Arab Saudi Melarang Haji Dan Umrah Backpacker

Arab Saudi Melarang Haji Dan Umrah BackpackerPemerintah Arab Saudi bersama dengan Kementerian Agama RI telah memutuskan untuk melarang pelaksanaan ibadah Haji dan umrah dengan visa turis atau yang sering disebut sebagai backpacker. Bagaimana sebenarnya aturan visa resmi Arab Saudi untuk menjalankan ibadah Haji? Hal mengenai Arab Saudi melarang haji dan umrah backpacker akan kita bahas dalam artikel berikut ini.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan melalui situs resminya bahwa warga negara asing (WNA) harus memiliki visa haji untuk melakukan perjalanan ke negara tersebut selama musim haji. Pengecualian dari kebijakan tersebut berlaku bagi WNA yang berasal dari negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait.

eskipun demikian, pemerintah Arab Saudi menekankan bahwa warga negara asing dari negara-negara GCC masih harus meminta izin haji selama musim ibadah Haji.

Baca juga : Asal Usul Kota Madinah

“Menurut saudivisa.com, WNA tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan haji dengan visa turis. Semua WNA harus memperoleh visa khusus haji Saudi sebelum berangkat ke Arab Saudi selama musim haji.”

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa visa haji Saudi hanya diperuntukkan bagi pelaksanaan ibadah haji dan berlaku hanya selama periode haji. “Setelah menyelesaikan haji, semua jamaah diwajibkan meninggalkan Arab Saudi dan tidak boleh tinggal lebih dari 10 hari setelah tanggal 10 Muharram.”

Pengajuan Visa Haji

Maka, Pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa WNA yang berencana melakukan perjalanan ke negara tersebut untuk menjalani ibadah haji wajib mengajukan permohonan visa haji. Otoritas Arab Saudi juga mengingatkan beberapa hal terkait proses pengajuan visa haji. Pertama, visa haji tidak bisa diproses di kedutaan atau misi Arab Saudi di luar negeri, melainkan harus diajukan melalui agen perjalanan yang telah disahkan oleh Kementerian Haji & Umrah Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa semua warga negara asing harus mengajukan visa haji Arab Saudi melalui agen perjalanan yang disahkan oleh Kementerian Haji & Umrah Arab Saudi.

Kelayakan

Untuk mengajukan visa haji dan umrah, calon harus berusia minimal 18 tahun, beragama Islam, dan memenuhi sejumlah persyaratan visa haji. Wanita yang berusia di atas 45 tahun diizinkan menunaikan ibadah haji tanpa wali laki-laki atau Mahram, asalkan mereka menjadi bagian dari rombongan dan mendapat izin dari suami atau ayahnya.

Selagi demikian, anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun diwajibkan mengajukan permohonan visa haji bersama orang tua atau wali yang sah.

Keabsahan

Visa haji hanya diberikan untuk keperluan ibadah haji dan berlaku hanya saat periode haji. Semua jamaah haji harus meninggalkan Arab Saudi setelah menunaikan haji, dan tidak boleh tinggal lebih dari 10 hari setelah tanggal 10 Muharram.

Demikian penjelasan mengenai aturan Arab Saudi melarang haji dan umrah backpacker, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : 5 STrategi Dakwah Rasulullah SAW Di Madinah

9 Sunnah Umroh Anjuran Rasulullah

9 Sunnah Umroh Anjuran RasulullahUmrah, atau umroh, merupakan suatu ibadah yang sering disebut sebagai haji kecil karena cara pelaksanaannya tidak terlalu berbeda dengan ibadah haji. Terdapat 9 sunnah umroh anjuran Rasulullah SAW yang bisa Anda lakukan saat beribadah umroh.

Dalam menjalankan ibadah umroh, ada rukun yang harus dipatuhi, seperti niat ihram, thawaf, sai, tahalul, dan tertib. Rukun-rukun umroh harus dipenuhi karena jika tidak, ibadah tersebut bisa menjadi tidak sempurna.

Di samping menjalankan rukun umroh, umat Muslim dapat memperhatikan amalan sunnah yang bisa dilakukan di Tanah Haram. Melaksanakan amalan sunnah umroh akan melengkapi ibadah mereka, sehingga mendapatkan pahala yang lebih besar. Namun, apa saja amalan sunnah yang sebaiknya dilaksanakan?

Sunnah Umroh Anjuran Rasulullah SAW

Jika Anda melakukan ibadah sunnah umroh, akan mendapatkan pahala. Jika tidak dilakukan, tidak ada kewajiban membayar dam atau denda. Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan:

  1. Mandi Ihram

Sebelum memulai perjalanan menuju Miqat dan berihram, satu dari sunnah umrah yang pertama adalah mandi ihram. Mandi sunnah ini dilakukan untuk membersihkan tubuh dari segala kotoran, seperti halnya mandi junub, sehingga tubuh menjadi suci sebelum memulai ibadah.

  1. Memakai Wangi-wangian sebelum Ihram

Menurut buku “Haji & Umroh for Woman” oleh Dani, dkk (2015), menggunakan wewangian adalah bagian dari sunnah dalam menjalankan umroh. Untuk pria, disarankan menggunakan minyak wangi di tubuh, rambut, dan jenggot, sementara wanita diperbolehkan menggunakan wewangian yang aromanya tidak terlalu kuat.

  1. Melafadzkan Niat Ihram

Pakaian ihram bagi laki-laki terbuat dari dua lembar kain putih. Satu lembar dibalut seperti sarung, sementara yang lainnya digunakan sebagai selendang yang menutupi bahu. Sedangkan bagi wanita, pakaian ihram harus menutup tubuhnya secara sempurna tanpa menonjolkan lekuk tubuh.

  1. Membaca Kalimat Talbiyah secara Berulang-ulang

Mayoritas ulama menyatakan bahwa mengucapkan talbiyah adalah sunnah muakkad, oleh karena itu sangat disarankan untuk dilakukan.

Baca juga : Keutamaan Umrah Di Bulan Syawal 

  1. Berdoa Ketika Masuk ke Mekkah

Doa’nya adalah sebagai berikut :

اللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ، فَحَرِمْ لَحْمِي وَدَمِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَ آمِنِيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ أَوْلِيَا بِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ، يَارَبَّ الْعَالَمِينَ

Artinya :

“Ya Allah, inilah tempat perlindungan-Mu dan keamanan-Mu, maka lindungilah dagingku, darahku, dan manusiaku dari api, dan lindungi aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu, dan jadikanlah aku di antara sahabat-sahabat dan penurut kalian. manusia, Tuhan semesta alam.”

  1. Do’a Melihat Ka’bah

Do’a yang dibaca ketika melihat Ka’bah adalah :

 

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Artinya :

“Ya Allah, tingkatkanlah rumah ini dengan kehormatan, keagungan, kehormatan dan kekaguman, dan tingkatkan kehormatan, kehormatan dan kehormatan bagi mereka yang telah menunaikan haji atau umrah di atasnya.”

  1. Mencium Hajar Aswad

Amalan sunnah berikutnya adalah mencium Al-Hajarul atau Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa menyentuhnya dengan tangan, kemudian mencium tangan yang menyentuhnya.

  1. Sholat di Hijr Ismail

Aisyah radhiyallahu anhu pernah mengatakan, “Dulu saya sangat ingin masuk ke Baitullah dan bersembahyang di dalamnya. Kemudian Rasulullah SAW menarik tanganku dan membawaku masuk ke dalam Hijr sambil berkata, ‘Jika kamu ingin masuk ke dalam Ka’bah, maka bersembahyanglah di sini (Hijir Ismail) karena ini adalah bagian dari Ka’bah. Kaummu menguranginya saat membangunnya kembali.” (HR An Nasa’i).

