu Nabi Zakaria AS yang sedang melaksanakan shalat di Mihrab.

Setelah mendengar kabar yang disampaikan oleh Malaikat Jibril, Nabi Zakaria AS merasa sangat terkejut dan ragu. Meskipun istri Nabi Zakaria AS telah lama mandul dan usia mereka sudah lanjut, Allah SWT ternyata memberikan mukjizat dengan mengabulkan doa mereka. Nabi Zakaria AS masih merasa tidak yakin, sehingga ia meminta tanda dari Allah SWT seperti yang tercatat dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 10.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan tentang tanda yang menjadi bukti atas janji Allah SWT kepada Nabi Zakaria AS. Tanda tersebut adalah Nabi Zakaria AS akan dikarunia seorang anak di usia senja.

Riwayat dari Ibnu Zaid ibnu Aslam menyebutkan, selama tanda tersebut berlangsung, Nabi Zakaria AS hanya menggunakan lisannya untuk bertasbih dan membaca kitab. Nabi Zakaria AS tidak dapat berbicara dengan kaumnya sendiri, melainkan hanya menggunakan bahasa isyarat.

Nabi Zakaria AS kemudian mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT sebagai tanda penghargaan atas permintaannya yang telah dikabulkan oleh Allah SWT selama ini. Akibat dari doa yang dikabulkan tersebut, seorang anak laki-laki yang saleh lahir pada 1 Sebelum Masehi dan diberi nama Yahya. Yahya adalah satu-satunya anak dari Nabi Zakaria AS dan istrinya yang kemudian juga dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi seorang nabi. Nabi Yahya merupakan salah satu dari 25 nabi yang diwajibkan untuk dikenal dan dipercayai oleh umat Muslim.

Nabi Yahya AS lahir di dunia sekitar saat yang sama dengan kelahiran Nabi Isa AS, anak Maryam. Namun, ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa kelahiran Nabi Yahya AS terjadi sekitar tiga bulan sebelum kelahiran Nabi Isa AS.

Ketika Nabi Yahya tumbuh dewasa, Nabi Zakaria mengajaknya untuk bersama-sama berdakwah kepada kaum Bani Israil. Mereka berdua juga bersatu melawan Raja Herodus, yang memerintah Bani Israil dengan cara yang zalim dan kejam.

Wafatnya Nabi Zakaria AS

Menurut riwayat, Nabi Yahya AS wafat sebelum Nabi Zakaria AS. Beliau dibunuh oleh orang suruhan Herodia, yang merupakan istri Raja Herodus yang kejam.

Raja Herodus ingin menikahi anak perempuan tirinya, yaitu Herodia. Pernikahan ini ditentang oleh Nabi Yahya AS karena melanggar hukum Taurat. Herodia marah atas penentangan Nabi Yahya AS, sehingga ia menyuruh Herodus untuk membunuh Nabi Yahya AS. Nabi Yahya AS pun ditangkap, dipenjarakan, dan dibunuh sesuai perintah Herodia.

Ketika berita kematian Nabi Yahya AS mencapai telinga ayahandanya, yaitu Nabi Zakaria AS, dan ia mengetahui bahwa Allah telah menjatuhkan hukuman kepada pembunuhnya dengan mengubur mereka hidup-hidup, maka Nabi Zakaria AS melarikan diri ke sebuah kebun di Baitul Maqdis.

Saat dalam pelarian dan melewati hutan, tanpa diduga pepohonan itu memanggil Nabi Zakaria, membuka diri untuknya sebagai tempat berlindung. Namun sayangnya, ada iblis yang menyaksikan dan mengetahui tempat persembunyian Nabi Zakaria.

Iblis menemui orang-orang yang sedang mencari Nabi Zakaria AS. Iblis menunjukkan potongan kain baju Nabi Zakaria AS kepada mereka, dan orang-orang tersebut langsung memintanya untuk memberi tahu lokasi persembunyian Nabi Zakaria AS.

Setelah diberi petunjuk oleh setan, mereka segera menyerang pohon itu dengan kapak hingga pohon tersebut terbelah menjadi dua. Nabi Zakaria AS kemudian wafat, dan Allah SWT memberikan balasan kepada kaum Bani Israil atas kematian Nabi Zakaria AS dengan menghukum para pemimpin mereka dan menawan ratusan orang.

Mukjizat Nabi Zakaria AS

Setiap Nabi dan Rasul Allah diberikan mukjizat sebagai bukti khusus dari pilihan Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada masyarakat yang tidak taat dan melawan kehendak Allah SWT. Salah satu contohnya adalah tiga mukjizat yang diberikan kepada Nabi Zakaria AS, yang meliputi:

  • Nabi Zakaria AS beserta istrinya telah mengabdikan hidup mereka selama masa hidup mereka untuk menjaga dan mengurus Baitul Maqdis, tempat suci yang merupakan warisan dari Nabi Sulaiman AS. Baitul Maqdis juga digunakan oleh Nabi Zakaria AS sebagai tempat untuk berdakwah.
  • Allah SWT memberikan Nabi Zakaria seorang anak laki-laki yang shaleh yang diberi nama Yahya, meskipun pada saat itu usia Nabi Zakaria AS sangat tua, sekitar 100 tahun, dan istrinya mandul.
  • Nabi Zakaria AS mampu menyelinap dan berlindung di antara dedaunan ketika ia dikejar dan dicari oleh orang-orang yang ingin membunuhnya.

Demikianlah kisah Nabi Zakaria AS dan mukjizatnya. Banyak hikmah dan teladan yang dapat diambil dari kisah Nabi Zakaria AS yang telah diceritakan. Salah satu pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa Allah SWT adalah Sang Penerima Doa yang Maha Mendengar dari umat-Nya.

Baca juga : Kisah Nabi Yunus AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Yunus AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Yunus AS Dan MukjizatnyaNabi Yunus, yang hidup sekitar abad ke-8 Masehi setelah Nabi Ilyas dan Ilyasa, mengajarkan kepada kita tentang konsekuensi penyesalan. Beliau berasal dari Palestina, atau saat itu disebut sebagai negeri Syam. Allah memerintahkannya untuk menyeru penduduk Ninawa di Mosul, Irak, agar menyembah-Nya. Berikut ini kisah Nabi Yunus AS dan mukjizatnya selengkapnya dalam artikel ini.

Kisah Nabi Yunus diceritakan sebanyak empat kali dalam Al-Qur’an, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namanya juga diabadikan menjadi salah satu surah, yaitu Surah Yunus.

Allah mengutus Nabi Yunus untuk membimbing kaumnya agar mereka menyembah hanya kepada Allah SWT. Sayangnya, kaumnya menolak dan memicu kemarahan Nabi Yunus, yang akhirnya membuatnya meninggalkan mereka. Selama perjalanan, Nabi Yunus menghadapi berbagai masalah, tetapi Allah memberikan pertolongan-Nya. Kisah Nabi Yunus AS mengajarkan kepada kita makna kesabaran dan pentingnya mengendalikan amarah.

Dakwah Nabi Yunus AS

Kisah Nabi Yunus AS Dan Mukjizatnya-Nabi Yunus, seorang nabi dan rasul Allah, diutus untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa. Ia menerima perintah tersebut dan langsung berangkat dari negeri Syam. Perjalanannya sangat panjang dan melelahkan, karena ia harus melintasi padang pasir yang luas dan gersang.

Setelah tiba di Ninawa, Yunus alaihissalam menemukan bahwa penduduknya telah terjerumus dalam kekafiran, menganggap berhala sebagai ilah, dan telah menjalankan ritual penyembahan kepada berhala ini sejak lama. Nabi Yunus, yang merupakan pendatang, dianggap orang asing oleh penduduk setempat. Ketika beliau memulai dakwahnya dan mengajak kaum Ninawa untuk menyembah Allah, mereka malah mengolok-olok beliau.

Kaum Ninawa tidak pernah menanggapi dakwah Nabi Yunus. Mereka bahkan merasa bahwa Nabi Yunus telah menghina berhala dan agama nenek moyang mereka. Namun, Nabi Yunus tetap sabar menghadapi respons kaum Ninawa tersebut. Selama 33 tahun berdakwah, kondisi masyarakat Ninawa belum berubah. Hanya dua orang penduduk, Tanuh dan Rubil, yang mendengarkan Nabi Yunus.

Pada suatu hari, Nabi Yunus telah kehilangan kesabarannya menghadapi kaum Ninawa yang keras kepala. Beliau memutuskan untuk meninggalkan mereka, tetapi sebelum berangkat, Nabi Yunus memberitahu penduduk Ninawa tentang datangnya azab Allah. Dengan hati yang sedih, kecewa, dan penuh kemarahan, Nabi Yunus pergi.

Baca juga : Mengenal Jabal Abu Qubais

Nabi Yunus Di Telan Ikan Paus

Nabi Yunus meninggalkan Ninawa dan menuju dermaga. Kapal sedang bersandar di dermaga itu, dan cuaca cerah. Meskipun kapal sudah kelebihan muatan, sang nakhoda mengizinkan Nabi Yunus naik kapal.

Sampai di tengah laut, tiba-tiba cuaca memburuk dengan awan hitam bergulung-gulung, angin kencang, dan gelombang besar yang tiba-tiba menyerang kapal. Badai dahsyat ini membuat kapal menjadi tidak stabil. Nabi Yunus kemudian mengajak nakhoda dan semua penumpang kapal untuk bersama-sama berzikir kepada Allah.

Dengan harapan mengurangi beban kapal, sang nahkoda memerintahkan seluruh penumpang untuk membuang barang bawaan mereka ke laut. Namun, harapannya tidak tercapai. Nakhoda kapal terpaksa mengambil keputusan yang sulit, yaitu mengurangi jumlah penumpang. Agar adil, penumpang yang harus keluar dari kapal ditentukan dengan undian.

