Banyak sahabat Nabi SAW dijamin masuk surga, antara lain Abu Bakar Ash Shiddiq sampai Abu Ubaidillah bin Jarrah. Mari kita mengenal 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.
Ajaran Islam berkembang pesat berkat upaya gigih Rasulullah SAW dan para sahabat yang berjuang keras dalam dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan perintah Allah SWT. Dalam menjalani misi dakwah, Rasulullah SAW bersama para Sahabatnya menghadapi ujian dan rintangan yang sangat berat. Bahkan, beberapa di antara mereka harus merelakan kehilangan keluarga, harta, dan bahkan gugur syahid demi mempertahankan agama Islam.
Sebagai ganjaran atas dedikasi mereka, para sahabat Rasulullah SAW akan mendapatkan tempat di surga di akhirat. Rasulullah SAW menjamin bahwa mereka akan bersama-sama memasuki surga.
10 Sahabat Nabi Muhammad SAW
-
Abu Bakar As Shiddiq
Abu Bakar As-Shiddiq adalah sahabat pertama Rasulullah SAW, dan dia termasuk dalam kelompok pertama yang mempercayai Nabi Muhammad dan memeluk agama Islam. Setelah wafatnya Nabi, Abu Bakar juga menjadi orang pertama yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah SAW.
Ketika Nabi menyebarkan agama Islam di tanah Arab, Abu Bakar As-Shiddiq selalu mendampingi dan menjaga Nabi Muhammad SAW. Beliau juga merupakan salah satu sahabat yang menemani Nabi ketika melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Walaupun sering kali dihadapi dengan ancaman pembunuhan, Abu Bakar tetap berani dan terus melanjutkan perjuangannya dalam membela Islam. Sifat-sifat yang dapat menjadi contoh dari pribadinya meliputi kelembutan, kesabaran, dan kejujuran yang selalu ditekankan. Karena sifat-sifat tersebut, gelar “As-Shiddiq” yang berarti “yang selalu berkata benar” sangat pantas disematkan padanya.
Berdasarkan catatan sejarah Islam, Abu Bakar adalah seorang individu yang terkenal sebagai seorang pedagang, hakim yang menduduki posisi penting dalam masanya, seorang cendekiawan, dan memiliki kemampuan untuk menafsirkan mimpi.
Nabi Muhammad sangat percaya kepada Abu Bakar. Pada akhir hayat Nabi, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam shalat berjamaah, yang juga merupakan pertanda bahwa Abu Bakar akan menjadi khalifah pengganti Nabi bagi umat Muslim.
Baca juga : Kisah Abu Qilabah Sahabat Rasul
-
Umar Bin Khattab
Salah satu dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah Umar bin Khattab, meskipun pada awal munculnya ajaran agama Islam di Mekkah, Umar pernah memiliki niat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Umar mendapat hidayah ketika ia mendengar saudarinya membaca ayat suci Alquran. Tanpa ragu, ia bertaubat dan memeluk agama Islam. Setelah itu, Umar menjadi salah satu khulafaur rasyidin yang paling berpengaruh dalam menyebarkan agama Islam.
Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat berani, yang tidak ragu menggunakan pedangnya untuk berjihad demi membela agama Allah. Salah satu sifat terpuji yang bisa dicontoh dari dirinya adalah keberaniannya dalam mengidentifikasi kebenaran dan kesalahan serta bersuara untuk membedakannya.
Sifat tersebut memberikan kepada beliau gelar “Al-Faruq,” yang mengindikasikan perbedaan antara yang benar dan yang salah. Kepemimpinan Umar bin Khattab setelah wafatnya Abu Bakar sangat terkenal dan berperan penting dalam penyebaran Islam hingga mencakup sepertiga dari populasi dunia.
Dia dilahirkan dalam keluarga yang memiliki cukup kekayaan, tidak kaya namun juga tidak miskin. Umar adalah salah satu dari sedikit orang yang mampu membaca dan menulis pada masa itu.
Pada zaman jahiliyah sebelum ia memeluk Islam, Umar adalah sosok yang sangat dihormati. Kekuatannya bahkan memungkinkan dia meraih gelar juara dalam pertandingan gulat di Mekkah. Di masa itu, di Mekkah juga terdapat tradisi yang mewajibkan penguburan anak perempuan yang masih hidup.
Umar adalah salah satu individu yang tidak ragu-ragu untuk mengubur putrinya hidup-hidup, dan sangat menyesal atas tindakannya setelah memeluk agama Islam. Meskipun dulu dikenal sebagai peminum dan pemabuk, sejak berpindah ke agama Islam, dia sama sekali tidak pernah menyentuh alkohol.