  1. Minum Air Zam-zam

Jangan abaikan amalan ini, sebab meminum air zam-zam dapat memberikan berkah besar, baik secara fisik maupun spiritual. Disarankan untuk meminumnya dalam keadaan duduk, mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Dari semua 9 sunnah umroh anjuran Rasulullah SAW merupakan tindakan yang sebaiknya tetap dijalankan oleh umat Islam. Dengan demikian, ibadah yang dilakukan dapat menjadi lebih diberkahi.

Baca juga : Amalan Sunnah Di Bulan Syawal Yang Dianjurkan

Keutamaan Umrah Di Bulan Syawal

Keutamaan Umrah Di Bulan SyawalUmrah, yang juga dikenal sebagai haji kecil, merupakan salah satu bentuk perjalanan rohani yang dijalankan oleh umat Islam menuju Tanah Suci Makkah untuk beribadah. Dalam artikel berikut ini diulas keutamaan umrah di bulan Syawal.

Walaupun tidak diwajibkan seperti haji, umrah tetap dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dan memberikan pahala yang besar. Tidak seperti haji yang hanya dapat dilaksanakan pada bulan Zulhijah, umrah dapat dilakukan kapan saja.

Karena itu, umrah bisa dikerjakan kapan saja karena tidak mengikat pada waktu tertentu. Bulan Syawal merupakan salah satu periode yang sangat baik untuk menjalankan umrah. Meskipun ibadah sunnah ini memiliki banyak kelebihan dan keutamaan, penting untuk tetap mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku saat melaksanakan umrah di bulan Syawal.

Baca juga : Amalan Sunnah Di Bulan Syawal Yang Dianjurkan

Keutamaan Umrah di Bulan Syawal

Seperti yang telah disampaikan, bulan Syawal bersama dengan bulan-bulan lainnya, merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah umrah. Namun, terdapat keistimewaan tertentu yang dapat diraih jika umrah dilakukan pada bulan Syawal.

  1. Pertama, bulan Syawal dianggap sebagai bulan kembali ke kesucian awal. Usai menjalani rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan, bulan Syawal menandai sebuah momen penting bagi umat Islam untuk menyucikan diri kembali dan memulai babak baru dalam kehidupan yang lebih baik. Ini tentunya merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.
  2. Kelebihan kedua, bulan Syawal merupakan waktu untuk peningkatan. Diketahui bahwa setelah menjalani ibadah puasa dan berbagai amalan selama bulan Ramadhan, diharapkan umat muslim akan tetap menjaga niat baik mereka setelah Ramadhan berakhir. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi umat muslim untuk terus meningkatkan iman dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT selama bulan Syawal, sehingga bulan ini menjadi kesempatan yang tepat untuk melaksanakan ibadah umrah.
  3. Ketiga, bulan Syawal dipandang sebagai waktu untuk membuktikan ketakwaan. Meskipun periode Ramadhan telah berakhir, ini bukan alasan bagi umat muslim untuk mengurangi intensitas dalam beribadah kepada Allah. Malahan, bulan Syawal merupakan kesempatan bagi setiap umat muslim untuk menunjukkan ketakwaannya. Orang-orang yang terus berupaya meningkatkan ibadahnya setelah Ramadhan, hal ini dapat dianggap sebagai indikator bahwa ibadah mereka telah diterima oleh Allah SWT.

Hukum Umrah di Bulan Syawal

Umumnya, umat muslim dapat melaksanakan ibadah umrah pada waktu apa saja karena dalam agama Islam tidak ditentukan aturan khusus mengenai waktu pelaksanaannya. Ini membuat pelaksanaan umrah menjadi lebih fleksibel, sebab dapat dijalankan di setiap bulan.

Salah satu bulan yang penting adalah bulan Syawal, di mana umat muslim diizinkan untuk melaksanakan ibadah umrah, serupa dengan bulan-bulan lain. Terdapat pula hadis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan umrah pada bulan Syawal sebanyak satu kali.

Namun, penting untuk dicatat bahwa melakukan umrah selama bulan-bulan haji, seperti Syawal, Dzulqa’adah, dan Zulhijah, mungkin mengharuskan pembayaran denda. Biasanya, denda ini berlaku untuk mereka yang menyelesaikan umrah dan tetap berada di Makkah sampai musim haji tiba, lalu menjalankan ibadah haji pada bulan-bulan tersebut.

Biasanya, denda yang dibayar berbentuk hadyu, yaitu pengorbanan hewan ternak seperti unta, sapi, atau kambing yang disembelih. Kewajiban membayar hadyu ini timbul karena pelaksanaan haji tamattu’, yakni jenis haji yang dilakukan dengan melakukan umrah terlebih dahulu dalam tahun yang sama.

Diperjelas lagi, kewajiban untuk membayar hadyu ini berlaku jika dipenuhi tiga syarat berikut:

  • umrah dan haji dilaksanakan dalam satu perjalanan yang sama;
  • Umrah dijalankan pada bulan-bulan haji dan pada tahun yang sama;
  • orang yang melakukan umrah dan bukan penduduk Makkah perlu tinggal lebih lama untuk melaksanakan ibadah haji setelah menyelesaikan umrah.

Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan umrah di bulan Syawal, semoga pembaca yang budiman yang belum melaksanakan ibadah umrah dapat diberi jalan kemudahan oleh Allah SWT, amin.

Baca juga : 6 Peristiwa Penting Di Bulan Syawal Dalam Sejarah Islam

12 Larangan Sebelum Dan Saat Umrah

12 Larangan Sebelum Dan Saat UmrahIbadah Umrah adalah impian bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia, memberikan manfaat yang besar baik untuk kehidupan sosial maupun spiritual mereka. Sebelum melaksanakan ibadah umrah, perlu memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam artikel berikut ini akan diurai 12 larangan sebelum dan saat umrah.

Perlu dicatat bahwa calon jemaah perlu menghindari larangan sebelum melaksanakan ibadah umrah. Ada beberapa larangan yang harus dihindari agar ibadah mereka diterima oleh Allah Swt. dan tidak menghambat kelancaran jalannya ibadah tersebut.

Dalam persiapan untuk berangkat umrah, perlu memperhatikan 12 larangan yang harus dipatuhi sebelum dan selama pelaksanaan ibadah. Larangan-larangan ini, yang diperoleh dari berbagai sumber, penting untuk diikuti guna memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah umrah dan mendapatkan ridha Allah SWT. Dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, larangan sebelum dan saat berangkat umroh.

Larangan Sebelum Berangkat Umrah

  1. Berperilaku dosa dan melanggar larangan Allah SWT

Menghindari perbuatan dosa dan melanggar larangan Allah SWT adalah suatu kewajiban. Dalam konteks pelaksanaan umrah, para calon jemaah perlu memperhatikan tindakan dan perilaku sehari-hari mereka.

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa ibadah umrah yang dilakukan akan diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Calon jemaah umrah harus menghindari perilaku dosa, seperti mencuri, berbohong, atau merusak reputasi orang lain. Begitu juga, mereka harus menjauhi perilaku yang melanggar larangan Allah SWT, seperti minum minuman keras, berzina, atau berjudi.

  1. Berutang dan Meninggalkan Sebuah Tanggungan

Melakukan utang dan meninggalkan tanggungan adalah tindakan yang sangat tidak disarankan dalam ajaran agama Islam. Sebelum melaksanakan ibadah umrah, calon jemaah harus memastikan bahwa semua utang dan tanggungan telah dilunasi. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pelaksanaan ibadah umrah dapat dilakukan dengan kedamaian dan fokus, tanpa adanya gangguan dari masalah keuangan yang masih belum terselesaikan.