Seluruh penumpang diminta menuliskan nama mereka oleh sang nahkoda. Setelah itu, proses pengundian pun dimulai. Saat pengundian pertama kali dilakukan, keluarlah nama Yunus. Namun, seluruh penumpang tidak menerima hasil tersebut sehingga pengundian dilakukan kembali.

Pada undian kedua, nama yang keluar kembali adalah YUNUS. Meski para penumpang lainnya tidak setuju, Nabi Yunus menerima hasil undian tersebut dengan ikhlas.  Sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam Surat As-Saffat ayat 141. Setelah menyebut asma Allah, Nabi Yunus terjun ke laut. Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa setelah itu, cuaca kembali cerah dan lautan kembali tenang.

Nabi Yunus berada di laut dan diombang-ambingkan gelombang. Nabi Yunus ditelan oleh seekor ikan paus yang diperintahkan oleh Allah. Ikan paus itu tidak meremukkan tulang dan daging Nabi Yunus. Ada pendapat bahwa ikan yang menelan Nabi Yunus adalah ikan Nun, seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 87. Ikan ini dipercaya masih hidup hingga saat ini dan akan terus hidup hingga hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah As-Saffat ayat 144.

Di dalam kegelapan perut ikan, Nabi Yunus sejenak merasa telah meninggal. Kemudian, Allah mewahyukan kepadanya bahwa dia masih hidup di dalam perut ikan tersebut. Tergerak oleh wahyu Allah, Nabi Yunus pun menggerakkan kakinya dan bersujud. Yunus mendengar suara tasbih dari para penghuni lautan. Suara-suara itu mengilhaminya untuk menyadari kesalahannya. Yunus sadar bahwa keputusannya meninggalkan kaum Ninawa dalam keadaan marah adalah hal yang tidak benar. Karena itu, Allah menghukumnya dengan memenjarakannya di dalam perut ikan.

Nabi Yunus dimuntahkan oleh ikan paus ke daratan yang tandus. Beliau dalam keadaan lemah dan sakit karena kekurangan nutrisi di dalam perut ikan. Allah menyembuhkan beliau dengan menumbuhkan tanaman yaqthinah (sejenis labu) yang dapat beliau makan. Mengenai lamanya Nabi Yunus berada di dalam perut ikan, ada beberapa pendapat para ahli tafsir. Ada yang berpendapat bahwa Yunus alaihissalam ditelan ikan paus pada pagi hari dan dimuntahkan kembali pada sore hari. Ada yang berpendapat selama 3 hari, ada yang berpendapat selama 7 hari, namun pendapat yang paling populer adalah selama 40 hari.

Ikan yang menelan Nabi Yunus AS, yang dinamai ikan nun, memiliki wujud yang sangat besar dan mampu menelan apapun. Meskipun ikan ini belum terdefinisikan dengan jelas, penggambaran ikan ini mirip dengan ikan paus. Hal ini logis karena tidak ada ikan lain yang memiliki ukuran lebih besar dari ikan paus.

Kaum Ninawa Bertaubat

Nabi Yunus kecewa dengan kaum Ninawa dan pergi meninggalkan mereka. Beberapa hari kemudian, azab Allah benar-benar datang seperti yang dijanjikan Nabi Yunus. Langit menjadi gelap, petir menggelegar, angin kencang menyapu rumah, peternakan, dan ladang kaum Ninawa. Bahkan, Allah juga menimpakan gempa besar kepada mereka.

Setelah menyadari kebenaran peringatan Nabi Yunus, penduduk Ninawa bertobat dan memohon perlindungan kepada Allah. Mereka juga mencari Nabi Yunus, tetapi beliau sudah pergi.

Kaum Ninawa bertobat dengan sungguh-sungguh dan jujur. Semua penduduknya, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, maupun orang tua, bersujud dengan khusyuk menyebut nama Allah. Melihat kesungguhan pertobatan mereka, Allah pun menerima dan menghentikan azab-Nya. Peristiwa ini diceritakan dalam Al-Qur’an Surah Yunus ayat 98.

Dengan petunjuk Allah, Nabi Yunus kembali kepada kaum Ninawa. Kaum yang telah bertaubat menyambutnya dengan sukacita. Allah pun melimpahkan keberkahan dan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.

Mukjizat Nabi Yunus AS

Berikut ini ada 3 mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Yunus AS yaitu :

  1. Bencana bagi kaum Ninawa

Nabi Yunus berdoa kepada Allah sebelum pergi meninggalkan penduduk Ninawa. Ia meminta Allah menurunkan bencana kepada penduduk Ninawa karena mereka terus membangkang. Allah mengabulkan doa Nabi Yunus, tetapi Nabi Yunus tidak mengetahuinya karena ia sudah pergi sebelum bencana itu datang.

  1. Bisa hidup bertahan dari perut ikan paus

Meskipun Nabi Yunus menghadapi cobaan dalam kegelapan perut ikan dan di dasar laut, Allah tetap melindunginya. Setiap hari, Nabi Yunus bertobat dan bertasbih kepada Allah. Akhirnya, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan paus itu dan mendaratkannya di sebuah pulau dengan persediaan makanan dan minuman.

  1. Mendirikan Sholat Ashar

Setelah Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus dan terdampar di sebuah pulau, dia melaksanakan sholat Asar sebagai ungkapan syukur atas keselamatannya. Sholat ini terdiri dari empat rakaat, sebagai simbol penebusan dari empat kegelapan yang dialaminya: kegelapan kesalahan, kegelapan air laut, kegelapan malam, dan kegelapan dalam perut ikan paus. Dengan ini, Nabi Yunus menjadi manusia pertama yang melaksanakan sholat Asar sebagai tanda syukur atas perlindungan Allah.

Demikianlah kisah Nabi Yunus AS mukjizatnya, semoga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan keislaman kita.

Baca juga : 7 Peristiwa Besar Saat Kelahiran Rasulullah SAW

Kisah Nabi Ilyasa AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Ilyasa AS Dan MukjizatnyaNabi Ilyasa AS adalah sosok yang meneruskan misi Nabi Ilyas AS setelah wafatnya. Ilyasa memiliki keturunan yang sama dengan Nabi Harun, Musa, dan Ilyas. Berikut ini adalah kisah Nabi Ilyasa AS dan mukjizatnya selengkapnya.

Kisah Nabi Ilyasa AS secara erat terkait dengan misi dakwah Nabi Ilyas AS. Nabi Ilyasa adalah anak angkat dari Nabi Ilyas, dan ia kemudian meneruskan peran penting dalam mengemban Tongkat Mahar yang dulunya digunakan oleh Nabi Ilyas untuk menyampaikan ajaran Allah kepada kaumnya. Saat Nabi Ilyas AS masih berusia muda, Nabi Ilyasa AS mengalami penyakit yang cukup serius, yang kemudian mendorong Nabi Ilyas AS dan keluarganya datang ke rumahnya untuk menjenguknya.

Dengan bantuan dari Nabi Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS akhirnya pulih dari penyakit yang telah menghantuinya selama bertahun-tahun. Kedekatan antara mereka tidak berakhir di sana. Nabi Ilyasa AS juga diterima oleh Nabi Ilyas sebagai anak angkat, dan dari saat itu, ia selalu setia mendampingi Nabi Ilyas AS dalam menjalankan tugas-tugasnya terhadap Bani Israil.

Allah mengutus Nabi Ilyasa AS untuk menggantikan peran Nabi Ilyas AS dan memimpin Bani Israil yang masih mematuhi ajaran agama yang benar, meskipun sebagian dari mereka masih terjerumus dalam penyembahan berhala. Nabi Ilyasa AS hidup di tengah-tengah umatnya dan dengan tekun menyampaikan perintah Allah SWT kepada mereka.

Kisah Nabi Ilyasa AS selalu memiliki hubungan yang kuat dengan Sang Guru sekaligus ayah angkatnya. Pertemuan keduanya terjadi ketika Nabi Illyas AS melarikan diri dari kemarahan penduduk Balabak. Saat itulah, Nabi Ilyas AS menginformasikan kaum Bani Israil dari Balabak tentang hukuman yang pernah dialami oleh orang-orang terdahulu.

Baca juga : Pengertian Fasik Dalam Agama Islam

Dakwah Nabi Ilyasa AS

Setelah meninggalnya Nabi Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS mengambil alih tongkat dakwah yang telah lama diselenggarakan oleh ayah angkatnya. Dengan tekad yang kuat, Nabi Ilyasa memulai perjalanan kisahnya dalam mencari kemaslahatan umat Islam saat itu. Pada awalnya, banyak dari kaum penduduk Bani Israil yang kembali terjerumus dalam perbuatan maksiat setelah meninggalnya Nabi Ilyas AS.

Mereka kembali melakukan tindakan kriminal dan perilaku yang tidak patuh, meskipun sebelumnya telah diberi nasihat oleh Nabi Ilyas AS. Meskipun telah diberi peringatan oleh Nabi Ilyasa AS sebelumnya, mereka tampaknya tetap kokoh dalam mendukung perbuatan negatif yang menjadi bagian dari keyakinan masa lalu mereka. Sambil menyebarkan dakwah, Nabi Ilyasa AS terus mendorong umatnya untuk kembali beribadah hanya kepada Allah SWT.

Upaya tersebut ternyata melibatkan sejumlah petunjuk dan beberapa mukjizat yang diberikan oleh Tuhan. Dengan tekad yang tak kenal menyerah, akhirnya Nabi Ilyasa AS berhasil mencapai tujuannya. Al-Qur’an, kitab suci umat Muslim, mengakui keberadaan 25 nabi dan rasul yang wajib diimani oleh kaum Islam, dan di antara mereka adalah Nabi Ilyasa AS, yang disebutkan dua kali dalam surat Al-An’am ayat 86-87.

