12 Tempat Bersejarah Di Mekah

12 Tempat Bersejarah Di MekahUntuk para peziarah atau jamaah haji dan umrah, penting untuk mengenal lokasi-lokasi bersejarah di Makkah yang merupakan bagian dari perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel berikut ini ada 12 tempat bersejarah di Mekah yang perlu Anda ketahui.

Di lokasi ini, terdapat beberapa situs bersejarah yang merupakan warisan atau jejak Nabi Muhammad saw, yang menjadi tujuan ziarah utama bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Sebagaimana kita ketahui, Makkah merupakan tempat kelahiran dan penobatan Nabi Muhammad saw sebagai nabi. Di tempat ini, beliau pertama kali menyampaikan dakwah secara rahasia kepada keluarga dekat dan saudara-saudaranya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di Makkah al Mukarramah terdapat berbagai situs bersejarah yang merupakan warisan penting yang seharusnya kita kunjungi untuk memperdalam rasa cinta kita kepada Nabi. Beberapa tempat bersejarah yang signifikan antara lain:

  1. Rumah Kelahiran Rasulullah SAW

Tempat bersejarah pertama yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW adalah rumah tempat beliau lahir, yang terletak di daerah “Sugul Lail,” sejajar dengan jalur sa’i di sekitar Masjidil Haram.

Di tempat tersebut, Nabi Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabi al Awal 571 M, yang juga dikenal dengan sebutan Tahun Gajah. Tradisinya, di lokasi tersebut sering diadakan berbagai acara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, yang diorganisir oleh para pejabat kota Makkah.

Salah satu kegiatan yang dilakukan antara lain adalah berziarah ke tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari kelahirannya. Hal ini dikarenakan di lokasi tersebut, telah didirikan sebuah masjid sebagai tempat pelaksanaan shalat.

Selama pemerintahan Abbasiyah pada tahun 666 H, sebuah gedung yang lebih mewah dan baik dibangun di tempat tersebut oleh Khalifah Malik al-Muzaffar. Sayangnya, bangunan tersebut kemudian dihancurkan. Akhirnya, di lokasi tersebut dibangun sebuah bangunan baru untuk perpustakaan umum (maktabah). Namun, sepertinya saat ini bangunan tersebut sudah tidak berfungsi lagi.

  1. Pemakaman Ma’la

Tempat sejarah bersejarah lainnya di Makkah al-Mukarramah adalah Pemakaman Ma’la. Pemakaman Ma’la merupakan tempat pemakaman umum di Makkah yang terletak dekat dengan Masjidil Haram, sekitar 1 km ke arah barat, berada di kawasan Hajun.

Salah satu situs bersejarah penting di Makkah al-Mukarramah adalah Pemakaman Ma’la. Pemakaman Ma’la merupakan lokasi pemakaman umum yang terletak dekat dengan Masjidil Haram, sekitar 1 km ke arah barat, dan berada di wilayah Hajun.

Pemakaman Ma’la telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan dalam salah satu hadits, beliau pernah menyampaikan, “Allah akan membangkitkan dari bumi ini, yakni Pemakaman Ma’la, sebanyak 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan dosa). Masing-masing dari mereka akan membawa (membantu) sebanyak 70.000 orang. Mereka akan bersinar terang dan bersinar seperti bulan purnama…” (HR. Abu Hafs).

Pemakaman dapat ditelusuri dari zaman yang lama melalui penemuan makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah, bersama dengan kedua putranya, Qasim dan Abdullah. Begitu pula, makam para sahabat terkemuka, termasuk Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Zubair, juga memberikan petunjuk mengenai sejarah tersebut.

Yasir bin Amar, Asma’ binti Abu Bakar ash Shiddiq, Abdullah bin Amr bin Ahs, dan beberapa sahabat lainnya, termasuk lebih dari 45 orang yang gugur dan dimakamkan di Pekuburan Mala, seperti yang diungkapkan oleh Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki dan dikutip oleh H. Muslim Nasution.

Baca juga : 4 Hal Yang Pasti Ditanyakan Di Hari Kiamat

  1. Masjid Jin

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Masjid Jin berada di wilayah pemukiman Ma’la. Nama “Masjid Jin” diberikan karena di lokasi ini, para jin pernah berbaiat kepada Nabi Muhammad saw. Masjid ini terkait dengan peristiwa asbabun nuzul yang tercantum dalam Al-Qur’an Surah al-Jin (72) ayat 1-2.