Baca juga : 11 Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah

  1. Tak memenuhi kewajiban pada keluarga

Meninggalkan keluarga dan tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap mereka adalah perilaku yang sangat tidak dianjurkan dalam ajaran Islam. Sebagai seorang Muslim yang hendak melaksanakan ibadah umrah, penting untuk memenuhi kewajiban terhadap keluarga terlebih dahulu. Kewajiban tersebut mencakup memberikan kasih sayang, perhatian, serta dukungan dan bantuan kepada keluarga guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

  1. Membawa barang yang diharamkan

Larangan berikutnya adalah membawa barang-barang yang dilarang, karena dapat membatalkan pelaksanaan umrah. Jemaah umrah diharapkan untuk memastikan bahwa barang yang dibawa tidak melanggar ketentuan dalam agama Islam.

Barang-barang yang dilarang dapat merusak reputasi agama dan menimbulkan risiko bagi keselamatan calon jemaah umrah. Selain itu, barang-barang tersebut juga berpotensi mengganggu ketenangan dan konsentrasi dalam menjalankan ibadah umrah.

  1. Melukai dan Memutuskan Hubungan dengan Sesama Muslim

Melukai dan mengakhiri hubungan dengan sesama Muslim adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Sebagai seorang Muslim yang berencana untuk menjadi jemaah umrah, sangat penting untuk memelihara hubungan baik dengan sesama Muslim dan menjaga perasaan mereka. Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan harmonis dengan sesama Muslim dianggap sebagai bentuk ibadah yang sangat ditekankan.

Larangan Saat Umrah

  1. Memotong kuku

Saat menjalani ibadah umrah, disarankan untuk tidak memotong kuku. Sebelum memulai umrah, sebaiknya para calon jemaah membersihkan anggota tubuh mereka.

Manfaat membaca larangan-larangan yang perlu dihindari sebelum menjalani ibadah umrah adalah untuk memastikan bahwa tubuh calon jemaah umrah sudah dalam keadaan bersih sebelum memasuki tahap ihram.

  1. Memakai wangi-wangian

Jemaah umrah diharapkan untuk tidak menggunakan parfum setelah berniat ihram, baik yang melekat pada pakaian maupun yang ada di tubuh. Disarankan juga untuk menghindari penggunaan minyak angin atau balsam, karena keduanya juga mengandung aroma. Meskipun demikian, bagi laki-laki yang ingin menggunakan parfum, disarankan untuk melakukannya saat mandi sunnah sebelum berniat umrah.

  1. Berburu atau membunuh hewan

Seperti yang telah diuraikan dalam Surat Al-Maidah ayat 95, para jemaah yang berniat melaksanakan umrah tidak diizinkan menangkap binatang selama berada dalam keadaan ihram.

Pada masa Rasulullah saw., umumnya para sahabat yang akan melaksanakan umrah mencari binatang sebagai persediaan makanan karena perjalanan menuju Tanah Suci memerlukan waktu berhari-hari. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan makanan yang hampir habis selama perjalanan.

  1. Mencabut atau mencukur rambut

Calon jemaah umrah harus menahan diri dari mencabut atau mencukur rambut. Jika terbukti melakukan tindakan tersebut, maka diwajibkan membayar dam, sedekah, atau fidyah.

  1. Melakukan hubungan suami istri

Setelah para jemaah melakukan ihram, suami istri yang tengah melaksanakan ibadah umrah diharuskan memelihara keadaan ihram mereka. Penting bagi jemaah umrah untuk menghindari segala tindakan yang dapat menimbulkan hasrat nafsu.

  1. Merusak tanaman

Larangan berikutnya yaitu merusak tanaman, termasuk dalam larangan selama menjalankan ibadah umrah. Memetik bunga dan daun juga tidak diizinkan.

  1. Melamar, menikah atau menikahkan

Jemaah dihimbau untuk tidak melakukan lamaran, pernikahan, atau upacara pernikahan selama melaksanakan ibadah umrah, karena aktivitas intim dan segala hal yang mendorong ke arah tersebut dilarang saat berada dalam keadaan ihram. Akad pernikahan yang dilakukan selama ihram dianggap tidak sah.

Demikianlah 12 larangan sebelum dan saat umrah, semoga menambah wawasan dalam mempersiapkan diri sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

Baca juga : Sejarah Pembangunan Ka’bah Dari Zaman Ke Zaman

11 Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah

11 Tata Cara Umrah Sesuai SunnahMemahami tata cara umrah sesuai dengan sunnah sangat penting bagi umat Islam yang berencana melaksanakan ibadah ini. Umrah merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan di kota suci Mekkah. Karena memiliki serangkaian ritual yang mirip, umrah sering disebut sebagai haji kecil. Dalam artikel berikut ini akan diulas 11 tata cara umrah sesuai sunnah.

Umrah ialah bentuk ibadah yang dilaksanakan di Baitullah atau Kakbah, dan pelaksanaannya dapat dilakukan pada waktu yang tidak termasuk dalam waktu makruh. Tujuan utamanya adalah mencari ridho Allah SWT dan mencontoh tindakan Rasulullah SAW dengan menjalankan tata cara umrah sesuai dengan sunnah.

Tata cara pelaksanaan umrah sesuai sunnah memiliki perbedaan dengan haji. Beberapa kegiatan khusus dalam haji tidak diperlukan dalam pelaksanaan umrah sesuai sunnah. Oleh karena itu, setiap muslim yang berkeinginan menjalankan umrah perlu memahami prosedur yang sesuai dengan sunnah.

Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah

Tata cara pelaksanaan umrah sesuai dengan sunnah mencakup berbagai ritual, bacaan, dan ketentuan yang harus dipatuhi. Adapun 11 tata cara umrah sesuai sunnah adalah sebagai berikut :

  1. Niat dan persiapan sebelum ihram

Prosedur umrah yang sesuai sunnah dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian ihram. Miqat, yang merupakan titik awal bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah, terletak di Madinah. Saat berada di Miqat, jamaah umrah melakukan persiapan dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu, dan melaksanakan sholat sunnah ihram sebanyak 2 rakaat.

  1. Berihram

Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain non-jahit yang digunakan untuk menutup aurat bagian bawah, dengan satu kain diselendangkan. Sementara itu, pakaian ihram wanita melibatkan penutupan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Disarankan agar warna pakaian ihram adalah putih. Setelah mengenakan pakaian ihram, dilanjutkan dengan membaca niat ibadah umrah:

لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ عُمْرَةً

yang artinya :

 

“Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umrah”.

Ihram dapat dilakukan dengan menyatakan niat secara batin atau verbal, dengan mengucapkan kalimat berikut secara lisan atau dalam hati,

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة

 

Setelah mengenakan ihram, jamaah harus mematuhi beberapa larangan, antara lain:

Bagi pria, tidak diperbolehkan:

  • Mengenakan pakaian biasa
  • Menggunakan alas kaki yang menutupi mata kaki
  • Menutup kepala dengan peci, topi, dan sejenisnya

Bagi wanita, tidak diperbolehkan:

  • Mengenakan kaos tangan
  • Menutup muka

Baik bagi pria maupun wanita, dilarang:

  • Menggunakan wangi-wangian
  • Memotong kuku, mencukur, atau mencabut rambut/bulu
  • Memburu atau mematikan binatang apapun
  • Menikah, menikahkan, atau meminang wanita untuk dinikahi
  • Bermesraan atau berhubungan intim
  • Mencaci, bertengkar, atau mengeluarkan kata-kata kotor
  • Memotong tanaman di sekitar Mekah

Baca juga : Sejarah Pembangunan Ka’bah Dari Zaman Ke Zaman

  1. Kalimat persyaratan

Jika ada kekhawatiran tidak dapat menyelesaikan ibadah umrah karena sakit atau hambatan lainnya, maka diperbolehkan menyatakan syarat setelah mengucapkan kalimat ihram dengan cara membacanya :

 

اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي

 

Dengan menyatakan ketentuan ini, jika seseorang mengalami hambatan dalam melaksanakan manasiknya, maka diperkenankan untuk melakukan bertahallul dan tidak diwajibkan membayar dam.