-
Utsman Bin Affan
Mengenal 10 Sahabat Nabi Muhammad SAW-Selain dua sahabat Nabi yakni Abu Bakar dan Umar, Utsman bin Affan juga merupakan bagian dari golongan assabiqunal awwalun, yaitu orang-orang pertama yang memeluk agama Islam. Utsman terkenal sebagai seorang saudagar kaya raya di kota Mekkah.
Walaupun memiliki kekayaan berlimpah, ia menunjukkan sifat-sifat yang patut dijadikan contoh, seperti kedermawanan, sopan santun, serta bicara dengan lemah lembut. Ia juga selalu menggunakan harta berkecukupannya untuk berbagi dengan memberikan sedekah, infaq, dan berzakat.
Utsman bin Affan terkenal sebagai pemimpin yang sangat peduli terhadap kebutuhan sosial. Salah satu contohnya adalah ketika beliau mendonasikan sebuah sumur agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat saat musim kemarau tiba.
Utsman Bin Affan kemudian menggantikan posisi Umar bin Khattab sebagai khalifah. Selama masa pemerintahannya, terjadi kemajuan signifikan dalam bidang infrastruktur dan perkembangan Islam. Salah satu pencapaiannya adalah pembangunan angkatan laut khusus untuk komunitas Islam pertama.
Wafatnya Utsman bin Affan merupakan peristiwa tragis dan mengharukan. Beliau meninggal dunia dalam kondisi dibunuh oleh para pemberontak ketika sedang membaca Alqur’an. Utsman bin Affan juga wafat secara syahid, dan hal ini telah diramalkan oleh Rasulullah jauh sebelum kejadian tersebut terjadi.
-
Ali Bin Abi Thalib
Sahabat Nabi berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib. Setelah istri Rasulullah SAW, Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib adalah orang kedua yang dengan segera mempercayai wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui Nabi dan memeluk agama Islam.
Tidak mengherankan, Allah juga memberikan janji surga tanpa hisab kepada Ali bin Abi Thalib. Kesetiaan Ali terhadap agama Islam sudah tertanam sejak masa kecil, karena dia belajar langsung dari Nabi Muhammad SAW tentang agama Islam.
Sebagai seorang muslim yang berjuang di jalan Allah, Ali bin Abi Thalib selalu hadir dalam medan perang untuk mempertahankan keyakinan agamanya, yaitu Islam. Ali bin Abi Thalib bahkan pernah menjadi pengganti Rasulullah ketika kaum Quraisy mencoba menghadangnya.
Tiga hari berikutnya, Ali memutuskan untuk berangkat sendirian menuju Madinah menyusul Nabi yang telah berhijrah terlebih dahulu. Dia melakukan perjalanan pada malam yang gelap dan bersembunyi pada siang hari untuk menghindari serangan dari kaum Quraisy.
Ali bin Abi Thalib menggantikan Utsman bin Affan sebagai khalifah beberapa tahun setelah Utsman wafat. Selama masa kepemimpinannya, Ali menghadapi berbagai tantangan akibat pemberontakan yang merajalela. Ia menjadi khalifah terakhir yang dianggap sebagai salah satu dari Khulafaur Rasyidin.
-
Thalhah Bin Ubaidillah
Sahabat Nabi dari suku Quraisy ini dianugerahi sejumlah julukan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah julukan “Thalhah,” yang menggambarkan sifatnya yang baik hati, pemurah, dan dermawan. Saat terjadi Pertempuran Uhud, Thalhah dengan berani berdiri sebagai perisai untuk melindungi Rasulullah dari serangan kaum Quraisy. Pengorbanannya tersebut mengakibatkan Thalhah kehilangan jari-jarinya.
Thalhah juga wafat dalam keadaan syahid ketika terlibat dalam pertempuran Jamal. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan dalam hadis yang sahih bahwa jika seseorang ingin melihat seorang syahid di dunia ini, maka lihatlah kepada Thalhah Ubaidillah.
-
Zubair Bin Awwam
Mengenal 10 Sahabat Nabi Muhammad SAW-Zubair bin Awwam memeluk Islam pada usia 15 tahun, saat masih belia. Beliau adalah saudara sepupu Nabi dan termasuk dalam kelompok orang pertama yang mengikuti agama Islam. Sepanjang hidupnya, Zubair tetap setia sebagai pengawal dan penolong Rasulullah.
Pada permulaan ketika dia memilih Islam sebagai agamanya, dia diuji ketika mengalami siksaan dari pamannya sendiri, yaitu Naufal bin Khuwailid. Akan tetapi, berkat keyakinan kuatnya, dia tidak ragu untuk memeluk Islam.
