Maulid Nabi adalah momen penting bagi umat Islam, yakni kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, yang bersamaan dengan tanggal 22 April 571 Masehi. Berbarengan dengan kejadian itu ternyata ada 7 peristiwa besar saat kelahiran Rasulullah SAW, apa saja itu, simak dalam artikel berikut ini.
Menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi yang berlangsung selama berabad-abad, dilakukan oleh ulama salaf dan komunitas Muslim di seluruh dunia, termasuk di Nusantara. Hingga saat ini, perayaan Maulid Nabi selalu diadakan dengan penuh semangat oleh umat Islam.
Pada hari itu, lahir seorang manusia mulia yang kelak akan membawa perubahan besar pada peradaban manusia. Dia adalah Nabi Akhir Zaman dan menjadi sumber rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, setiap tahun tanggal 12 Rabiul Awwal dirayakan dengan sukacita yang besar.
Maulid Nabi biasanya dirayakan di Indonesia di dalam Masjid atau Musholla. Pemimpin agama memandu umat Muslim dalam bersama-sama membaca Sholawat, membacakan Barzanji, sebuah kitab yang menceritakan kelahiran, perjuangan Nabi, dan keutamaan Nabi Muhammad dibandingkan dengan Nabi lainnya. Acara tersebut diakhiri dengan doa dan pemberian shodaqoh berupa makanan dan hidangan lainnya.
Tindakan ini menunjukkan betapa besar rasa cinta dan penghormatan umat Islam terhadap Nabi mereka, Nabi Muhammad SAW, serta hasrat yang kuat untuk berada bersama Rasulullah pada hari kiamat. Dengan merayakan Maulid Nabi, umat Muslim dengan antusias berharap dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti.
Di samping menjadi hari yang agung dan dirayakan oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia, peristiwa kelahiran Nabi Muhammad 1.448 tahun yang lalu juga diiringi oleh beberapa peristiwa besar yang melebihi pemahaman manusia. Ini menunjukkan bahwa Nabi terakhir dan rahmat bagi seluruh alam telah tiba di dunia. Berikut adalah beberapa peristiwa besar yang menjadi tanda kenabian Nabi Muhammad SAW:
-
Hancurnya Pasukan Gajah Abrahah
7 Peristiwa Besar Saat Kelahiran Rasulullah SAW-Kisah mengenai kehancuran pasukan bergajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah adalah cerita yang telah menjadi familiar di kalangan umat Islam. Sejak masa kecil, cerita ini telah diceritakan secara turun-temurun sebagai simbol pentingnya peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Raja Abrahah berasal dari negeri Yaman dan pada tahun 571 Masehi, ia memasuki kota Mekah dengan niat untuk menghancurkan Ka’bah. Tindakan ini dipicu oleh rasa cemburu Raja Abrahah terhadap Ka’bah, yang lebih sering dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai daerah daripada Kuil Suci di Yaman.
Baca juga : Kisah Nabi Ilyasa AS Dan Mukjizatnya
Banyaknya pengunjung yang datang berziarah ke Ka’bah telah menggerakkan perkembangan ekonomi Kota Mekah melebihi Negara Yaman. Karena rasa iri sosial ini, Raja Abrahah dan pasukannya yang dilengkapi gajah memutuskan untuk menyerang Mekah dan merusak Ka’bah yang berdiri di dalamnya.
Ketika mereka mencapai Kota Mekah, Raja Abrahah dan pasukannya diserang oleh sekelompok burung ababil yang Allah perintahkan membawa batu-batu dari neraka. Dengan kehancuran Raja Abrahah dan pasukannya yang membawa gajah, Allah SWT menyelamatkan Kota Mekah dan Ka’bah.
Kisah serangan Raja Abrahah terhadap Ka’bah tercantum pada ayat 1-5 dalam Surat Al-Fiil.
Dalam suatu catatan, disebutkan bahwa pasukan Raja Abrahah terdiri dari 60.000 prajurit dan 13 gajah. Semua pasukan itu dihancurkan oleh Allah, sehingga mereka menjadi seperti daun-daun yang dimakan ulat.
-
Singgasana Raja Kisra Runtuh
Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, terjadi peristiwa luar biasa selain dari kehancuran pasukan Raja Abrahah. Peristiwa tersebut adalah guncangan hebat yang mengguncang Istana Raja Kisra Persia, sehingga singgasana Raja tersebut roboh. Tidak hanya itu, akibat guncangan yang dahsyat tersebut, 14 balkon istana juga runtuh.
Raja Kisra merupakan salah satu dari para penguasa dalam Kerajaan Persia kuno. Pada masa itu, Raja dan penduduk Persia mengikuti ajaran Zoroaster atau Majusi, sebuah kepercayaan kuno yang meyakini bahwa Tuhan semesta alam bermanifestasi dalam bentuk api.
-
Api Sesembahan Kaum Majusi Padam
Peristiwa besar sebelum kelahiran Nabi Muhammad yang ketiga adalah pemadaman api suci yang disembah oleh para pengikut Majusi di Kuil Zoroaster Persia. Saat itu, pengikut Majusi sangat kagum dengan peristiwa pemadaman api tersebut karena api tersebut telah menyala selama ribuan tahun dan belum pernah padam sebelumnya.
Padamnya api sesembahan kaum Majusi itu mengindikasikan kelahiran manusia terpilih yang membawa ajaran tauhid dan membersihkan kepercayaan kepada Allah di dunia.