  1. Kalimat Talbiyah

Kemudian, para jemaah dapat meningkatkan jumlah pengulangan kalimat talbiah sambil memperkuat suara untuk laki-laki dan dengan suara yang lembut untuk wanita, hingga mereka mencapai Ka’bah ketika memulai Tawaf. Berikut adalah bacaan yang dimaksud :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

 

“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

  1. Menuju Masjidil Haram

Sebelum memasuki kota Makkah, disarankan bagi jemaah untuk mandi jika memungkinkan. Selanjutnya, saat memasuki Masjidil Haram, disarankan menggunakan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.

أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

 

  1. Menuju Hajar Aswad

Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan umrah sesuai sunnah adalah mendekati Hajar Aswad, menghadapnya, sambil mengucapkan takbir. Jemaah juga dapat mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya.

Tetapi, jika tidak dapat dilakukan, para jemaah umrah hanya perlu menunjukkan isyarat kepada Hajar Aswad dengan tangan kanan tanpa perlu mencium tangan yang memberikan isyarat.

  1. Tawaf

Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad. Selama melakukan tawaf, tidak ada bacaan khusus pada setiap putaran, tetapi jemaah diperbolehkan membaca Al-Qur’an, berdoa, atau mengingat Allah sesuai dengan keinginannya.

Usai melakukan Tawaf, para jamaah pria dapat menutup kedua pundak mereka dan melangkah menuju Maqam Ibrahim sambil membacakan ayat 125 dari surah Al-Baqarah.

Setelah tiba di tempat tersebut, disarankan bagi jemaah untuk melaksanakan shalat sunnah tawaf dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Selanjutnya, disarankan juga untuk minum air Zamzam dan menuangkan sedikitnya ke kepala.

  1. Kembali ke Hajar Aswad

  2. Menuju Bukit Shafa

Para jemaah bergerak menuju Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i umrah. Ketika mendekati Shafa, disarankan untuk membaca surah Al Baqarah ayat 158.

Saat berada di puncak Bukit Safa dan menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya, disarankan bagi jemaah untuk mengucapkan doa takbir sebanyak tiga kali. Setelah itu, mereka disarankan membaca doa berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

 

  1. Menuju ke Bukit Marwah

Langkah berikutnya adalah, para jemaah turun dari Safa dan melangkah menuju Bukit Marwah. Disarankan untuk berlari-lari kecil di antara dua tanda lampu hijau di Mas’a atau area sa’i bagi laki-laki, yang kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.

Setibanya di Marwah, para jemaah memiliki kesempatan untuk mengulang langkah-langkah yang telah dilakukan ketika berada di Safa. Setelah itu, mereka menuruni Marwah dan kembali naik ke Safa. Proses ini diulang sebanyak tujuh kali putaran dengan akhirnya di Marwah.

  1. Tahallul

Setelah menyelesaikan sa’i, para jemaah umrah memiliki opsi untuk melakukan tahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, yang merupakan pilihan yang lebih disukai. Wanita dapat memotong rambut mereka sepanjang satu ruas jari. Pada tahap ini, serangkaian prosedur umrah selesai dilaksanakan.

Demikianlah 11 tata cara umrah sesuai sunnah, semoga bermanfaat bagi jamaah yang hendak berangkat ke Baitullah.

Baca juga : Peran Wali Songo Dalam Penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Waktu Terbaik Saat Umrah

Waktu Terbaik Saat Umrah

Banyak jamaah umrah asal Indonesia yang sering bertanya tentang waktu terbaik untuk melaksanakan umrah. Apakah saat libur sekolah? Atau ketika mendapatkan jatah cuti? Atau perlu mengajukan cuti/libur khusus agar dapat berumrah? Berikut ini tips waktu terbaik saat umrah.

Tidak seperti waktu yang ditentukan untuk ibadah haji, Anda dapat menunaikan ibadah umrah kapan saja. Fleksibilitas waktu pelaksanaannya membuat banyak orang tertarik untuk melaksanakan umrah sebelum berangkat haji. Meskipun Anda dapat berangkat umrah kapan saja, ada beberapa waktu yang lebih ideal untuk melaksanakannya.

Banyak kali, para calon jemaah yang baru tiba dari Indonesia sering menanyakan kapan waktu yang paling tepat berdasarkan kondisi cuaca atau suhu udara di Arab Saudi. Hal ini disebabkan oleh seringnya kita mendengar tentang cuaca yang ekstrim, baik terlalu panas atau terlalu dingin di Tanah Suci.

Di Tanah Air Indonesia, masyarakat telah terbiasa dengan dua musim yang ada, yaitu musim panas dan hujan. Sementara itu, di Arab Saudi, terdapat juga hanya dua musim, yaitu musim panas dan dingin. Namun, terdapat perbedaan dalam hal kelembapan yang menyebabkan jarang terjadinya hujan di Arab Saudi.

Ada dua kota yang pasti dikunjungi oleh peziarah dari Indonesia, yaitu Mekah dan Madinah. Kedua kota suci ini terletak sekitar 600 km yang memisahkan mereka dan memiliki sedikit perbedaan suhu karena perbedaan letak geografisnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, suhu udara di Mekah rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Madinah. Mekah, lokasi dari Kabah dan Masjidil Haram, terletak sejajar dengan permukaan air laut. Bahkan, Mekah selalu mengalami cuaca panas sepanjang tahun, ditambah dengan kelembapan yang rendah, membuat panasnya semakin terasa.

Baca juga: Rahasia Lantai Masjidil Haram Selalu Sejuk

Waktu Umrah Terbaik

Berikut ini tips waktu terbaik saat umrah supaya beribadah nantinya terasa lebih nyaman :

  1. Awal Tahun

Banyak jamaah memutuskan untuk melaksanakan ibadah umrah pada awal tahun dengan harapan terbaik untuk memulai pergantian tahun. Keberhasilan dan berbagai pendekatan positif yang dimulai di awal tahun dirasakan sebagai yang paling baik.

Di samping itu, pada awal tahun, kondisi di tanah suci menjadi yang terbaik dengan udara yang tidak terlalu panas. Hal ini tentunya akan menciptakan kenyamanan dan sedikit perbedaan dalam proses ibadah.

Bagi sebagian jamaah umrah, memilih untuk melaksanakan umrah di awal tahun merupakan opsi yang paling menguntungkan. Pada periode ini, banyak jamaah yang memiliki kesempatan cuti dan juga merupakan masa libur sekolah bagi anak-anak, sehingga memudahkan mereka untuk menyelaraskan jadwal seluruh anggota keluarga.

  1. Bulan Ramadhan

Waktu yang paling ideal untuk melaksanakan umroh adalah bulan Ramadhan, yang juga menjadi favorit bagi banyak orang. Saat ini, tentu saja Anda ingin beribadah dengan berpuasa di tempat suci terbaik bagi umat Islam, yang dapat menggandakan setiap pahala yang diperoleh dan meningkatkan kemungkinan doa-doa Anda dikabulkan di Baitullah.