Sejak saat itu, Nabi Ilyasa muda mulai dipilih sebagai murid oleh Nabi Ilyas AS untuk menyebarkan ajaran kebaikan dan ilmu agama Islam. Banyak orang bahkan menganggapnya sebagai anak Nabi Ilyas AS. Nabi Ilyasa AS menjadi sahabat dekat dalam khutbah dan penuh keyakinan kepada Allah SWT. Bahkan, menurut sebuah cerita, Nabi Ilyas AS benar-benar mengangkat Nabi Ilyasa sebagai anaknya.

Keteladanan Nabi Ilyasa AS

Dalam perjalanan bersama orang-orang yang beriman, Nabi Ilyasa AS selalu mengingatkan para pengikutnya untuk tetap beriman kepada Allah SWT setiap kali mereka melintasi reruntuhan tanah Balabak. Tindakan ini menggambarkan keagungan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas atas segala hal.

Salah satu pelajaran yang bisa kita ambil dan contohi dari kisah Nabi Illyasa AS adalah agar kita tidak meniru sikap sombong dan angkuh seperti yang ditunjukkan oleh orang Balabak yang ingkar terhadap nikmat Allah SWT setelah mereka mendapatkan kembali kemakmuran, hujan, dan sumber daya alam yang telah lama mereka kehilangan. Mereka melupakan dan mengingkari keberadaan serta kebesaran Allah SWT.

Pada akhirnya, Allah SWT memberikan pelajaran kepada mereka dan dengan kekuasaan-Nya, Allah SWT menghilangkan semua kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka, hanya meninggalkan penderitaan hingga akhir hayat.

Nilai dan contoh lain dari Nabi Ilyasa AS yang patut dipegang dan dijadikan teladan adalah keteguhan dan kemurahan hati. Nabi Ilyas AS secara rutin berdakwah dan memberikan pengampunan kepada bani Israil yang pernah melukainya. Selain itu, ia juga memiliki tujuan misi untuk meneruskan dakwah bagi umat Nabi Ilyas AS dan tetap beriman serta mengikuti Allah SWT hingga akhir hayatnya.

Mukjizat Nabi Ilyasa AS

Berikut ini adalah 3 mukjizat Nabi Ilyasa AS yang didapatkan langsung dari Allah SWT yaitu :

  1. Menghidupkan orang yang sudah meninggal

Al-Quran memang tidak banyak mengisahkan tentang Nabi Ilyasa, tetapi kita tetap diwajibkan untuk beriman kepada beliau. Dalam misinya menyampaikan ajaran ketuhanan dan iman kepada Bani Israil, kitab Taurat mencatat bahwa Nabi Ilyasa memiliki mukjizat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.

  1. Mengatasi kekeringan

Mukjizat Nabi Ilyasa berikutnya yaitu mengatasi kekeringan yang menimpa wilayah kaum Bani Israil. Setelah kepulangan Nabi Ilyas, kaum Bani Israil kembali bersikap sembrono dan meninggalkan segala ajaran Allah SWT. Sikap durhaka mereka membuat Allah murka, dan sebagai hukumannya, Allah menurunkan azab berupa musim kemarau yang berkepanjangan. Akibat musim kemarau tersebut, lahan pertanian penduduk Bani Israel hancur, menyebabkan kelaparan yang melanda banyak orang, dan tindakan kejahatan menjadi semakin meluas. Kaum Bani Israil kemudian teringat akan Nabi Ilyasa dan meminta pertolongannya. Nabi Ilyasa AS menyarankan mereka untuk memohon doa kepada Allah agar Dia menurunkan hujan untuk mengatasi kekeringan tersebut.

  1. Menyembuhkan orang sakit

Dari banyaknya orang yang pernah berjumpa dengan Nabi Ilyasa, beberapa di antaranya mengalami penyakit dari yang ringan hingga yang parah. Setiap kali Nabi Ilyasa mengetahui hal tersebut, dia dengan segera akan berdoa kepada Allah, memohon kesembuhan bagi orang-orang yang sedang sakit.

Demikianlah kisah Nabi Ilyasa AS dan mukjizatnya, semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Baca juga : Kisah Nabi Ilyas AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Ilyas AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Ilyas AS Dan MukjizatnyaNabi Ilyas AS adalah keturunan keempat dari Nabi Harun a.s. Nama lengkapnya adalah Ilyas bin Finhash bin Azar bin Harun bin Imran bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim. Allah SWT mengutus Nabi Ilyas untuk memberi peringatan kepada kaum Bani Israil yang membangkang dengan menyembah berhala dan menolak menyembah Allah SWT. Berikut ini kisah Nabi Ilyas AS dan mukjizatnya selengkapnya.

Nabi Ilyas AS dengan gigih menyampaikan pesan agar umatnya meninggalkan praktek menyembah berhala yang buruk. Namun, kaumnya acuh tak acuh terhadap ajakan Nabi Ilyas AS, meskipun ia telah mengingatkan mereka berkali-kali. Mereka tampaknya tidak peduli dengan ajakan yang disampaikan oleh Nabi dan rasulnya.

Mereka terus hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya, serta dengan seenaknya menghamburkan kekayaan, bahkan mereka tidak malu menciptakan dewa-dewa palsu. Mereka menyembah berhala yang terbuat dari emas dan memberinya nama Ba’al. Bagi mereka, Ba’al adalah tempat perlindungan dan sumber pertolongan. Kaum ini bahkan bersedia mendaki gunung untuk memohon kepada Ba’al, karena mereka meyakini bahwa Ba’al bersemayam di puncak Gunung Karmel, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an dalam surat As-Saffat.

Nabi Ilyas prihatin dengan kejadian di kalangan Bani Israil yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah. Beliau senantiasa mengingatkan umatnya untuk menjauhi perbuatan syirik. Selama tiga tahun, tanah kaum Bani Israil mengalami kekeringan yang parah, dan pada akhirnya, Nabi Ilyas menerima wahyu dari Allah.

Kisah Nabi Ilyas AS Dan Mukjizatnya-Selama beberapa hari, kaum Bani Israil hidup dalam kebahagiaan karena mereka menerima berkah hujan setelah periode panjang kekeringan. Perekonomian mereka pun kembali stabil. Namun, ironisnya, meskipun Allah memberikan kenikmatan ini kepada mereka, mereka malah tidak bersyukur. Mereka kembali berbalik melawan Allah SWT dan melakukan perbuatan dosa.

Baca juga : 7 Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Bani Israil kembali berpaling menyembah Ba’al, dan sebagai akibatnya, mereka menghadapi musibah berat berupa gempa bumi yang dahsyat, yang menyebabkan banyak di antara mereka tewas dan tergeletak tanpa nyawa.

Nabi Ilyas a.s dan para pengikut berimannya selamat dari cobaan tersebut karena mereka telah meninggalkan negeri tersebut lebih dulu. Nabi Ilyas menunjukkan ketabahan dalam menghadapi umatnya yang memberontak dan tidak taat.

Perjuangan para Nabi yang menghadapi kaum Bani Israil dimulai dari Nabi Harun AS dan berlanjut melalui keturunannya hingga mencapai Nabi Ilyas. Ahli garis keturunan Nabi Ilyas meyakini bahwa ia berasal dari keluarga Nabi Harun AS, dengan garis keturunan yang meliputi Ibnu Yasin bin Fanhash bin Al-Izar bin Harun.

Suatu ketika, persembunyian Nabi Ilyas terungkap kepada kelompok Bani Israil. Ia kemudian memutuskan untuk berpindah tempat dan menemukan sebuah rumah terpencil. Di sana, Ilyas memberikan salam dan bertemu dengan salah satu tuan rumah, yang ternyata seorang perempuan.

Lalu Nabi Ilyas AS memohon izin untuk bersembunyi. Pada saat itu, seorang laki-laki dari keluarga tersebut sangat sakit, dan Nabi Ilyas berdoa kepada Tuhan agar anggota keluarga tersebut sembuh.

Pada akhirnya, anggota keluarga yang sedang mengalami sakit sembuh dengan seizin Allah SWT, dan ternyata anggota yang sakit tersebut adalah Ilyasa. Tidak lama setelah itu, Ilyasa diangkat menjadi Nabi setelah menjalani periode belajar bersama Nabi Ilyas. Ia kemudian mengikuti ajaran Nabi Ilyas dan berdakwah bersamanya.

Berdakwah Bersama Nabi Ilyasa AS

Kisah Nabi Ilyas AS Dan Mukjizatnya-Beberapa tahun kemudian, Nabi Ilyas dan Ilyasa meneruskan misi dakwah mereka di Ba’labak. Penduduk di wilayah tersebut mulai merasa keputusasaan karena kota mereka terus dilanda bencana, sedangkan berhala yang mereka sembah tidak mampu mengatasi penderitaan yang mereka alami. Bani Israil kemudian bersumpah untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Nabi Ilyas.

Pada akhirnya, Bani Ilyas memanjatkan doa kepada Allah SWT agar kaum Bani Israil terbebas dari penderitaan mereka. Mereka pun menghancurkan berhala-berhala yang sebelumnya mereka sembah. Setelah itu, turunlah hujan yang membuat sawah dan ladang mereka menjadi subur, sehingga mereka bisa hidup dalam kedamaian kembali.

Beberapa tahun berlalu, kaum Bani Israil kembali berpaling dan menyembah berhala. Kemudian, Nabi Ilyas berdoa kepada Tuhan agar membuka hati mereka, tetapi akhirnya, kelaparan dan kekeringan melanda Bani Israil. Akhirnya, Nabi Ilyas meninggalkan kampung mereka. Diceritakan bahwa setelah itu, Nabi Ilyas diangkat ke langit oleh Tuhan.