Dalam sebuah hadist riwayat Tirmidzi (ditemukan dalam kitab Sunannya, hadits nomor 2861), disampaikan bahwa Nabi Muhammad saw menetapkan batas antara Ibnu Mas’ud di lokasi ini dengan mengatakan, “Tetaplah pada batasmu, jangan meninggalkannya.”

  1. Gua Tsur

Lokasi bersejarah selanjutnya adalah Gua T’sur, yang memiliki signifikansi karena di situlah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar Shiddiq berlindung selama tiga hari, menghindari kejaran dan ancaman pembunuhan dari kaum kafir Makkah.

Setelah menghabiskan tiga hari di Gua Tsur, Nabi Muhammad saw melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Kini, rombongan tersebut berjumlah tiga orang, karena ada seseorang yang bertindak sebagai penunjuk jalan yang ikut serta dalam perjalanan Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar.

Gunung T’sur berada di puncak Jabal T’sur, terletak sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram menuju ke arah Thaif, sebelum mencapai Arafah dari arah Kudai. Gunung T’sur terdiri dari tiga puncak yang bersambungan dan berdekatan.

Puncak ketiga menempatkan Gua Tsur. Gua yang terletak di puncak Gunung Tsur dibekali dengan dua pintu, satu di depan dan satu lagi di belakang jika dilihat secara keseluruhan. Bentuk gua ini menyerupai wajah atau kuali yang terbalik. Peristiwa di mana Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar diabadikan oleh Allah Swt diabadikan dalam surat At-Taubah ayat 40.

  1. Gua Hira

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Seperti yang kita ketahui, gua ini memiliki kepentingan besar dalam sejarah Islam. Gua ini menjadi tempat di mana Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul. Di dalam gua ini juga turun ayat pertama al-Qur’an, yaitu surat al-Alaq ayat 1-5. Bahkan sebelum menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad saw telah menjadikan Gua Hira sebagai tempat beribadah dan mengasingkan diri dari berbagai kerusakan moral penduduk Makkah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Gua Hira menjadi salah satu tempat bersejarah Nabi Muhammad saw yang sangat penting untuk kita kunjungi.

Gua Hira terletak di puncak Jabal Nur, di sebelah utara kota Makkah, dengan jarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram. Puncak Jabal Nur memiliki ketinggian sekitar 200 m dan memiliki bentuk yang terlihat tajam. Untuk mencapai gua ini, diperlukan waktu setidaknya setengah jam. Gua Hira memiliki bentuk yang agak memanjang, dengan pintu yang sempit, hanya bisa dilalui oleh satu orang.

Di dalam gua, hanya cukup untuk ditempati oleh kira-kira lima orang. Tinggi gua hanya sejajar dengan postur orang yang berdiri. Jika tidak ada struktur bangunan yang tinggi di Masjidil Haram, dari bagian belakang gua, kita dapat melihat Ka’bah (Masjidil Haram) melalui pintu gua.

Selama musim haji, banyak jamaah haji yang meluangkan waktu untuk mendaki Jabal Nur, mengunjungi, dan menyaksikan Gua Hira. Meskipun dalam syariat tidak ada perintah khusus untuk mengunjunginya, beberapa jamaah berupaya mencapai Gua Hira.

  1. Tan’im

Tan’im merupakan bagian dari kota Makkah dan menjadi batas Tanah Haram terdekat di kota tersebut, berjarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram. Di Tan’im, terdapat sebuah masjid yang dikenal sebagai Masjid Tan’im atau juga dikenal sebagai Masjid Aisyah, istri Rasulullah saw.

Di Masjid tersebut, mereka yang akan melaksanakan umrah memulai niat umrah mereka, karena di sana merupakan tempat miqat. Tempat tersebut disebut Masjid Aisyah karena pada tahun ke-9 Hijriah, yang bersamaan dengan Haji Wada, Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq sedang dalam kondisi uzur (haid) sehingga tidak dapat melaksanakan umrah bersama-sama.