Anda akan mengalami suasana Ramadhan yang berbeda ketika melaksanakan ibadah umrah di bulan ini. Dalam salah satu hadist disebutkan bahwa pahala umrah pada bulan Ramadhan setara dengan pahala ibadah haji.

Harap diingat, meskipun akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, biaya untuk menjalankan ibadah umrah selama bulan Ramadhan tentu berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Selain itu, kamu juga perlu bersabar karena akan ada banyak jemaah dari negara lain yang hadir di sana.

  1. Menjelang Waktu Haji

Saat mendekati waktu utama ibadah umat Islam, pelaksanaan haji berlangsung mulai dari bulan Syawal hingga Dzulhijah. Selama periode ini, suasana di tanah suci menjadi tenang dan sepi, memberikan banyak kesempatan bagi para jamaah untuk berdoa dan beribadah dengan lebih khusyuk.

Anda dapat memadukan diri di tempat-tempat mustajab seperti Hijr Ismail dan Makam Nabi Ibrahim tanpa perlu berdesak-desakan dengan banyak jamaah lainnya.

  1. Setelah Waktu Haji

Setelah melalui periode bulan atau masa haji, kota Makkah juga menjadi lebih sepi. Sedikit jemaah yang masih tinggal karena mereka telah menyelesaikan ibadah haji, menjadikan tempat ini lebih tenang.

Saat ini, Anda dapat menjelajahi Masjidil Haram dengan lebih leluasa, dan Anda memiliki kebebasan untuk berdoa di tempat dan waktu yang Anda inginkan. Dikarenakan sedikitnya pengunjung dan jemaah, Anda dapat dengan bebas mencium Hajar Aswad tanpa perlu berdesak-desakan dengan banyak orang.

Pada saat ini, selain kedamaian, harga penginapan, makanan, transportasi, dan oleh-oleh jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan bulan Ramadhan. Dengan demikian, harga paket perjalanan umroh di agen perjalanan juga tidak seberapa tinggi seperti pada bulan Ramadhan atau puncak umroh lainnya.

  1. Antara Bulan Maret – Mei

Mengapa bulan Maret hingga Mei dipilih? Sebelumnya, penting untuk mengetahui bahwa Arab Saudi memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim dingin. Musim panas berlangsung dari Maret hingga Agustus, sedangkan musim dingin terjadi pada bulan September hingga Februari.

Di puncak musim panas, suhu di Mekkah, tanah suci, dapat mencapai 45 derajat Celcius, sementara pada musim dingin bisa mencapai minus 3 derajat Celcius. Upaya dilakukan untuk menjaga cuaca agar tidak terlalu panas atau dingin.

Oleh karena itu, mempertimbangkan kondisi cuaca, bulan Maret sampai Mei merupakan periode yang ideal untuk menjalankan ibadah umroh berdasarkan geografi Arab Saudi.

Karena cuaca di bulan-bulan tersebut tidak terlalu dingin maupun panas, maka cocok bagi jamaah yang sangat sensitif terhadap kondisi cuaca khusus.

Pada bulan Maret hingga Mei, ketika memasuki musim panas, banyak jemaah yang kurang tertarik untuk melakukan ibadah umroh karena teriknya sinar matahari. Disarankan untuk melakukannya pada pagi atau sore hari, sehingga dapat menikmati ibadah umroh dengan khusyuk.

Anda tak perlu cemas saat melaksanakan ibadah di malam hari karena terdapat banyak toko dan tempat makan yang tetap buka di sekitar masjid.

  1. Saat Liburan Sekolah

Inilah saat terbaik bagi Anda yang ingin membawa putra-putri tercinta dalam perjalanan umrah bersama keluarga. Karena pada saat ini, anak-anak Anda tidak akan terganggu oleh kegiatan sekolah mereka.

Pada umumnya, perjalanan ibadah umrah berlangsung selama 9 hingga 10 hari. Namun, libur anak sekolah biasanya berlangsung selama dua minggu. Bagi mereka yang bekerja, mereka dapat mengajukan cuti.

Ketika melakukan perjalanan umrah, selain menjalankan ibadah, kamu juga dapat mengajarkan anak-anak tentang sejarah Islam dengan cara mengunjungi langsung lokasi-lokasi penting. Sangat baik untuk dapat mengajarkan dan menanamkan iman anak kepada Allah Subhana Wa Ta’ala sejak usia dini.

Selain itu, beribadah umroh ke Tanah Suci bersama keluarga dapat memperkuat ikatan keluarga di dalamnya.

  1. Akhir Tahun

Bukan hanya pada awal tahun, tetapi pada akhir tahun Masehi juga merupakan saat yang ideal untuk memulai perjalanan ibadah umroh. Pada periode ini, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk berlibur di negara-negara lain.

Tidak mengherankan jika saat ini terjadi lonjakan harga tiket yang signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk membeli tiket jauh-jauh hari sebelum harganya melonjak secara drastis. Selain itu, para penggemar perjalanan juga dapat menjelajahi wisata religi dengan mengunjungi tempat-tempat di Arab Saudi serta melaksanakan kegiatan umroh.

Pada awal musim dingin ini, cuaca di Mekkah dan Madinah belum terlalu ekstrem. Dengan cuaca yang hampir serupa di Indonesia, harapannya Anda dapat menjalankan ibadah umroh dengan lebih sehat dan bugar.

Demikianlah daftar waktu terbaik saat umrah yang optimal untuk menjalankan ibadah umroh. Jika Anda berkeinginan untuk menyisihkan waktu untuk beribadah di Tanah Suci, kami sarankan Anda untuk mengikuti rekomendasi waktu tersebut!

Baca juga: Mengenal 7 Putra Putri Rasulullah SAW

Tips Menjaga Kesehatan Saat Umroh

Tips Menjaga Kesehatan Saat Umroh

Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dan disiapkan saat ingin melaksanakan ibadah umrah, mulai dari sisi finansial, mental, hingga kesehatan. Jangan menganggap remeh masalah kesehatan ini, karena kebiasaan yang Anda lakukan di Indonesia belum tentu cocok dengan cuaca atau iklim di Tanah Suci. Berikut 8 tips menjaga kesehatan saat umroh.

Menjaga kesehatan harus diterapkan secara konsisten, tidak hanya ketika berada di rumah, tetapi juga saat bepergian jauh seperti saat melakukan umroh. Terutama karena perbedaan geografis dan iklim di negara Timur Tengah seperti Arab Saudi yang tidak sama dengan Indonesia.

Jika tidak menjaga kesehatan sendiri, maka kesehatan bisa terganggu, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelancaran ibadah umroh. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan saat umroh, ada beberapa tips dan trik yang dapat diterapkan.

  1. Rajin Mencuci Tangan

Penting untuk tetap menjaga kebiasaan mencuci tangan secara teratur. Jika di beberapa tempat umum sulit menemukan akses air untuk mencuci tangan, alternatifnya adalah membawa tisu basah dan tisu kering.

Tangan adalah tempat virus dan bakteri berkembang biak. Rutin mencuci tangan adalah langkah pencegahan untuk mencegah virus dan kotoran masuk ke dalam tubuh kita. Baik saat ada kesempatan untuk pergi ke toilet, berwudhu, atau hanya membersihkan tangan, banyak fasilitas toilet di hotel dekat Masjidil Haram dan masjid-masjid di tanah suci yang menyediakan sabun cair sebagai pembersih tangan.

Perlengkapan seperti hand-sanitizer juga dapat dibawa, sehingga kebersihan tangan tetap terjaga, terutama sebelum menyentuh makanan dan minuman, setidaknya dengan beberapa perlengkapan tersebut.