Mukjizat Nabi Ilyas AS

Berikut ini adalah 5 mukjizat dari Nabi Ilyas AS yaitu :

  1. Bisa membangkitkan orang yang sudah meninggal

Pada musim kemarau yang sangat panjang, Nabi Ilyas bertemu dengan seorang wanita tua yang membawa sedikit air dan gandum untuk anaknya yang kelaparan. Ia kemudian meminta wanita tersebut untuk membawakan air dan gandum kepadanya, lalu dengan penuh keyakinan, Nabi Ilyas berkata bahwa atas izin Allah, air dan gandum tersebut akan selalu tersedia. Akhirnya, wanita itu mendekati Nabi Ilyas dan membawa sedikit air dan gandum.

Tak lama setelah itu, ucapan Nabi Ilyas dikonfirmasi oleh Allah. Air dan gandum yang dibawa oleh wanita tua itu, meskipun sudah digunakan, kembali menjadi penuh. Namun, sayangnya, sang anak meninggal sebelum sempat memakan apa yang dibawa oleh ibunya.

Insiden tersebut menyebabkan wanita yang sudah lanjut usia itu merasa sangat sedih, sehingga Nabi Ilyas berdoa kepada Allah agar anak dari wanita tua tersebut hidup kembali. Doa Nabi Ilyas dikabulkan oleh Allah, dan anak tersebut hidup kembali sehingga bisa makan apa yang dibawa oleh ibunya.

  1. Dapat berlari sangat kencang

Ketika Nabi Ilyas diserang dan dikejar oleh kaum Bani Israil, beliau melarikan diri dengan sangat cepat sehingga berhasil melewati kereta milik Raja Arab yang berjalan dengan kecepatan tinggi.

  1. Dapat mendatangkan kemarau yang panjang dan hujan

Nabi Ilyas diberi mukjizat oleh Allah SWT yang memungkinkannya untuk membawa kemarau yang berkepanjangan atau hujan, semuanya atas izin-Nya. Ketika Allah mengutus Nabi Ilyas kepada kaum Bani Israil, tujuannya adalah untuk mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Dalam usahanya ini, Nabi Ilyas bahkan berdoa kepada Allah agar adzab diberikan kepada kaum Bani Israil karena mereka menolak beribadah kepada Allah. Akibatnya, Allah mengirimkan kemarau yang panjang sebagai azab kepada mereka. Namun, kemarau tersebut akhirnya berakhir setelah Allah mengabulkan doa Nabi Ilyas dan mendatangkan hujan.

  1. Mampu hidup di masa kemarau yang panjang

Walau mengalami musim kemarau yang amat panjang, Nabi Ilyas mampu menjalani hidupnya dengan pertolongan yang diberikan oleh Allah. Ketika Nabi Ilyas bersembunyi di dalam gua untuk menghindari penganiayaan dari kaum Bani Israil, atas izin Allah, seorang gagak terbang membawa makanan untuknya di gua tersebut.

  1. Bisa menyembuhkan orang yang sedang sakit

Mukjizat lain yang Allah anugerahkan kepada Nabi Ilyas adalah kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit yang sangat parah. Pada suatu waktu, Nabi Ilyas sedang terbaring sakit parah yang telah lama dideritanya. Namun, dengan izin Allah dan melalui doa Nabi Ilyas, akhirnya Nabi Ilyas sembuh sepenuhnya dari penyakitnya.

Demikianlah kisah Nabi Ilyasa AS dan mukjizatnya, semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Baca juga : Kisah Nabi Sulaiman AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Sulaiman AS Dan Mukjizatnya

kisah nabi Sulaiman AS dan mukjizatnyaAllah SWT telah memberikan berbagai anugerah kepada para nabi-Nya, termasuk salah satunya kepada Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman adalah anak dari Nabi Daud AS yang dikenal dengan kebijaksanaannya yang luar biasa. Berkat kebijaksanaannya ini, Nabi Sulaiman AS berhasil memimpin sebuah kerajaan yang besar, menguasai tidak hanya manusia tetapi juga jin. Berikut ini kisah Nabi Sulaiman AS dan mukjizatnya selengkapnya.

Nabi Sulaiman AS tidak hanya diberkahi dengan kekayaan dan kekuasaan yang luar biasa, tetapi juga diberikan mukjizat oleh Allah SWT, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil oleh umat manusia dari Nabi Sulaiman, mulai dari kebijaksanaan, kerendahan hati, hingga ketidakangkuhan dalam kepemimpinan.

Kisah Nabi Sulaiman adalah salah satu cerita utama yang disajikan dalam Al-Quran. Kisah ini khususnya terdapat dalam surah An-Naml. Dalam surah ini, kita dapat mengetahui bahwa Nabi Sulaiman menerima warisan pengetahuan dari ayahnya, yang juga adalah seorang kekasih Allah, yaitu Nabi Daud AS.

Setelah kewafatan Nabi Daud AS yang memimpin Bani Israil, Nabi Sulaiman kemudian naik tahta sebagai raja. Dalam doanya kepada Allah, Nabi Sulaiman memohon agar diberikan kerajaan yang tidak ada tandingannya dalam kekuasaan dan kemewahan, sesuatu yang belum pernah terlihat oleh manusia sebelumnya. Allah SWT pun memberikan jawaban atas permintaannya.

Beliau juga diberi kekuatan untuk menguasai bangsa jin dan manusia agar melakukan kegiatan pertambangan yang menghasilkan bahan baku untuk pembuatan perkakas dan senjata bagi pasukannya.

Kepemimpinan Nabi Sulaiman AS

Kisah Nabi Sulaiman telah menjadi terkenal di antara umat manusia sepanjang sejarah. Salah satu faktor yang membuatnya begitu terkenal dan menjadi contoh bagi generasi yang datang setelahnya adalah kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan. Kepemimpinan dan kebijaksanaan yang luar biasa ini tercatat dalam surah Al-Anbiya.

Pada suatu masa ketika Nabi Daud AS masih hidup, Nabi Sulaiman AS yang menemani Nabi Daud AS, yang saat itu menjadi raja, dihadapkan pada masalah yang timbul ketika dua orang berselisih mengenai sebidang tanah.

Dikisahkan bahwa seseorang pertama memiliki sebuah kebun yang ia rawat dengan baik sepanjang tahun. Namun, pada suatu hari ketika ia tidak berada di sana, domba milik seseorang kedua masuk ke dalam kebun yang subur tersebut dan merusak tanaman yang dimiliki oleh seseorang pertama. Setelah mengetahui peristiwa ini, seseorang pertama berusaha untuk meminta keadilan kepada pemimpin atas kerusakan yang telah dialaminya.

Setelah mendengar hal tersebut, dengan bijaksana, Sulaiman bin Daud memerintahkan agar pemilik domba bertanggung jawab untuk memulihkan lahan yang rusak dan menanam kembali tanaman yang telah terdampak, sehingga tanaman tersebut dapat panen kembali. Apabila tanaman sudah panen, maka pemilik domba harus mengembalikan lahan tersebut kepada pemilik aslinya.

Sementara itu, pemilik kebun harus menjaga dan merawat domba milik orang kedua, serta memberikan izin baginya untuk mengambil wol dan susu dari domba-domba tersebut sampai saat kebunnya dipanen kembali.

Baca juga : Kisah Nabi Daud AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Sulaiman Dengan Semut

Kisah Nabi Sulaiman AS Dan Mukjizatnya-Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman AS adalah kemampuannya untuk memahami bahasa hewan, sehingga dia dapat mendengar dan berkomunikasi dengan mereka.

Dalam sebuah kejadian yang tercatat dalam Surah An-Naml, disampaikan bahwa pada suatu hari, Nabi Sulaiman beserta pasukan yang setia sedang dalam perjalanan menuju Askalon, sebuah kota di Palestina, dan mereka melewati wilayah yang dikenal sebagai Lembah Semut. Sesuai dengan namanya, daerah ini dihuni oleh sejumlah besar koloni semut.

Untuk melihat Nabi Sulaiman dan pasukannya melewati rumah-rumah mereka, seekor semut betina memanggil teman-temannya agar berhati-hati agar tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman AS dan pasukannya.

Setelah mendengar seruan sang semut, Nabi Sulaiman tersenyum. Ia merasa bersyukur karena dengan izin Allah SWT, dia memiliki kemampuan memahami bahasa binatang, yang memungkinkannya untuk menjauhkan pasukannya dari wilayah tersebut, sehingga semut-semut tersebut tidak mengalami bencana dan kehancuran.

Allah Maha Benar dengan segala firman-Nya. Dalam kisah Nabi Sulaiman, manusia diajarkan untuk tidak berperilaku semena-mena terhadap makhluk lain, terutama yang memiliki posisi lebih rendah, seperti hewan dan tumbuhan. Bahkan seorang nabi yang dijamin masuk surga pun berusaha untuk tidak berlaku zalim terhadap hewan yang paling kecil dan tak berdaya. Oleh karena itu, kita harus meniru dan menerapkan perilaku mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.

Penaklukan Saba’

Kisah Nabi Sulaiman AS Dan Mukjizatnya-Kisah Nabi Sulaiman AS yang terkenal ini sudah pasti sering didengar, yaitu mengenai bagaimana beliau berhasil menaklukkan kerajaan Saba’ dan membimbing mereka untuk menyembah Allah SWT melalui kebijaksanaan.

Dikisahkan bahwa pada saat itu, Nabi Sulaiman AS merasa tertarik untuk mengunjungi sebuah wilayah yang tidak jauh dari kerajaannya. Beliau sangat terkesan dengan kemajuan teknologi yang berhasil mengubah tanah yang tandus menjadi subur dan berwarna hijau. Nabi Sulaiman berkeinginan agar teknologi serupa dapat diterapkan di kerajaannya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Dengan singkatnya, ia bersama pasukannya memulai perjalanan, disertai oleh burung hudhud yang sangat ahli dalam mencari sumber air yang tersembunyi di dalam tanah. Namun, di tengah perjalanan, hudhud tiba-tiba menghilang. Akibatnya, Nabi Sulaiman merasa marah dan berjanji untuk menghukumnya jika tidak segera kembali.