Masjid Aisyah secara berulang kali mengalami proses renovasi sepanjang sejarahnya, mulai dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya, hingga mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan Malik Fahd bin Abdul Aziz dari Arab Saudi. Pada era pemerintahan Arab Saudi, terutama di bawah kepemimpinan almarhum Fahd bin Abdul Aziz, masjid ini mengalami pembangunan yang memerlukan investasi finansial yang signifikan, mencapai lebih dari SR 100 juta. Dengan luas masjid sekitar 6000 m2, dan total area mencapai kira-kira 84.000 m2, masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan para jamaah yang sedang melaksanakan umrah.

  1. Ji’ranah

Ji’ranah adalah salah satu lokasi miqat, yang merupakan tempat dimulainya niat ihram bagi mereka yang tinggal atau berada di Tanah Haram yang akan melaksanakan umrah. Miqat Ji’ranah juga dikenal dengan sebutan “Miqat Tijali,” yang berarti miqat khusus untuk kaum laki-laki. Inilah tempat di mana Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya pernah memulai niat umrah mereka, dengan jarak sekitar 19 km dari Masjidil Haram.

Pada dasarnya, Ji’ranah adalah sebutan untuk seorang perempuan dari Suku Quraisy yang dikenal sebagai Ra’thah binti Ka’bah. Dengan keistimewaannya, Allah SWT bahkan memperingatkan tentangnya dalam firman-Nya pada surat An Nahl ayat 91.

  1. Bukit Shafa dan Marwah

Shafa merupakan bukit kecil yang terletak sekitar 130 meter di sebelah selatan (sedikit ke arah kiri) dari Masjidil Haram. Saat ini, di puncak bukit ini, telah dibangun atap bulat berbentuk kubah. Bukit Shafa digunakan dalam syariat sebagai tempat awal pelaksanaan ibadah sa’i.

Marwah adalah sebuah bukit kecil yang terbuat dari batu api atau geretan, yang merupakan batu putih keras. Letaknya sekitar 300 meter di arah timur laut dari Rukun Syami di sekitar Ka’bah. Bukit Marwah ini digunakan sebagai tempat penghabisan sai di sebelah utara, dan juga merupakan salah satu dari simbol-simbol penting dalam ibadah haji.

  1. Masjid Al Khif

Tempat bersejarah selanjutnya adalah Masjid Al-Khif, yang terletak di Mina. Masjid ini berada tidak jauh dari Junrah Ula, sebelah kanan dari arah Makkah, dan sebelah kiri dari arah Arafah. Menurut riwayat, lebih dari 70 Nabi pernah melaksanakan shalat di Masjid Al-Khif. Di lokasi ini, Nabi Muhammad saw mendirikan perkemahan dan melaksanakan shalat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya saat melaksanakan ibadah Haji Wada’.

Di bawah kubah yang luas itu, umat Islam selalu berlomba-lomba untuk melaksanakan shalat. Hal ini karena tempat tersebut merupakan lokasi di mana Nabi Muhammad saw dahulu melaksanakan shalat setiap kali. Signifikansi Masjid Al-Khif semakin meningkat bagi umat Islam karena Nabi Muhammad saw pernah menyatakan, “Janganlah kamu bersusah payah untuk pergi kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjid Al-Khif, Masjidil Haram, dan masjid ini (Nabawi).” (HR: Thabari).

Dikarenakan Masjid Al-Khif seringkali dipadati oleh banyak orang, khususnya selama musim haji, pemerintah Arab Saudi telah mendirikan masjid ini dengan bangunan seluas 120.000 meter persegi, mampu menampung sekitar 350.000 jamaah. Masjid ini juga dihiasi dengan enam menara setinggi 60 meter dan memiliki 64 pintu. Selain itu, fasilitas yang disediakan meliputi ruang siaran radio dan televisi.

  1. Padang Arafah

Arafah merupakan wilayah terbuka dan luas yang terletak di timur luar kota suci umat Islam di Makkah, Arab Saudi. Pada tanggal 9 Dzulhijah, di padang yang sangat besar ini, lebih dari 2 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk menjalani inti dari ibadah haji, yaitu wukuf.

Beberapa lokasi penting di Arafah yang kerap dikunjungi jamaah haji meliputi :

  • Jabal Rahmah, sebuah monumen yang dibangun sebagai penghormatan kepada tempat pertemuan nenek moyang manusia, Nabi Adam dan Siti Hawa, di dunia ini
  • Masjid Namira.
  1. Masjidil Haram

12 Tempat Bersejarah Di Mekah-Tempat ibadah ini dianggap istimewa karena Allah SWT memberikan keutamaan dengan melipatgandakan pahala hingga 100.000 kali bagi setiap individu yang melakukan shalat di sini.