  1. Memakai Masker

Di daerah gurun, angin tidak hanya membawa pasir yang beterbangan, tetapi juga dapat menyebarkan berbagai jenis kuman penyakit. Oleh karena itu, untuk menghindari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan selama perjalanan umrah, penting untuk selalu menggunakan masker.

Agar tidak ada penyebaran virus antara tubuh Anda dan jamaah lainnya, gunakan masker sebagai langkah pencegahan. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) adalah penyakit umum yang sering dialami saat atau setelah pulang dari tanah suci. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan masker saat bepergian ke luar, kecuali saat Anda berniat berihram.

  1. Perbanyak Minum Air Zam Zam

Di Mekkah terdapat sumber mata air zam-zam yang selain suci, juga tersedia secara gratis untuk diminum, termasuk bagi para jemaah umroh. Pastikan membawa wadah minum sendiri yang bisa diisi ulang. Ketika menjalani serangkaian ibadah umroh, meminum air zam-zam dapat dilakukan kapan saja.

Baca juga: 11 Keutamaan Shalat Tarawih Berjamaah

Rendahnya kelembaban udara di Kota suci Mekkah dan Madinah dapat menyebabkan jamaah umroh dan haji yang berada di kedua kota suci tersebut mudah mengalami dehidrasi. Agar dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengurangi risiko jet lag setelah penerbangan umroh, penting bagi mereka untuk mengonsumsi minimal 2 liter air putih. Sebaiknya menghindari konsumsi air dingin karena dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

  1. Menjaga Pola Makan

Penting untuk menjaga pola makan selama umroh selain memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi. Hindari konsumsi makanan berminyak, berlemak, dan terlalu pedas agar masalah kesehatan dapat dihindari.

Sebaliknya, untuk menjaga keseimbangan asupan nutrisi selama umroh, disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran. Ketika tidak melakukan kegiatan ibadah umroh sebaiknya manfaatkan waktu kosong untuk beristirahat supaya stamina tubuh tetap fit sampai rangkaian umroh tersebut rampung.

Banyak gejala lelah dan hilangnya nafsu makan saat di rumah, membuat kita merasa makanan tidak enak. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak makan. Pola makan yang teratur tetap penting untuk menjaga semangat dan tenaga kita dalam beribadah, meskipun tetap harus dijaga agar tidak berlebihan.

  1. Istirahat Yang Teratur

Jamaah perlu menjaga pola tidur dan istirahat yang teratur saat beribadah umroh. Hindari memaksakan diri terlalu keras terutama di tahap awal ibadah. Mengingat nantinya menjelang pulang, stamina tubuh bisa menurun dan menyebabkan gejala sakit. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kelancaran perjalanan ibadah umroh kita.

  1. Membawa Sunblock dan Pelembab Bibir

Sunblock dan pelembab bibir ini berfungsi melindungi kulit dan bibir dari paparan sinar matahari yang langsung, terutama ketika udara kering dan matahari terik yang dapat menyebabkan kulit dan bibir pecah-pecah. Oleh karena itu, kedua item ini sangat penting. Meskipun dapat ditemukan di toko oleh-oleh, lebih baik jika kita dapat membawanya dari rumah.

  1. Segera Lapor ke Petugas Jika Mengalami Gangguan Kesehatan

Apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, seperti mengalami masalah kesehatan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada petugas. Tujuannya agar bisa segera mendapatkan bantuan yang tepat. Selain itu, selalu berdoa kepada Allah SWT agar umroh kita lancar dan diberikan kesehatan untuk menjalankannya. Aamiin.

  1. Jamaah Yang Sudah Menderita Penyakit Tertentu di Tanah Air Tetap Konsumsi Obat Yang Biasa Digunakan

Sangat penting bagi jamaah umrah yang memiliki penyakit tertentu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berangkat, serta meminta saran mengenai obat yang dapat dikonsumsi selama perjalanan.

Itulah tips menjaga kesehatan saat umroh, agar diperhatikan supaya dalam melasanakan rangkaian kegiatan umroh dapat berjalan dengan baik dan nyaman.

Baca juga: Tantangan Ketinggalan Shalat Tarawih Berjamaah

Pengertian Manasik Umrah

Pengertian Manasik Umrah

Saat menjalankan ibadah umrah, sering kali timbul kecemasan apakah rukun umrah akan terlaksana sesuai aturan dan tata cara yang benar. Padahal, rukun umrah memiliki peranan yang sangat penting bagi umat Muslim yang melakukannya, agar ibadah yang dijalankan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Sebagai persiapan sebelum berangkat ibadah umrah, biasanya dilakukan bimbingan yang disebut manasik umrah untuk memahami tata cara dan aturan rukun umrah. Berikut ini penjelasan dari pengertian manasik umrah.

Apa itu Manasik Umrah?

Sebagaimana telah disebutkan, manasik umrah merupakan suatu kegiatan penting yang wajib diikuti oleh calon jamaah umrah. Manasik umrah adalah proses pembelajaran yang mengajarkan pelaksanaan ibadah umrah sesuai dengan rukun umrah dan tata cara yang telah ditentukan. Dalam manasik umrah, biasanya terdapat seorang pembimbing yang akan memberikan arahan dan bimbingan kepada calon jamaah umrah. Pembimbing ini tidak hanya akan menjelaskan tentang rukun umrah dan tata caranya, tetapi juga akan menyampaikan materi dan memberikan praktek pelaksanaan ibadah umrah.

Manasik umrah memiliki peran penting dalam persiapan calon jamaah umrah sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci. Melalui manasik umrah, calon jamaah umrah akan belajar tentang tata cara melaksanakan ibadah umrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Pembimbing dalam manasik umrah akan menjelaskan secara detail mengenai rukun umrah, mulai dari thowaf, sa’i, hingga tahallul. Calon jamaah umrah akan diajarkan tentang doa-doa yang harus dibaca serta adab-adab yang harus diikuti selama melaksanakan ibadah umrah.

Biasanya, saat manasik umrah, jamaah akan menggunakan replika Ka’bah untuk memvisualisasikan dengan jelas bagaimana pelaksanaan ibadah umrah di Tanah Suci Mekkah. Para calon jamaah juga akan mengenakan pakaian Ihram, seolah-olah mereka sedang melakukan ibadah umrah di Tanah Suci. Selain itu, juga ada sosialisasi mengenai aturan-aturan yang berlaku di Arab Saudi agar para calon jamaah tidak melanggar aturan selama melaksanakan ibadah umrah.

Baca juga: 16 Hal Yang Membatalkan Puasa

Manfaat Manasik Umrah

  1. Memahami Tata Cara Ibadah Umrah

Nantinya, ketika mengikuti manasik umrah, calon jamaah akan diberikan pemahaman tentang wajib, rukun, dan sunnah umrah, serta hal-hal yang dilarang selama umrah. Selain itu, melalui manasik umrah, calon jamaah juga akan diberikan doa-doa dan tata cara pelaksanaan ibadah umrah.

  1. Mengetahui Kondisi Ketika Di Tanah Suci

Salah satu manfaat lain dari melakukan manasik umrah adalah memperoleh pengetahuan tentang kondisi di Tanah Suci. Cuaca panas dan terik di Tanah Suci berbeda dengan di Indonesia, sehingga calon jamaah umrah dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap perbedaan cuaca tersebut.

  1. Memahami Percakapan Bahasa Arab

Manfaat mengikuti manasik umrah adalah sebagai sarana untuk memahami sedikit-sedikit percakapan bahasa Arab, yang tidak akan kamu temukan jika tidak mengikuti kegiatan ini. Saat mengikuti manasik umrah, calon jamaah akan diajarkan percakapan bahasa Arab yang sering digunakan oleh para jamaah lainnya ketika berada di Tanah Suci.