Hudhud segera bergabung kembali dengan pasukan setelahnya. Dia kemudian berbagi cerita mengenai penemuannya terkait sebuah negara yang dipimpin oleh seorang pemimpin cerdas dan kaya. Selanjutnya, Hudhud menjelaskan bahwa pemerintah dan penduduk di negeri yang disebut Saba’ ini telah dikelabui oleh iblis, sehingga mereka menyembah matahari.

Dalam usaha untuk memverifikasi kebenarannya, Nabi Sulaiman kemudian menggubah sebuah surat yang ditujukan kepada Balqis, yang merupakan ratu penguasa Saba’. Kemudian, dia memerintahkan burung hudhud tersebut untuk menyampaikannya kepada Balqis, lalu bersembunyi untuk mengamati bagaimana Balqis meresponsnya saat membacanya.

Hudhud dengan taat menjalankan perintah tuannya, dan segera setelah melepaskan surat itu, dia terbang untuk bersembunyi. Surat tersebut berisikan permintaan dan juga ancaman.

Balqis, Ratu Saba’, merasa sangat marah ketika membaca isi surat itu. Dengan cepat, dia memanggil para menteri dan penasihat kerajaannya untuk berkumpul dan membahas cara menghadapi surat tersebut. Mayoritas dari mereka berpendapat bahwa tindakan yang harus diambil adalah dengan merespons surat tersebut melalui pertempuran di medan perang.

Namun, dengan bijaksana dan sabarnya, Balqis menyatakan bahwa perdamaian dan persahabatan adalah alternatif yang lebih baik. Ia juga berpendapat bahwa perang hanya akan membawa penghinaan, perbudakan, serta menghancurkan segala hal yang baik. Selain itu, Balqis juga memerintahkan para pengikutnya untuk memberikan hadiah yang besar dan istimewa kepada Nabi Sulaiman AS sebagai tanda penghargaan dan persahabatan.

Dengan mengetahui keinginan Balqis, Nabi Sulaiman AS yang cerdas dan bijaksana segera memahami niat Ratu Saba’ untuk mencari informasi tentang kekuatan kerajaan dan pasukan militer. Beliau dengan sigap mengumpulkan seluruh pasukannya, yang terdiri dari manusia, hewan, dan jin, untuk berkumpul.

Ketika delegasi Balqis tiba di Palestina, mereka dikejutkan oleh tindakan Nabi Sulaiman. Tanpa perlu disuruh, mereka membuka peti harta yang telah diletakkan di depan mereka. Namun, Nabi Sulaiman dengan lembut meminta para delegasi dan pengawal Ratu Balqis untuk mengembalikan harta tersebut. Ia dengan tulus menyatakan bahwa Allah telah memberikan kepadanya kekayaan, kekuasaan, kenabian, dan tujuannya yang utama adalah untuk mengajak kerajaan Saba’ untuk menyembah Allah SWT secara tunggal dan bersatu dalam tauhid.

Utusan-utusan ini kemudian kembali dan mengabarkan pesan tersebut. Ratu Balqis, tanpa merasa tersinggung, justru merasa penasaran dan menginginkan pertemuan langsung dengan raja Bani Israil. Oleh karena itu, ia mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Nabi Sulaiman AS saat sedang dalam perjalanan ke Palestina, tempat istana Nabi Sulaiman AS berada.

Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dengan para utusan dan prajuritnya, sambil menanyakan siapa yang mampu membawa istana Ratu Balqis sebelum kedatangannya. Seorang ulama bersuara, menyatakan bahwa dia bisa melakukannya sebelum pertemuan berakhir. Nabi Sulaiman tetap diam. Tak berapa lama kemudian, seorang jin bernama Ifrit berkata, “Saya bisa mengambilnya untukmu hanya dalam sekejap mata!”

Benar sekali, sebelum Nabi Sulaiman AS sempat berkedip, singgasana itu sudah muncul di hadapannya. Misi yang dijalankan Ifrit berhasil, ia berhasil membawa istana Ratu Balqis yang berada di Yaman dan memindahkannya ke depan istana Nabi Sulaiman di Palestina, yang jaraknya ribuan kilometer.

Balqis tiba dan diterima dengan kemewahan oleh kekasih Allah. Ia terpesona oleh keramahan, kekayaan, dan yang terpenting, penampilan istana yang sangat menyerupai istananya di Yaman. Ia melihatnya berulang kali dan meyakinkan dirinya bahwa itu bukanlah istananya meskipun terlihat sangat mirip.

Ratu Balqis dengan sadar menyadari bahwa saat itu ia tengah berada di sisi seseorang yang amat berkuasa, bijak, kaya, dan kuat, melebihi siapapun yang pernah ditemuinya. Ia mulai menyadari bahwa Nabi Sulaiman bukanlah sekadar raja biasa, tetapi manusia yang terpilih oleh Allah. Akhirnya, Balqis dengan tulus mengakui kewibawaan Sulaiman dan memutuskan untuk meninggalkan penyembahan terhadap matahari, beralih sepenuhnya untuk menyembah Allah SWT. Selain itu, ia juga meminta seluruh pejabat, bangsawan, dan rakyatnya untuk mengikuti jejaknya sebagai tanda kesetiaan mereka pada tauhid yang diajarkan oleh Sulaiman bin Daud.

Mukjizat Nabi Sulaiman AS

Berikut ini adalah 6 mukjizat Nabi Sulaiman AS yang dianugrahkan oleh Allah SWT :

  1. Kekayaan yang sangat melimpah

Selain dianugerahi kekayaan melimpah, Allah pun memperkenankan doa Nabi Sulaiman agar kekayaannya tak terbandingkan.

  1. Cerdik dan bijaksana

Sejak masa kecil, Allah telah menganugerahkan Nabi Sulaiman dengan mukjizat berupa kecerdasan yang luar biasa, serta kebijaksanaan dalam berpikir dan mengambil keputusan.

  1. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hewan

Mukjizat Nabi Sulaiman berikutnya adalah kemampuan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk binatang. Allah memberikan mukjizat ini kepada Nabi Sulaiman agar makhluk-makhluk binatang dapat membantu dalam kehidupannya. Sehingga, Nabi Sulaiman mampu berbicara dengan semut hingga burung.

  1. Jin dan setan tunduk pada Nabi Sulaiman

Selain mengendalikan dunia binatang, Nabi Sulaiman juga memiliki kekuatan untuk memerintahkan jin dan setan agar tunduk pada kehendaknya. Bahkan, jin dan setan ini turut membantu Nabi Sulaiman dalam membangun istana yang luar biasa megah.

  1. Dapat menaklukan angin

Nabi Sulaiman memiliki kemampuan untuk berkeliling ke mana saja bersama dengan permaisurinya, karena dia telah mengendalikan angin, sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Al-Anbiya ayat 81.

  1. Menemukan kubah ajaib

Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman agar pergi ke tepi pantai. Setelah tiba di sana, beliau memerintahkan jin ifrit untuk menyelam hingga ke dasar laut, di mana mereka menemukan sebuah kubah yang sangat ajaib. Kubah itu dipenuhi dengan mutiara dan zamrud yang berkilauan. Ternyata, di dalam kubah tersebut terdapat seorang pemuda yang telah diberikan kubah itu oleh Allah sejak masa Nabi Ibrahim. Nabi Sulaiman sangat kagum oleh mukjizat yang Allah berikan.

Demikian kisah Nabi Sulaiman AS dan mukjizatnya, semoga menambah wawasan.

Baca juga : Kisah Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah

Kisah Nabi Daud AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Daud AS Dan MukjizatnyaKisah para nabi senantiasa memikat untuk dinikmati. Di samping memahami sejarah dan berbagai peristiwa zaman dahulu, cerita-cerita para nabi juga sarat dengan inspirasi. Berikut ini kisah Nabi Daud AS dan mukjizatnya.

Nabi Daud AS terkenal sebagai teladan yang sangat disiplin dalam lingkungan keluarganya. Nabi Daud AS memecah hari-harinya menjadi empat bagian yang berbeda, yang dia alokasikan untuk kegiatan mengkaji ilmu bersama Bani Israil, beribadah di mihrab, melakukan pengadilan, dan berkumpul dengan keluarganya.

Nabi Daud AS adalah keturunan nabi Ibrahim AS, tepatnya merupakan keturunan ke-12 dari nabi Ibrahim AS. Beliau adalah salah satu dari nabi-nabi yang perlu dikenal baik oleh adik-adik maupun sahabat dekat.

Nabi Daud AS lahir dari Siti Sarah, istri Nabi Ibrahim AS, dan tetap merupakan bagian dari keturunan Nabi Ishaq AS. Beliau meninggal dunia pada usia seratus tahun.

Keistimewaan mengenai usia Nabi Daud AS adalah bahwa ada peningkatan umur. Pada awalnya, umur Nabi Daud AS tertulis dalam Lauh al-Mahfudz hanya mencapai 60 tahun. Namun, Nabi Adam AS memberikan bagian dari umurnya kepada Nabi Daud AS, sehingga ia wafat pada usia 100 tahun.

Sebagai individu yang telah dipilih oleh Allah SWT, kehidupan Nabi Daud AS jauh dari perbuatan dosa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Nabi Daud AS senang menghadiri pengajaran bersama Bani Israil dan selalu beribadah di mihrab.

Nabi Daud AS tinggal di Bethlehem, yang saat itu diperintah oleh Raja Thalut. Kemudian, berkat kebijaksanaannya dalam menghadapi raja Jalut, nabi Daud AS akan menjadi penerus kepemimpinan Raja Thalut.

Baca juga : Kisah Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah

Semangat Berperang

Kisah Nabi Daud AS Dan Mukjizatnya-Dalam beberapa literatur yang menceritakan kisah Nabi Daud AS, diceritakan bahwa seorang remaja yang sangat muda dan baru memasuki usia remaja memiliki keberanian luar biasa untuk berperang di Medan perang.