-
Abdurrahman Bin Auf
Abdurrahman bin Auf, sahabat Nabi yang terkenal dengan sifat dermawannya, merupakan salah satu di antara pionir pertama yang mengikuti tauhid dan memeluk Islam. Ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang tekun dalam berwakaf. Meskipun begitu, ia tak pernah ragu untuk turut serta dalam medan perang, bahkan dalam pertempuran Uhud, di mana ia mengalami 20 luka tusukan dan kehilangan giginya.
Beliau adalah salah satu dari mereka yang turut hijrah bersama Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Dengan keberaniannya, dia membawa segala harta yang dimilikinya. Namun, di tengah perjalanan, penguasa Mekkah, yaitu kaum Quraisy, merampas seluruh kekayaannya.
Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan bersaing dalam melakukan amal dan bersedekah. Abdurrahman bin Auf terkenal karena pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar dan mengalokasikan semua hasil penjualannya kepada fakir miskin. Bahkan, sebelum meninggal, Abdurrahman bin Auf juga menyumbangkan 400 dinar kepada para pahlawan yang selamat dari Pertempuran Badar.
-
Sa’ad Bin Abi Waqqash
Sa’ad bin Waqqash, yang juga dikenal sebagai Sa’ad bin Malik Az-Zuhri, adalah paman Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu. Sa’ad lahir dalam keluarga yang kaya dan terhormat. Ia memiliki sifat serius dan kecerdasan yang luar biasa.
Abu Bakar, seorang sahabat Nabi, mengajak Sa’ad untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Setelah mendengar penjelasan Rasulullah SAW tentang Islam, Sa’ad sangat tergerak dan sepakat untuk memeluk agama Allah SWT.
Dalam setiap pertempuran, kehadiran Sa’ad bin Waqqash di tengah-tengah tentara Muslim membawa ketenangan. Keahliannya dalam mengatasi musuh, kesetiaannya kepada Allah SWT, dan perhatiannya menjadikan pasukan Muslim merasa lebih aman.
Sa’ad dikenal karena keberaniannya dalam berperang dan terus diandalkan oleh para khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dia tutup usia pada usia 80 tahun dan merupakan salah satu sahabat terakhir yang meninggal.
-
Sa’id Bin Zaid
Bersama istrinya, Fathimah binti Khatab, yang merupakan adik dari Umar bin Khatab, Sa’id bin Zaid memeluk agama Islam dan tetap setia dalam membela agamanya sepanjang hidupnya. Sa’id selalu mengikuti Rasulullah SAW ke medan perang, kecuali dalam perang Badar.
Pada awal perjalanan keimanan Sa’id kepada Allah SWT, ia mengalami banyak tekanan dan perlakuan kasar dari anggota masyarakatnya, termasuk Umar bin Khatab, yang saat itu belum menganut agama Islam. Umar bahkan pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Sa’id bin Zaid, yang menyebabkan darah segar mengalir di wajahnya.
Namun, Sa’id bin Zaid tetap tabah menghadapi ujian tersebut, dan kenyataannya, inilah yang membuat Umar begitu terharu dan akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Selain ketabahan, Sa’id juga dikenal karena kegigihan dan keberaniannya di medan perang.
Dia bahkan ikut menaklukan wilayah Syam, yang sekarang dikenal sebagai Suriah dan daerah sekitarnya. Wafatnya terjadi setelah para sahabat Nabi yang lainnya telah meninggal terlebih dahulu, dan dia meratapi kepergian mereka yang telah pergi sebelumnya di dunia.
-
Abu Ubaidah Bin Jarrah
Abu Ubaidah bin Jarrah memeluk Islam melalui perantaraan Abu Bakar As-Shiddiq di awal periode keislaman, sebelum Nabi Muhammad SAW memulai pengajaran di Darul Arqam. Beliau adalah salah satu sahabat yang sangat aktif berpartisipasi dalam medan perang bersama Nabi Muhammad SAW.
Dalam Pertempuran Badar, dicatat bahwa Abu Ubaidah membunuh ayahnya sendiri, yang merupakan seorang kafir yang sangat menentang Islam. Dalam sejarah lain, disebutkan bahwa saat Pertempuran Uhud, Abu Ubaidah melindungi Rasulullah dari serangan musuh, dan ia kehilangan dua giginya dalam peristiwa tersebut.
Walaupun banyak tantangan berat terjadi selama perang, Abu Ubaidah tetap teguh dalam tekadnya untuk terus berjuang di jalan Allah SWT. Bahkan di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Abu Ubaidah dipilih sebagai panglima perang yang memimpin pasukan melawan Kekaisaran Romawi.
Kini kita telah mengenal 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga, semoga kita dapat memetik pelajaran dari kisah tersebut di atas.
Baca juga : Kisah Abu Lahab Paman Rasulullah SAW