Dengan tujuan agar calon jamaah dapat berkomunikasi dengan jamaah lain atau petugas pengawas ketika menghadapi kebingungan.

  1. Mengenal Cara Menghadapi Bencana Saat Melakukan Ibadah Umrah

Manfaat dari melakukan manasik umrah selanjutnya adalah para calon jamaah akan diberikan pengetahuan mengenai solusi dalam menghadapi bencana atau peristiwa saat melaksanakan ibadah umrah, seperti antisipasi dan prosedur evakuasi dalam menghadapi kerusuhan, banjir, atau kebakaran.

  1. Media Untuk Mengenal Calon Jamaah Lainnya

Dengan mengikuti manasik umrah, kamu pasti akan bertemu dengan calon jamaah lain. Hal ini akan memungkinkan kamu untuk berkenalan dengan sesama jamaah yang nantinya bisa saling membantu ketika membutuhkan bantuan selama menjalani ibadah umrah.

Calon jamaah umrah bisa meraih banyak manfaat dari mengikuti manasik umroh. Untuk memastikan kelancaran ibadah, sebaiknya memilih biro perjalanan umrah yang terpercaya dan memiliki kredibilitas yang baik.

Memilih biro perjalanan umrah yang terpercaya akan memberikan calon jamaah pengalaman pembimbing manasik umrah yang berpengalaman, sehingga calon jamaah dapat merasakan manfaat manasik umrah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian manasik umrah, semoga kita senantiasa dimudahkan dalam urusan ke Tanah Suci nantinya.

Baca juga: Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sholat, Apakah Sah?

Persiapan Kesehatan Sebelum Umroh

persiapan kesehatan sebelum umroh

Melaksanakan ibadah di tanah suci yang terletak ribuan kilometer jauhnya dari tanah air bukanlah hal yang sederhana. Kondisi cuaca dan iklim yang berbeda jauh antara Arab Saudi dan Indonesia menuntut kondisi fisik yang prima agar dapat menjalankan ibadah dengan maksimal. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang untuk memastikan kondisi fisik yang siap menjalankan ibadah secara optimal. Berikut ini tips persiapan kesehatan sebelum umroh.

Penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan tersebut, Anda dapat mengetahui apakah kondisi kesehatan Anda baik-baik saja atau membutuhkan pemulihan terlebih dahulu jika ada riwayat penyakit yang ditemukan pada diri Anda. Hal ini akan membantu Anda memastikan bahwa kondisi kesehatan Anda optimal ketika menjalani rangkaian ibadah umroh. Dengan demikian, Anda dapat menjalankan ibadah dengan kondisi yang prima.

Sebelum berangkat umroh, ada beberapa tips persiapan kesehatan yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Vaksinasi

Ketika Anda berada di tanah suci, Anda akan bertemu dengan banyak jamaah umroh dari negara-negara yang berbeda. Setiap jamaah umroh memiliki gaya hidup yang berbeda, dan kita tidak tahu apakah mereka memiliki penyakit atau tidak.

Disarankan untuk melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan penularan penyakit saat beribadah di tanah suci. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena bakteri dan virus yang dapat membahayakan kesehatan.

Jenis vaksin yang harus diterima antara lain Vaksin Influenza, Vaksin Meningitis, dan Vaksin Pneumonia. Selain itu, calon jamaah juga dapat mempertimbangkan jenis vaksin tambahan seperti Vaksin Demam Tifoid, Vaksin Hepatitis A dan B, serta vaksin rutin lainnya sebagai tindakan pencegahan yang lebih baik. Dengan mengambil vaksin yang disarankan, calon jamaah dapat meminimalkan risiko penyakit selama perjalanan ibadah mereka dan memastikan kesehatan dan keselamatan mereka selama beribadah di tempat suci.

  1. Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum berangkat umroh, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami dan memastikan bahwa tubuh siap untuk menunaikan ibadah umroh dengan baik. Hal ini merupakan tindakan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri selama menjalankan ibadah.

Melalui medical check-up, potensi penyakit dapat dideteksi secara dini sehingga pengobatan dapat segera dilakukan. Hal ini akan memastikan kesehatan yang optimal selama menjalankan ibadah di sana nantinya.

Baca juga: Peristiwa Nuzulul Qur’an Dan Maknanya

  1. Menjaga Pola Makan

Ketika akan berangkat umroh, menjaga pola makan menjadi salah satu hal yang tidak kalah penting selain anjuran persiapan kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya.

Anda dapat mempertahankan pola makan yang sehat dengan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak, minyak, dan pedas secara berlebihan. Kebiasaan ini dapat menjadi penghambat bagi Anda yang kesulitan mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi, dan pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan selama menjalankan ibadah umroh.

Disarankan agar Anda meningkatkan asupan buah dan sayuran segar sebagai sumber nutrisi dan vitamin yang baik untuk menjaga kesehatan dan stabilitas tubuh selama menjalankan ibadah umroh.

  1. Hindari Stress Dan Banyak Istirahat

Memperhatikan kesehatan sebelum melakukan ibadah umroh tidak hanya sebatas menjaga pola makan dan olahraga, tetapi juga meliputi istirahat yang cukup dan menghindari situasi yang dapat menyebabkan stres. Hal ini sangat penting karena kelelahan dan stres dapat menurunkan daya tahan tubuh, yang dapat mengganggu kelancaran ibadah umroh.

Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak waktu istirahat dan tidur yang cukup sebelum berangkat ke Tanah Suci. Sebaiknya jangan mengabaikan waktu istirahat dan tidur yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat memulihkan diri dan memperbaiki sistem kekebalan tubuhnya.

  1. Siapkan Pelembab Kulit Dan Tabir Surya

Sangatlah penting untuk membawa pelembab kulit dan tabir surya saat berada di tanah suci, karena kondisi cuaca dan iklim yang sangat ekstrem dan berbeda dari Indonesia dapat merusak kulit.

Ketika berada di Arab Saudi, kondisi terik yang kering dapat membuat kulit menjadi cepat kering. Oleh karena itu, penting untuk membawa dan menggunakan dua hal berikut ini: air minum dan tumbler praktis favoritmu. Selain itu, sangat disarankan untuk minum air yang cukup selama menjalankan ibadah Umroh atau Haji agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Pastikan untuk selalu membawa tumbler favoritmu agar mudah untuk mengakses air minum di setiap waktu.

  1. Mempersiapkan Obat-obatan

Sebelum menjalankan ibadah Umroh atau Haji, penting untuk memperhatikan kesehatan dengan melakukan persiapan yang tepat. Salah satu persiapan penting adalah memastikan bahwa semua obat-obatan wajib dan kebutuhan obat pribadi telah tersedia di dalam koper untuk dibawa selama beribadah.

Ada beberapa jenis obat yang biasanya dibawa sebagai persiapan kesehatan saat melakukan ibadah Umroh atau Haji, di antaranya adalah obat untuk mengatasi diare, pusing atau sakit kepala, masuk angin atau minyak angin, demam, flu, dan tenggorokan.

Pastikan bahwa selain obat-obatan umum, obat-obatan pribadi yang sesuai dengan kebutuhanmu juga selalu tersedia dalam koper. Ini termasuk obat untuk masalah kesehatan seperti maag, asma, alergi, dan lain-lain.

Jika Anda menderita kondisi kesehatan tertentu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang perlu Anda bawa saat melakukan ibadah Haji atau Umroh.