Pada suatu waktu, Bani Israil merencanakan serangan dari pihak musuh. Raja Thalut kemudian memerintahkan Syami’un, orang kepercayaannya, untuk mencari sukarelawan yang siap melawan musuh.

Syami’un segera memberitahukan kepada seluruh penduduk. Kabar pun tersebar bahwa Raja Thalut sedang mencari pasukan untuk melawan musuh, yang kemudian sampai ke telinga Nabi Daud AS. Sayangnya, Nabi Daud AS masih terlalu muda untuk berperang, sehingga tiga kakaknya yang berkesempatan bergabung dalam pasukan tersebut.

Nabi Daud AS tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertempuran karena masih muda dan remaja. Sebagai gantinya, dia ditugaskan untuk menggembala kambing dan mengantar susu kepada kakak-kakaknya di medan perang.

Saat Nabi Daud AS membawa susu kepada kakak-kakaknya, Syami’un memperhatikannya. Syami’un, yang sedang mencari tentara terbaik untuk melawan Raja Jalut, merasa bahwa Nabi Daud AS adalah orang yang tepat. Oleh karena itu, Syami’un segera memberi tahu Raja Thalut.

Raja Thalut setuju dengan saran Syami’un untuk menjadikan Nabi Daud AS sebagai salah satu prajurit, dan Nabi Daud AS dengan penuh semangat menerima tawaran tersebut sambil bersiap-siap.

Mengalahkan Raja Jalut Hanya Menggunakan Katapel

Mungkin terdengar sepele, tetapi itulah yang terjadi. Nabi Daud AS berada di medan pertempuran antara Raja Thalut dan Raja Jalut, dan ia menggunakan kecerdasan akalnya saat melawan Raja Jalut.

Peralatan perang Raja Jalut terkesan sangat kuat dengan kelengkapan peralatannya, sementara tentara Raja Thalut hanya memiliki perlengkapan yang terbatas. Ini terlihat dari fakta bahwa Nabi Daud AS hanya membawa sebatang ketapel sebagai senjatanya.

Tidak ada yang dapat menduga bahwa senjata yang tampaknya sepele tersebut benar-benar mempesonkan Raja Thalut. Terutama saat ia harus menghadapi Raja Jalut, yang memiliki tubuh besar dan menakutkan bagi lawan-lawannya, dalam sebuah duel.

Nabi Daud AS, dengan izin Allah SWT, berhasil menggulingkan raja Jalut yang sangat ditakuti. Saat itu, raja Jalut sedang bertempur melawan raja Thalut, yang jauh lebih unggul dalam kemampuan bertarung. Akhirnya, pertarungan tersebut menjadi sangat tidak seimbang, hingga hampir saja raja Thalut tewas.

Raja Thalut menyadari bahwa kemampuannya dalam pertarungan semakin terdesak oleh Raja Jalut. Nabi Daud AS melihat situasi ini dan akhirnya turut membantu Raja Thalut untuk mencegahnya terbunuh oleh Raja Jalut.

Nabi Daud mempertaruhkan dirinya untuk menghadapi raja Jalut, yang memiliki tubuh besar dan senjata pedang serta tameng di tangan kirinya. Nabi Daud, meskipun hanya membawa ketapel dan memiliki tubuh yang kecil, tidak sedikit yang meremehkannya karena tampaknya tidak mungkin bisa mengalahkan raja Jalut yang menakutkan.

Namun, dengan izin Allah SWT, saat nabi Daud AS melemparkan batu dengan ketapel, tiba-tiba batu tersebut langsung mengenai kepala raja Jalut. Sejenak kemudian, raja Jalut pun roboh karena batu ketapel tersebut begitu keras mengenai kepalanya. Akibat ketapel yang digunakan oleh nabi Daud AS, raja Jalut pun meninggal.

Pasukan Raja Jalut panik saat melihat rajanya terbunuh dan lari dengan terbirit-birit. Mereka merasa down karena sang raja tewas di medan perang. Raja Thalut sangat kagum dengan kebijaksanaan nabi Daud AS yang membawa kemenangan bagi dirinya.

Menjadi Raja Bani Israil

Setelah mampu mengalahkan Raja Jalut, dia dipromosikan menjadi panglima perang Israel. Namun, sebelumnya, dia dinikahkan dengan putri Raja Thalut. Selama menjabat sebagai panglima perang Israel, dia melaksanakan tugasnya dengan cemerlang. Pada suatu saat, ketika masih ada sisa-sisa perlawanan musuh yang ingin menyerang Bani Israil, dia berhasil mengusir musuh tersebut. Sayangnya, Raja Thalut gugur di medan perang.

Pada akhirnya, Nabi Daud AS diangkat menjadi raja setelah terjadinya perpecahan di antara dua faksi yang berselisih, di mana salah satu faksi mendukung anak Raja Thalut sebagai penggantinya. Anak Raja Thalut dianggap tidak berlaku adil, sehingga menyebabkan terjadinya dua kubu yang pada akhirnya dimenangkan oleh pihak yang mendukung Nabi Daud AS.

Akhirnya, Nabi Daud AS memerintah dengan kejujuran dan keadilan, dan bahkan menjadikan Baitul Maqdis (Jerusalem) sebagai pusat pemerintahan kerajaannya.

Mukjizat Nabi Daud AS

Banyak mukjizat yang dimiliki Nabi Daud, termasuk kemampuannya untuk melembutkan besi seperti lilin hanya dengan tangan kosong. Allah menciptakan Daud dengan hikmah kenabian, iman yang sempurna, dan ketelitian dalam menjalankan amal perbuatannya.

  1. Mampu mengalahkan Raja Jalut

Meskipun senjata yang digunakan oleh Nabi Daud hanyalah ketapel dan beberapa butir batu, dengan pertolongan Allah yang ajaib, pasukan Jalut berhasil dihancurkan hingga sang raja pun gugur. Sebagai hikmah dari peristiwa ini, Nabi Daud diberikan sebuah kerajaan yang besar dan ia memerintah dengan adil.

  1. Melunakkan besi seperti lilin

Mukjizat Nabi Daud AS berikutnya adalah kemampuannya untuk mengubah besi yang keras menjadi lembut seperti lilin hanya dengan tangan kosong, tanpa bantuan apa pun. Besi-besi tersebut kemudian diubah menjadi baju besi (zirah) yang kokoh namun nyaman digunakan di medan perang.

  1. Mempunyai suara merdu

Nabi Daud AS juga memiliki keunggulan lain, yaitu memiliki suara yang sangat merdu yang tak ada tandingannya di antara manusia. Selain itu, Allah menundukkan gunung dan burung kepada Nabi Daud agar bersaksi bersamanya, bahkan mereka tunduk dengan izin Allah.

  1. Dianugrahi Kitab Zabur

Allah SWT melimpahkan anugerah kepada Nabi Daud AS dalam bentuk kitab Zabur atau mazmur, dengan tujuan agar kaumnya bersedia untuk menyembah Allah. Kitab Zabur memuat panduan rinci mengenai berbagai aspek ibadah seperti sholat, doa, puasa, pelajaran, serta peringatan, dan juga memuat himbauan dan pujian kepada Allah. Penurunan kitab Zabur terjadi pada malam ke-13 Ramadhan, ketika Allah menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Daud AS.

  1. Membinasakan wabah penyakit

Dikisahkan bahwa wilayah kerajaan Nabi Daud AS mengalami cobaan berupa wabah penyakit kolera yang mengakibatkan banyak rakyat meninggal. Nabi Daud AS dengan segera berdoa memohon pertolongan Allah agar wabah tersebut lenyap. Allah menjawab doanya dengan mengirimkan mukjizat, sehingga penyakit kolera itu pun hilang dan rakyatnya pulih kembali.

Demikianlah kisah Nabi Daud AS dan mukjizatnya, serta keteladanan beliau yang sampai sekarang masih kita amalkan yaitu puasa Daud.

Baca juga : 12 Keutamaan Sabar Dalam Islam

Kisah Nabi Dzulkifli AS Singkat

Kisah Nabi Zulkifli AS SingkatKetika kita membahas tentang nama “Dzulkifli,” kita akan menemukan kisah menginspirasi tentang keberanian seorang nabi muda yang bersedia mengemban tanggung jawab besar sebagai pemimpin. Inilah kisah Nabi Dzulkifli AS singkat, meskipun masih dalam usia muda, bersedia menerima peran tersebut dengan tekad dan keberanian yang luar biasa.

Nabi Dzulkifli adalah anak dari Nabi Ayyub Alaihissalam. Anak Nabi Ayyub AS yang bernama asli Basyar. Basyar, atau Nabi Dzulkifli, tinggal di negeri Syam di mana Raja yang sudah tua tidak memiliki keturunan.

Sebutan “Dzul” awalnya telah digunakan ketika Nabi Yunus ditelan oleh ikan. Dia disebut sebagai “Dzun-Nun,” yang berarti yang bersama (ikan) Nun. Sedangkan “Dzulkifli,” yang terdiri dari dua kata “Dzul” dan “kifli,” memiliki arti “orang yang mendapatkan ganjaran ganda.”

Berawal dari kata kuno dalam bahasa Arab, “Kifli,” yang artinya “ganda,” Nabi Dzulkifli diberikan julukan ini karena kepemimpinan yang luar biasa. Bagaimana ceritanya Nabi Dzulkifli sampai akhirnya diberi gelar ini?

Pada suatu hari, seorang raja di tanah Syam, tempat kelahiran dan masa kecil Nabi Dzulkifli, berkumpul dengan seluruh rakyatnya untuk mencari calon penerus kerajaan. Raja yang usianya sudah tidak muda lagi mencari seseorang yang akan menggantikannya.

Di depan rakyat, ia dengan jujur mengungkapkan niatnya. Rakyat mendengarkannya dengan penuh perhatian saat sang raja menyatakan keinginannya untuk pensiun karena usianya yang sudah lanjut untuk memimpin negeri Syam. Sayangnya, sang raja tidak beruntung karena tidak memiliki keturunan yang bisa menggantikannya.