Di dalam Masjidil Haram, terdapat Kabah, makam Ibrahim, Hijir Ismail, sumur zamzam, Bukit Shafa, dan Bukit Marwa sebagai lokasi untuk sa’i, serta berbagai situs bersejarah lainnya di sekitarnya.

Banyak pintu masuk di Masjidil Haram yang diberi nama. Di sejumlah sisi, di atas pintu-pintu tersebut, terdapat jam digital dan penunjuk suhu udara. Antara nama-nama pintu tersebut adalah Shafa, Darul Arqam, Ali, Abbas, Nabi, Babussalam (salah satu pintu utama yang terkenal), Bani Syaibah, Hujun, Mudda’a, Ma’la, Marwa, Quraisy, Algadisiyah, Aziz Thuwa, Umar bin Abdul Aziz, Murad, Hudaibiyah, Babussalam Jalid, Qararah, Alfatah, Faruq Umar, Abu Bakar ash-Shiddiq, Hijirah, Ummi Hani, Ibrahim, Wada’, Malik Abdul Aziz, Ajiyad, Bilal, Hunain, Ismail, dan lain-lain.

Masjidil Haram memiliki tiga lantai serta sembilan menara. Jamaah sering menggunakan pintu-pintunya sebagai tempat berjanjian. Contohnya, jika suami dan istri terpisah saat thawaf, tempat yang paling sesuai untuk berjanji adalah salah satu pintu tersebut. Pintu utama, Babussalam, biasanya menjadi lokasi pertemuan yang dipilih.

  1. Sumur Zam-zam

Sumur Zamzam berlokasi 20,60 meter dari Hajar Aswad. Mulut sumur terletak 1,56 meter di bawah pelataran thawaf. Di samping Maqam Ibrahim, terdapat lingkaran bergaris hitam bundar yang melukiskan “Sumur Zamzam” di pelataran thawaf. Posisi sebenarnya dari sumur Zamzam tepat di bawah lingkaran tersebut.

Anda dapat turun ke bagian bawah melalui tangga yang terletak di belakang area thawaf untuk melihatnya langsung. Studi telah mengungkapkan bahwa sumur Zamzam memiliki kedalaman 30 meter dari permukaan ke dasarnya.

Kedalamannya terbagi menjadi dua bagian: bagian atas memiliki kedalaman 12,80 meter dan bagian bawah memiliki kedalaman 17,20 meter. Diameter lingkaran luasnya bervariasi, mulai dari 150 meter hingga 2,50 meter, yang tidak sama dalam ukuran.

Air Zamzam adalah sebuah air yang istimewa bagi mereka yang meminumnya, hal ini telah diungkapkan dalam banyak hadis Nabi. Disamping memiliki banyak manfaat, Said Bakdasy dalam karyanya yang berjudul “Fadhl Ma’ Zamzam” menggambarkan Air Zamzam sebagai salah satu sumber air surgawi yang berlimpah.

Air zamzam dianggap sebagai air terbaik yang ada di dunia ini dan dikenal sebagai mata air di Masjidil Haram, Mekkah. Mata air ini telah ada sejak zaman Nabi Ismail dan Ibrahim AS, ketika Allah SWT secara istimewa memberikan anugerah kepada Nabi Ismail dan ibunya ketika persediaan air mereka habis di Mekkah yang tandus pada masa itu.

Air Zamzam dianggap sebagai air terbaik di antara semua jenis air, dihormati karena keutamaannya, sangat berharga, dan diminati oleh banyak orang. Menurut Al-Munawi, air ini ditemukan oleh malaikat Jibril dan kemudian diberikan kepada Nabi Ismail AS.

Air Zamzam memiliki keistimewaan yang tak terbantahkan, seperti kemampuannya untuk memberi kenyang dan dianggap sebagai obat untuk berbagai penyakit. Selain itu, air ini dianggap sebagai yang terbaik yang ada di Bumi, diberkahi dengan keistimewaan yang luar biasa.

Itulah 12 tempat bersejarah di Mekah yang hendaknya perlu Anda ketahui jika ingin melaksanakan ibadah haji maupun umrah.

Baca juga : Sejarah Kota Al Ula Di Arab Saudi

Butuh Bantuan ?