  1. Olahraga Yang Teratur

Agar bisa mempersiapkan fisik dengan baik sebelum menjalankan ibadah umroh, penting untuk melakukan olahraga secara teratur. Melakukan olahraga secara teratur akan membuat otot-otot tubuh dan organ vital seperti jantung menjadi semakin kuat. Selain itu, peredaran darah di dalam tubuh juga akan menjadi lebih lancar, sehingga tubuh akan terasa selalu bugar.

Jika Anda ingin memulai gaya hidup sehat, Anda dapat memulainya dengan olahraga sederhana seperti lari, bersepeda, atau berenang selama 10-20 menit setiap hari. Setelah Anda terbiasa, durasi olahraga bisa ditambah atau jenis olahraga lain seperti yoga, senam, atau lompat tali dapat ditambahkan ke dalam rutinitas olahraga Anda.

Berolahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kebugaran dan menambah stamina, tetapi juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda saat menjalankan ibadah Haji atau Umroh.

Itulah beberapa tips persiapan kesehatan sebelum umroh yang patut diperhatikan sebelum berangkat umroh, agar nantinya dapat beribadah dengan tenang dan nyaman.

Baca juga: BPJS Kesehatan Resmi Jadi Syarat Umroh

BPJS Kesehatan Resmi Jadi Syarat Umroh

BPJS Kesehatan Resmi Jadi Syarat Umroh

BPJS Kesehatan resmi jadi syarat umroh. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menandatangani Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1456 Tahun 2022 pada tanggal 21 Desember 2022, yang menetapkan bahwa seluruh calon jemaah umrah dan haji khusus harus menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ketentuan ini wajib dipatuhi oleh semua calon jemaah dan diatur dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan perjalanan umrah dan haji khusus.

Ali Ghufron Mukti, CEO BPJS Kesehatan, baru-baru ini menyatakan bahwa menurut Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) No. 40 tahun 2004, keanggotaan BPJS didasarkan pada prinsip gotong royong. Sebagai hasilnya, semua warga negara Indonesia sebenarnya diwajibkan untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Ali menambahkan, banyak orang masih belum mengetahui isi dari Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Nomor 40 tahun 2004. Dalam undang-undang tersebut, BPJS merupakan program gotong royong yang wajib diikuti. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah mengeluarkan Inpres Nomor 1 tahun 2022 yang meminta sekitar 30 kementerian/lembaga untuk memaksimalkan program JKN sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 yang mendorong sekitar 30 kementerian dan lembaga untuk memperkuat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu kementerian yang diminta untuk mengoptimalkan JKN adalah Kementerian Agama.

Sebagai tindak lanjut dari instruksi tersebut, Kementerian Agama menerbitkan ketentuan yang mengharuskan tidak hanya calon jamaah umrah dan haji khusus, tetapi juga para pelaku Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) untuk memiliki kepesertaan JKN. Dengan demikian, seluruh pelaku perjalanan ibadah umrah dan haji khusus diwajibkan memiliki JKN agar dapat terjamin kesehatannya.

Pihak Kementerian Agama (Kemenag RI) merespons dengan serius kritik yang banyak ditujukan pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1456 Tahun 2022 tentang Persyaratan Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Penyelenggaraan Umrah dan Haji Khusus.

Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag), Nur Arifin, menyatakan pemahamannya terhadap KMA 1456/2022 yang dianggap diskriminatif dan menghambat calon jemaah untuk melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.

Nur Arifin mengakui bahwa regulasi tersebut memang memberikan beberapa persyaratan tambahan bagi calon jemaah, seperti syarat vaksinasi lengkap dan karantina mandiri selama 14 hari bagi jemaah yang datang dari negara yang masuk daftar zona merah COVID-19. Namun demikian, Nur Arifin menyatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jemaah selama perjalanan dan selama berada di Tanah Suci.

Meskipun begitu, Nur Arifin menyatakan bahwa Kemenag akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan KMA 1456/2022. Kemenag juga akan terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperbaiki dan memperbaiki regulasi yang ada, sehingga calon jemaah dapat melaksanakan ibadah umroh dengan aman dan lancar.

Baca juga: Keutamaan Umroh Saat Ramadhan

Dalam hal ini, Nur Arifin menekankan pentingnya kesadaran dan kerja sama dari semua pihak, termasuk calon jemaah, dalam mematuhi aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan begitu, diharapkan proses perjalanan dan pelaksanaan ibadah umroh dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Menurut Instruksi Presiden Nomor 1/2022, Kementerian Agama harus melaksanakan suatu tindakan meskipun hal tersebut mungkin sulit diterima oleh calon jemaah, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU), dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Oleh karena itu, Kemenag harus mematuhi instruksi tersebut karena itu merupakan dasar hukum yang harus dijalankan.

Dinyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) tidak pernah bermaksud mempersulit pelaksanaan umroh dan haji khusus. Bahkan, sebaliknya, Kemenag berusaha untuk mempermudah proses pelaksanaan umroh dan haji khusus dengan tindakan nyata.

Pada tahun 2020 lalu, saat pandemi sedang melanda, Kemenag berhasil menunjukkan contoh yang baik dalam diplomasi dengan berhasil membawa Indonesia diizinkan untuk menunaikan ibadah umroh dengan persyaratan untuk menunjukkan dokumen resmi negatif Covid-19.

Menurut Nur Arifin, pada bulan Februari 2021 terjadi kasus di mana 125 jemaah umrah menggunakan dokumen palsu. Mereka dinyatakan negatif Covid-19, namun pada kenyataannya mereka positif dan menggunakan dokumen yang tidak sah tanpa proses pemeriksaan yang memadai. Karena insiden ini, Arab Saudi merasa kecewa dan memutuskan untuk menutup umrah sekali lagi.

PPIU meminta Kementerian Agama untuk melakukan upaya diplomasi dengan pihak Arab Saudi. Namun, meskipun usaha tersebut dilakukan berulang kali, Arab Saudi sudah terlantas kecewa karena merasa telah dibohongi.

Saudi Arabia akhirnya menunjuk tiga rumah sakit untuk melakukan tes Covid-19 bagi jamaah Umrah. Sebagai hasilnya, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan satu pintu untuk perjalanan Umrah melalui Asrama Haji Pondok Gede. Untungnya, tim Tim Advance telah diterjunkan untuk keberangkatan mulai tanggal 23 Desember 2021. Mulai tanggal 8 Januari 2022 hingga saat ini, perjalanan Umrah dari Indonesia telah diizinkan,” ungkap Nur Arifin.

Ditegaskan bahwa Kementerian Agama terus berjuang untuk mendukung Pusat Penyelenggaraan Ibadah Umrah (PPIU) dan Pusat Informasi dan Koordinasi Haji (PIHK), yang memiliki dampak langsung bagi para jemaah umroh dan haji Indonesia. Oleh karena itu, perbedaan pandangan diperbolehkan, asalkan saling memperkuat, dan tidak saling melemahkan.

Asosiasi Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) berharap agar semua pelaku yang terlibat dalam pelaksanaan Inpres dan KMA dapat memastikan pelaksanaannya berjalan dengan lancar di lapangan, sehingga tidak menimbulkan kesulitan bagi para jemaah. Himpuh juga berharap agar pelaksanaan program ini tidak menghambat atau bahkan membatalkan keberangkatan jemaah.

Himpuh berharap terjalin sinergi yang baik antara pelaku usaha dan regulator untuk menciptakan komunikasi yang konstruktif. Adanya partisipasi suara dari para jemaah dan pelaku usaha sangatlah penting agar keputusan terbaik dapat diambil.

Demikian tentang penjelasan BPJS Kesehatan resmi jadi syarat umroh, semoga kita selalu dimudahkan dalam urusan untuk berangkat ke Tanah Suci.

Baca juga: Tips Umroh Di Bulan Suci Ramadhan

Butuh Bantuan ?