Sambutan dari raja negeri Syam itu mencerminkan kekhawatirannya selama ini tentang siapa yang akan mengambil alih sebagai pemimpin kerajaan. Raja Syam saat itu memberikan kesempatan besar bagi siapa pun yang ingin menjadi bangsawan dan menggantikannya sebagai raja.

Namun, sebagian besar orang yang hadir saat pidato raja tetap menunjukkan kesiapan untuk menjadi raja. Mayoritas warga hanya menjaga diam seribu bahasa karena tugas seberat itu, yaitu memimpin negeri Syam, nampaknya tidak mungkin untuk mereka emban.

Hingga saat yang ditentukan, sang raja mengeluarkan persyaratan yang sebenarnya tidak terlalu rumit. Persyaratan tersebut hanya memerlukan konsistensi dari calon kandidat raja. Sang raja kemudian mengumumkan persyaratan ini kepada seluruh rakyat. Bahwa barangsiapa yang sanggup puasa dan beribadah di malam hari akan diserahkan kerajaan ini.

Hanya beberapa saat setelahnya, sang raja mengumumkan syarat tersebut, Basyar, seorang pemuda dan putra Nabi Ayyub, dengan cepat berdiri dan mengangkat tangan kanannya.

Meskipun begitu, sang raja tidak segera menyetujui tawaran Basyar untuk menjadi raja di negeri Syam. Alih-alih, sang raja memutuskan untuk mengulang pertanyaan yang sama kepada rakyatnya. Sayangnya, hanya Basyar yang memberikan respon dan menjawab dengan sama.

Setelah 3 kali bertanya dan mendapatkan jawaban dari Basyar, sang raja akhirnya merasa mantap dan yakin bahwa sudah ada yang siap menggantikan posisinya. Maka, Basyar pun akhirnya diangkat menjadi raja di negeri Syam pada saat itu.

Dari peristiwa tersebut, Basyar kemudian dikenal dengan gelar “Dzulkifli,” yang memimpin tanah Syam sebagai seorang raja dari kalangan nabi, menegakkan keadilan seadil-adilnya.

Beginilah yang dimaksud dengan “Dzulkifli,” seseorang yang mendapatkan ganjaran ganda. Seorang pemimpin tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap apa dan siapa yang ia pimpin.

Baca juga : Kisah Utsman Bin Affan Singkat

Menjadi Raja Yang Bijaksana

Kisah Nabi Dzulkifli AS Singkat-Kabar mengenai bagaimana Nabi Dzulkifli AS menjadi seorang pemimpin yang bijaksana benar-benar luar biasa. Meskipun berasal dari keluarga yang sederhana, Nabi Zulkifli, yang telah menjadi raja di negeri Syam, tidak pernah menjadi sombong atau congkak.

Nabi Dzulkifli AS mengutamakan rakyat yang mengalami kesulitan sebagai prioritas utama. Seiring berjalannya waktu, keadaan rakyat di negeri Syam telah mencapai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang dapat dianggap sangat memadai.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai raja di negeri Syam, Nabi Dzulkifli AS mematuhi janjinya kepada raja sebelumnya dengan berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan menjalani pelayanan kepada rakyat tanpa marah.

Kebijaksanaan yang dikedepankan olehnya selama memimpin adalah salah satu bentuk dakwahnya. Hal ini terbukti ketika suatu saat kerajaan Syam menghadapi ancaman serangan dari kerajaan luar, di mana para pemberontak berusaha untuk menghancurkan dan merebut kejayaan negeri Syam.

Secara otomatis, Nabi Dzulkifli AS, sang raja, meminta semua rakyat untuk berkontribusi dalam memerangi musuh. Namun, tak terduga, rakyat yang telah dipikirkan untuk kesejahteraannya malah mengajukan persyaratan kepada sang raja jika ingin mereka bergabung dalam perang. Persyaratannya adalah tidak ada korban jiwa di antara rakyat ketika menghadapi kaum pemberontak.

Pada akhirnya, Nabi Dzulkifli AS, sebagai pemimpin, berkomitmen untuk memastikan tidak ada nyawa yang hilang dari keluarga mereka. Ia berdoa kepada Allah SWT untuk melindungi seluruh penduduk negeri Syam. Terjadilah pertempuran melawan pemberontak, dan pihak kerajaan Syam tidak mengalami korban apa pun.

Awalnya, rakyat tidak mau terlibat dalam perang karena takut akan kematian. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menolak ajakan Nabi Dzulkifli AS untuk memerangi kaum pemberontak.

Melihat situasi ini, sebenarnya Nabi Dzulkifli AS memiliki kemampuan untuk memaksa rakyatnya untuk berperang melawan musuh, terutama karena jasa besar sang Raja dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sudah terbukti. Namun, Nabi Dzulkifli AS dengan bijaksana memilih untuk tidak mengambil tindakan tersebut, bahkan berhasil memenuhi janjinya bahwa tidak akan ada korban dalam perang tersebut.

Nabi Dzulkifli AS, yang berasal dari garis keturunan Nabi Ayyub, mewarisi sifat kesabaran dari ayahnya. Kita mengetahui seberapa besar ketabahan Nabi Ayyub AS saat menghadapi ujian hidup yang berkepanjangan dalam bentuk penyakit kulit.

Nabi Dzulkifli AS juga melakukan hal serupa saat menghadapi seorang kakek tua yang pura-pura menjadi kakek miskin yang datang ke tempat kerajaan Syam pada tengah hari.

Meskipun penjaga kerajaan Syam sedang lelah dan beristirahat, si kakek dengan tekad yang kuat tetap ingin bertemu sang raja. Walaupun pada saat itu sang raja juga merasa lelah karena beliau telah melakukan ibadah di malam harinya dan berpuasa sepanjang siang, memenuhi janji kepada raja sebelumnya, yaitu Nabi Ilyasa AS.

Kisah Nabi Dzulkifli AS Singkat-Pada akhirnya, Raja Nabi Dzulkifli AS akhirnya bertemu dengan sang kakek yang mengungkapkan bahwa ia telah diperlakukan secara tidak adil oleh rakyatnya. Kakek Jadi-jadian ini mengganggu waktu tidur siang sang raja karena ia terus berbicara panjang lebar tentang masalahnya. Tak hanya itu, Kakek Jadi-jadian ini terus mengobrol dengan Nabi Dzulkifli AS hingga sore hari.

Raja mengetahui perselisihan antara warganya, lalu ia menggelar pertemuan untuk mengambil keputusan. Kakek yang merupakan reinkarnasi iblis diminta untuk menghadiri pertemuan sore itu. Namun, alih-alih menghormati keputusan sang raja, Kakek yang berpura-pura menjadi tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Pada siang esoknya, ternyata kakek datang menemui sang raja. Sang raja, Nabi Dzulkifli, merasa heran mengapa kakek tidak datang sebelumnya. Si kakek menjelaskan bahwa pihak yang bersengketa dengannya telah berjanji untuk memberikan haknya kepada si kakek, itulah mengapa kakek tidak hadir di majelis sebelumnya.

Meskipun seharusnya memberi kabar jika tidak bisa datang karena alasan tertentu, kakek yang memiliki niat buruk justru ingin menghasut Nabi Dzulkifli AS untuk marah, dengan tujuan agar sang raja pengganti tidak memenuhi janjinya.

Lebih terlihat jelas ketika si kakek tidak memedulikan situasi sang raja yang perlu beristirahat, dia terus berbicara hingga sore hari. Sebagai akibatnya, Nabi Dzulkifli AS tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat siang karena dia diajak berbincang oleh si kakek. Sang raja, Nabi Dzulkifli AS, tidak merasa marah atas perilaku si kakek yang kurang sopan.

Karena perselisihan antara kakek dan penduduk Syam masih belum terselesaikan, sang raja meminta kakek untuk datang esok sore. Namun, sekali lagi, kakek tidak hadir dalam pertemuan, tanpa diketahui alasan yang jelas oleh sang raja dan penjaga lainnya.

Besoknya, pada siang bolong, kakek datang lagi untuk menjumpai sang raja. Namun, sang penjaga kerajaan melarang semua orang masuk ke istana sesuai perintah sang raja. Ini disebabkan sang raja, Nabi Dzulkifli AS, sedang kelelahan dan ingin beristirahat sejenak.

Akhirnya, sang kakek tua tak berhasil masuk ke istana setelah dicegah oleh para penjaga kerajaan yang telah diberi perintah untuk tidak membiarkan siapa pun memasuki istana karena sang raja ingin tidur siang.

Kakek tersebut bukanlah manusia biasa, ia memiliki kemampuan untuk melewati pengamanan yang dijaga oleh para penjaga. Kakek yang merupakan perwujudan setan itu mencari cara alternatif untuk bertemu dengan sang raja dan berusaha mengganggu jadwal tidur siangnya.

Beberapa detik berlalu, sang raja menyadari bahwa meskipun rumahnya terkunci, si kakek ini mampu masuk. Barulah pada saat itu, sang raja, Nabi Dzulkifli, menyadari bahwa si kakek tersebut adalah inkarnasi iblis.

Upaya setan untuk membuat Nabi Dzulkifli AS marah akhirnya tidak berhasil sepenuhnya karena kesabaran Nabi yang telah teruji. Sebagai pengganti yang telah berjanji untuk tidak marah, Nabi Dzulkifli AS mampu memenuhi janjinya.

Mukjizat Nabi Dzulkifli AS

Berikut adalah mukjizat dari Nabi Dzulkifli AS :

  1. Doanya Selalu Dikabulkan

Dengan kesabaran, kejujuran, dan ketaatan yang konsisten dalam memenuhi janjinya, doa Nabi Zulkifli selalu dikabulkan oleh Allah. Kesabaran Nabi Zulkifli ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Sad ayat 48.