-
Danau Sawa Surut dan Tenggelamnya Tasik Savah
Dalam buku “Khatamun Nabiyyin” halaman 105 karya Abu Zahrah, disebutkan bahwa menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebuah danau yang dihormati oleh masyarakat Persia mengalami penurunan airnya dan hampir mengalami kekeringan. Selain itu, Tasik Savah juga tenggelam sehingga permukaannya tidak terlihat. Tasik Savah adalah nama semenanjung yang dianggap sakral oleh penduduk Persia kuno, selain Danau Sawa dan Api Suci di Kuil Zoroaster.
-
Ketenangan yang dialami Aminah sebelum melahirkan
Beberapa hari sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, ibu Nabi Muhammad, Aminah, merasa dikelilingi oleh kedamaian dan ketenangan. Selain itu, Imam Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Qishasul Anbiya, menceritakan bahwa selama mengandung Nabi Muhammad SAW, Aminah sering bermimpi bertemu dengan para Nabi terdahulu.
Pada malam kedua dan ketiga dalam bulan tersebut, Aminah menerima wahyu dari Allah SWT mengenai anugerah yang akan Dia berikan kepadanya, yaitu kelahiran seorang nabi besar dari rahimnya. Mengenai peristiwa ini, Ibnu Hisyam juga mencatat dalam Sirah Nabawiyah bahwa malaikat datang kepada Aminah dan memberitahunya bahwa ia tengah mengandung seorang pemimpin bagi umat manusia.
Malaikat menegaskan kepada Aminah, ketika bayi itu dilahirkan, berdoa memohon agar Allah melindungi bayi tersebut dari segala kejahatan dan orang-orang yang iri hati. Malaikat juga menunjukkan kepada Aminah untuk memberi nama bayi tersebut Muhammad.
Kemudian, An-Ni’matul Kubra ‘Alal ‘Alam menjelaskan bahwa pada malam keempat, Aminah mendengar dengan jelas suara dzikir Malaikat. Satu hari setelahnya, pada malam kelima Rabi’ul Awwal, Aminah bermimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s. Dalam mimpinya tersebut, Nabi Ibrahim memberitahu Aminah untuk bersukacita karena mengandung Nabi Muhammad.
Di malam keenam, Aminah melihat cahaya memenuhi seluruh alam semesta, mengusir kegelapan. Sehari berikutnya, ia menyaksikan sekelompok malaikat yang datang ke rumahnya dengan membawa kabar gembira bahwa waktu kelahiran Rasulullah semakin mendekat.
Ketika malam kedelapan Rabi’ul Awwal tiba, Aminah mendengar kabar tentang seruan yang menyaput seluruh alam semesta, mengajak semua makhluk untuk bersukacita menyambut kelahiran Nabi yang semakin mendekat. Pada malam sembilan Rabi’ul Awwal, Aminah merasakan kedamaian yang lebih dalam. Tidak ada lagi rasa gelisah atau kekhawatiran yang menghantui dirinya.
Pada malam kesepuluh, Aminah melihat tanah Mina dan Khaif turut merasa gembira menyambut kelahiran Rasulullah. Sama halnya, pada malam kesebelas, ia melihat penduduk setempat begitu bahagia menyambut detik-detik kelahiran Nabi.
Pada malam 12 Rabi’ul Awwal, Aminah melihat langit begitu cerah, tidak ada awan yang menghalangi sinar bulan. Di saat itu, Aminah menangis karena ia berada seorang diri di rumah. Sementara itu, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, tengah berdoa di Ka’bah, menantikan kelahiran bayi yang agung.
-
Halimatus Sadiah Mendapat Keberkahan
Selain pasukan Raja Abrahah yang hancur dan Semenanjung Sava yang tenggelam di Persia, Halimatus Sadiah, yang merupakan ibu susuan Nabi Muhammad SAW, juga mengalami peristiwa menakjubkan lainnya. Dalam Sirah Ibnu Hisyam yang berjudul Makhtabah Syirakh Al-Bab Al-Halabi, disebutkan bahwa saat mencari bayi persusuan untuk mendapat imbalan, Halimah Sadiah tidak menemukan bayi lain di Mekah selain Bayi Muhammad SAW.
Tak disangka, saat penutupnya dibuka dan sang bayi diterima, Halimah Sadiah dengan penuh kekaguman melihatnya. Wajah Bayi Muhammad bersinar, dan Halimah Sadiah merasa kagum karena menemukan bayi yang luar biasa.
Selain wajah bercahaya dari bayi Muhammad, Halimah Sadiah juga mengalami keajaiban luar biasa lainnya. Salah satunya adalah air susunya yang mengalir dengan deras, serta unta-unta tunggangannya yang awalnya kurus menjadi gemuk dan kuat saat menempuh perjalanan jauh.
-
Jin Tidak Bisa Mengintip Berita dari Langit
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, para jin dan iblis memiliki kemampuan mendengar berita-berita dari langit, seperti ketika iblis mendengar seruan Allah kepada Nabi Adam A.S dan Hawa agar tidak mendekati pohon buah Khuldi. Namun, setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, Allah SWT mencabut kemampuan mereka untuk mendengar berita dari langit, yang dijelaskan dalam Al-Quran QS. Al-Jin ayat 8-9.
Demikianlah 7 peristiwa besar saat kelahiran Rasulullah SAW. Selain itu, ada banyak peristiwa luar biasa lainnya yang menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, seperti jatuhnya berhala di Ka’bah hingga membentuk posisi bersujud, burung-burung yang bersahutan seperti memberi salam, dan terdengarnya suara-suara dari dalam Ka’bah. Semua ini menunjukkan bahwa alam semesta menyambut kedatangan Nabi Akhir Zaman, yang merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Baca juga : Pengertian Fasik Dalam Agama Islam