Hal ini terlihat dari pengalaman perang yang dilakukan oleh Nabi Zulkifli bersama para pengikutnya. Pada waktu itu, pasukannya terbilang sedikit sedangkan jumlah pemberontaknya sangat banyak. Tetapi dengan berkat izin Allah SWT, pasukan Nabi Zulkifli berhasil meraih kemenangan dan tidak ada seorang pun yang kehilangan nyawanya.

  1. Memiliki Sifat Sabar

Nabi Dzulkifli AS benar-benar menghadapi ujian kesabarannya ketika iblis berpura-pura menjadi seorang kakek tua yang renta. Jika saja ia tidak tetap setia pada janji-janjinya untuk berpuasa sepanjang hari, beribadah setiap hari, dan menjaga diri agar tidak terprovokasi oleh iblis untuk merasa marah, mungkin ia akan mengalami kegagalan.

Nabi Dzulkifli AS dinyatakan wafat ketika usianya mencapai 75 tahun, meskipun ada pandangan yang mengklaim bahwa ia meninggal pada usia 95 tahun. Selama hidupnya, Nabi Dzulkifli AS selalu memegang teguh janjinya, bahkan saat menjabat sebagai pengganti Raja Ilyasa AS.

Demikianlah kisah Nabi Dzulkifli AS singkat dan jelas, semoga dapat mengambil keteladanan yang dimiliki oleh beliau selama memimpin rakyatnya.

Kisah Nabi Harun AS Dan Mukjizatnya

Kisah Nabi Harun AS Dan MukjizatnyaKisah Nabi Harun AS sama menariknya dengan cerita perjalanan para nabi lain. Ia dikenal sebagai kakak dari Nabi Musa AS, dan dari kisah Nabi Harun AS, kita dapat mengambil teladan yang berharga untuk membimbing anak-anak kita. Berikut ini kisah Nabi Harun AS dan mukjizatnya selengkapnya.

Allah SWT mengirimkan Nabi Harun AS untuk menemani Nabi Musa AS dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Tidak seperti Nabi Musa AS yang tegar dan berani, Nabi Harun AS dianggap sebagai sosok yang lembut namun sangat lancar dalam berbicara. Oleh karena itu, Nabi Harun AS berperan sebagai juru bicara bagi Nabi Musa ketika berhadapan dengan Firaun dan dalam situasi menghadap kepada umatnya.

Beberapa informasi mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan usia tiga tahun antara Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS. Nabi Harun AS, yang merupakan kakak dari Nabi Musa AS, selalu mendampingi adiknya dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh Allah. Allah memilih Nabi Harun AS sebagai seorang nabi untuk memberikan peringatan serta mengajak Firaun dan Bani Israil agar kembali ke jalan yang benar.

Setelah berhasil menyelamatkan kaum Bani Israil dari kejaran Firaun beserta pasukannya, mereka memulai perjalanan menuju tanah yang telah dijanjikan oleh Allah. Namun, sepanjang perjalanan itu, tanda-tanda perlawanan mulai tampak dari sekelompok individu yang tergabung dalam rombongan yang dipimpin oleh Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS.

Baca juga : Pengertian Kiamat Sugra Dan Kubra Serta Contohnya

Kisah Nabi Harun AS Dan Mukjizatnya-Ketika singgah di suatu desa di mana penduduknya memuja patung anak sapi, sebagian kecil dari kaum Bani Israil mengajukan permintaan yang aneh kepada Nabi Musa AS. Mereka meminta agar dibuatkan patung sembahyang yang serupa dengan yang dimiliki oleh penduduk desa tersebut. Mendengar permintaan tersebut, Nabi Musa AS merasa kesal. Setelah Allah menyelamatkan mereka dari penganiayaan Firaun, kaum Bani Israil tampaknya kurang menghargai nikmat tersebut.

Dikisahkan, Nabi Musa AS menjalani puasa selama 30 hari di Bukit Sinai. Selama periode tersebut, beliau mempercayakan kaumnya kepada Nabi Harun AS. Nabi Harun AS, sebagai pemimpin Bani Israil saat itu, diberi tugas untuk memperbaiki perilaku mereka. Namun, mengingatkan Bani Israil agar tetap pada jalur yang benar bukanlah hal yang sederhana.

Salah satu kelompok pengikut Nabi Harun AS, yang dipimpin oleh Samiri, merayu suku mereka agar mengumpulkan perhiasan emas guna menciptakan sebuah patung anak sapi. Rencananya, patung anak sapi tersebut akan dijadikan objek ibadah. Namun, Nabi Harun AS tidak pernah menyerah. Dengan gigih, beliau terus memberi nasihat kepada kaumnya supaya hanya menyembah Allah semata.

Tetapi, nasihat yang disampaikan oleh Nabi Harun AS tidak dihiraukan oleh mereka, karena mereka menganggap bahwa Nabi Harun lebih lemah daripada kaumnya. Saat Nabi Musa AS kembali dari Bukit Sinai, ia merasa marah ketika mengetahui bahwa kaumnya kembali menyembah berhala. Bahkan, ia mengeluarkan kekesalannya kepada Nabi Harun AS. Meskipun demikian, Nabi Harun tetap setia dalam mendampingi Nabi Musa dalam berdakwah.

Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS mempunyai sepupu yang bernama Korah. Korah mengajak suku Bani Israel untuk memberontak melawan Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS dikarenakan rasa iri terhadap posisi yang mereka miliki.

Ketika Korah memimpin sebuah kelompok pemberontak yang berkumpul, dengan izin Allah, bumi terbelah dan menelan mereka secara hidup-hidup. Setelah peristiwa itu, api yang dibawa oleh Allah datang dan membakar seluruh anggota kelompok pemberontak.

Kisah Nabi Harun AS yang menemani Nabi Musa AS dalam menyebarkan dakwah Islam tidak berhenti meskipun menghadapi pemberontakan. Keduanya tetap mengajak orang untuk memeluk agama Allah. Saat hendak memasuki wilayah Kan’an, Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS justru menghadapi penolakan.

Akhirnya, mereka memulai perjalanan menuju suatu wilayah yang berakhir ketika mereka mencapai Gunung Hor, yang terletak di perbatasan Edom. Sesuai dengan instruksi Ilahi, Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS mendaki gunung tersebut bersama Eleazar, putra Nabi Harun AS. Di puncak Gunung Hor inilah, tempat Nabi Harun AS berpulang ke Rahmatullah. Berita tentang berpulangnya Nabi Harun AS menyebar ke seluruh bangsa Israel. Rasa duka dan kehilangan melanda saat mereka harus berpisah dengan sosok yang selama ini menjadi panduan, Nabi Harun AS.

Mukjizat Nabi Harun AS

Berikut ini adalah 3 mukjizat dari Nabi Harun AS :

  1. Pandai Berbicara

Berdasarkan isi Buku 25 Nabi yang Dipenuhi Mukjizat Mulai dari Adam AS sampai Muhammad SAW, Allah memberikan kepada Nabi Harun AS kemampuan luar biasa dalam berbicara dan berdebat. Sebagai hasilnya, Nabi Harun AS diangkat menjadi seorang nabi dan diberi tanggung jawab untuk mendampingi Nabi Musa dalam menyampaikan ajaran kepada Bani Israel serta berhadapan dengan Firaun.

  1. Janggut Dua Warna

Janggut Nabi Harun AS memiliki dua warna, yakni hitam dan putih. Kejadian luar biasa ini terjadi saat Nabi Musa AS melakukan perjalanan mengambil Kitab Taurat selama 40 hari dan 40 malam. Pada waktu tersebut, Nabi Musa AS mempercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun AS. Sayangnya, Samiri, seorang musuh Nabi Musa AS, memanfaatkan kesempatan ini untuk mempengaruhi para pengikut agar menyimpang dari ajaran Allah.

Samiri menghasilkan sebuah patung lembu menggunakan emas dan mengisinya dengan pasir. Ia selanjutnya mengundang pengikut-pengikutnya untuk menyembah patung tersebut dengan alasan bahwa patung itu mampu mengeluarkan suara. Meskipun Nabi Musa AS baru saja kembali dari perjalanannya, para pengikutnya lebih memilih untuk mematuhi perintah Samiri.

Akibatnya, Nabi Musa AS merasa sangat marah dan bereaksi dengan menarik janggut Nabi Harun AS. Tindakan ini menyebabkan janggut Nabi Harun AS yang ditarik tiba-tiba berubah warna menjadi putih, sementara bagian janggut yang tidak ditarik tetap mempertahankan warna hitamnya. Insiden ini menjadikan janggut Nabi Harun memiliki dua warna berbeda sejak saat itu.

  1. Pohon yang bergerak

Ketika Allah berkehendak untuk menjemput nyawa Nabi Harun AS, Dia memerintahkan Nabi tersebut untuk pergi ke suatu gunung bersama dengan Nabi Musa AS. Di lokasi tersebut, mereka mengamati sebuah pohon yang belum pernah terlihat sebelumnya. Di bawah pohon tersebut, terdapat sebuah bangunan rumah yang dilengkapi dengan ranjang berkasur dan dihiasi dengan aroma yang harum.

Nabi Harun AS merasa sangat teringin untuk beristirahat di atas kasur yang ada. Dengan penuh kerinduan, ia pun berbaring dan tertidur di atas kasur tersebut. Saat itulah, saat kematian menjemput Nabi Harun AS. Setelah beliau berpulang, rumah tersebut terangkat dari tanah. Pohon di sekitarnya juga ikut bergerak, dan kasur tempat Nabi Harun AS berbaring pun terangkat menuju langit, membawa jasad beliau ke alam surgawi.

Demikianlah kisah Nabi Harun AS dan mukjizatnya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita.

Baca juga : Kisah Abu Bakar As Shiddiq Sang Khalifah Pertama

 

Butuh Bantuan ?